Categories: Inspirasi

Ingin Dekat dengan Dosen? Yuk, Kenali Karakternya

Bagi sebagian mahasiswa yang baru saja memasuki dunia perkuliahan tentu dituntut harus mampu beradaptasi. Baik beradaptasi di lingkungan kampus, proses belajar, pertemanan, dan bahkan berinteraksi dengan dosen yang memiliki beragam karakter.

Tentunya tidak mudah untuk bisa dekat dengan dosen. Apalagi dosen yang memang sengaja menjaga jarak dengan mahasiswanya. Meski begitu, sebagai mahasiswa wajib untuk bisa PDKT (pendekatan) dengan dosennya untuk masalah perkuliahan. Banyak kelilmuan yang mahasiswa harus gali dari dosen. Jika mahasiswa terlalu acuh, siap-siap saja memperoleh nilai mata kuliah yang sangat tidak diharapkan.

Jadi, ada baiknya kenali dahulu karakter dosen yang sering dijumpai di kampus terutama dosen yang mengajar mata kuliah yang kamu ambil. Agar mahasiswa mudah membawa diri dan berinteraksi, berikut adalah ragam karakter dosen yang harus diketahui:

  1. Dosen 3M

Dosen 3M merupakan istilah dosen yang kerap melakukan kegiatan mencatat, merangkum, dan memberikan tugas di setiap jam kuliahnya. Dosen dengan karakter ini, biasanya cenderung text book dan jarang sekali membuka sesi tanya jawab dengan mahasiswa. Jadi, mahasiswa lah yang harus aktif dan persuasif untuk bisa memahami materi secara utuh. Tak usah segan untuk mengejar, menemui, dan membahas materi kuliah di ruang dosen.

  1. Dosen Sedikit Membahas Materi

Idealnya belajar yang efektif adalah memberikan 60 persen pembahasan materi, 30 persen diskusi atau tanya jawab, dan 10 persennya bergurau sehat. Ada waktu cukup untuk pembahasan materi agar mahasiswa tidak jenuh. Mahasiswa juga diberikan kesempatan berdiskusi bersama dosen, menyampaikan pendapat dan bertanya poin-poin yang belum dimengerti. Sedang bergurau sehat, agar mahasiswa tidak bosan dan kaku selama perkuliahan berlangsung.

Jadi bukan 60 persen dosen banyak bercerita yang tidak ada kaitannya dengan mata kuliah yang diajarnya, 30 persen mengulas materi, dan 10 persennya dikembalikan ke mahasiswa. Jika hal ini terjadi, tentunya tidak akan tercapai target hasil belajar maksmial. Mahasiswa kekurangan atau bahkan kehilangan haknya dalam menerima materi atau ulasan materi kuliah lebih mendalam.

  1. Dosen Pintar Tapi Pendiam

Dosen merupakan seorang yang cerdas, memiliki banyak ilmu. Meski begitu, tak sedikit dosen yang masih terkendala komunikasi sehingga transformasi ilmu menjadi tidak lancar. Jika komunikasi dilakukan personal, misalnya dengan sekelompok teman dan jumlahnya tidak banyak, mungkin mahasiswa bisa bertanya lebih leluasa.

Menghadapi dosen dengan karakter tersebut, mahasiswa kembali dituntut aktif untuk menemui dosen seusai jam kuliah untuk pendalaman materi yang belum tuntas dibahas di kelas.

  1. Dosen Baru

Bukan hal mustahil jika mendapat dosen yang baru saja mengawali kariernya. Dosen seperti ini biasanya idealis dan mau berdisukus dengan mahasiswa. Tetapi, bukan berarti bisa bersikap seenaknya. Tetap ada batasan dan etika yang perlu diterapkan.

  1. Dosen Sibuk

Dosen yang memiliki jam terbang tinggi tentunya membanggakan. Namun, tak jarang mahasiswa menjadi dampaknya, karena sang dosen akan sangat sulit ditemui. Biasanya dosen merupakan seorang praktisi atau mengajar di sejumlah kampus. Sebaiknya mahasiswa memiliki nomor teleponnya dan mengetahui alamat rumahnya. Sehingga memudahkan untuk membuat janji bertemu secara berkelompok. Cara ini juga memudahkan dosen untuk mengatur waktu. Mahasiswa juga harus mampu memaksimalkan waktu yang disediakan agar berkualitas.

  1. Dosen Gaul

Dosen dengan karakter ini biasanya dosen muda dan mudah dekat dengan mahasiswa dan ingin dipanggil dengan mas atau mbak. Sang dosen memposisikan diri sebagai teman mahasiswa, sehingga membuat mahasiswa tidak canggung untuk bertanya materi-materi perkuliahan. Tak jarang dosen kerap mengadakan kegiatan belajar di luar kampus. Misalnya, dosen mata kuliah jurnalistik TV mengajak mahasiswa praktik langsung di lapangan serta membuat dokumentasi di balik layar. Dengan begitu hubungan baik dosen dan mahasiswa bisa mencair.

  1. Dosen Rasa Orangtua

Tak sedikit dosen memposisikan dirinya sebagai orangtua mahasiswa. Karena memudahkan dosen mengenal betul masing-masing karakter mahasiswanya. Dosen dengan karakter seperti ini biasanya yang memiliki banyak idola dan selalu dicari mahasiswa, terutama mahasiswa perantauan. Baik sebagai tempat bertanya seputar mata kuliah juga sebagai tempat mahasiswa meminta nasehat.

Tentunya masih banyak lagi karakter dosen yang sering ditemui. Namun, apapun itu dosen merupakan profesi yang harus dihormati, dihargai, dan diapresiasi. Dan mahasiswa, kenali karakter dosen dengan baik sehingga memudahkan untuk dekat, berinteraksi, menggali keilmuan, serta pengalaman dari sang dosen.

(redaksi)

Redaksi

Recent Posts

Cara Menyusun Artikel Jurnal dengan Prinsip Piramida Terbalik

Pada saat menyusun karya tulis ilmiah, apapun jenisnya, dijamin karya ini diharapkan bebas dari kesalahan.…

4 days ago

Time Table dan Manfaatnya dalam Melancarkan Penelitian

Pada saat melakukan penelitian, maka biasanya akan menyusun proposal penelitian terlebih dahulu. Salah satu bagian…

4 days ago

Syarat dan Prosedur Pengajuan Pindah Homebase Dosen

Dosen yang sudah berstatus sebagai dosen tetap, maka memiliki homebase. Jika hendak pindah homebase dosen,…

4 days ago

Scope Jurnal & Cek Dulu Agar Naskah Sesuai Jurnal Tujuan

Pada saat memilih jurnal untuk keperluan publikasi ilmiah, Anda perlu memperhatikan scope jurnal tersebut untuk…

4 days ago

6 Cara Mengecek DOI Jurnal, Pahami untuk Isian Publikasi

Memahami cara melihat DOI jurnal pada riwayat publikasi ilmiah yang dilakukan tentu penting. Terutama bagi…

4 days ago

Cara Mengecek Jurnal Nasional Tidak Terakreditasi, Pahami Sebelum Publikasi

Dosen di Indonesia diketahui memiliki kewajiban untuk melakukan publikasi ilmiah, termasuk publikasi di jurnal nasional…

5 days ago