Tahun 2025, pendaftaran program e-Asia JRP (The East Asia Science Innovation Area Joint Research Program) kembali dibuka. Bagi masyarakat Indonesia, peneliti, dan juga dosen yang tertarik sekaligus memenuhi persyaratan, silakan berpartisipasi.
Dalam program hibah penelitian internasional ini, peneliti dari Indonesia berkesempatan melakukan penelitian kolaborasi sekaligus mendapatkan dukungan pendanaan mencapai Rp1 miliar per tahun.
Tahun ini, pihak penyelenggara e-Asia JRP kembali bekerja sama dengan BRIN dan akan mendanai 5 proposal penelitian yang diajukan peneliti Indonesia. Lalu, apa saja syarat dan bagaimana cara daftarnya? Bisa menyimak penjelasan berikut.
e-Asia Joint Research Programme adalah program pendanaan atau hibah penelitian internasional yang diselenggarakan oleh The e-Asia and Pacific Program Secretariat yang berbasis di Jepang dan mengajak peneliti dari berbagai negara di kawasan Asia Timur.
Program hibah penelitian internasional ini bisa disebut sebagai hibah tahunan. Artinya, setiap tahun program hibah ini diselenggarakan dan termasuk di tahun 2025 mendatang. Dimana menjadi penyelenggaraan tahun ke-14.
Program ini mendukung penelitian kolaborasi antar peneliti di Asia Timur, termasuk dari Indonesia. Hibah untuk peneliti dari Indonesia dikoordinasikan oleh BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional).
Meskipun diselenggarakan setiap tahun, akan tetapi jalannya program e-Asia JRP tidak selalu sama. Tahun ini, dari BRIN ditetapkan akan mendanai 5 penelitian atau 5 proposal usulan. Besaran dana hibah penelitian mencapai Rp1 miliar per tahun.
Selain itu, topik dalam penyelenggaraan di tahun ini ada 3. Dimana ada penurunan dari tahun sebelumnya, yakni ada 4 topik di tahun 2024 lalu. Meskipun begitu, penurunan jumlah topik ini menjelaskan ada 3 topik di 3 bidang yang memiliki urgensi tinggi untuk diteliti.
Lalu, program hibah ini ditujukan untuk siapa? Program hibah ini pada dasarnya terbuka untuk umum, yakni semua masyarakat di Indonesia bisa ikut serta. Hanya saja wajib memenuhi persyaratan yang sudah ditetapkan oleh pihak penyelenggara.
Program e-Asia Joint Research Programme tahun 2025 didukung oleh berbagai negara di negara di kawasan Asia Timur. Jadi, kolaborasi dalam penelitian bisa memilih peneliti dari negara-negara tersebut.
Sementara untuk topik penelitian, memang sudah ditetapkan oleh pihak penyelenggara. Tahun ini ditetapkan ada 3 skema dan topik penelitian yang akan didanai di dalam program JRP. Berikut penjelasannya:
Sumber energi alternatif menjadi masalah yang dihadapi manusia di muka bumi. Topik yang pertama di dalam program e-Asia JRP tahun 2025 adalah pencarian sumber energi alternatif. Pada topik ini dibagi lagi menjadi beberapa subtopik, yaitu:
Hidrogen menjadi salah satu sumber energi alternatif yang bisa dipertimbangkan. Hanya saja penggunaannya masih memiliki beberapa resiko. Sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut.
Pada topik ini, peneliti bisa mengajukan usulan untuk proses produksi, penyimpanan, biohidrogen, dan hidrogen berbasis limbah. Sehingga penelitian yang berkaitan dengan hidrogen bisa diajukan di subtopik ini.
Subtopik yang pertama di topik energi alternatif adalah bahan bakar. Penelitian yang didukung adalah yang bertujuan mengembangkan bahan bakar alternatif yang lebih ekonomis dan ramah lingkungan.
Seperti penelitian untuk pengembangan biofuel (bahan bakar yang berasal dari bahan organik, seperti tanaman, alga, atau limbah organik). Kemudian penelitian pengembangan aviasi (bahan bakar khusus pesawat terbang).
