Menjadi dosen pembimbing PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) tentu merupakan kesempatan emas yang tidak bisa dilewatkan begitu saja oleh seorang dosen. Sebab dengan kesempatan ini maka dosen bisa memaksimalkan hasil penelitian yang telah didapatkan agar bisa dikembangkan mahasiswa.
PKM atau Program Kreativitas Mahasiswa sendiri pertama kali diluncurkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) pada tahun 2001 dan masih terus berlangsung sampai sekarang.
Dalam program tersebut, diharapkan terjadi kolaborasi antara mahasiswa dengan dosen. Sekalipun PKM terkesan berfokus pada mahasiswa, akan tetapi peran dosen pembimbing dalam program tersebut sangat krusial. Berikut penjelasan detailnya.
PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) adalah salah satu program pendanaan untuk mendukung pengembangan kreativitas dan kualitas lulusan perguruan tinggi di Indonesia. Muara dari kegiatan PKM adalah pada PIMNAS (Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional).
Pada pelaksanaan PKM tahun 2023, ditujukan untuk Diploma 3 (D3); Diploma 4 (D4) atau Strata 1 (S1) di seluruh PT di bawah Kemendikbud-Ristek yang terdaftar di Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti).
Awalnya, PKM terdiri dari 5 kategori program dan pada tahun 2023 berkembang menjadi 10 program, yaitu:
Meskipun sasaran dari kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa ini adalah mahasiswa atau kelompok mahasiswa. Namun, PKM dapat berjalan dengan dampingan dan bimbingan dosen pembimbing PKM. Adapun tugas dosen pembimbing dalam program PKM adalah:
Tugas yang pertama dari dosen pendamping dalam kegiatan PKM adalah mendampingi mahasiswa untuk menyusun proposal usulan. PKM sekali lagi adalah program pendanaan dari DItjen Dikti dan wajib mengajukan proposal usulan.
Proposal usulan disusun sesuai dengan kriteria PKM yang dipilih, sekaligus mengikuti format dan ketentuan lain sesuai kebijakan penyelenggara program. Mahasiswa tentu tidak memungkinkan menyusunnya sendiri.
Maka dosen diminta menjadi dosen pendamping yang nantinya memberi dampingan, bimbingan, dan arahan kepada tim mahasiswa dalam menyusun proposal usulan yang baik dan benar. Tujuannya agar peluang lolos seleksi terbuka lebih lebar.
Bagi kelompok mahasiswa yang dinyatakan lolos dalam seleksi PKM, maka dosen pendamping PKM bertugas untuk mendampingi pelaksanaan PKM tersebut. Sehingga bisa membantu mahasiswa mencapai luaran wajib yang ditentukan.
Kegiatan PKM yang dilaksanakan tentunya akan disesuaikan dengan isi proposal usulan yang diajukan saat proses pendaftaran. Supaya kegiatan di lapangan tetap sesuai maka dosen wajib mendampingi proses pelaksanaannya.
Dosen yang dipandang memiliki ilmu pengetahuan dan keterampilan lebih, tentu menjadi pendamping yang tepat untuk tim PKM tersebut. Sehingga mencegah keluar dari isi proposal dan meraih luaran sesuai dengan target yang dicantumkan di proposal usulan.
Dosen memiliki tugas dan kewajiban yang menguras waktu. Untuk itu, Anda perlu mengatur waktu dengan baik. Begini strategi atur waktu bagi dosen:
Tugas ketiga dari dosen pembimbing PKM adalah mendampingi persiapan sampai pelaksanaan PKP2 (Penilaian Kemajuan Pelaksanaan PKM). Sesuai dengan ketentuan pelaksanaan program, dalam kurun waktu tertentu dilaksanakan PKP2.
Tujuannya tentu saja untuk melakukan evaluasi dan monitoring terhadap pelaksanaan PKM. Sehingga diharapkan masih sesuai dengan isi proposal usulan dan menentukan kelayakan untuk terus dilaksanakan dan didanai oleh pemerintah.
Dalam proses penilaian tersebut, tim mahasiswa dalam PKM tidak maju seorang diri. Akan tetapi didampingi oleh dosen pembimbing, mulai dari persiapan sebelum jadwal PKP2 dirilis sampai proses PKP2 tersebut berjalan.
Jika PKM yang didampingi dosen berhasil lolos dan masuk ke dalam PIMNAS. Maka tugas dosen pembimbing PKM Berikutnya adalah mendampingi tim mahasiswa menuju PIMNAS tersebut.
