Setiap dosen tentu ingin terus meningkatkan produktivitas Tri Dharma Perguruan Tinggi sebagai bentuk tanggung jawab terhadap profesinya. Selain itu, sesuai dengan undang-undang semua dosen di Indonesia memang wajib melaksanakan Tri Dharma.
Pelaksanaan Tri Dharma akan memberi manfaat bagi dosen yang bersangkutan. Sekaligus menjadi sarana bagi dosen agar bisa menebar manfaat kepada lingkungan sekitar. Mulai dari mahasiswa, PT tempatnya mengabdi, dan masyarakat luas.
Pelaksanaan Tri Dharma memang memiliki manfaat sangat kompleks bahkan menjadikan dosen sebagai kontributor dalam memajukan pendidikan nasional. Manfaat yang besar menjadikan Tri Dharma tidak mudah untuk dilaksanakan.
Apalagi secara kontinyu sepanjang karir akademik yang ditekuni dosen. Meskipun begitu, ada banyak upaya bisa dilakukan agar semakin produktif melaksanakan seluruh isi Tri Dharma.
Sebelum membahas mengenai kiat-kiat meningkatkan produktivitas Tri Dharma Perguruan Tinggi. Maka wajib memahami dulu apa yang dimaksud dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi itu sendiri sendiri. Sebab jika belum tahu, bagaimana bisa melaksanakannya?
Tri Dharma secara umum merupakan tanggung jawab semua elemen yang ada di lingkungan perguruan tinggi. Elemen ini mencakup dosen, mahasiswa, dan seluruh SDM yang ada di sebuah perguruan tinggi. Pelaksanaan Tri Dharma bersifat nasional.
Sehingga Tri Dharma tidak hanya dijalankan oleh dosen di PTN melainkan juga di PTS, selama PT tersebut ada di wilayah RI. Tri Dharma kemudian menjadi acuan dalam menentukan tugas-tugas seorang dosen di perguruan tinggi.
Tri Dharma Perguruan Tinggi kemudian menjadi inti dari tugas pokok yang wajib dilaksanakan dosen sepanjang karirnya. Sesuai dengan namanya, Tri Dharma memiliki kata “Tri” yang artinya “tiga”. Sehingga di dalamnya ada tiga tugas pokok dosen, yaitu:
Isi pertama di dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah pendidikan dan pengajaran. Dosen dalam poin pertama ini memiliki dua kewajiban atau tugas pokok, yaitu:
Dalam kegiatan pengajaran, dosen tidak hanya bisa mentransfer ilmu di dalam kelas. Namun di kesempatan lain seperti di laboratorium, saat memberi bimbingan mahasiswa KKN, bimbingan PKL, bimbingan skripsi, dan lain sebagainya.
Poin kedua di dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah penelitian. Yakni kewajiban bagi dosen di Indonesia untuk rutin melaksanakan penelitian. Prosesnya dimulai dari mencari masalah untuk diteliti dan dicari solusinya.
Penelitian yang dilakukan berfokus pada penyelesaian masalah yang diteliti tersebut. Hasilnya kemudian dicoba untuk diimplementasikan sekaligus disebarluaskan. Yakni dengan cara disusun menjadi karya tulis ilmiah dan diterbitkan.
Jadi, dalam meningkatkan produktivitas Tri Dharma Perguruan Tinggi terkait poin kedua ini. Tidak cukup hanya sekedar melaksanakan penelitian melainkan juga menyebarluaskan hasilnya.
Penyebarluasan hasil penelitian bisa dalam bentuk artikel ilmiah ke jurnal, kemudian ke dalam bentuk buku seperti buku ajar dan monograf, publikasi dalam bentuk prosiding baik nasional maupun internasional, dan lain sebagainya.
Poin ketiga dan terakhir di dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah pengabdian kepada masyarakat. Pengabdian adalah kegiatan dimana dosen mengimplementasikan langsung hasil penelitian ke masyarakat.
Sekaligus menebarkan manfaat PT tempat dosen bernaung kepada masyarakat di sekitarnya. Ada banyak kegiatan bisa dilaksanakan dalam pelaksanaan poin ketiga Tri Dharma Perguruan Tinggi satu ini.
Mulai dari program bakti sosial, penyuluhan, pengajaran, dan lain sebagainya secara langsung. Pelaksanaannya sama seperti penelitian, yakni dosen membangun tim dan kemudian melaksanakan tugas-tugas yang telah direncanakan agendanya di awal.
Baca Juga:
Syarat Dosen Pembimbing Skripsi
Setelah memahami apa saja isi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Maka pembahasan selanjutnya adalah mengenai sejumlah upaya untuk meningkatkan produktivitas Tri Dharma Perguruan Tinggi. Artinya upaya-upaya dalam memaksimalkan pelaksanaannya.
