Informasi

10 Ciri-Ciri Proposal yang Baik, Ikuti Agar Penelitian Disetujui!


Proposal penelitian yang disusun seorang dosen tentunya harus memenuhi ciri-ciri proposal yang baik. Apalagi, proposal penelitian memang bertujuan untuk mendapatkan persetujuan dan dukungan penuh saat penelitian dilaksanakan. 

Maka isi proposal secara keseluruhan akan sangat menentukan apakah rencana penelitian yang dimiliki bisa direalisasikan atau tidak? Jika bisa direalisasikan, maka penelitian tersebut akan membantu dosen mengembangkan karir akademiknya lewat pelaksanaan kewajiban. 

Namun, belum semua dosen di Indonesia memahami apa saja ciri dari proposal penelitian yang baik. Padahal jika ciri-ciri ini dipenuhi, maka kemungkinan proposal usulan ditolak bisa diperkecil. Lalu, seperti apa ciri-cirinya? Simak penjelasan berikut ini. 

Ciri-Ciri Proposal yang Baik dan Benar

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), proposal adalah rencana yang dituangkan dalam bentuk sebuah rancangan kerja yang rinci dan sistematis. Isi dari proposal akan menjelaskan seluruh rencana kerja sampai besaran biaya yang dibutuhkan. 

Proposal kemudian umum disusun untuk mengawali kegiatan penelitian, disebut dengan istilah proposal penelitian. Proposal penelitian disusun karena penelitian yang dilakukan dosen maupun mahasiswa tidak mungkin dilaksanakan sendiri tanpa meminta izin. 

Bagi dosen, proposal usulan penelitian bisa diajukan ke institusi tempatnya mengabdi. Selain mendapatkan persetujuan juga bisa mendapatkan sumber pendanaan dari dana internal institusi. Bisa juga diajukan ke penyelenggara program hibah. 

Artinya, isi proposal akan menunjukan seberapa bagus rencana maupun topik penelitian tersebut. Sehingga dipandang layak untuk disetujui sekaligus didanai. Maka menyusun proposal harus memenuhi ciri-ciri proposal yang baik di bawah ini: 

1. Menjelaskan Ringkasan Rencana Kegiatan Penelitian

Ciri pertama yang sebaiknya dipenuhi pada saat menyusun proposal penelitian adalah menjelaskan ringkasan rencana penelitian. Salah satu tujuan penyusunan proposal ini adalah mendapatkan persetujuan dari pihak terkait. Misalnya institusi. 

Bagaimana sebuah institusi bisa menyetujui kegiatan penelitian dari dosen yang dinaunginya, jika rencana kegiatannya tidak dijelaskan? Maka isi proposal membantu dosen menjabarkan keseluruhan rencana secara tertulis dan disusun sistematis. 

Dalam proposal wajib menjelaskan latar belakang dari penelitian tersebut kenapa perlu dilakukan oleh dosen. Kemudian juga menjelaskan tujuan dan manfaat penelitian tersebut bagi dosen,  institusi, dan masyarakat luas. 

Mau menulis proposal penelitian? Lihat struktur dan contohnya untuk referensi.

2. Menyebutkan Pihak yang Menyusun dan Mengajukan Proposal

Proposal penelitian yang baik juga harus mencantumkan atau menjelaskan siapa penyusunnya. Maka ada halaman khusus yang digunakan untuk menjelaskan tim pengusul proposal penelitian tersebut. Sebab penelitian dosen biasanya dilakukan oleh tim yang dibentuk dosen selaku ketua pengusul. 

Terkait halaman ini, beberapa menetapkan nama pengusul dicantumkan di halaman judul. Namun, dalam sejumlah program hibah nama tim pengusul diletakan di halaman khusus. Sehingga perlu disesuaikan dengan ketentuan. 