Subtopik ketiga adalah penyimpanan energi. Pendanaan akan mendukung penelitian yang bertujuan mengembangkan kemampuan penyimpanan negeri agar lebih tahan lama, ekonomis, dan juga praktis.
Misalnya penelitian untuk mengembangkan kemampuan baterai yang menyimpan daya atau energi lebih lama, pengisian lebih cepat (fast charging), dan sebagainya. Dimana bisa digunakan untuk berbagai kegiatan manusia, tidak sebatas mobil dan smartphone.
Pada topik ini, diketahui ada 7 negara yang mendukung program hibah. Mencakup China, Indonesia, Jepang, Myanmar, Filipina, Singapura, dan juga Thailand.
Topik kedua dalam program e-Asia JRP tahun 2025 adalah Manajemen Resiko Bencana. Topik ini berfokus mendukung penelitian yang membantu proses manajemen resiko saat terjadi bencana.
Penelitian yang berkaitan dengan topik tersebut bisa mengajukan usulan dalam bentuk proposal sesuai ketentuan. Berikut beberapa contoh penelitian yang masuk dalam topik kedua ini:
Sama seperti topik yang pertama, pada topik kedua ini juga didukung secara penuh oleh 7 negara. Mencakup China, Indonesia, Jepang, Malaysia, Filipina, Singapura, dan juga Vietnam.
Topik yang ketiga dalam program e-Asia Joint Research Programme 2025 adalah penelitian di bidang kesehatan. Topik berkaitan dengan bidang kesehatan bisa diajukan dalam proposal sesuai ketentuan. Berikut beberapa contohnya:
Adapun negara yang mendukung hibah di topik ini ada 10 negara dan tidak hanya dari kawasan Asia Timur. Mencakup Australia, China, Indonesia, Jepang, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Amerika, dan juga Vietnam.
Sebagai informasi tambahan, topik penelitian yang terbagi menjadi 3 topik utama di atas masih dikembangkan lagi. Sehingga cakupan topiknya lebih luas.
Secara umum, syarat untuk bisa berpartisipasi dalam hibah E-Asia Joint Research Programme 2025 adalah warga negara dari negara yang mendukung jalannya hibah. Selain itu, wajib memenuhi syarat yang ditetapkan pihak pengelola di negara masing-masing.
Sebagaimana yang dijelaskan di awal, peneliti asal Indonesia mengajukan usulan melalui BRIN. Maka praktis, syarat untuk ikut serta dalam program ini juga ditetapkan oleh BRIN, diantaranya:
Penerima e-Asia Joint Research Programme 2025 akan menerima dana hibah penelitian sampai Rp1 miliar per tahun. Jumlah dana hibah yang didapatkan disesuaikan isi RAB dalam proposal usulan.
Kemudian dana di tahun kedua dan ketiga akan disesuaikan dengan hasil evaluasi. Adapun durasi maksimal dari penelitian yang didanai adalah 3 tahun saja. Terkait dana hibah, terdapat ketentuan penggunaan. Berikut adalah biaya-biaya yang tercover:
Komponen biaya yang tercover dalam hibah ini, yang pertama adalah pembelian bahan. Bahan yang dimaksud disini adalah semua bahan yang dibutuhkan untuk proses produksi dalam penelitian.
Baik itu bahan baku, bahan kimia jenis tertentu, dan bahan-bahan lain yang dibutuhkan untuk proses penelitian sehingga biaya berkaitan dengan bahan produksi bisa diajukan di dalam proposal usulan.
Komponen biaya kedua yang tercover dalam hibah ini adalah honorarium atau gaji. Namun, biaya gaji di sini hanya ditujukan untuk pekerja lapangan dan besarannya disesuaikan dengan kontribusi yang diberikan pada penelitian.
Untuk gaji Peneliti Utama dan anggota tim tidak tercakup dalam komponen ini. Jika bingung, Anda bisa membaca detail penjelasannya di buku panduan program atau bisa bertanya di kontak narahubung yang disediakan BRIN.
Komponen biaya ketiga yang tercover adalah biaya konsumsi. Biaya ini akan dicover jika sesuai ketentuan dan diajukan sesuai prosedur, yakni untuk konsumsi saat rapat atau meeting di kantor lembaga penelitian masing-masing. Jadi, bukan konsumsi harian selama penelitian berjalan.
