Informasi

Ciri-Ciri Dasar Jurnal Ilmiah yang Perlu Anda Tahu

Sebelum membahas jurnal ilmiah, sebainya memahami dahulu apa itu menulis artikel ilmiah. Ada syarat utama yang harus dikerjakan lebih dahulu, yaitu adanya hasil penelitian yang memiliki kriteria-kriteria diantaranya:

  1. Dianalisis dengan baik dan benar
  2. Data telah disederhanakan dalam bentuk tabel atau grafik
  3. Dikuasai dan dibahas
  4. Menghasilkan kesimpulan
  5. Pada saat merancang sudah ditargetkan ke jurnal mana nanti hasil penelitiannya akan diterbitkan.

Cara paling sederhana dalam pemilihan jurnal ilmiah adalah dengan googling untuk mencari jurnal ilmiah internasional yang relevan dengan bidang keilmuan yang digeluti. Kemudian bacalah keterangan tentang cakupan bidang ilmu yang sesuai dengan jurnal tersebut.

Baca juga : Cara Mengetahui Format Jurnal Ilmiah Yang Baik Dan Benar

Fungsi Jurnal:

  1. meregistrasi kegiatan kecendekiaan,
  2. mensertifikasi hasil kegiatan yang memenuhi persyaratan ilmiah minimum,
  3. mendiseminasikanya secara meluas kepada khalayak, dan
  4. mengarsipkan semua temuan hasil kegiatan kecendekiaan ilmuan yang dimuatnya.

Untuk proses penilaian karya ilmiah dalam jabatan akademik dosen jurnal dibedakan menjadi jurnal yang dikategorikan jurnal nasional dan jurnal terakreditasi.

Jurnal Nasional adalah jurnal ilmiah yang memenuhi kriteria, sebagai berikut:

  1. Karya ilmiah ditulis dengan memenuhi kaidah ilmiah dan etika keilmuan
  2. Memiliki ISSN
  3. Memiliki terbitan versi online
  4. Dikelola secara professional (ketepatan keberkalaan, ketersediaan petunjuk penulisan, identitas jurnal, dll)
  5. Bertujuan menampung/ mengkomunikasikan hasil-hasil penelitian ilmiah dan atau konsep ilmiah dalam disiplin ilmu tertentu
  6. Ditujukan kepada masyarakat ilmiah/ peneliti yang mempunyai disiplin keilmuan yang relevan.
  7. Diterbitkan oleh penerbit/ badan ilmiah/ organisasi profesi/ perguruan tinggi dengan unit-unitnya
  8. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia dan atau bahasa Inggris dengan abstrak dalam bahasa Indonesia.
  9. Memuat karya ilmiah dari penulis yang berasal dari minimal dua institusi yang berbeda.
  10. Mempunyai dewan redaksi/ editor yang terdiri dari para ahli dalam bidangnya dan berasal dari minimal dua institusi yang berbeda.
  11. Jurnal nasional yang memenuhi kriteria 1 hingga 10 dan terindeks oleh DOAJ atau laman lain sesuai dengan pertimbangan tim pakar Dirjen Dikti diberi nilai yang lebih tinggi dari jurnal nasional yaitu maksimal 15.

Baca juga : Cara Melakukan Publikasi Karya Ilmiah Ke Jurnal Ilmiah Nasional

Ciri dari Jurnal Nasional Terakrediatasi, yaitu:

  1. Jurnal Nasional Terakreditasi adalah Jurnal Ilmiah Nasional yang diakreditasi oleh Kementerian (Lampiran Permenristekdikti No.20 Tahun 2017)
  2. Jurnal Nasional Terakreditasi adalah Jurnal Ilmiah Nasional yang diakreditasi oleh Kemenristekdikti (Juknis Permenristekdikti No.20 Tahun 2017)
  3. Jurnal nasional yang diakui dan disetarakan sebagai Jurnal Nasional Terakreditasi, yaitu Jurnal Nasional Terindeks di Science and Technology Indeks (Sinta) atau di Akreditasi Jurnal Nasional (Arjuna) yang telah memenuhi standard tata kelola jurnal nasional terakreditasi (Q1 sampai Q6) (Juknis Permenristekdikti No.20 Tahun 2017)

Jurnal Internasional adalah jurnal yang memenuhi kriteria sebagai berikut:

  1. Karya ilmiah yang diterbitkan ditulis dengan memenuhi kaidah ilmiah dan etika keilmuan.
  2. Memiliki ISSN.
  3. Ditulis dengan menggunakan bahasa resmi PBB (Arab, Inggris, Perancis, Spanyol, Rusia dan Tiongkok).
  4. Memiliki terbitan versi online.
  5. Dewan redaksi (editorial board) adalah pakar di bidangnya paling sedikit berasal dari 4 negara.
  6. Artikel ilmiah yang diterbitkan dalam satu terbitan paling sedikit penulisnya berasal dari 4 negara
  7. Terindeks oleh database internasional bereputasi: Web of Science, Scopus, Microsoft Academic Search, dan atau laman sesuai dengan pertimbangan tim pakar Ditjen Dikti.