3. Menyebutkan Pihak yang Dituju untuk Menerima Proposal

Ciri-ciri proposal yang baik berikutnya adalah menyebutkan juga pihak yang dituju sebagai penerima proposal usulan penelitian tersebut. Pihak yang dituju ini adalah pihak yang memiliki otoritas atau wewenang memberi persetujuan. 

Bisa juga ditujukan kepada pihak yang memang berwenang memberikan pendanaan atas usulan penelitian yang diusulkan oleh dosen. Jadi, silahkan dicantumkan dengan jelas sebagai bentuk penghormatan. 

4. Sifat Proposal adalah Memberitahu Rencana Penelitian

Proposal penelitian yang disusun idealnya bersifat memberitahu atau mengumumkan rencana penelitian. Sehingga penerima proposal usulan tersebut bisa mengetahui penelitian apa yang akan dilakukan dan bentuk kegiatannya seperti apa. 

Begitu juga dengan detail lainnya yang memang perlu diketahui oleh pihak penerima proposal usulan tersebut. Maka penting untuk dijelaskan dengan singkat, padat, dan jelas. Sehingga meminimalkan kalimat tidak efektif dan disusun secara runtut. 

5. Menggunakan Bahasa yang Baku

Jika membahas mengenai ciri-ciri proposal yang baik untuk tujuan penelitian, maka bahasa yang digunakan akan dibahas. Bahasa dalam proposal usulan penelitian adalah bahasa baku dan disusun menjadi kalimat efektif. 

Jadi, selalu gunakan pilihan kata yang baku agar kalimat yang tersusun menjadi formal. Sebab bagaimanapun juga, proposal usulan masuk ke kategori karya tulis ilmiah yang terikat aturan struktur dan gaya bahasa. Maka jangan sampai memakai kata tidak baku dan punya makna ambigu. 

6. Memenuhi Ketentuan Format atau Struktur

Proposal yang baik dan benar juga sudah seharusnya memenuhi ketentuan format proposal yang sudah ditetapkan. Sebagai salah satu KTI, maka struktur proposal penelitian bersifat umum dan dipatuhi oleh seluruh akademisi. Termasuk dosen. 

Kemudian, jika mengikuti program hibah penelitian maka biasanya pihak penyelenggara sudah menentukan format proposal usulan. Maka format ini menjadi sangat wajib untuk diikuti dengan detail. 

Format yang tidak dipenuhi oleh pengusul membuat proposal ditolak dan dinyatakan tidak lolos seleksi administrasi. Jadi, format ini menjadi krusial karena ketika diabaikan maka sebagus apapun topik penelitian tidak akan ada gunanya. 

7. Penyusunan Sistematis

Ciri-ciri proposal yang baik juga harus disusun dengan sistematis. Artinya, isi dari setiap bab dan sub bab di dalam proposal penelitian harus disusun berurutan sesuai ketentuan dan kelogisan. 

Secara umum, bab pertama di dalam proposal penelitian adalah bab Pendahuluan. Bab Pendahuluan terpecah menjadi beberapa sub bab dimulai dari Latar Belakang, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. Kemudian bab II adalah Tinjauan Pustaka. 

Begitu seterusnya sampai di halaman akhir yang merupakan halaman Daftar Pustaka. Struktur ini tentu saja dipahami oleh semua dosen, karena menjadi struktur umum dalam KTI. Proposal pun perlu disusun sistematis mengikuti struktur ini. 

8. Isinya Dapat Dipertanggungjawabkan

Proposal penelitian merupakan usulan dari rencana kegiatan penelitian. Meskipun berupa rencana, akan tetapi isinya harus diperhatikan dan dapat dipertanggungjawabkan. Artinya, isi dari proposal harus bisa diwujudkan. 

Meskipun meleset, setidaknya tidak terpaut jauh. Misalnya mengenai agenda jadwal kegiatan penelitian. Bisa saja harus maju atau mundur karena suatu kondisi yang tidak bisa diprediksi. Hal ini lumrah. 

