Hibah

Call for Proposal Program Grant Riset Sawit 2025


Pembukaan pendaftaran Program Grant Riset Sawit (GRS) untuk tahun ini resmi diumumkan. GRS menjadi salah satu program hibah penelitian yang bisa diperjuangkan oleh para dosen maupun peneliti di berbagai lembaga penelitian. 

Program GRS mendukung penelitian untuk pengembangan produktivitas pertanian kelapa sawit hingga inovasi pengembangan produk olahan kelapa sawit. Hasil penelitian diharapkan bisa membantu para petani kelapa sawit, masyarakat, dan pemerintah Indonesia. 

Dalam program GRS tahun 2025, para peneliti dibebaskan untuk mengajukan dana penelitian dalam jumlah berapapun. Nantinya, usulan akan dikaji dan jika hasil penilaian memenuhi ketentuan, berapapun usulan Anda akan disetujui. Yuk, jangan lewatkan infromasi lengkapnya!

Apa Itu Grant Riset Sawit?

Program Grant Riset Sawit (GRS) adalah program pendanaan riset atau penelitian yang diselenggarakan oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dengan tujuan meningkatkan nilai tambah kelapa sawit.

Sesuai dengan namanya, program hibah riset ini memang untuk mendukung penelitian apapun berkaitan dengan kelapa sawit dengan harapan bisa meningkatkan produktivitas, keberlanjutan, serta inovasi produk atau pasar baru dari kelapa sawit. 

Program hibah riset ini terbuka untuk para peneliti baik dari kalangan dosen maupun peneliti di lembaga penelitian yang memenuhi kriteria. Proposal usulan akan dinilai sesuai dengan ketentuan dari program hibah ini.

Pihak BPDPKS juga menetapkan bidang fokus riset yang tentunya perlu diperhatikan dan diikuti oleh para pengusul. Sebab bidang-bidang tersebut yang akan menjadi prioritas. Jadi, pastikan rencana riset Anda sejalan dengan bidang prioritas tersebut untuk memperbesar peluang lolos seleksi. 

Terkait pendanaan, program Grant Riset Sawit tidak menetapkan jumlah maksimal pendanaan dari BPDPKS karena pendanaan bersifat fleksibel, disesuaikan dengan pengajuan pendanaan dalam proposal (RAB). 

Dalam proses penilaian atau seleksi, proposal yang lolos akan diberikan dana yang jumlahnya sesuai isi proposal yang diajukan. Namun, penggunaan atau pengelolaan dana hibah wajib menyesuaikan dengan ketentuan yang nanti akan dijelaskan di bawah.

Fokus Bidang Riset Tahun 2025

Program Grant Riset Sawit memang menjadi salah satu program hibah riset rutin dari pemerintah melalui BPDPKS. Sama seperti tahun 2024, pada penyelenggaraan di tahun 2025 juga ditetapkan fokus bidang riset prioritas. Berikut 7 bidang prioritas dalam program Grant Riset Sawit:

1. Bioenergi

Fokus bidang riset yang pertama dalam program GRS 2025 adalah bioenergi. Bidang ini akan fokus memberi pendanaan pada penelitian yang bertujuan menghasilkan sumber energi dari sisa pengolahan kelapa sawit. 

Misalnya pengolahan kosong, serat, cangkang, minyak sawit, dan limbah cair yang terbentuk dari kelapa sawit. Tahun ini ditetapkan ada 7 topik riset yang menjadi prioritas di bidang bioenergi, yaitu: 

  1. Teknologi Biokonversi Limbah atau Sisa Panen Lignoselulosik Sawit menjadi Lipid (Minyak Lemak) untuk bahan baku Bahan Bakar Nabati.
  2. Pengembangan teknologi produksi BBN (Bahan Bakar Nabati) biohidrokarbon maupun oksigenat berbasis minyak-minyak atau biomassa sawit yang dapat diterapkan pada skala kecil/lokal.
  3. Pengembangan teknologi berkondisi ringan untuk memproduksi BBN cair dari biogas maupun biometan limbah cair sawit.
  4. Pengembangan teknologi konversi gliserol menjadi produk-produk kimia yang berpotensi menjadi komoditas seperti propilen glikol, asam laktat dan poligliserol.
  5. Pengembangan katalis produksi biodiesel yang lebih efektif, misalnya dapat didaur-ulang dan ramah lingkungan.
  6. Optimalisasi model bisnis atau komersialisasi penyediaan dan pemanfaatan produk Bioenergi berbasis sawit (BBN/Biogas/Biomass).
  7. Kajian nilai ekonomi maupun keberlanjutan dan dampak implementasi mandatori BBN secara komprehensif.

