Tahun 2024, program e-ASIA Joint Research Program kembali digelar untuk ke-13 dan bisa diikuti oleh seluruh dosen dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia yang memenuhi kriteria. Sehingga bisa melakukan kegiatan penelitian kolaborasi dengan sejumlah peneliti dari berbagai negara di kawasan ASEAN.
Tahun lalu, fokus utama dalam program e-ASIA JRP adalah pada perubahan iklim dan kesehatan. Tahun ini, setidaknya ada empat bidang penelitian bisa dipilih oleh para peserta dalam proposal usulannya. Berikut penjelasan lengkapnya.
Program e-ASIA JRP (The East Asia Science Innovation Area Joint Research Program) adalah program kerjasama penelitian antar lembaga pemerintah dalam lingkup negara-negara anggota Konferensi Tingkat Tinggi Asia Timur.
Program ini berjalan selama beberapa tahun dengan fokus utama yang terus berubah sesuai kebutuhan dan masalah di negara kawasan Asia Timur. Tujuan utama dari program ini adalah membangun penelitian kolaborasi sejumlah negara yang menjadi sasaran program.
Tahun ini ada 10 negara yang menjadi anggota penyelenggara dan target program riset. Negara tersebut antara lain 10 negara ASEAN dan 8 negara tambahan. Negara tambahan ini antara lain (Australia, Jepang, New Zealand—Selandia Baru, China, India, Korea Selatan, Rusia, dan Amerika Serikat).
Sehingga menjadi komunitas penelitian yang tangguh dan melakukan penelitian terhadap berbagai topik yang memiliki urgensi tinggi. Hasil penelitian kolaborasi ini diharapkan bisa membangun perekonomian di kawasan Asia Timur.
Berbeda dengan tahun lalu yang pada program e-ASIA JRP hanya fokus pada dua bidang riset. Tahun ini topik riset lebih banyak, total ada 4 bidang atau topik program. Sehingga semakin banyak dosen dan peneliti di Indonesia bisa berpartisipasi dalam program ini.
Sesuai dengan penjelasan sebelumnya, pada pelaksanaan e-ASIA Joint Research Program tahun 2024 dibuka untuk 4 bidang. Masing-masing memiliki ketentuan tersendiri mulai dari persyaratan pengusul proposal sampai ketentuan pelaksanaan riset di lapangan.
Berikut penjelasan singkat mengenai masing-masing topik program pada penyelenggaraan tahun ini:
Topik penelitian pertama dalam program e-ASIA JRP tahun 2024 adalah pertanian atau agriculture. Dalam topik ini para peneliti di bidang pertanian yang memenuhi persyaratan bisa berpartisipasi.
Tahun ini dipilih ada 3 sub topik di bidang pertanian yang bisa diajukan pengusul program. Yaitu:
Adapun negara yang berpartisipasi di topik ini dan bisa diajak berkolaborasi adalah sebagai berikut:
Topik penelitian yang kedua adalah Food and Health atau makanan dan kesehatan. Dalam topik ini ada dua subtopik yang bisa dipilih oleh pihak pengusul dalam proposalnya. Yaitu:
Adapun negara yang berpartisipasi di topik ini dan bisa diajak berkolaborasi adalah sebagai berikut:
Topik ketiga adalah Health atau kesehatan. Pada topik ini, fokus utama sub topik riset yang diharapkan diusulkan calon PI adalah mengusung penyakit infeksi dan imunologi.
Adapun negara yang berpartisipasi di topik ini dan bisa diajak berkolaborasi adalah sebagai berikut:
Topik terakhir dalam program e-ASIA JRP tahun 2024 adalah Alternative Energy atau energi alternatif untuk menggantikan energi yang tidak dapat terbarukan dan tidak ramah lingkungan. Ada dua subtopik dalam topik ini, yaitu:
Adapun negara yang berpartisipasi di topik ini dan bisa diajak berkolaborasi adalah sebagai berikut:
Bagi Anda dosen dan peneliti di Indonesia yang ingin berpartisipasi dalam pengajuan proposal usulan di e-ASIA Joint Research Programs. Maka berikut beberapa persyaratan yang perlu dipenuhi:
Tahun ini, pihak BRIN menjelaskan akan mendukung 5 proyek (proposal usulan) yang terpilih di masing-masing topik. Sehingga di topik Kesehatan misalnya, maka akan dipilih maksimal 5 proposal yang dianggap layak untuk dilaksanakan dan didanai.
Lalu, berapa total dana yang didapatkan jika lolos dalam seleksi e-ASIA Joint Research Programs 2024? Tahun ini per proposal bisa mendapatkan pendanaan maksimal sampai Rp1 miliar. Dana ini selain mencakup penelitian juga untuk kebutuhan mobilitas peneliti dan infrastruktur.