Namun jika isi proposal tidak logis dan tidak bisa diwujudkan apalagi dijelaskan secara ilmiah. Maka belum memenuhi ciri-ciri proposal yang baik dan perlu diperbaiki agar bisa dipertanggungjawabkan. 

Sebelum menyusun penelitian, Anda sebaiknya memperhatikan unsur kebaruan dalam penelitian. Unsur kebaruan dapat Anda dapatkan dengan melakukan research gap. Cek disini untuk tahu Cara Mencari Research Gap dengan Efisien.

9. Menjelaskan Rincian RAB

Dalam proposal penelitian, terdapat kewajiban untuk menyusun RAB (Rencana Anggaran Biaya). Sesuai namanya, RAB menjelaskan kebutuhan biaya atau dana untuk mendukung pelaksanaan penelitian. 

Maka disini dosen perlu menjelaskan apa saja kebutuhan untuk melaksanakan penelitian serta besaran biayanya. Besaran biaya menggunakan biaya umum yang sudah disurvei terlebih dahulu. Sehingga total biaya logis dan lebih mudah mendapat persetujuan. 

10. Referensi Jelas dan Kredibel

Ciri yang terakhir dari proposal penelitian yang baik adalah berkaitan dengan referensi. Pada Latar Belakang Masalah dan Tinjauan Pustaka, tentunya mengacu pada referensi kredibel. 

Sebab menjelaskan sejumlah teori yang menjadi dasar pemilihan topik penelitian. Sekaligus teori-teori dan hasil penelitian yang menguatkan topik penelitian yang dipilih. Idealnya selalu menggunakan referensi kredibel seperti jurnal dan buku ilmiah, kemudian merupakan terbitan terbaru maksimal 10 tahun terakhir. 

Memahami seluruh ciri-ciri proposal yang baik, membantu dosen menyusun proposal usulan penelitian dengan baik dan benar. Sehingga kesempatan rencana penelitian disetujui lebih besar. Jika mengikuti program hibah, maka peluang lolos seleksi dan menjadi penerima program juga terbuka lebih lebar. 

Setelah tahu ciri-ciri proposal penelitian yang baik, pastikan sudah ikuti tips proposal anti gagal agar proposal Anda lolos atau ACC.

Febrianna Nuraini

Febrianna adalah seorang SEO Specialist. Selain itu, ia telah berpengalaman menjadi Content Writer pendidikan selama 2 tahun. Kunjungi LinkedInnya untuk melihat profil lengkapnya.

Recent Posts

8 Perbedaan Beasiswa BPI dan LPDP, Pilih Mana?

Pemerintah Indonesia diketahui menyelenggarakan sejumlah program beasiswa, diantaranya beasiswa LPDP dan BPI. Lalu, apa saja…

2 days ago

Pelanggaran Etika Publikasi Ilmiah, Bentuk & Dampaknya

Memahami dan mematuhi etika publikasi adalah hal penting untuk semua dosen dan peneliti di Indonesia…

2 days ago

Kisaran Gaji Dosen Honorer, Besaran dan Aturannya

Mencari informasi mengenai kisaran gaji dosen honorer di Indonesia tentu menarik untuk dilakukan. Mencari informasi…

2 days ago

7 Perbedaan Dosen PNS dan Non PNS di Indonesia

Dosen yang mengajar di perguruan tinggi di Indonesia memiliki status yang beragam, secara garis besar…

2 days ago

Jenis Jurnal dalam Kewajiban Publikasi Dosen dan Angka Kreditnya

Dalam dunia akademik, dosen juga memiliki kewajiban melakukan publikasi ilmiah secara berkala. Salah satunya publikasi…

4 weeks ago

Daftar Jurnal Terindeks Copernicus April 2024 [Update]

Mengecek apa saja daftar jurnal terindeks Copernicus tentu sangatlah penting, khususnya bagi dosen yang ingin…

4 weeks ago