Cermat dalam menyusun judul jurnal atau judul pada artikel ilmiah untuk dipublikasikan ke jurnal adalah hal penting. Judul berperan sebagai pintu masuk yang mengajak pembaca untuk membaca seluruh isi artikel ilmiah tersebut.
Ajakan ini tentu perlu dibuat semenarik mungkin dan memiliki makna yang jelas, sehingga ketertarikan pembaca menjadi tinggi. Penyusunan judul yang baik juga akan memperbesar peluang artikel yang Anda submit ke sebuah jurnal bisa lolos dan diterima (accepted). Lalu, seperti apa cara menyusun judul artikel ilmiah yang baik?
Jurnal adalah sebuah publikasi periodik dalam bentuk artikel yang diterbitkan secara berkala, dalam hal ini biasanya jurnal diterbitkan pada interval waktu tertentu seperti setiap 4 bulan atau setiap 1 tahun.
Jurnal menjadi media untuk mempublikasikan artikel ilmiah yang disusun dosen maupun mahasiswa dan peneliti. Artikel ilmiah ini biasanya berisi hasil penelitian maupun hasil studi literatur.
Dalam proses menyusun artikel ilmiah tersebut, para penulis atau peneliti terikat oleh sejumlah aturan. Pertama dari segi struktur yang mencakup bagian-bagian pokok seperti judul, abstrak, pendahuluan, bahan dan metode, hasil, pembahasan, kesimpulan, dan daftar pustaka. Kedua dari segi bahasa, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Bicara mengenai judul, maka perlu memahami bagaimana penulisan judul jurnal yang baik. Terkait penyusunan judul disini, ternyata ada beberapa aturan yang perlu dipahami. Aturan umum penyusunan judul artikel ilmiah sebagai berikut:
Aturan yang pertama, sebuah judul artikel ilmiah harus jelas dan ringkas. Seluruh susunan kata di dalam judul mudah dipahami dan tidak terlalu berbelit, sehingga ringkas serta cenderung hemat kata.
Aturan yang kedua, judul dibuat spesifik untuk bisa menjelaskan fokus utama dari penelitian yang dilakukan. Jangan sampai fokus utama ini tidak tersampaikan dan judul tidak mencerminkan isi artikel.
Aturan yang ketiga, pada judul tidak ada singkatan. Misalnya untuk kata hubung “yang” Anda tidak bisa menyingkat menjadi “yg”. Sehingga harus ditulis apa adanya, baku, sesuai dengan kaidah kebahasaan dari bahasa yang digunakan pada artikel.
Judul merupakan gerbang untuk menyambut para pembaca, semakin menarik sambutan Anda maka semakin banyak yang akan masuk untuk membaca isinya. Jadi, judul jurnal wajib dibuat menarik dan informatif.
Sebaiknya dalam menyusun judul artikel ilmiah untuk jurnal tidak berbentuk pertanyaan, melainkan pernyataan. Sehingga tidak mengajukan pertanyaan pada pembaca, melainkan menjelaskan suatu fenomena kepada mereka.
Aturan berikutnya adalah menghindari penggunaan kosakata yang bermakna bias. Sehingga wajib menggunakan kosakata yang makna jelas dan sesuai dengan konteks dari judul yang dibangun.
Aturan terakhir atau ketujuh dari pembuatan judul artikel ilmiah untuk jurnal adalah panjang judul harus ideal. Secara umum, panjang judul dikatakan ideal ketiak jumlahnya 10-15 kosakata saja. Beberapa jurnal mungkin memberikan panjang sampai 20 kata atau lebih sedikit, sehingga bisa disesuaikan.
Sebagai informasi tambahan, aturan penulisan judul artikel di jurnal ilmiah biasanya mengacu pada kebijakan pengelola jurnal itu sendiri. Maka ada kemungkinan terdapat perbedaan ketentuan dengan poin-poin yang dijelaskan di atas.
Jika tidak diberikan pedoman atau buku panduan, maka Anda bisa memperhatikan judul-judul artikel yang diterbitkan jurnal tersebut. Sehingga bisa mengetahui secara garis besar aturan pembuatan judul artikel yang sesuai kebijakan pihak mereka.
Mau publikasi? Pastikan dulu tahu 5 Cara Memilih Jurnal untuk Publikasi Ilmiah Dosen di Indonesia.