Penelitian yang diusulkan bisa bersifat multitahun dengan maksimal penyelenggaraan selama 3 tahun. Setiap tahun pihak BRIN selaku pelaksana dari e-ASA JRP di Indonesia akan melakukan evaluasi berkala sesuai ketentuan program.
Sebagai catatan tambahan, dana sebesar Rp1 miliar tersebut wajib digunakan untuk beberapa post biaya penelitian sesuai ketentuan, yaitu:
Anda berminat mengikuti program pendanaan ini? Perhatikan pembuatan proposal dengan benar berikut ini agar lolos:
Jika Anda memenuhi persyaratan dalam e-ASIA Joint Research Program Tahun 2024 ini. Maka silahkan menyusun proposal sesuai ketentuan. Proposal yang diajukan wajib disusun dalam bahasa Inggris sesuai ketentuan pihak penyelenggara.
Proposal tersebut disusun sesuai dengan format (template) yang sudah disiapkan oleh pihak BRIN. Jika sudah disusun maka bisa dikirimkan melalui Direktorat Riset dan Pendanaan Inovasi BRIN melalui email ke dana-risnov@brin.go.id.
Adapun subjek email pengajuan proposal adalah: CFP13-eASIA-Topik-Nama Peneliti Utama-Institusi Peneliti Utama
Pengajuan proposal usulan maksimal sampai 8 Maret 2024 mendatang. Selanjutnya akan dilakukan seleksi dari pihak BRIN. Bagi proposal yang terpilih nantinya akan menerima surat persetujuan menjadi PI.
Proposal usulan juga harus dikirimkan ke pihak Sekretariat e-ASIA, dan diajukan hanya oleh Ketua Pengusul. Sementara untuk anggota tidak perlu mengajukan proposal ke pihak tersebut.
Adapun isi dari proposal usulan tersebut wajib mengikuti format dengan detail sebagai berikut:
Informasi detail mengenai format proposal bisa membaca buku panduan program. Terutama buku panduan dalam kegiatan sosialisasi e-ASIA Joint Research Programs yang akan diselenggarakan pihak BRIN. Silahkan mendaftar dulu menjadi peserta kegiatan sosialisasi melalui website resmi BRIN.
Timeline untuk program pendanaan penelitian kolaborasi di kawasan Asia Timur ini adalah sebagai berikut:
Kegiatan | Jadwal |
---|---|
Pengajuan proposal usulan | 15 Desember 2023 – 29 Maret 2024 (Maksimal proposal diterima BRIN 8 Maret 2024). |
Pengajuan proposal usulan ke pihak Sekretariat e-ASIA | Maksimal deadline 29 Maret 2024 |
Pihak Sekretariat e-ASIA akan melanjutkan proposal usulan calon PI ke pihak MO | April 2024 |
Proses seleksi dan perangkingan proposal usulan oleh pihak MO kemudian menggelar rapat untuk menentukan kandidat yang menjadi PI | April – Agustus 2024 |
Persetujuan dari pihak Sekretariat e-ASIA akan proposal usulan yang terpilih | Agustus – September 2024 |
Pengumuman proposal terpilih oleh pihak Sekretariat e-ASIA | November – Desember 2024 |
Sebagai catatan tambahan, proposal yang disetujui dan dipilih sebagai penerima program e-ASIA JRP akan melaksanakan kegiatan penelitian di tahun 2025. Sehingga tahun 2024 murni untuk pengajuan sampai seleksi dari pihak penyelenggara.
Informasi lebih mengenai e-ASIA Joint Research Program 2024 bisa mengunjungi laman resmi BRIN atau bisa juga ke laman resmi e-ASIA JRP di laman https://www.the-easia.org/jrp/. Pastikan membaca dulu detail buku panduan untuk meminimalkan kesalahan.
Saat membuat proposal, hal-hal esensial berikut tidak boleh Anda lewatkan:
Jika memiliki pertanyaan berkaitan dengan topik dalam artikel ini, jangan ragu menuliskannya di kolom komentar. Klik juga tombol Share untuk membagikan artikel ini ke orang terdekat Anda. Semoga bermanfaat.
Dosen di Indonesia diketahui memiliki kewajiban untuk melakukan publikasi ilmiah, termasuk publikasi di jurnal nasional…
Pada saat memulai kegiatan perkuliahan, mahasiswa biasanya menerima dokumen bertajuk kontrak perkuliahan. Dokumen ini disusun…
Secara garis besar, kegiatan akademik dosen yang bersifat wajib ada tiga dan mengacu pada tri…
Mempertimbangkan penggunaan AI untuk membuat pertanyaan tentu menarik untuk dilakukan. Sebab, pada saat membuat pertanyaan…
Memahami apa saja isian data publikasi untuk kenaikan jabatan fungsional di SISTER tentu penting karena…
Sesuai dengan Kepmendikbud Nomor 500 Tahun 2024, salah satu indikator kinerja dosen adalah dosen menjadi…