Seperti yang disampaikan sekilas sebelumnya, muara atau tujuan akhir dari PKM adalah PIMNAS yang diselenggarakan oleh Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI) dan juga Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas).
PIMNAS tersebut tentu diikuti tim PKM dengan sebaik mungkin agar bisa menunjukan karya mereka kepada publik luas. Sukses dalam PIMNAS tentu memerlukan dampingan dan bimbingan dosen pembimbing, sehingga menjadi tugas tahap akhir dosen tersebut dalam mendampingi PKM.
Sebagai program Ditjen Dikti yang bertujuan utama meningkatkan kualitas lulusan perguruan tinggi di bawah naungan Kemendikbud Ristek. Ternyata program PKM tidak hanya bermanfaat untuk mahasiswa yang menjadi peserta program.
Akan tetapi juga memberikan manfaat yang kompleks bagi dosen pendamping PKM tersebut. Dikutip melalui Buku Pedoman Umum PKM 2023, berikut berbagai keuntungan atau manfaat yang didapatkan dosen ketika menjadi dosen pembimbing dalam PKM:
Keuntungan atau manfaat yang pertama dari menerima amanah sebagai dosen pembimbing dalam kegiatan PKM adalah mendukung kinerja akademik dosen tersebut.
Sebab menjadi dosen pembimbing juga bentuk pelaksanaan tugas pendidikan dan pengajaran. Mengingat bentuk kegiatan pendidikan tidak hanya mengajar mahasiswa di dalam kampus. Melainkan juga dimana saja, termasuk menjadi pembimbing kegiatan mahasiswa.
Oleh sebab itu, dosen yang menjadi dosen pembimbing dalam PKM sama artinya sudah menunaikan kewajiban. Kewajiban ini menjadi bentuk kinerja akademik dosen, sehingga bisa menjadi bentuk peningkatan dan optimalisasi kinerja selama masa pengabdian.
Lebih lanjut, keuntungan kedua dari menerima amanah sebagai dosen pembimbing PKM adalah meningkatkan pemanfaatan hasil karya dosen. Dalam artian, pemanfaatan terhadap temuan riset yang dilaksanakan dosen.
PKM bisa menjadi wadah bagi temuan tersebut untuk dikembangkan menjadi produk jadi dan siap digunakan untuk berbagai tujuan. Seperti menyelesaikan masalah industri, pemerintah, dan masyarakat.
Oleh sebab itu, ikut sertanya dosen dalam program bertajuk PKM tentu membantu mengoptimalkan karya dosen selama masa pengabdian. Karya tersebut akan langsung memberi manfaat dan dosen pun menerima apresiasi dari berbagai pihak.
Dosen yang menerima amanah menjadi pembimbing dalam PKM juga menerima keuntungan berupa peluang untuk berinteraksi dan berbagi ilmu. Dalam PKM tersebut, dosen akan memberikan transfer ilmu kepada mahasiswa di luar perkuliahan harian.
Selain itu, dosen juga berkesempatan untuk berinteraksi dengan pihak lain di luar kampus. Seperti orang-orang dari lembaga pemerintahan, kemudian dengan masyarakat luas, dan pihak lain yang ikut terlibat dalam PKM.
Momen ini tentu memberi pengalaman berharga sehingga dosen bisa mengasah keterampilannya dalam menyampaikan ilmu yang dimiliki. Sekaligus memperluas jaringan, baik dengan DUDI maupun dengan pihak pemerintah.
Keputusan Dirjen Dikti Kemendikbud No. 12/E/KPT/2021 tentang Pedoman Operasional BKD, Bab II poin C tentang Pelaksanaan Pendidikan komponen 6. Dosen yang menerima amanah menjadi dosen pembimbing sama artinya melaksanakan kewajiban akademik.
Dimana pada komponen 6 tersebut menyebutkan bahwa membina kegiatan mahasiswa di bidang akademik dan kemahasiswaan, serta membimbing mahasiswa mengikuti kompetisi bidang akademik dan kemahasiswaan. Kegiatan ini diakui dalam BKD dan berbobot sekian SKS.
Oleh sebab itu, dosen tidak perlu ragu menjadi dosen pembimbing dalam PKM. Sebab kegiatan tersebut bukan amal dan tidak hanya dibayar dengan terima kasih. Melainkan suatu aktivitas yang diakui Ditjen Dikti dan membantu dosen memenuhi BKD, yakni 12-16 SKS per semester.