2. Biomaterial dan Oleokimia

Bidang fokus riset yang kedua di dalam GRM tahun ini adalah biomaterial dan oleokimia. Biomaterial sendiri adalah material yang berasal dari sumber hayati (organik) yang bisa digunakan dalam berbagai aplikasi industri, termasuk medis, konstruksi, dan kemasan.

Dalam konteks GRM, para peneliti diharapkan bisa menghasilkan produk hasil olahan limbah kelapa sawit yang lebih ramah lingkungan. Misalnya riset mengenai bioplastik (plastik dari limbah kelapa sawit) yang lebih ramah lingkungan dibanding plastik konvensional. 

Sementara oleokimia adalah senyawa kimia yang dihasilkan dari minyak nabati atau lemak hewani, digunakan sebagai bahan baku dalam industri kimia. Dalam konteks pengolahan limbah kelapa sawit seperti riset penggunaan Asam Lemak (Fatty Acids) untuk industri sabun, pelumas, dan detergen. 

Pada bidang riset ini ditetapkan ada 5 topik riset prioritas, yaitu: 

  1. Teknologi pengolahan biomassa sawit untuk produk specialty atau produk fine chemicals yang memiliki prospek ekonomi tinggi, ramah lingkungan dan berkelanjutan.
  2. Pengembangan bahan oleokimia berbasis CPO untuk digunakan sebagai bahan baku kimia adi (fine chemical).
  3. Pengembangan teknologi produksi specialty atau produk fine chemicals dari gliserol.
  4. Pengembangan teknologi proses oleokimia yang efisien dibanding teknologi konvensional yang ada sekarang.
  5. Pengembangan bahan penolong (processing aid). Misalnya: filter aid, katalis, dan sebagainya yang digunakan pada industri hilir sawit untuk mengurangi ketergantungan impor.

3. Pangan, Pakan dan Kesehatan

Bidang fokus riset yang ketiga dalam program Grant Riset Sawit tahun 2025 adalah pangan, pakan, dan kesehatan. Artinya, bidang ini akan fokus mendukung penelitian penggunaan kelapa sawit maupun ampas kelapa sawit untuk dijadikan bahan pangan, pakan, dan digunakan di bidang kesehatan. 

Tahun ini, bidang pangan, pakan, dan kesehatan ditetapkan untuk 7 topik riset yang menjadi prioritas. Berikut detailnya: 

  1. Pemanfaatan komponen utama maupun minor minyak sawit, minyak inti sawit, maupun produk samping industri sawit untuk pengembangan produk-produk fitokimia (beta karoten, tokoferol, tokotrienol), pangan sehat (healthy food), food ingredients termasuk aditif pangan dan suplemen makanan, terutama sebagai pengganti produk yang diimpor dari luar negeri.
  2. Mengembangkan produk pangan yang fungsional berbasis minyak sawit, seperti margarin probiotik, minyak goreng maupun makan sehat atau yang lebih bernutrisi dan pemanfaatannya pada produk bakery, snack, dan olahan lainnya untuk meningkatkan nilai fungsional dan manfaat kesehatannya.
  3. Penelitian praklinis untuk membuktikan secara ilmiah bahwa minyak kelapa sawit memiliki manfaat kesehatan yang unik atau lebih baik dibandingkan dengan minyak nabati lain, sesuai dengan pola diet masyarakat Indonesia yang ada. Terutama dampaknya pada peningkatan imunitas dan pencegahan penyakit degeneratif seperti kanker, Alzheimer, dll.
  4. Identifikasi dan mitigasi kontaminan pada minyak sawit dan minyak inti sawit, terutama mineral oil hydrocarbon (MOSH, MOAH), ataupun komponen kontaminan lain dari lubrikan dan thermal heating fluids yang digunakan pada mesin dan juga berbagai peralatan produksi.
  5. Pengembangan kit tes cepat dan akurat (rapid test kit) untuk analisis mutu serta kandungan kontaminan maupun komponen minor pada minyak sawit dan inti sawit. Termasuk bahan aditif yang digunakan pada produk pangan berbasis minyak sawit dan inti sawit.
  6. Studi mendalam mengenai praktek terbaik (best practices) dalam pemanfaatan atau penggunaan minyak maupun lemak sawit untuk penjaminan keamanan pangan, efisiensi, daya saing dan keberlanjutan industri kecil dan menengah.
  7. Studi komprehensif tentang penggunaan atau pemanfaatan dan keamanan pakan fungsional berbasis sawit sebagai pengganti bahan impor untuk pakan ruminansia, unggas, dan akuakultur.