Jika sudah memahami apa saja aturan umum dalam penyusunan judul artikel ilmiah yang akan dipublikasikan ke jurnal. Maka tahap berikutnya adalah memahami bagaimana tata cara menyusun judul jurnal yang baik.
Salah satunya agar bisa menembus jurnal terindeks Scopus yang diketahui menjadi jajaran jurnal internasional bereputasi. Beberapa cara dalam menyusun judul artikel agar lebih mudah diterima jurnal terindeks Scopus:
Cara pertama dalam menyusun judul artikel untuk menembus jurnal terindeks Scopus adalah judul tersebut mampu menjelaskan isi dan fokus utama penelitian. Artinya, judul memberi informasi mengenai isi dari penelitian yang dilakukan.
Sekaligus memberi informasi kepada pembaca maupun editor jurnal mengenai fokus utama dari penelitian yang dilakukan. Sehingga judul tersebut spesifik pada fokus penelitian dan tidak melebar kemana-mana.
Hal ini sesuai dengan aturan umum pembuatan judul jurnal yang baik, dimana memang harus dibuat spesifik. Oleh sebab itu, pahami isi dan fokus utama penelitian Anda dan cantumkan ke judul artikel yang disusun.
Mau publikasi di jurnal terindeks Scopus? Cek angka kreditnya melalui Angka Kredit Jurnal Nasional dan Internasional untuk Dosen
Cara kedua untuk membantu menyusun judul artikel ilmiah yang baik dan dilirik editor jurnal internasional bereputasi adalah menggunakan bahasa yang jelas dan sederhana.
Artinya, Anda perlu memilih kosakata yang maknanya jelas dan tidak terlalu teknis. Makna yang jelas mencegah kosakata tersebut ambigu sehingga membingungkan pembaca. Sementara kosakata tidak teknis mengacu pada pemilihan kosakata umum.
Dimana kosakata umum tersebut sudah tentu akan dipahami oleh semua pembaca tanpa terkecuali. Sehingga kosakata yang paling sering digunakan untuk komunikasi sehari-hari bisa diutamakan.
Cara ketiga dalam membuat judul jurnal yang menarik minat editor dan juga para pembaca adalah menggunakan kata kunci yang relevan. Kata kunci disini mengacu pada kata kunci yang disusun di dalam akhir abstrak.
Selanjutkan menyebutkan isi dan fokus utama penelitian, sekaligus melihat rincian kata kunci yang paling banyak dicari pembaca. Penggunaan atau penambahan kata kunci relevan pada judul akan memudahkan pembaca menemukan artikel Anda.
Apalagi era digital seperti sekarang, banyak dosen, mahasiswa, dan peneliti mencari referensi jurnal dari internet. Ketika mengetik kata kunci yang sama dengan kata kunci di artikel Anda, maka partikel tersebut akan direkomendasikan ke mereka.
Cara keempat dalam menyusun judul jurnal yang menarik dan punya peluang lolos jurnal terindeks Scopus adalah menjaga keunikan dan originalitasnya. Artinya, judul yang disusun sebaiknya punya keunikan bukan bersifat umum.
Meskipun memilih kata-kata yang sederhana dan umum digunakan, usahakan susunan tidak mirip dengan judul artikel ilmiah lain. Sehingga terkesan mengikuti arus dan rawan dianggap plagiat meskipun ada modifikasi sedikit.
Akan lebih aman jika judul tersebut tampil unik dengan tetap menggunakan kosakata yang makna jelas dan umum digunakan. Keunikan pada judul akan dianggap sebagai karya baru dan bisa menarik minat pembaca.
Artikel terkait:
Cara kelima dalam menyusun judul jurnal yang menarik dan berpeluang lolos jurnal internasional bereputasi adalah judul tersebut dibuat sederhana dan ringkas. Hal ini sejalan dengan aturan umum penyusunan judul yang sudah dijelaskan.
Secara umum, judul memang bisa berbentuk kalimat, hanya saja kalimat pendek. Sehingga biasanya terdiri dari satu sampai dua baris. Panjang judul juga antara 15 sampai 20 kata, meski bisa lebih sedikit.
Maka sudah sewajarnya Anda menyusun judul dengan ringkas tanpa pemborosan kata, akan tetapi makna jelas dan mengungkap fokus penelitian yang dilakukan. Semakin sederhana justru semakin menarik minat pembaca.