BRIN juga memfasilitasi biaya perjalanan domestik, atau perjalanan dalam negeri yang perlu dilakukan untuk menunjang jalannya penelitian. Hanya saja, biaya ini diberikan secara eksklusif untuk peneliti dari BRIN sendiri.
Sementara untuk peneliti di luar lembaga BRIN, jika berkolaborasi dengan peneliti BRIN maka bisa mengajukan biaya perjalanan domestik. Jika diluar dua ketentuan ini, maka tidak mendapatkan biaya perjalanan.
Selain itu, ditetapkan pula sejumlah biaya yang tidak tercover dalam program hibah ini, diantaranya:
Pendaftaran di e-Asia Joint Research Programme 2025 dibuka sejak Desember 2024 dan akan ditutup pada 31 Maret 2025 mendatang. Ada cukup waktu panjang untuk para peneliti menyiapkan proposal usulan.
Pendaftaran dalam program e-Asia JRP 2025 dilakukan daring dengan mengajukan proposal usulan sesuai ketentuan melalui portal yang disediakan khusus oleh BRIN, yakni melalui tautan Pendanaan Riset Inovasi BRIN.
Berikut adalah beberapa ketentuan terkait proposal usulan dan ketentuan lain dalam proses pendaftaran:
Pastikan untuk melengkapi aplikasi pendaftaran dan proposal penelitian sudah disusun sesuai format yang sudah ditetapkan. Perhatikan beberapa aspek yang menjadi bahan pertimbangan penerimaan proposal.
Proses seleksi akan dilakukan beberapa tahap oleh pihak e-Asia JPR dan juga BRIN untuk peneliti dari Indonesia. Pihak e-Asia JPR menetapkan kriteria tersendiri dalam menyaring usulan. Sementara kriteria penilaian dari BRIN adalah sebagai berikut:
Luaran dalam program e-Asia Joint Research Programme 2025 bagi peneliti dari Indonesia diharapkan adalah publikasi ilmiah di jurnal internasional bereputasi, yakni di peringkat Q1 dan Q2 (publikasi terindeks Scopus).
Selain itu, luaran juga bisa dalam bentuk Kekayaan Intelektual yang minimal statusnya sudah terdaftar di akhir masa proyek. Para peneliti dibebaskan untuk memilih luaran mana yang dirasa paling mudah untuk dicapai, karena tentunya akan dipertanggung jawabkan.
Informasi lebih rinci mengenai e-Asia JRP 2025 bisa membaca buku panduan yang tautannya sudah dibagikan di atas. Selain itu bisa berkonsultasi di kontak narahubung yang disediakan BRIN, yakni:
Bagi peneliti yang berstatus sebagai dosen, bisa berkonsultasi dengan pihak admin di perguruan tinggi untuk mendapat penjelasan lebih rinci. Begitu pula dengan peneliti dari lembaga selain BRIN, untuk menghubungi pihak dari masing-masing lembaga. Sehingga Anda bisa memahami program hibah ini dengan seksama dan memperbesar peluang meraihnya.
Saat membuat proposal, hal-hal esensial berikut tidak boleh Anda lewatkan:
Jika memiliki pertanyaan berkaitan dengan topik dalam artikel ini, jangan ragu menuliskannya di kolom komentar. Klik juga tombol Share untuk membagikan artikel ini ke orang terdekat Anda. Semoga bermanfaat.
Tahun 2024 lalu, profesi dosen di Indonesia santer menjadi bahan perbincangan warganet. Apalagi setelah #JanganJadiDosen…
ⓘ Artikel telah disesuaikan dengan Sosialisasi Panduan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Batch I Para…
ⓘ Artikel telah disesuaikan dengan Buku Panduan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2025 Bagi para…
ⓘ Artikel telah disesuaikan dengan Buku Panduan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2025 Salah satu…
ⓘ Artikel telah disesuaikan dengan Buku Panduan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2025 Pada saat…
Saat ini, Anda sedang atau berencana mengikuti pendaftaran beasiswa LPDP? Jika iya, jangan sampai Anda…