Didunia pendidikan tinggi, hubungan antara dosen dengan mahasiswa tidak hanya sebatas pendidik dengan peserta didik melainkan keduanya bisa menjalin lebih banyak hubungan, termasuk lewat pelaksanaan kolaborasi dosen dan mahasiswa.
Dosen dan mahasiswa bisa melakukan kolaborasi dalam banyak kegiatan yang tentu akan bermanfaat bagi kedua belah pihak. Hanya saja, masih banyak dosen yang kesulitan untuk menentukan kegiatan apa yang cocok dikolaborasikan dengan mahasiswa.
Kolaborasi dosen dan mahasiswa bisa dikatakan sebagai pemandangan umum di dunia pendidikan tinggi. Sudah sejak dulu sampai sekarang, dosen sering membentuk tim suatu kegiatan yang melibatkan beberapa mahasiswa di dalam tim tersebut.
Jadi, apa hakikat dari kolaborasi antara dosen dengan mahasiswa bimbingannya? Hal pertama yang akan dibahas adalah definisi dari kolaborasi itu sendiri. Dimana memang cakupannya luas, dan bisa diterapkan di banyak bidang tidak hanya di pendidikan tinggi saja.
Kolaborasi berasal dari bahasa Inggris, yakni dari kata collaborative yang diketahui merupakan gabungan dari dua istilah. Collaborative berasal dari kata “co” dan “labor”.
Jika dilihat dari asal kata dalam bahasa Inggris tersebut, maka kolaborasi adalah penyatuan tenaga atau peningkatan kemampuan yang dimanfaatkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan atau yang telah disepakati bersama.
Secara sederhana, kolaborasi bisa disebut sebagai kerjasama antara dua pihak, tiga pihak, atau lebih. Kerjasama ini terjalin atas kesepakatan dan kesediaan semua pihak yang terlibat dan memang memiliki visi dan misi yang sama.
Kegiatan kolaborasi di dunia akademik atau pendidikan tinggi tentu bukan hal yang asing. Bahkan ada banyak perguruan tinggi yang menyediakan dana hibah untuk mendorong terjadinya kerjasama dosen dan mahasiswa.
Kolaborasi antara dosen dengan mahasiswa bisa dilakukan untuk berbagai jenis kegiatan, khususnya pelaksanaan tri dharma. Dalam prakteknya, bukan hanya dosen yang menerima manfaat atas kolaborasi yang terbentuk. Tapi juga bagi sisi mahasiswa.
Membahas mengenai kerjasama dosen dan mahasiswa dalam melaksanakan aktivitas tri dharma. Tentunya akan mempertanyakan manfaat dari pelaksanaannya. Lumrah memang, karena bagi dosen manfaat kolaborasi ini dirasa lebih jelas.
Lalu, bagaimana dengan mahasiswa? Jika ditelusuri lebih mendalam, manfaat adanya kolaborasi ini ternyata dirasakan oleh kedua belah pihak. Jika dilihat dari sisi dosen maka, manfaat kolaborasi dosen dan mahasiswa antara lain:
a. Meningkatkan Produktivitas Tri Dharma
Kegiatan kolaborasi dosen yang dilakukan dengan mahasiswa bisa membantu meningkatkan produktivitas tri dharma. Dimana dosen bisa membentuk tim penelitian maupun pengabdian bersama mahasiswa. Sehingga aktivitas tri dharma bisa dilakukan kontinyu.
b. Mengembangkan Publikasi Ilmiah
Sejalan dengan peningkatan produktivitas pelaksanaan tri dharma bersama mahasiswa. Maka seorang dosen bisa mengembangkan publikasi ilmiah dari penelitian dan pengabdian kolaborasi.
Namun tentunya nama mahasiswa akan ikut dicantumkan sebagai bentuk penghargaan atas kontribusi yang diberikan. Dosen sejak awal perlu menjelaskan bentuk keterlibatan mahasiswa, sehingga semua jelas dan disepakati bersama.
c. Meningkatkan Kualitas Kinerja
Kolaborasi dalam aktivitas tri dharma diharapkan bisa memaksimalkan kuantitas dan kualitas, termasuk kualitas kinerja dosen. Misalnya, publikasi ilmiah mengalami peningkatan kuantitas dan kualitas. Sebab dikerjakan bersama bukan lagi dikerjakan secara mandiri.
d. Mengembangan Karir Akademik
Dosen yang produktif melaksanakan tri dharma berkat kolaborasi dengan mahasiswa. Nantinya akan lebih cepat mengumpulkan angka kredit sehingga bisa segera mengajukan kenaikan jabatan fungsional.
Anda dapat berkolaborasi dalam menerbitkan jurnal internasional untuk menaikkan jumlah publikasi Anda dan memberikan pengalaman mahasiswa dalam menulis. Sebelum itu, pastikan Anda tahu informasi berikut:
Sementara itu, jika dilihat dari sisi mahasiswa maka manfaat yang diperoleh tidak kalah banyak. Berikut adalah manfaat kolaborasi dosen dan mahasiswa bagi mahasiswa yang bersangkutan antara lain:
a. Memperdalam Pengetahuan dan Wawasan
Kolaborasi mahasiswa dengan dosen tentunya akan menjadi sarana praktek atas ilmu dan keterampilan yang dipelajari sepanjang kuliah. Sehingga kolaborasi ini membantu memperdalam pengetahuan dan wawasan mahasiswa.
b. Mendapat Pemasukan
Kontribusi mahasiswa dalam seluruh kegiatan yang dilakukan oleh dosen, tentunya tidak hanya dibayar dengan ucapan terima kasih. Nantinya dosen akan memberi imbalan dalam bentuk sejumlah uang.