4. Lahan, Tanah dan Budidaya

Bidang fokus riset keempat yang bisa didanai dalam program GRS 2025 adalah lahan, tanah, dan budidaya. Artinya, GRS akan mendukung pendanaan riset yang bertujuan mengolah lahan bekas perkebunan kelapa sawit. 

Tujuannya agar tanah bekas perkebunan kelapa sawit tersebut kembali bisa digunakan untuk kegiatan yang bermanfaat. Termasuk digunakan ulang untuk bertani maupun berkebun. Adapun topik-topik riset yang diprioritaskan di bidang fokus ini antara lain: 

  1. Teknologi kuratif untuk mendukung pemulihan tanaman kelapa sawit terserang Ganoderma secara efektif dan cepat (mencakup pengembangan produk yang bersifat sistemik dan sudah ada bukti awal efektivitasnya (TRL 5/6), rekomendasi pengendalian penyakit pada berbagai serangan, dan/atau di lahan gambut versus non gambut).
  2. Validasi model Best Management Practices yang mampu mengatasi kelangkaan pupuk kimia akan tetapi mampu meningkatkan produktivitas secara signifikan.
  3. Aplikasi Best Management Practices (BMP) terhadap lahan Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) dan/atau teknologi yang lebih efisien untuk penghematan dosis pupuk kimia dan peningkatan produktivitas di lahan petani.
  4. Perakitan teknologi ameliorasi tanah untuk membantu meningkatkan kesehatan tanah termasuk menekan emisi GRK di perkebunan kelapa sawit (mencakup produk ameliorant berbasis bio/nabati/mineral alami yang sudah terbukti potensial untuk perbaikan kesuburan tanah, standar minimal pemanfaatan biomassa kelapa sawit sebagai peningkat cadangan C dalam tanah, dan/atau dekarbonisasi untuk meminimalkan adanya emisi GRK).
  5. Perakitan teknologi polinasi yang lebih efisien untuk meningkatkan produktivitas. Mencakup perakitan peralatan/mesin mekatronika atau robotik sebagai polinator dan/atau serangga alternatif yang efektif.
  6. Bioteknologi maju dan juga pemanfaatan bioinformatika:
    • Aplikasi bioteknologi maju, tahapan aplikatifnya TRL 5/6. Seperti teknologi biologi molekuler dan bioinformatika untuk mendukung produksi bibit kelapa sawit unggul, teknologi bermanfaat maksimal interaksi tanah-tanaman-iklim);
    • Mitigasi cekaman biotik dan juga abiotik melalui produksi bibit unggul dengan genome editing;
    • Pemanfaatan bioinformatika untuk pemulihan dan penemuan produk baru, peramalan produksi dan/atau mitigasi cekaman biotik dan/atau abiotik akibat perubahan iklim, dan pendalaman interaksi tanah tanaman-iklim untuk merakit teknologi mengatasi yield gap. Pemanfaatan AI (artificial intelligence) pada kegiatan agronomi seperti pemupukan, pengendalian hama dan penyakit tanaman, pemanenan, logistik dan transportasi.
  7. Digitalisasi terhadap manajemen perkebunan kelapa sawit.
  8. Aplikasi Drone Technology untuk membantu mengatasi fenomena kelangkaan tenaga kerja dan peningkatan produktivitas kebun.