Sejalan dengan keuntungan dosen pembimbing yang masuk dalam BKD, maka dengan menerima amanah ini dosen juga bisa mengembangkan karir akademiknya. Sebab segala bentuk pelaksanaan tugas yang diakui BKD akan memberi tambahan poin angka kredit atau KUM.
Oleh sebab itu, dengan menjadi dosen pembimbing di PKM maka dosen bisa mendapatkan KUM lebih banyak. Meskipun memang tetap harus diseimbangkan dengan tugas akademik lain, akan tetapi bisa mempercepat kenaikan jabatan fungsional.
Merasa stuck dengan karir dosen Anda saat ini? Inilah strategi pengembangan karir yang bisa Anda ikuti
Keuntungan lain yang sangat mungkin didapatkan dosen ketika menjadi pembimbing PKM adalah mendapat apresiasi dari banyak pihak. Baik dari para mahasiswa, perguruan tinggi yang menjadi tempat bernaung, pemerintah, dan publik luas. Apalagi jika karyanya dijadikan fokus utama dalam PKM tersebut.
Meskipun menjadi dosen pembimbing PKM memberi banyak keuntungan bagi dosen. Namun, dalam praktek atau pelaksanaannya, dosen tentu berhadapan dengan sejumlah tantangan, diantaranya:
Bicara mengenai tantangan yang mungkin dihadapi dosen saat menjadi pembimbing PKM tentu cukup banyak. Masing-masing dosen sangat mungkin menjumpai tantangan sendiri-sendiri.
Namun, harus diakui bahwa kebanyakan dosen pembimbing suatu program, termasuk juga PKM sepakat dengan tantangan berupa kesibukan yang padat. Selain menjadi dosen pendamping, kewajiban akademik lain tetap harus berjalan.
Dosen kadang kala berhadapan dengan kesulitan untuk melakukan manajemen waktu dan manajemen pekerjaan. Apalagi jika memang cukup padat. Oleh sebab itu dibutuhkan kesiapan untuk menambah kesibukan yang sudah ada, agar bisa memberi bimbingan dengan optimal.
Meskipun sibuk dan kadang tidak mendapat apresiasi dalam bentuk penghasilan. Namun, dengan menjadi dosen pembimbing PKM, seorang dosen sudah melaksanakan kewajiban yang dinilai dalam BKD.
Tantangan lain yang sangat mungkin dihadapi dosen dalam menjadi dosen pembimbing pada PKM adalah penggunaan teknologi terkini. Salah satunya media sosial untuk update informasi dan promosi produk hasil PKM.
Dalam PKM tahun 2023, memiliki akun media sosial baik di Instagram, YouTube, maupun media sosial lain menjadi salah satu bentuk luaran. Tidak tertutup kemungkinan untuk PKM 2024 juga menetapkan kebijakan serupa.
Jika dosen selama ini tidak terbiasa memakai media sosial, maka akan kesulitan memberi dampingan dan bimbingan. Oleh sebab itu, tantangan ini tentu perlu dijadikan bahan perhatian para dosen yang mendapat amanah menjadi dosen pembimbing PKM.
Tantangan lain yang sangat mungkin dihadapi para dosen pembimbing dalam kegiatan PKM adalah berkaitan dengan ide. PKM memang bisa digunakan dosen untuk meningkatkan manfaat atas temuannya dalam suatu penelitian.
Namun, tentu saja temuan tersebut perlu dikaji agar sesuai dengan kriteria PKM yang dipilih mahasiswa. Serta kesesuaiannya dengan aspek lain, sehingga memenuhi ketentuan yang ditetapkan pihak penyelenggara.
Ide dalam PKM wajib memiliki unsur kebaruan, dan tentu menemukan ide dengan unsur seperti ini kadang tidak terlalu mudah. Oleh sebab itu, tantangan ini sering diantisipasi dosen pembimbing dengan berbagai cara.
Bersama dampingan dan bimbingan dosen pembimbing PKM, maka tim mahasiswa yang didampingi berkesempatan menorehkan prestasi di ajang PIMNAS. Supaya sukses sampai di titik tersebut, berikut beberapa tips menjadi dosen pembimbing kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa:
Tips yang pertama tentu saja membaca buku pedoman PKM, setiap tahun buku pedoman baru akan dirilis Ditjen Dikti. Isinya tentu saja besar kemungkinan berubah setiap tahunnya, maka penting untuk dibaca.