Jadi, ada banyak upaya atau kiat bisa dilakukan para dosen di Indonesia untuk meningkatkan produktivitas dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan memaksimalkan manfaatnya. Diantaranya adalah:
Kiat yang pertama adalah memahami dulu apa itu Tri Dharma Perguruan Tinggi. Sehingga bisa menyadari dan mengetahui dengan pasti apa saja tugas sebagai dosen. Lewat langkah ini maka dosen yang bertanggung jawab akan disiplin melaksanakan Tri Dharma.
Dosen adalah kalangan intelek yang rata-rata sudah menyandang gelar Doktor atau mungkin PhD. Dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi dosen juga disebutkan wajib mengenyam pendidikan sampai tingkat tertinggi agar menjadi ahli di suatu bidang.
Maka sebagai upaya meningkatkan produktivitas Tri Dharma Perguruan Tinggi, sudah sewajarnya dosen berusaha meraih pendidikan tertinggi. Tidak hanya itu saja, dosen juga harus aktif mengikuti berbagai pelatihan sebagai upaya pengembangan diri.
Dalam Tri Dharma, dosen juga harus aktif mengajar sebagai upaya mentransfer ilmu kepada generasi penerus bangsa. Maka dosen harus disiplin mengajar dan paham bagaimana tata cara mengajar dengan baik dan benar agar transfer ilmu bisa maksimal.
Dosen juga diwajibkan untuk rajin melaksanakan penelitian, baik penelitian secara mandiri maupun penelitian kolaborasi. Berhubung dana yang dibutuhkan tidak sedikit maka tidak mungkin dilakukan dengan dana pribadi.
Maka dosen yang ingin produktif meneliti perlu rajin mencari program dana hibah. Dana hibah ini bisa dari pemerintah, lembaga, perusahaan yang dikelola swasta, sampai mitra yang berasal dari luar negeri dalam penelitian kolaborasi.
Berikutnya adalah produktif atau rajin menulis dan mempublikasikannya. Jadi, hasil penelitian wajib dipublikasikan dosen sebagai upaya melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Tulisan ini bisa dalam bentuk artikel ilmiah agar bisa diterbitkan ke dalam jurnal nasional dan internasional. Bisa dalam bentuk buku yang menjadi bacaan dosen lain, mahasiswa dalam belajar, dan masyarakat umum.
Baca Juga:
Cara Menghitung Beban Kerja Dosen
Dosen Pengampu dan Kategori Dosen Lainnya
Kiat meningkatkan produktivitas Tri Dharma Perguruan Tinggi selanjutnya adalah giat dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Yakni dengan melaksanakan sejumlah program yang bermanfaat bagi masyarakat di sekitar lingkungan PT. Baik dalam bentuk program penyuluhan, bakti sosial, dan lain sebagainya.
Masih berhubungan dengan tugas pengabdian kepada masyarakat. Selain melaksanakan program-program yang dirasakan langsung oleh masyarakat. Para dosen juga bisa melaksanakan tugas Tri Dharma ini dengan menjadi pejabat negara.
Misalnya menjadi pejabat di DPR untuk kemudian membantu melahirkan kebijakan yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Bisa juga menjadi pimpinan di lembaga pemerintahan yang bisa menghasilkan kebijakan yang dibutuhkan masyarakat luas.
Dengan berbagai kiat di atas, maka proses meningkatkan produktivitas Tri Dharma Perguruan Tinggi bisa lebih mudah untuk dilakukan. Usahakan punya motivasi dan tujuan yang jelas, karena pelaksanaannya memang dilakukan sepanjang berkarir menjadi dosen.
Artikel Terkait:
11 Cara Mengajar Dosen yang Baik
Mengecek dan menyiapkan sumber pendanaan untuk kebutuhan biaya kuliah S3 tentu perlu dilakukan jauh-jauh hari…
Dosen yang mau melanjutkan studi pascasarjana tetapi sudah berkeluarga pasti akan diselimuti kebimbangan antara apakah…
Mengacu pada aturan terbaru, proses sampai persyaratan kenaikan jabatan Asisten Ahli ke Lektor mengalami beberapa…
Dosen di Indonesia tentunya perlu memahami prosedur dan ketentuan dalam perubahan status aktif dosen di…
Kejahatan phishing data tentunya perlu diwaspadai oleh siapa saja, termasuk juga kalangan akademisi. Terutama kalangan…
Sudahkah para dosen mengetahui bagaimana cara menambahkan buku ke Google Scholar? Hal ini tentu penting…