Tips

5 Tips Sukses Manajemen Waktu untuk Dosen Sibuk


Manajemen waktu bisa disebut sebagai keterampilan berharga dan mumpuni. Pasalnya, ketika seseorang memiliki kemampuan manajemen yang baik pada waktu. Maka akan cenderung mudah sukses meraih tujuan hidupnya. 

Anda dan siapa saja tentu ingin mencapai hal serupa. Oleh sebab itu, sangat penting untuk bisa memahami tata cara yang tepat dalam mengorganisir waktu. Meski berhadapan dengan banyak kewajiban, semua tertunaikan dan hasilnya memuaskan. Berikut tips yang bisa Anda ikuti!

Tips Manajemen Waktu yang Baik bagi Dosen

Bagi Anda para dosen, menerapkan manajemen waktu sangatlah penting agar bisa menyeimbangkan antara kewajiban mengajar, meneliti, mengabdi kepada masyarakat, sampai pada kehidupan pribadi. Misalnya kewajiban pada pasangan, anak, rumah, dan sebagainya.

Dosen di Indonesia dan bahkan di dunia, dikenal punya kesibukan yang padat. Sebab memiliki beban kerja tinggi, dan kadangkala ada kewajiban terkait administrasi yang tidak bisa disepelekan. 

Lalu, apa saja yang harus dilakukan dosen agar bisa sukses melakukan manajemen terhadap waktu? Berikut beberapa tips manajemen waktu bagi dosen:

1. Selalu Terorganisir

Tips yang pertama adalah selalu terorganisir. Terorganisir adalah keadaan di mana sesuatu atau seseorang tertata dengan baik, memiliki sistem yang jelas, dan bekerja secara efisien sesuai dengan rencana atau aturan yang telah ditetapkan.

Orang yang terorganisir akan terbiasa menaruh apapun pada tempatnya. Kemudian mengatur semua jadwal kegiatan dan aspek apapun dalam hidupnya serapi mungkin. Sehingga memudahkan pekerjaan dan meningkatkan efisiensi, serta bebas resiko lupa. 

Seorang dosen dengan kewajiban akademik yang tinggi, perlu menjadi pribadi yang terorganisir. Misalnya: 

  • Selalu menjaga meja kerja tetap rapi, sehingga semua peralatan kerja seperti alat tulis, laptop, dan sebagainya ada pada tempat yang benar dan tidak berubah. Sehingga saat dibutuhkan bisa tahu dimana menemukannya.
  • Sebelum mengajar, dosen akan memastikan semua kebutuhan mengajar sudah siap. Misalnya slide presentasi, referensi untuk mematangkan pemahaman materi, latihan soal, proyektor, laptop, dan sebagainya.
  • Pada saat melaksanakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, dosen sudah mengatur jadwal kegiatan, membagi tugas dengan tim, menentukan lokasi, dan sebagainya sejak awal.
  • Dalam menulis buku, dosen akan menerapkan tahapan yang terstruktur. Misalnya mulai dari mencari ide, mencari referensi, menyusun outline, mulai menulis, proses editing, dan publikasi. Sehingga semua rapi dan terorganisir dengan baik.

2. Terbiasa Terjadwal

Tips yang kedua untuk dosen bisa sukses melakukan manajemen waktu adalah terbiasa terjadwal atau terbiasa dengan jadwal. Kesibukan yang padat dan tidak pernah berhenti berputar. Meningkatkan kebutuhan dosen pada penjadwalan. 

Dosen yang terbiasa menyusun jadwal kegiatan akan terbantu dalam memanajemen waktu. Sebab langsung tahu apa saja yang perlu dikerjakan, mulai dari mana, mulai jam berapa, ada janji dengan siapa, dimana janji tersebut, dan sebagainya. 

Jika sudah terbiasa terjadwal, dosen bisa mengatur persiapan untuk setiap pelaksanaan kewajiban. Sehingga semua bisa diusahakan berjalan lancar atau minim kendala. Oleh sebab itu, para dosen perlu membiasakan diri menyusun jadwal harian. Sehingga proses memanajemen waktu menjadi lebih mudah dan efektif. 

