Dalam mengajukan program beasiswa, maka akan ada beberapa dokumen persyaratan wajib dipenuhi dan LoA adalah salah satunya. LoA menjadi dokumen penunjang dan di beberapa program beasiswa menjadi syarat administrasi yang wajib dipenuhi.
Meskipun umum disyaratkan dalam berbagai program beasiswa, akan tetapi masih banyak yang kebingungan untuk mendapatkannya. Hal ini lumrah, karena ada proses pengajuan LoA yang kadang berbenturan dengan jadwal pendaftaran beasiswa.
LoA memiliki kepanjangan Letter of Acceptance yang dalam bahasa Indonesia artinya Surat Keterangan Diterima. Diterima dimana? Letter of Acceptance adalah surat keterangan diterima di sebuah perguruan tinggi sebagai mahasiswa baru.
Sehingga LoA ini menjadi surat atau dokumen yang menyatakan nama yang tercantum di dalamnya sudah positif diterima di sebuah perguruan tinggi. LoA kemudian dengan definisi ini artinya hanya bisa diajukan atau dimiliki oleh mereka yang sudah resmi diterima.
Maka untuk mendapatkan Letter of Acceptance ini, seseorang perlu melakukan pendaftaran mahasiswa baru ketika sudah dibuka di perguruan tinggi tujuan. Kemudian mengikuti seleksi penerimaan mahasiswa baru dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan.
Jika sudah dan hasil seleksi adalah diterima, maka yang bersangkutan baru bisa mengajukan LoA ke pihak perguruan tinggi tersebut. Sehingga Letter of Acceptance tidak bisa asal diajukan tanpa melakukan pendaftaran terlebih dahulu dan berhasil diterima.
Selain memahami definisi LoA adalah sebuah surat keterangan penerimaan, maka wajib paham isi di dalamnya. Selain menjelaskan konfirmasi penerimaan sebagai mahasiswa baru. Letter of Acceptance secara umum juga mencantumkan informasi lain.
Misalnya informasi mengenai informasi mengenai kampus termasuk fakultas dan denahnya, informasi mengenai biaya masuk dan layanan akademik, informasi mengenai beasiswa dan potongan biaya tertentu, dan informasi mengenai saran tempat tinggal.
Jika membahas mengenai LoA maka akan membahas juga mengenai jenis-jenisnya. Secara umum jenis LoA adalah terbagi menjadi dua, yaitu:
LoA conditional adalah Letter of Acceptance yang diterbitkan dengan adanya keterangan bersyarat (dengan syarat). Artinya, nama yang tercantum di berkas LoA tersebut sudah diterima akan tetapi masih ada beberapa syarat yang belum terpenuhi.
Syarat yang dimaksudkan disini adalah syarat pendaftaran mahasiswa baru. Syarat apapun, jika belum terpenuhi akan tetapi hasil seleksi lewat tes tertulis maupun wawancara dinyatakan lolos. Maka LoA tetap akan diterbitkan.
Kedepannya, pemilik LoA ini diwajibkan untuk melengkapi kekurangan persyaratan dengan batas waktu yang sudah ditentukan. Jika tidak, maka ada kemungkinan akan dihapus dari daftar calon mahasiswa baru.
Jenis LoA yang kedua adalah LoA unconditional (tidak bersyarat), yaitu jenis Letter of Acceptance yang menyatakan penerimaan mahasiswa baru yang tidak bersyarat. Artinya, nama di berkas LoA sudah resmi diterima dan sudah memenuhi syarat yang ditentukan.
LoA adalah dokumen penting yang menyatakan penerimanya tercatat sebagai mahasiswa baru. Maka surat ini bisa diusahakan didapatkan dalam jenis unconditional, sehingga bisa meningkatkan kesempatan lulus seleksi beasiswa.
Jenis Letter of Acceptance tersebut memiliki kondisi berbeda dan yang paling utama adalah LoA unconditional. Sebab LoA jenis ini tidak memiliki kemungkinan nama penerimanya dicoret dalam daftar mahasiswa baru yang lulus seleksi penerimaan.
Lalu, apakah LoA ini wajib dilampirkan saat mengikuti pendaftaran beasiswa? Sejumlah program beasiswa tidak mewajibkan untuk melampirkan LoA. Hanya saja jika memungkinkan silahkan tetap dilampirkan sebagai nilai tambah.
Disebut demikian karena memiliki Letter of Acceptance adalah sebuah jembatan untuk bisa lebih mudah lulus dalam seleksi beasiswa. Pasalnya pemiliknya dianggap menjadi penerima beasiswa potensial karena sudah diterima sebagai mahasiswa dan dana pendidikan segera digunakan.
Tidak sedikit program beasiswa mewajibkan kandidat untuk melampirkan LoA. Salah satunya adalah beasiswa LPDP bagi kandidat lulusan D-4 atau S-1 yang langsung mendaftar di program S-3 (Doktor). Maka wajib melampirkan LoA unconditional.
Kemudian, cara mendapatkan Letter of Acceptance pada dasarnya diawali dengan melakukan pendaftaran mahasiswa baru. Setiap tahunnya, seluruh perguruan tinggi di Indonesia dan dunia akan membuka pendaftaran mahasiswa baru untuk tahun ajaran baru.