5. Pasca Panen dan Pengolahan

Bidang fokus riset selanjutnya yang bisa didanai oleh program GRS adalah pasca panen dan pengolahan.Artinya, GRS akan mendukung penelitian yang bertujuan menemukan teknologi baru untuk mendukung efisiensi dan efektivitas pasca panen dan pengolahan kelapa sawit. Adapun topik-topik prioritas di bidang ini antara lain: 

  1. Cara atau teknik baru, peralatan dan juga mesin pertanian, metode, sistem ataupun biosistem sampai kepada teknologi instrumentasi maupun system ICT serta IoT dalam proses panen dan pascapanen dari TBS sampai menghasilkan CPO dan mengelola CPO menjadi bahan yang lebih siap olah menjadi produk lain.
  2. Pengembangan teknologi panen dan juga teknologi pascapanen untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
  3. Pengelolaan pascapanen yang memperhatikan atau mendukung penjagaan kualitas produk TBS dan CPO, yang berkorelasi pada peruntukan penggunaan CPO untuk keperluan tertentu.
  4. Pengembangan metode penelusuran (traceability) hasil panen kelapa sawit yang berkaitan dengan sertifikasi ketertelusuran dan keberlanjutan produk turunan kelapa sawit di sepanjang rantai pasok industri sampai dengan transportasi, inventory, export, dan Konsumen akhir.

6. Pengolahan Limbah dan Lingkungan

Fokus bidang riset keenam di dalam program Grant Riset Sawit tahun 2025 adalah pengolahan limbah dan lingkungan. Sesuai namanya, GRS akan mendanai penelitian yang mengusung topik berkaitan pengembangan pengolahan limbah kelapa sawit. 

Sehingga meminimalkan efek negatif pada kesehatan lingkungan dan makhluk hidup di sekitarnya. Topik yang diprioritas di bidang riset ini antara lain: 

  1. Pengembangan terhadap strategi, metode, dan rencana aksi industri sawit hulu-hilir dalam rangka mencapai Net Zero Emission sektor industri pada tahun 2050 yang mendukung percepatan implementasi perdagangan karbon.
  2. Pengembangan terhadap teknologi rendah emisi serta metode pengukurannya di perkebunan dan industri sawit dan pengkajian batas atas emisi di sektor hulu-hilir.
  3. Pengembangan terhadap teknologi pengolahan limbah terintegrasi untuk meningkatkan keberlanjutan industri sawit.
  4. Pengembangan terhadap pemanfaatan Life Cycle Assessment (LCA) dalam menentukan dampak lingkungan dan upaya perbaikan dampak yang mungkin ditimbulkan.
  5. Konservasi dan restorasi keragaman hayati (biodiversity) untuk meningkatkan produktivitas di dalam industri sawit.

7. Sosial Ekonomi, Manajemen, Bisnis, Pasar dan TIK

Fokus bidang riset yang terakhir di dalam hibah GRS 2025 adalah sosial ekonomi, manajemen, bisnis, pasar, dan TIK. Artinya, GRS mendukung penelitian berkaitan efek maupun pemanfaatan kelapa sawit di berbagai bidang. Yakni sosial budaya, manajemen, pasar, bisnis, dan juga TIK. Topik prioritas di bidang ini antara lain: 