Dalam menyusun judul jurnal, Anda juga perlu menggunakan gaya tersirat. Dalam KBBI, tersirat berarti tersembunyi atau terkandung (di dalamnya). Sehingga memilih kosakata yang memberi unsur tersirat tersebut, bukan memberi penjelasan gamblang.
Lewat langkah ini maka judul yang dibuat akan memberi rasa penasaran kepada pembaca maupun editor jurnal. Sehingga menarik minat mereka untuk membaca isinya dan memperbesar peluang artikel dianggap layak diterima dan dipublikasikan.
Penting juga bagi Anda untuk menyusun judul artikel ilmiah dengan mencari pendekatan lain. Tujuannya agar tidak menyusun frasa maupun kalimat yang klise dan banyak digunakan penulis lain pada artikel mereka.
Artikel dengan judul “pasaran” dipandang tidak menarik dan tidak memberi kontribusi baru. Meski belum membaca isinya, akan tetapi dugaan seperti secara alami akan terbentuk. Sehingga tidak dianjurkan untuk dilakukan.
Penulis tentu perlu memahami bahwa judul pada artikel ilmiah dan karya tulis jenis lain adalah ibarat “pintu” untuk mengajak tamu masuk ke rumah. Sehingga menjadi sebuah ajakan bagi pembaca untuk membaca keseluruhan isi artikel tersebut.
Maka berikan ajakan yang baik dan menarik minat mereka, yakni dengan memberi informasi jelas dan spesifik sesuai aturan umum penyusunan judul jurnal. Lewat cara ini pula, artikel Anda berpeluang lolos editorial jurnal dan berhasil terbit sebagai jurnal internasional bereputasi.
Saat menyusun artikel ilmiah, pastikan naskah Anda sesuai format, ternyata ada format yang biasanya digunakan di jurnal bereputasi, yaitu Format IMRaD.
Menambah wawasan Anda mengenai bagaimana menyusun judul jurnal yang baik agar bisa menembus jurnal terindeks Scopus. Maka bisa memperhatikan beberapa contoh judul artikel dari jurnall-jurnal yang terindeks Scopus tersebut.
Berikut adalah beberapa contoh judul artikel yang diterima dan dipublikasikan sejumlah jurnal internasional bereputasi terindeks Scopus:
Jurnal bertajuk New England Journal of Medicine diketahui terindeks ke Scopus untuk bidang Molecular Biology. Berikut beberapa judul artikel ilmiah yang dipublikasikan:
Jurnal bertajuk Foundations and Trends in Machine Learning juga diketahui terindeks Scopus untuk bidang Software. Berikut beberapa contoh judul artikel yang dipublikasikan jurnal satu ini:
Bingung cara menuliskan judul? Berikut aturan penulisan judul yang bisa Anda ikuti:
Melalui penjelasan dan beberapa contoh judul jurnal yang diterima dan terindeks Scopus tersebut. Tentunya memberi tambahan informasi mengenai bagaimana tata cara menyusun judul artikel yang baik dan benar untuk menembus jurnal terindeks Scopus.
Jika memiliki pertanyaan atau ingin sharing pengalaman berkaitan dengan topik dalam artikel ini. Jangan ragu untuk menuliskannya di kolom komentar dan membuka diskusi. Klik juga tombol share untuk membagikan artikel ini ke rekan dosen lain yang mau publikasi. Semoga bermanfaat!
Sejalan dengan diterbitkannya Permendikbudristek Nomor 44 Tahun 2024, maka diterbitkan pula pedoman pelaksanaan berisi standar…
Mau upload publikasi tapi Google Scholar tidak bisa dibuka? Kondisi ini bisa dialami oleh pemilik…
Beberapa dosen memiliki kendala artikel tidak terdeteksi Google Scholar. Artinya, publikasi ilmiah dalam bentuk artikel…
Mau lanjut studi pascasarjana dengan beasiswa tetapi berat karena harus meninggalkan keluarga? Tak perlu khawatir,…
Anda sudah menjadi dosen harus melanjutkan S3? Jika Anda menargetkan beasiswa fully funded dan masih…
Melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi di luar negeri, semakin mudah dengan berbagai program beasiswa.…