Jika sudah memiliki kampus tujuan, silahkan cari tahu kapan jadwal pendaftarannya akan dibuka. Jika sudah dibuka silahkan mengikuti proses pendaftaran dengan mengisi form pendaftaran, melampirkan persyaratan administrasi, dan ketentuan lainnya.
Langkah berikutnya, silahkan mengikuti proses seleksi penerimaan mahasiswa baru. Hal ini lumrah untuk semua jenjang, baik jenjang S-1 maupun pascasarjana. Khusus untuk jenjang pascasarjana, ujian seleksi masuk biasanya untuk jurusan tertentu saja.
Setelah mengikuti proses seleksi maka tahap selanjutnya tinggal banyak berdoa sembari menunggu hasil seleksi diumumkan pihak kampus. Jika hasilnya ditolak atau gagal, maka Letter of Acceptance belum bisa diajukan. Harus mencoba mendaftar lagi tahun depan.
Sebaliknya, jika dinyatakan lulus dan diterima sebagai mahasiswa baru. Maka artinya mahasiswa baru ini berhak mengajukan Letter of Acceptance. Tentunya dengan mengikuti prosedur yang ditetapkan pihak kampus.
Prosedur pengajuan Letter of Acceptance antara satu perguruan tinggi dengan yang lainnya berbeda-beda. Hanya saja syarat mutlaknya tetap sama, yakni sudah dinyatakan diterima sebagai mahasiswa. Adapun proses pengajuan LoA umumnya memakan waktu 4-6 minggu.
Letter of Acceptance adalah salah satu dokumen yang umum digunakan untuk melengkapi aplikasi pendaftaran program beasiswa. Surat ini bisa diwajibkan bisa juga tidak, dan bisa untuk program beasiswa di dalam maupun luar negeri.
Supaya lebih mudah didapatkan, silahkan menerapkan beberapa tips berikut ini:
Tips yang pertama adalah menentukan perguruan tinggi tujuan dan wajib yang paling sesuai. Setiap orang tentu memiliki kriteria tersendiri, misalnya dari segi jurusan yang dibuka sesuai keinginan atau tidak, lokasi kampus, fasilitas, biaya, dan lain-lain.
Setelah menentukan perguruan tinggi tujuan, silahkan melakukan riset pada perguruan tinggi tersebut. Riset ini berfokus pada proses seleksi pendaftaran mahasiswa baru.
Sehingga bisa tahu syaratnya apa, tes masuknya bagaimana, dan sebagainya. Tujuannya agar bisa mempersiapkan diri dengan baik untuk memaksimalkan hasil seleksi penerimaan.
Setelah mengetahui jadwal pendaftaran dan syaratnya apa saja, silahkan mencoba untuk melengkapi seluruh persyaratan tersebut. Tentunya membutuhkan waktu, khususnya untuk dokumen tertentu. Jadi, lakukan sejak jauh-jauh hari.
Tips terakhir untuk mendapatkan Letter of Acceptance adalah mengikuti proses seleksi masuk. Biasanya usai melakukan pendaftaran dan lolos di tahap administrasi. Maka akan masuk ke tahap seleksi tes masuk, baik tes tertulis maupun wawancara.
Silahkan mempersiapkan diri dengan baik sebab hasil tes tersebut akan menentukan apakah bisa mengajukan Letter of Acceptance atau sebaliknya. Maka, silahkan belajar dengan tekun untuk memaksimalkan hasil tes masuk tersebut.
Letter of Acceptance menyatakan nama seseorang yang sudah diterima sebagai mahasiswa, sehingga surat ini menjadi dokumen penting untuk bisa mengikuti seleksi penerimaan beasiswa. Adapun contoh Letter of Acceptance adalah sebagai berikut:
Surat ini tentu penting untuk dimiliki agar program beasiswa yang selama ini diidamkan bisa diraih. Jadi, silahkan menentukan perguruan tinggi impian dari sekarang kemudian mengikuti pendaftaran. Setelah lulus, baru berburu program beasiswa yang sesuai.
Sedang mencoba melanjutkan studi ke luar negeri? Baca informasi seputar beasiswa yang sedang dibuka!
Beasiswa LPDP 2023: Kriteria, Persyaratan, Jadwal, dan Cara Daftar
Beasiswa Fulbright 2023 – 2024 Telah Dibuka!
Beasiswa Fully Funded China AUN 2023 Dibuka, Daftar Segera!
Beasiswa S3 ke Rumania Tahun 2023 Ini Patut Kamu Coba!
Dosen di Indonesia diketahui memiliki kewajiban untuk melakukan publikasi ilmiah, termasuk publikasi di jurnal nasional…
Pada saat memulai kegiatan perkuliahan, mahasiswa biasanya menerima dokumen bertajuk kontrak perkuliahan. Dokumen ini disusun…
Secara garis besar, kegiatan akademik dosen yang bersifat wajib ada tiga dan mengacu pada tri…
Mempertimbangkan penggunaan AI untuk membuat pertanyaan tentu menarik untuk dilakukan. Sebab, pada saat membuat pertanyaan…
Memahami apa saja isian data publikasi untuk kenaikan jabatan fungsional di SISTER tentu penting karena…
Sesuai dengan Kepmendikbud Nomor 500 Tahun 2024, salah satu indikator kinerja dosen adalah dosen menjadi…