Isi buku pedoman tak hanya penting dibaca para mahasiswa yang ikut ke PKM, melainkan juga dosen pembimbingnya. Sebab, bagaimana dosen bisa memberi bimbingan jika belum paham PKM itu sendiri?
Mayoritas perguruan tinggi memberi dukungan penuh pada pelaksanaan PKM, sebab membantu memenuhi tidak hanya satu melainkan sampai 4 IKU. Hal ini seperti yang dijelaskan dalam Buku Pedoman PKM Tahun 2023.
Sehingga salah satu bentuk dukungan perguruan tinggi adalah menyelenggarakan pelatihan PKM untuk dosen pembimbing. Anda yang ingin sukses menjadi dosen pembimbing bisa ikut pelatihan ini, sehingga bisa menjalankan tugas sebaik mungkin.
Tips ketiga adalah meningkatkan intensitas berkomunikasi atau bertukar pikiran dengan mahasiswa yang mengikuti kegiatan PKM. Sebab dosen akan memberi dampingan dari penyusunan proposal sampai masuk ke dalam ajang PIMNAS.
Dalam prosesnya tentu banyak hal telah dilewati bersama dan menuntut kerjasama tim yang baik serta komunikasi yang lancar untuk mencegah miskomunikasi. Oleh sebab itu, penting bagi dosen untuk rajin membangun komunikasi dengan mahasiswa.
PKM dalam pelaksanaannya memang selalu melibatkan teknologi terkini. Bahkan di pelaksanan tahun 2023 salah satu luarannya adalah memiliki akun media sosial PKM yang dibentuk mahasiswa dan dosen pembimbing PKM tersebut.
Akun media sosial ini digunakan untuk update informasi sampai promosi dari hasil pengembangan suatu produk (barang dan jasa) hasil PKM. Oleh sebab itu, program ini identik dengan pemanfaatan ilmu dan teknologi terkini.
Maka calon dosen pembimbing sudah sepatutnya mempelajari dan aktif menggunakan teknologi masa kini. Tujuannya agar bisa memberi dampingan dan bimbingan lebih optimal sesuai kebutuhan mahasiswa dalam tim PKM.
Lalu, bagaimana cara menjadi dosen pembimbing PKM? Dosen pembimbing dalam kegiatan PKM secara umum dipilih oleh kelompok mahasiswa yang ikut serta dalam program tersebut.
Meskipun begitu, setiap perguruan tinggi biasanya menggelar kegiatan pelatihan untuk dosen agar bisa menjadi dosen pembimbing dalam PKM. Sehingga Anda yang ingin menjadi salah satunya bisa ikut kegiatan pelatihan tersebut.
Sehingga sewaktu-waktu diminta tolong mahasiswa menjadi dosen pembimbing atas proyek mereka di kegiatan PKM. Maka Anda sudah siap dan memiliki kemampuan atau kapasitas untuk menjalankan tugas sebagai dosen pembimbing yang baik dalam PKM.
Itulah penjelasan detail mengenai dosen pembimbing dalam program kreativitas mahasiswa yang tentu menjadi kesempatan emas bagi dosen. Yakni untuk meningkatkan manfaat ilmu pengetahuan, wawasan, keterampilan, dan karya yang berhasil dibuat untuk masyarakat luas.
Jika memiliki pertanyaan atau ingin sharing pengalaman berkaitan dengan topik dalam artikel ini. Jangan ragu menuliskannya di kolom komentar. Klik juga tombol Share untuk membagikan artikel ini ke orang terdekat Anda. Semoga bermanfaat.
Publikasi terhadap hasil penelitian menjadi kebutuhan dan kewajiban para peneliti maupun akademisi. Namun, dalam mengurus…
Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikbudristek) diketahui menerbitkan surat edaran baru, yaitu SE Nomor…
Pengumuman hasil klasterisasi perguruan tinggi di tahun 2025 resmi diterbitkan. Daftar perguruan tinggi di masing-masing…
Pada saat menyusun karya tulis ilmiah, apapun jenisnya, dijamin karya ini diharapkan bebas dari kesalahan.…
Pada saat melakukan penelitian, maka biasanya akan menyusun proposal penelitian terlebih dahulu. Salah satu bagian…
Dosen yang sudah berstatus sebagai dosen tetap, maka memiliki homebase. Jika hendak pindah homebase dosen,…