Ciri Jurnal Internasional Bereputasi adalah jurnal yang memenuhi kriteria jurnal internasional dengan kriteria tambahan :

  • Mempunyai faktor dampak (Impact Factor) dari isi Web of Science (Thomson Reuters) atau Scimago Journal Rank (SJR)
  • Mempunyai urutan tertinggi dalam penilaian karya ilmiah dan diniali paling tertinggi 40.
  • Jurnal yang memenuhi kriteria jurnal internasional pada 7 butir di atas dan terindeks oleh database internasional bereputasi (Web of Science, Scopus, atau Microsoft Academic Search) namun belum mempunyai faktor dampak (impact factor) dari ISI Web of Science (Thomson Reuters) atau Scimago Journal Rank (SJR) dalam penilaian karya ilmiah dan dinilai paling tinggi 30.
  • Jurnal yang memenuhi kriteria jurnal internasional pada 7 point di atas yang belum terindeks pada database internasional bereputasi (Web of Science, Scopus, atau Microsoft Academic Search) namun telah terindeks pada database internasional seperti DOAJ, CABI, Copernicus, dan/atau laman sesuai dengan pertimbangan tim pakar Ditjen Dikti dan dapat dinilai karya ilmiah paling tinggi 20.

Baca juga : Tips Menulis Judul Artikel Ilmiah Agar Lolos Jurnal Ilmiah Bereputasi
Baca juga : Mudahnya Menulis Di Jurnal Ilmiah Yang Baik Dan Benar

Pentingnya Jurnal Bereputasi

Menyusun jurnal internasional adalah hal penting, khususnya bagi dosen yang berencana mengajukan diri menjadi Guru Besar. Mempublikasikan paling tidak 4 jurnal internasional bereputasi menjadi syarat untuk mendapatkan SK Guru Besar. 

Namun, mengapa publikasi jurnal internasional harus bereputasi? Tentunya untuk bisa memenuhi kriteria ini, tingkat kesulitannya pun akan meningkat. Rupanya hal ini tidak terlepas dari manfaat jurnal internasional bereputasi itu sendiri.

Keberadaan jurnal internasional bereputasi memberi arti penting dalam mendukung perkembangan ilmu pengetahuan di seluruh dunia. Tidak heran jika dosen di Indonesia diwajibkan untuk mempublikasikan jurnal internasional bereputasi. 

Yakni sebagai bentuk kontribusi mereka selaku tenaga pendidik untuk ikut mengembangkan ilmu pengetahuan. Jurnal internasional bereputasi kemudian menghadirkan banyak manfaat bagi dunia, yakni:  

1. Tanda Kegiatan Penelitian Terus Bergulir

Arti penting atau manfaat pertama dari publikasi jurnal internasional bereputasi adalah sebagai tanda bahwa kegiatan penelitian terus berlangsung. Setiap blannya atau bahkan setiap harinya ada saja jurnal internasionall baru yang terindeks database breputasi. 

Jurnal-jurnal baru ini menunjukan bahwa kegiatan penelitian berlangsung di seluruh dunia. Sebab jurnal internasional adalah jurnal yang dipublikasikan oleh para peneliti di berbagai negara di dunia. 

Kegiatan penelitian sendiri memiliki manfaat sangat kompleks, mulai dari fungsinya untuk memecahkan suatu masalah. Sampai kepada perannya di dalam mengembangkan ilmu pengetahuan agar relevan dengan perkembangan zaman. 

Adanya kewajiban menulis laporan penelitian dan diterbitkan dalam bentuk jurnal berskala internasional. Maka bisa memastikan kegiatan penelitian yang kaya manfaat tersebut terus bergulir dan menunjang perkembangan peradaban. 