  1. Dimensi keberlanjutan pengelolaan pengusahaan kelapa sawit yakni dalam konteks perubahan tata guna lahan tidak langsung (ILUC) dari kawasan hutan.
  2. Perspektif sosial-ekonomi pada sistem sawit berkelanjutan, terutama kajian produktivitas, pendidikan, hukum dan HAM, tenaga kerja, ketidaksetaraan gender, pekerja anak, praktek manajemen baik (GMP), dan sebagainya.
  3. Sistem kelembagaan, korporatisasi, dan pola kemitraan yang efektif untuk mendukung posisi tawar petani swadaya kelapa sawit.
  4. Rantai pasok, keberlanjutan dan juga integrasi pasar CPO dan turunannya.
  5. Strategi dalam mendukung peningkatan nilai ekonomi TBS petani swadaya, termasuk kajian objektif penentuan faktor K sebagai insentif peningkatan kinerja produksi dan produktivitas.
  6. Pemanfaatan teknologi informasi dan digitalisasi untuk mendukung pengembangan korporatisasi petani berbasis integrasi rantai nilai hulu hilir dan melibatkan banyak pengampu kepentingan.
  7. Pengembangan terhadap konsep dan implementasi penggunaan teknologi informasi maupun digitalisasi dalam kerangka sertifikasi ketertelusuran keberlanjutan di sepanjang rantai pasok kelapa sawit (Amanah Revisi Perpres No 44 Tahun 2020 tentang ISPO).

Anda berminat mengikuti program pendanaan ini? Perhatikan pembuatan proposal dengan benar berikut ini agar lolos:

Persyaratan Program

Persyaratan dalam program Grant Riset Sawit adalah syarat terhadap penelitian yang diajukan. Sehingga tidak ada syarat untuk peneliti yang menjadi pengusul rencana riset. Jadi, berikut adalah syarat usulan riset yang harus dipenuhi: 

  1. Program Penelitian dan Pengembangan ditujukan untuk mendanai penelitian dan pengembangan yang berkaitan dengan kelapa sawit dari hulu hingga hilir yang dilaksanakan di dalam wilayah Republik Indonesia. Jika diperlukan, kegiatan penelitian dan pengembangan dapat dilaksanakan di luar negeri untuk mendapatkan dukungan fasilitas penelitian maupun pengembangan yang tidak bersifat komersial.
  2. Usulan penelitian dan pengembangan harus memiliki relevansi tinggi dengan permasalahan kelapa sawit di Indonesia. Terutama pada aspek-aspek produktivitas, efisiensi proses, peremajaan (replanting), produk dan pasar baru, keberlanjutan (sustainability), dan juga terkait kesejahteraan petani kelapa sawit nasional.
  3. Pada tahun yang sama setiap peneliti hanya boleh berperan sebagai ketua atau berperan sebagai anggota peneliti pada satu usulan penelitian. Akan tetapi peneliti dapat menjadi anggota pada usulan penelitian BPDPKS lainnya dengan catatan tidak menerima honorarium pada penelitian kedua dan seterusnya.
  1. Usulan penelitian dan pengembangan kelapa sawit diajukan melalui Lembaga Litbang. Usulan penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh dua Lembaga Litbang atau lebih harus didukung dengan dibuatnya perjanjian kerja sama penelitian dan pengembangan antar lembaga tersebut.
  2. Usulan penelitian dan pengembangan yang diajukan harus merujuk pada penelitian-penelitian sebelumnya yang masih relevan.
  3. Penelitian dan pengembangan yang diajukan maksimal berjalan selama 3 (tiga) tahun.
  4. Khusus untuk penelitian dan pengembangan yang bersifat tahun jamak (multitahun), Lembaga Litbang yang dapat melanjutkan penelitian tahun berikutnya adalah yang mampu memenuhi target luaran sesuai perjanjian kerja sama Program Penelitian dan Pengembangan pada tahun berkenaan.

Pendanaan dan Ketentuan Penggunaan

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, dalam program Grant Riset Sawit (GRS) memang tidak dibatasi jumlah dana riset yang akan diberikan. Peneliti dibebaskan untuk mengajukan pendanaan dalam nominal berapapun. 