3. Membuat Perencanaan Matang

Tips yang ketiga adalah membuat perencanaan yang matang dan hal ini berlaku untuk semua kewajiban. Baik itu kewajiban akademik maupun nonakademik, seperti kegiatan bersama keluarga dan sanak family. 

Setiap kali hendak melaksanakan kewajiban akademik, para dosen perlu menyusun rencana yang matang. Mulai dari proses persiapan, pelaksanaan, dan pasca pelaksanaan. Tujuannya agar tahu apa saja yang harus dilakukan dan bagaimana mengatur waktu dalam pelaksanaan semua hal tersebut. 

Contohnya, seorang dosen yang ingin mengajar materi mengenai termodinamika. Maka akan menyusun rencana mengenai kegiatan mengajar atau menyampaikan materi tersebut. 

Seperti memakai bahan ajar apa, bagaimana memulai kelas, bagaimana membuka penjelasan materi, bagaimana mengajak mahasiswa berinteraksi, dan proses penilaian tingkat pemahaman mahasiswa. Persiapan ini membantu memudahkan dan menyempurnakan kegiatan mengajar. 

Baca Juga: 8 Cara Membagi Waktu agar Dosen Produktif Setiap Hari

4. Menghindari Overload Kewajiban

Tips yang keempat untuk dosen bisa melakukan manajemen waktu dengan baik adalah menghindari overload. Artinya, dosen perlu mengusahakan untuk menghindari kemungkinan menerima kewajiban atau pekerjaan berlebihan. 

Bagi dosen di Indonesia, hal ini memang tidak mudah. Terutama bagi dosen pemula yang sering dimintai bantuan oleh dosen lain yang lebih senior. Kemudian, contoh lain adalah dosen yang enggan menolak diberi tugas tambahan berlebihan oleh kampus. Sebab merasa diberi amanah dan pantang menolak. 

Ada beberapa kewajiban akademik yang memang bisa atau boleh ditolak oleh dosen. Misalnya permintaan membantu pekerjaan dosen lain. Padahal bisa jadi pekerjaan diri sendiri masih banyak yang belum beres. 

Terkait resiko adanya overload kewajiban akademik, ada dua cara yang menjadi kunci untuk menyelesaikannya, yaitu: 

a. Berani Berkata Tidak atau Menolak

Solusi yang pertama adalah berani untuk menolak dan berkata tidak. Jika dimintai bantuan, maka cek dulu apakah memang bisa memberi bantuan atau tidak. Jika memang ada kewajiban diri sendiri yang perlu segera diurus, maka menjadi prioritas utama. Begitu pula sebaliknya. 

Para dosen pun perlu memahami. Bahwa jauh lebih baik menolak memberi bantuan dan amanah dari kampus agar tidak overload. Sebab bisa memastikan kewajiban yang sudah diterima terlaksana dan terselesaikan dengan baik. Sehingga tidak ada kewajiban yang menumpuk dan terbengkalai. 

Hal ini membantu dosen melindungi diri sendiri dan orang lain. Sebab bisa jadi, penundaan pekerjaan bisa mempengaruhi pekerjaan orang lain di kampus. Baik sesama dosen maupun tenaga kependidikan di kampus, yang tentu merugikan mereka. 

b. Melakukan Delegasi Pekerjaan

Solusi yang kedua agar tidak overload adalah melakukan delegasi pekerjaan. Artinya, para dosen bisa mempertimbangkan untuk meminta bantuan. Baik itu meminta bantuan pada dosen lain yang sekiranya senggang. 

Maupun meminta bantuan ke asisten dosen. Para dosen yang memang memenuhi ketentuan untuk memiliki asisten dosen bisa melakukan perekrutan. Sehingga beberapa kewajiban atau pekerjaan yang bisa dikerjakan oleh asisten dosen bisa diserahkan ke asisten dosen. 

Hal ini bisa mengurangi beban kerja dosen tersebut dan memudahkan proses manajemen waktu. Dosen pun bisa fokus mengerjakan semua pekerjaan urgent dan tidak memungkinkan untuk didelegasikan ke orang lain, termasuk kepada . 