2. Hasil Penelitian yang Kredibel

Jurnal internasional yang sudah dijamin bereputasi hanya akan terindeks di beberapa database kredibel. Jurnal-jurnal dari database kredibel sekelas Scopus inilah yang kemudian menjadi acuan bagi siapa saja mencari jurnal berkualitas

Sebab untuk bisa masuk ke database kredibel tersebut, sebuah jurnal ilmiah wajib memenuhi sejumlah kriteria. Kriteria ini pun tidak mudah ditembus oleh banyak peneliti. 

Ketika berhasil dipublikasikan, maka akan memudahkan banyak orang untuk mencari hasil penelitian yang bisa dipercaya Sehingga penggunaannya akan mendapatkan sumber literatur yang terjamin berkualitas, karena isinya adalah data bukan karangan. 

3. Menyajikan Referensi untuk Penelitian Selanjutnya

Jurnal internasional bereputasi akan membantu para peneliti muda dan peneliti baru untuk menemukan referensi berkualitas. Referensi ini diperlukan untuk memperkuat topik dari landasan teori penelitian yang dipilih. 

Selain itu bertujuan untuk membuktikan kembali hasil penelitian yang dipaparkan di dalam jurnal tersebut. Apakah masih relevan atau ada perubahan karena suatu kondisi dan perkembangan aspek tertentu. 

Referensi ini akan mendorong kalangan akademisi untuk lebih aktif melakukan penelitian dan menyusun laporannya, kemudian dipublikasikan. Sehingga publikasi jurnal akan menjaga keberlangsungan penelitian dari generasi ke generasi. 

4. Menyajikan Solusi Terhadap Berbagai Masalah

Jurnal internasional berisi hasil sebuah penelitian yang disusun dengan standar tinggi di tingkat dunia. Hasil penelitian ini sudah dijamin terpercaya dan sesuai data, yang kemudian bisa diaplikasikan oleh siapa saja yang mengaksesnya. 

Salah satunya untuk dijadikan sebagai solusi atas permasalahan yang dihadapi. Sebagai contoh, ada masalah mengenai proses pengolahan sampah plastik. Kecenderungan masyarakat membakar plastik justru berdampak buruk bagi kesehatan. 

Meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya tersebut, maka bisa memaparkan hasil penelitian di dalam jurnal internasional. Sehingga masyarakat semakin tahu bahaya dari hasil penelitian yang akurat di dalam jurnal tadi. 

Selain itu, isi jurnal pun akan memaparkan mengenai solusi atau alternatif untuk mengatasi masalah plastik tadi. Sehingga tidak hanya menjadi ilmu bagi masyarakat namun juga menjadi sumber solusi yang lebih baik dan lebih sehat. 

5. Menjadi Bahan untuk Pembelajaran

Jurnal internasional bereputasi adalah pilihan ideal untuk dijadikan sebagai bahan pembelajaran. Para guru dan dosen bisa menggunakannya untuk menyusun buku ajar, monograf, dan karya ilmiah lain. 

Isi jurnal tersebut kemudian disampaikan di kelas sebagai materi pembelajaran, yang berasal dari data dan bisa dibuktikan. Sedangkan di kalangan mahasiswa maupun pelajar, jurnal internasional bereputasi menyajikan materi tambahan. 

Materi ini bisa diakses diluar kelas dan sekolah, yang mendorong mereka menciptakan metode pembelajaran mandiri. Tentunya dengan mengandalkan literatur berkualitas, sebab isi jurnal internasional bereputasi sudah terjamin kualitasnya. 

6. Memudahkan Akses Ilmu Pengetahuan

Publikasi dari jurnal ilmiah, baik itu jurnal nasional maupun internasional yang sudah bereputasi. Sekaligus memberi akses yang super mudah bagi masyarakat untuk mendapatkan ilmu pengetahuan. 

Sebab mereka bisa melakukan akses sendiri sehingga bisa menemukan lebih banyak ilmu yang berasal dari data terpercaya. Hanya saja untuk akses jurnal internasional sendiri memang tidak gratis, dan biasanya akan lebih mudah dilakukan oleh kalangan akademisi. 

7. Meningkatkan Keterampilan Menulis Para Peneliti

Seperti pada poin sebelumnya dimana dijelaskan bahwa jurnal internasional bisa menjadi referensi bagi para peneliti untuk memperkuat landasan teori penelitian. 

Isi dari jurnal ini pula yang akan memberi informasi mengenai bagaimana menyusun jurnal internasional yang baik dan benar. Mengikuti struktur penyusunan di dalam jurnal itu sendiri. 