Hanya saja, pengaturan dana riset tersebut wajib sesuai ketentuan dari pihak penyelenggara program. Sehingga pada saat menyusun RAB di dalam proposal usulan wajib sesuai ketentuan tersebut. Berikut rincian ketentuan yang dimaksud: 

  1. Komponen penggunaan dana hibah penelitian dan pengembangan setinggi-tingginya adalah 30% (tiga puluh persen) untuk Gaji atau upah termasuk honorarium; Kemudian 20% (dua puluh persen) untuk biaya perjalanan/FGD/publikasi; dan sebesar 5% (lima persen) untuk biaya operasional institusi.
  2. Untuk penelitian di bidang Sosial, Ekonomi, Manajemen, Bisnis, Pasar dan TIK komponen penggunaan dana penelitian dan pengembangan setinggi-tingginya adalah 30% (tiga puluh persen) untuk Gaji atau upah termasuk honorarium; kemudian 50% (lima puluh lima persen) untuk biaya perjalanan/FGD/publikasi; dan sebesar 5% (lima persen) untuk biaya operasional institusi.
  3. Satuan biaya gaji atau upah termasuk juga honorarium narasumber dan biaya perjalanan dinas mengacu kepada standar biaya masukan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan pada tahun anggaran berkenaan.
  4. Pengadaan barang dan jasa dalam pelaksanaan Program Dukungan Dana Litbang dilakukan berdasarkan ketentuan dalam pengadaan barang dan jasa pada institusi Penerima Dukungan Dana Litbang.
  5. Barang dan jasa yang dapat diadakan dalam program Dukungan Dana Litbang adalah barang dan jasa yang memiliki kaitan langsung dengan kegiatan penelitian dan pengembangan yang diusulkan.

Prosedur Pendaftaran

Bagi para dosen dan peneliti di Indonesia yang tertarik untuk meraih hibah penelitian bertajuk Grant Riset Sawit tahun ini, silakan segera menyiapkan proposal penelitian. Paling lambat proposal diajukan pada 21 Maret 2025 mendatang. 

Pengajuan proposal dilakukan secara daring melalui tautan Program Grant Riset Sawit BPDPKS. Selain melampirkan proposal usulan penelitian, pengusul juga wajib melampirkan beberapa dokumen, seperti Surat Pengantar dari pimpinan lembaga, lembar pengesahan, dan syarat administrasi lainnya. 

Informasi lebih lanjut mengenai detail lain berkaitan program GRS tahun 2025 bisa mengunjungi website resmi BPDPKS.

Jangan lupa untuk mengunduh dan membaca buku panduan program agar meminimalkan kesalahan. Sebab proposal usulan yang diterima selain harus sesuai bidang fokus riset dan topik penelitian prioritas yang ditetapkan. Juga harus sesuai dengan format yang sudah ditentukan pihak BPDPKS. 

Saat membuat proposal, hal-hal esensial berikut tidak boleh Anda lewatkan:

Pujiati

Saya menyukai kegiatan membaca, menulis, mendengarkan musik, dan menonton film. Saat ini, selain disibukkan dengan agenda seorang ibu rumah tangga, saya aktif menjadi Content Writer untuk situs di Deepublish Group. Sesekali saya juga membuat artikel untuk media Hops ID.

Recent Posts

Pendaftaran Eiffel Excellence Scholarship Programme 2025

Negara Perancis memang menjadi destinasi studi yang menarik, sebab dikenal punya kualitas pendidikan tinggi yang…

19 hours ago

Pendaftaran Tematis Kota Yogyakarta Tahun 2025

Bagi para dosen maupun peneliti di lembaga penelitian yang mencari hibah penelitian, Anda bisa mempertimbangkan…

19 hours ago

Hak Desain Industri dan Cara Pengajuannya ke DJKI

ⓘ Artikel telah disesuaikan dengan Buku Panduan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2025 Mendapat HAKI…

2 days ago

Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu Sebagai Luaran Hibah, Ini Syarat yang Harus Dipenuhi

ⓘ Artikel telah disesuaikan dengan Buku Panduan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2025 Desain Tata…

2 days ago

Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) Sebagai Luaran Hibah, Ini Cara Pengajuannya

ⓘ Artikel telah disesuaikan dengan Buku Panduan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2025 Perlindungan Varietas…

2 days ago

Format Proposal Program Hibah Penelitian pada Semua Skema

ⓘ Artikel telah disesuaikan dengan Buku Panduan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2025 Apabila Anda…

2 days ago