Misalnya untuk penelitian kolaborasi, dana penelitian yang diterima oleh dosen dalam nominal tertentu masuk pos biaya SDM. Hal ini akan mencakup juga biaya atas kontribusi mahasiswa, sehingga bisa menjadi sumber pemasukan.
c. Membangun CV dan Prestasi Akademik
Pengalaman berharga selama berkolaborasi dengan dosen, tentunya beberapa bisa masuk ke dalam CV dan membantu menorehkan prestasi. Misalnya menang dalam sebuah lomba. Sehingga bisa menjadi portofolio bagi mahasiswa yang bersangkutan.
d. Memperluas Jaringan Akademik
Lewat kegiatan kolaborasi bersama dosen maka mahasiswa mendapat jembatan untuk memperluas jaringan akademik. Yakni berkenalan dengan dosen lain dan mahasiswa lain, baik dalam satu kampus maupun lintas kampus. Sehingga mahasiswa berkesempatan punya jaringan akademik yang luas.
Lalu, apa saja kegiatan kolaborasi dosen dan mahasiswa? Jawabannya ternyata cukup banyak, sehingga dosen bisa melibatkan mahasiswa di berbagai kegiatan akademik yang dilakukan. Berikut contoh kolaborasi dosen dan mahasiswa adalah:
Penelitian kolaborasi tentu bukan hal yang asing bagi dosen, sebab termasuk salah satu penelitian yang sering dijadikan tema program hibah. Namun, penelitian kolaborasi tak melulu hanya dengan pihak eksternal.
Bisa juga dengan pihak internal di kampus sendiri, salah satunya dengan membentuk tim penelitian yang di dalamnya ada mahasiswa sendiri. Kolaborasi ini cukup umum dilakukan para dosen di Indonesia.
Sebab selama mengajar, sudah tentu akan menemui mahasiswa yang cukup pintar dan berpotensi menjadi tim penelitian yang kompeten. Bisa jadi mahasiswa ini di masa mendatang menjadi dosen, yang juga akan rutin melakukan penelitian.
Bentuk kolaborasi dosen dan mahasiswa yang kedua adalah pengabdian kepada masyarakat (PkM). Dalam pelaksanaannya tentu akan dijumpai ada beberapa kegiatan PkM diisi dosen, ada juga diisi mahasiswa.
Mahasiswa memang menjadi partner terbaik bagi dosen untuk membentuk tim PkM. Ilmu pengetahuan dan keterampilan mahasiswa yang dipelajari selama kuliah akan membantu mensukseskan program PkM yang dijalankan dosen.
Konferensi ilmiah juga bisa diikuti dosen dengan menggandeng mahasiswa. Baik dalam konferensi nasional maupun internasional. Dimana dosen bisa mendapatkan asisten handal dari mahasiswanya sendiri.
Sejumlah event dan ajang perlombaan di dunia pendidikan tinggi bisa diikuti oleh dosen yang melakukan kolaborasi dengan mahasiswa. Harapannya, kerjasama dosen dan mahasiswa ini bisa memaksimalkan keikutsertaan dalam event dan lomba tersebut.
Kegiatan publikasi ilmiah ternyata bisa diisi dengan kegiatan kolaborasi antara dosen dan mahasiswa. Sehingga dalam proses menulis, dosen akan menggandeng mahasiswa untuk menghasilkan tulisan ilmiah berkualitas.
Sehingga bisa segera selesai, kemudian bisa dengan lebih mudah diterima tim pengelola jurnal, lalu terbit dan masuk ke database bereputasi. Jika suatu tulisan dikerjakan bersama, maka hasilnya akan lebih maksimal.
Sehingga kolaborasi ini bisa dipertimbangkan oleh para dosen untuk memaksimalkan kegiatan publikasi ilmiah. Bentuknya bisa jurnal ilmiah, prosiding, maupun menerbitkan buku.
Melalui penjelasan tersebut, maka bisa dipahami arti penting kolaborasi dosen dan mahasiswa. Sehingga bisa dimaksimalkan agar manfaat dari kolaborasi ini semakin luas dan dirasakan oleh semua pihak yang terlibat.
Artikel untuk dosen tentang cara mengajar yang disukai mahasiswa, terapkan ini!
Sejalan dengan diterbitkannya Permendikbudristek Nomor 44 Tahun 2024, maka diterbitkan pula pedoman pelaksanaan berisi standar…
Mau upload publikasi tapi Google Scholar tidak bisa dibuka? Kondisi ini bisa dialami oleh pemilik…
Beberapa dosen memiliki kendala artikel tidak terdeteksi Google Scholar. Artinya, publikasi ilmiah dalam bentuk artikel…
Mau lanjut studi pascasarjana dengan beasiswa tetapi berat karena harus meninggalkan keluarga? Tak perlu khawatir,…
Anda sudah menjadi dosen harus melanjutkan S3? Jika Anda menargetkan beasiswa fully funded dan masih…
Melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi di luar negeri, semakin mudah dengan berbagai program beasiswa.…