Keberadaannya kemudian meningkatkan keterampilan menulis para peneliti. Supaya lebih mudah dan sigap dalam menuangkan hasil penelitian ke dalam tulisan yang mudah dipahami dan dipelajari. 

Tips Menulis dan Mempublikasikan Jurnal Bereputasi

Setelah memahami arti penting jurnal internasional bereputasi, maka bisa segera mencoba menyusun dan mempublikasikannya. Supaya bisa masuk database bereputasi, simak beberapa tips berikut ini: 

1. Menentukan Siapa Pembacanya

Tips pertama adalah menentukan siapa yang akan membaca jurnal yang disusun. Hal ini penting untuk ditentukan sejak awal, agar bisa menghasilkan jurnal yang menarik minat pembacanya dengan mudah. 

2. Memilih Topik Termudah

Pada dasarnya menyusun jurnal internasional tidak akan terlalu sulit jika memilih topik yang dianggap paling mudah. Jadi, mulailah dengan memilih topik penelitian yang termudah jika sukses baru ke topik lain yang tingkat kesulitannya lebih tinggi. 

3. Menyusun Manuskrip yang Menarik

Ada dua kunci di dalam menyusun jurnal internasional yang menarik, selain harus padat akan ilmu pengetahuan berkualitas. Juga perlu dipaparkan dengan sangat baik agar mudah dibaca dan juga enak untuk dibaca. 

Sehingga menyusun manuskrip jurnal internasional harus dibuat sebaik dan semenarik mungkin. Supaya presentasi hasil penelitian di dalamnya tidak terkesan terlalu kaku dan membosankan. Namun, harus tetap sesuaikan dengan standar penulisannya. 

4. Sering Berlatih

Tidak semua orang di dunia terlahir dengan bakat menulis, menulis jurnal internasional butuh kemampuan menulis yang baik. Kemampuan ini bisa dipelajari dan dilatih, salah satu caranya adalah sering berlatih menulis jurnal. 

Jika jurnal pertama tidak menembus database bereputasi, maka jangan patah semangat. Tetap lanjutkan perjuangan dan ketika melakukan perbaikan kualitas, maka jurnal berikutnya bisa masuk database bereputasi tersebut. 

5. Menarik Perhatian Reviewer

Tips berikutnya adalah menarik perhatian reviewer untuk membaca jurnal yang dipublikasikan. Salah satu jurus yang bisa diterapkan adalah memakai jurnal atau paper yang ditulis oleh reviewer itu sendiri. 

Namun, bagaimana melakukannya sebab siapa yang melakukan reviewer tentu tidak bisa ditebak atau diketahui? Caranya tentu saja dengan menggunakan referensi dari paper berkualitas dan bereputasi juga. 

Melalui pembahasan yang mendetail ini, tentunya bisa memudahkan para peneliti untuk menyusun jurnal internasional. Tidak hanya sesuai dengan standar ke penulisannya saja melainkan juga sukses masuk ke database bereputasi. 

Editor : duniadosen.com/Wahyudha Wibisono

Redaksi

Recent Posts

3 Karakter Dosen untuk Pengembangan Indikator Kinerja Dosen

Dalam Kepmendikbudristek Nomor 500 Tahun 2024 dijelaskan mengenai karakter dosen untuk pengembangan indikator kinerja dosen.…

1 day ago

Pendaftaran Doha Institute Scholarship Jenjang S3 Tahun 2025 Dibuka!

Bagi mahasiswa dan dosen di Indonesia yang ingin studi lanjut pascasarjana gratis di Qatar, Anda…

1 day ago

Royal Thai Government Scholarship 2025 untuk Jenjang S2 dan S3

Bagi siapa saja yang ingin studi S2 maupun S3 di luar negeri, silakan mempertimbangkan program…

1 day ago

Program IASP 2025 untuk Dosen Kuliah S3 Gratis di Austria Resmi Dibuka!

Kabar gembira bagi para dosen di Indonesia yang ingin studi lanjut jenjang S3 di luar…

6 days ago

Indikator Kinerja Dosen Sesuai Kepmendikbudristek Nomor 500 Tahun 2024

Kepmendikbudristek Nomor 500 Tahun 2024 Tentang Standar Minimum Indikator Kinerja Dosen dan Kriteria Publikasi Ilmiah…

6 days ago

Standar Minimum Pelaksanaan Hibah Penelitian dalam Indikator Kinerja Dosen

Kepmendikbudristek Nomor 500 Tahun 2024 menjelaskan dan mengatur perihal standar minimum pelaksanaan hibah penelitian dalam…

6 days ago