Informasi

Menristek/Kepala BRIN Siap Perkuat Ekosistem Riset dan Inovasi di Indonesia

Jakarta – Menteri Riset dan Teknologi Menristek/Kepala BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) Bambang P.S. Brodjonegoro kembali menegaskan komitmennya untuk segera menyelesaikan restrukturisasi kementerian yang dipimpinnya.

Dilansir dari ristekdikti.go.id, sebagaimana diketahui sesuai Keputusan Presiden No. 113/P Tahun 2019 telah dibentuk Kemenristek/Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) yang merupakan perubahan dari Kemenristekdikti.

Bambang memastikan bahwa Kemenristek/BRIN, akan menyediakan ekosistem yang kondusif bagi pengembangan riset dan inovasi di Indonesia. “Environment riset dan inovasi yang ingin kita bangun  juga akan mendukung investasi, menciptakan banyak lapangan kerja, dan memperkuat UMKM”, lanjut Bambang.

Hal tersebut disampaikan Menristek/Kepala BRIN saat perekaman video sambutan untuk ditayangkan pada Konferensi Eisenhower Fellowship (EF) Day di Wellington, Selandia Baru. Pengambilan video dilaksanakan pada Jum’at (25/10/2019) di Gd BPPT Jakarta.

Bambang mengucapkan apresiasi kepada panitia dan pengelola program Eisenhower Fellowship, yang diyakini dapat memberikan kontribusi bagi pembangunan SDM unggul Indonesia sekaligus menguatkan penguasaan riset, teknologi dan inovasi Indonesia.

Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, S.E., M.U.P., Ph.D., Menristek/Kepala BRIN. (dok. ristekdikti.go.id)

Lebih lanjut Bambang juga menekankan untuk mewujudkan cita-cita  penciptaan ekosistem penguatan riset, teknologi dan inovasi di Indonesia, Kemenristek/BRIN membuka seluas-luasnya kerjasama dan kolaborasi dengan seluruh stakeholder, baik dari unsur pemerintah, akademisi, swasta, media, dan sektor lain baik di tingkat nasional maupun internasional.

Hal tersebut juga sesuai dengan fokus agenda kerja Menristek/Kepala BRIN, yaitu mensinergikan beberapa program Pendidikan (DIKTI) dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) serta mendirikan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sesuai amanat Undang-undang Sisnas Iptek.

Bambang PS. Brodjonegoro mengatakan, adanya BRIN adalah karena Presiden Joko Widodo dalam arahannya menyatakan tidak ingin kegiatan penelitian pengembangan pengkajian dan penerapan (litbangjirap) di setiap lembaga, tidak hanya LPNK dalam koordinasi Kemenristek, tetapi juga aktivitas litbangjirap dalam koordinasi Kementerian/Lembaga lainnya, mempunyai kecenderungan melakukan kegiatan sendiri-sendiri.

Lebih lanjut Bambang mengungkapkan penelitian dan pengembangan yang dilakukan sendiri-sendiri membuat anggaran penelitian yang jumlahnya sedikit (kecil) menjadi tidak efektif. Karena akan terbagi lebih sedikit bagi setiap peneliti.

“Karena ada keterbatasan anggaran, akhirnya kualitas penelitiannya menjadi terbatas, bukan karena kualitas penelitinya atau researcher tapi lebih karena dana yang memang terbatas harus dibagi dalam jumlah besar,” ungkap Menristek/Kepala BRIN.

Dalam program 100 hari Kemenristek/BRIN, Menteri Bambang Brodjonegoro mengungkapkan memfokuskan diri pada program, struktur dan implementasi BRIN, serta mensinergikan program-program pendidikan tinggi dengan Kemendikbud.

Redaksi

Recent Posts

Biaya Kuliah S3 di Dalam dan Luar Negeri

Mengecek dan menyiapkan sumber pendanaan untuk kebutuhan biaya kuliah S3 tentu perlu dilakukan jauh-jauh hari…

2 days ago

5 Tips S3 ke Luar Negeri dengan Membawa Keluarga

Dosen yang mau melanjutkan studi pascasarjana tetapi sudah berkeluarga pasti akan diselimuti kebimbangan antara apakah…

2 days ago

Syarat dan Prosedur Kenaikan Jabatan Asisten Ahli ke Lektor

Mengacu pada aturan terbaru, proses sampai persyaratan kenaikan jabatan Asisten Ahli ke Lektor mengalami beberapa…

3 days ago

Perubahan Status Aktif Dosen Perlu Segera Dilakukan

Dosen di Indonesia tentunya perlu memahami prosedur dan ketentuan dalam perubahan status aktif dosen di…

3 days ago

7 Jenis Kejahatan Phishing Data yang Bisa Menimpa Dosen

Kejahatan phishing data tentunya perlu diwaspadai oleh siapa saja, termasuk juga kalangan akademisi. Terutama kalangan…

3 days ago

Cara Menambahkan Buku ke Google Scholar Secara Manual

Sudahkah para dosen mengetahui bagaimana cara menambahkan buku ke Google Scholar? Hal ini tentu penting…

3 days ago