5. Melakukan Efisiensi

Tips yang kelima dan yang terakhir adalah melakukan efisiensi dan tidak menolak atau anti terhadap efisiensi. Efisiensi disini adalah memanfaatkan teknologi terkini untuk membantu meningkatkan efisiensi waktu dalam melaksanakan semua kewajiban. 

Ada cukup banyak teknologi dan platform berbasis berbagai jenis teknologi terkini bisa diandalkan oleh para dosen. Berikut beberapa contohnya: 

  • Menggunakan aplikasi manajemen pekerjaan seperti Trello, Quire, dan sejenisnya untuk membantu mengatur jadwal kegiatan dan membuat catatan penting di masing-masing pekerjaan tersebut.
  • Menggunakan aplikasi berbasis AI untuk memudahkan dan mempercepat proses menulis. Misalnya tidak ragu menggunakan Chat GPT untuk mendapat informasi. Contoh lain, memanfaatkan platform AI parafrase, sehingga memudahkan proses melakukan parafrase kutipan pada naskah yang digarap.
  • Menggunakan platform berbasis AI untuk membuat slide presentasi, sehingga proses menyiapkan materi dalam mengajar lebih mudah dan cepat.
  • Tidak ragu menggunakan aplikasi konferensi video seperti Zoom dan Google Meet untuk membuka kelas daring, menjadi pembicara di webinar, dan sebagainya. Sehingga tidak harus datang langsung ke suatu lokasi saat melaksanakan kewajiban tertentu.
  • Menggunakan aplikasi manajemen referensi seperti Zotero dan Mendeley, agar proses menyusun daftar pustaka dan mencantumkan sumber pada kutipan lebih cepat serta tepat.

Dalam menggunakan teknologi terkini, tentunya akan sangat membantu dosen dalam mengefisiensikan waktu, tenaga, dan bahkan biaya. Namun, penggunaannya harus tepat dan bijak agar tidak ada pelanggaran etika. 

Misalnya, tetap menyebut penggunaan AI di dalam daftar pustaka jika memang digunakan dalam proses menulis. Sehingga mencegah adanya pelanggaran etika dan masalah di kemudian hari. 

Saat penelitian, Kami sarankan Anda membuat time table. Baca pembahasan lengkap Time Table dan Manfaatnya dalam Melancarkan Penelitian.

Contoh Manajemen Waktu Dosen

Berikut adalah beberapa contoh manajemen waktu bagi dosen dalam kurun waktu satu minggu untuk bisa dijadikan referensi: 

Contoh Manajemen Waktu 1

Berikut adalah contoh pengaturan atau manajemen terhadap waktu yang fokus pada kegiatan mengajar dan meneliti: 

Hari Jadwal
Senin 08:00 – 10:00 → Persiapan materi kuliah
10:00 – 12:00 → Mengajar kelas A
12:00 – 13:00 → Istirahat/makan siang
13:00 – 15:00 → Bimbingan skripsi/tesis
15:00 – 17:00 → Penelitian dan penulisan jurnal
Selasa08:00 – 10:00 → Rapat akademik
10:00 – 12:00 → Mengajar kelas B
12:00 – 13:00 → Istirahat
13:00 – 15:00 → Koreksi tugas mahasiswa
15:00 – 17:00 → Pengembangan kurikulum
Rabu 08:00 – 10:00 → Membaca literatur & riset
10:00 – 12:00 → Mengajar kelas C
12:00 – 13:00 → Istirahat
13:00 – 15:00 → Konsultasi akademik dengan mahasiswa
15:00 – 17:00 → Menulis proposal penelitian
Kamis 08:00 – 10:00 → Bimbingan skripsi
10:00 – 12:00 → Mengajar kelas D
12:00 – 13:00 → Istirahat
13:00 – 15:00 → Menghadiri seminar/webinar
15:00 – 17:00 → Pembuatan materi ajar
Jumat 08:00 – 10:00 → Evaluasi pembelajaran & revisi materi
10:00 – 12:00 → Rapat dengan kolega/dosen lain
12:00 – 13:30 → Istirahat & ibadah
13:30 – 15:30 → Menyusun laporan akademik
15:30 – 17:00 → Waktu fleksibel (review jurnal, networking, dll.)
Sabtu dan Minggu Waktu untuk riset pribadi, kegiatan sosial, atau istirahat

Contoh Manajemen Waktu 2

Berikut adalah contoh pengaturan atau manajemen terhadap waktu yang fokus pada kegiatan administrasi dan pengabdian kepada masyarakat: 

Hari Jadwal
Senin 08:00 – 10:00 → Menghadiri rapat fakultas
10:00 – 12:00 → Mengajar kelas A
12:00 – 13:00 → Istirahat
13:00 – 15:00 → Menyusun laporan administratif
15:00 – 17:00 → Koordinasi dengan staf akademik
Selasa08:00 – 10:00 → Evaluasi kurikulum & silabus
10:00 – 12:00 → Mengajar kelas B
12:00 – 13:00 → Istirahat
13:00 – 15:00 → Pengelolaan jurnal akademik
15:00 – 17:00 → Mempersiapkan kegiatan pengabdian masyarakat
Rabu 08:00 – 10:00 → Menyusun program pelatihan untuk masyarakat
10:00 – 12:00 → Mengajar kelas C
12:00 – 13:00 → Istirahat
13:00 – 15:00 → Mengurus administrasi akademik
15:00 – 17:00 → Meninjau laporan evaluasi mahasiswa
Kamis 08:00 – 10:00 → Mengelola proyek pengabdian masyarakat
10:00 – 12:00 → Mengajar kelas D
12:00 – 13:00 → Istirahat
13:00 – 15:00 → Menghadiri rapat kemitraan industri/universitas lain
15:00 – 17:00 → Supervisi kegiatan ekstrakurikuler mahasiswa
Jumat 08:00 – 10:00 → Menyusun laporan kegiatan pengabdian
10:00 – 12:00 → Rapat koordinasi dengan tim administrasi
12:00 – 13:30 → Istirahat & ibadah
13:30 – 15:30 → Mengembangkan modul pelatihan untuk masyarakat
15:30 – 17:00 → Waktu fleksibel untuk pengembangan diri
Sabtu dan Minggu Waktu untuk keluarga, kegiatan sosial, atau riset pribadi

Sudah mengatur waktu sedemikian rupa tapi tidak disiplin? Anda bisa menggunakan teknik dan tool berikut:

Pujiati

Saya menyukai kegiatan membaca, menulis, mendengarkan musik, dan menonton film. Saat ini, selain disibukkan dengan agenda seorang ibu rumah tangga, saya aktif menjadi Content Writer untuk situs di Deepublish Group. Sesekali saya juga membuat artikel untuk media Hops ID.

Recent Posts

#JanganJadiDosen, Ikuti atau Abaikan? Ini Penjelasan Dosen Bina Nusantara University

Tahun 2024 lalu, profesi dosen di Indonesia santer menjadi bahan perbincangan warganet. Apalagi setelah #JanganJadiDosen…

1 week ago

5 Tahap Pengajuan Proposal Hibah Penelitian dan Pengabdian 2025

ⓘ Artikel telah disesuaikan dengan Sosialisasi Panduan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Batch I Para…

1 week ago

Tujuan Penelitian dan Cara Mencantukannya dalam Proposal Hibah

ⓘ Artikel telah disesuaikan dengan Buku Panduan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2025 Bagi para…

1 week ago

Pendekatan Pemecahan Masalah dan Contoh Penulisan dalam Proposal Hibah

ⓘ Artikel telah disesuaikan dengan Buku Panduan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2025 Salah satu…

1 week ago

Cara Menentukan Urgensi Penelitian dalam Proposal Hibah

ⓘ Artikel telah disesuaikan dengan Buku Panduan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2025 Pada saat…

1 week ago

Faktor Penyebab Gagal LPDP dan Cara Mengatasinya

Saat ini, Anda sedang atau berencana mengikuti pendaftaran beasiswa LPDP? Jika iya, jangan sampai Anda…

1 week ago