Mencari cara publikasi jurnal gratis tentu sering dilakukan oleh dosen, sebab memang biaya publikasi jurnal cukup mahal. Terutama untuk jurnal nasional terakreditasi dan jurnal internasional bereputasi.
Meskipun bisa mengajukan insentif publikasi ilmiah dari institusi, kadangkala nominal insentif tidak begitu besar. Maka untuk bisa tetap produktif melakukan publikasi ilmiah, dosen perlu mencari alternatif publikasi secara gratis. Apakah ada? Berikut penjelasannya.
Sebelum membahas mengenai bagaimana cara publikasi jurnal gratis, maka penting untuk memahami apa itu publikasi jurnal. Publikasi adalah tindakan atau proses mengungkapkan informasi, data, ide, atau karya kepada khalayak luas.
Definisi ini mengacu pada konteks komunikasi, sebab istilah publikasi sendiri bisa mengacu pada konsep lain. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), publikasi memiliki definisi sebagai pengumuman dan penerbitan.
Secara sederhana, publikasi adalah suatu kegiatan dimana dilakukan penyebarluasan suatu informasi, data, ide, dan karya kepada khalayak luas. Jenis publikasi ini bisa untuk berbagai jenis karya dan temuan.
Pada karya tulis, contoh publikasi berupa mempublikasikan artikel ilmiah ke pengelola jurnal, menerbitkan buku melalui jasa penerbitan. Dengan publikasi, karya diharapkan bisa dibaca dan dimanfaatkan oleh publik yang membacanya.
Publikasi jurnal ilmiah mengacu pada publikasi artikel ilmiah yang isinya hasil penelitian atau hasil literatur review alias kajian pustaka. Jurnal adalah media publikasi yang dikelola perusahaan maupun organisasi profesional. Sehingga, artikel yang ditulis dosen bisa terbit yang kemudian diakses oleh masyarakat ilmiah.
Proses publikasi ilmiah ke jurnal juga memiliki beberapa tahapan, sama seperti ketika hendak menerbitkan naskah buku ke penerbit. Tahapan dalam proses penerbitan jurnal secara umum sebagai berikut:
Tahap pertama yang bisa dilakukan para dosen maupun mahasiswa dan peneliti dalam mempublikasikan artikel ilmiah ke jurnal adalah memilih jurnal. Jurnal sendiri sangat banyak dan perlu memilih dengan teliti.
Tujuannya agar tidak hanya sesuai dengan scope keilmuan, akan tetapi juga sesuai dalam aspek lainnya. Mulai dari kredibilitas jurnal, biaya publikasi dipandang masih wajar, bukan jurnal predator.
Untuk memahami cara menentukan jurnal yang benar, cek 5 Cara Memilih Jurnal untuk Publikasi Ilmiah Dosen di Indonesia.
Tahap kedua publikasi jurnal adalah menyusun artikel ilmiah yang berkualitas. Pada dasarnya, tahap ini bisa bertukar tempat dengan poin pertama. Anda bebas memilih, hendak menulis artikel ilmiah dulu baru memilih jurnal atau sebaliknya.
Namun, dianjurkan menulis artikel ilmiah di tahap kedua karena mayoritas jurnal menetapkan format artikel ilmiah secara khusus. Sehingga, Anda wajib mengikuti ketentuan tersebut agar artikel bisa diterima oleh pengelola jurnal.
Pastikan, artikel ilmiah yang Anda susun memiliki kualitas yang baik dilihat dari berbagai aspek. Semakin berkualitas dan bebas dari plagiarisme, maka semakin besar kemungkinan artikel diterima pihak jurnal.
Saat menyusun artikel ilmiah, pastikan naskah Anda sesuai format, ternyata ada format yang biasanya digunakan di jurnal bereputasi, yaitu Format IMRaD. Meskipun demikian, format naskah tetap disesuaikan dengan aturan pengelola jurnal.
Jika artikel sudah selesai disusun, maka bisa submit ke pengelola jurnal. Silakan membaca ketentuan proses submit di website jurnal yang sudah dipilih dan tinggal diikuti prosedurnya bagaimana.
Tahukah Anda? Status submission jurnal ternyata tidak hanya “ditolak” atau “diterima” saja. Lalu, apa saja? Inilah 7 Status Submission Jurnal yang perlu Anda pahami saat hendak publikasi.
Tahap berikutnya adalah mengikuti proses review dan revisi jika memang ada. Kadangkala memang ada proses review yang memakan waktu berbulan-bulan. Disusul dengan revisi, yang kadang bisa sampai beberapa kali. Silakan diikuti agar artikel Anda sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Tahap berikutnya adalah membayar biaya publikasi jika memang ada biaya publikasi. Biasanya proses pembayaran dilakukan setelah ada keputusan artikel diterima. Ketika submit artikel sudah diminta membayar, maka rawan menjadi jurnal predator.
Sehingga harus teliti dan jangan asal membayar, pastikan prosedur umumnya memang demikian agar aman dari praktek jurnal predator. Selain itu, cek juga kisaran biaya umum untuk publikasi jurnal di sekitaran berapa untuk mengantisipasi.
Baca Juga: Cara Mendapatkan LoA Jurnal Nasional & Internasional
Seperti penjelasan sebelumnya, proses publikasi artikel ilmiah ke jurnal sifatnya tidak gratis alias berbayar. Namun, tidak semua pengelola jurnal membebankan biaya kepada para penulis yang hendak mempublikasikan artikel ilmiah mereka.
Baik pengelola jurnal nasional maupun jurnal internasional, masih banyak yang memberikan fasilitas publikasi secara gratis. Pertanyaannya, bagaimana menemukan mereka? Dikutip melalui berbagai sumber, berikut beberapa pilihan cara publikasi jurnal gratis:
Pilihan cara yang pertama adalah dengan mencari jurnal gratis secara manual, yakni dengan masuk ke website jurnal tersebut dan mencari informasi mengenai biayanya. Apakah biaya publikasinya gratis atau berbayar? Jika berbayar, ada di nominal berapa?
Mencari website jurnal bisa masuk ke laman SINTA, Scopus, World of Science, dan database jurnal ilmiah lainnya. Dimana akan terhubung langsung ke website jurnal yang terindeks di database tersebut.
Cara publikasi jurnal gratis yang kedua adalah dengan mengikuti program hibah, baik hibah penelitian maupun pengabdian kepada masyarakat. Sebab publikasi ilmiah termasuk luaran yang wajib diraih oleh penerima hibah.
Dana dalam program hibah tersebut akan mencakup biaya publikasi ilmiah. Baik publikasi ke jurnal, prosiding, maupun buku. Maka dijamin gratis dan bisa fokus mengurus publikasi sesuai dengan ketentuan.
Mau dapat hibah? Ikuti 10 Cara Mendapatkan Dana Hibah Penelitian untuk Dosen.
Cara publikasi jurnal gratis berikutnya adalah mencari rekomendasi secara langsung. Anda bisa meminta rekomendasi submit jurnal gratis ke rekan sesama dosen atau bahkan ke mahasiswa.
Bisa jadi, mahasiswa Anda sudah menemukan jurnal yang membebaskan biaya submit artikel ilmiah. Langkah lain bisa bertanya di media sosial seperti ResearchGate, Quora yang membantu Anda terhubung dengan dosen dan peneliti lain di Indonesia maupun di dunia.
Kebanyakan jurnal yang membebaskan biaya publikasi, bersifat sementara. Misalnya merupakan jurnal baru, jurnal yang sedang menggelar program promo, dan lain sebagainya. Jadi, daftar jurnal gratis bisa berubah sewaktu-waktu.
Sehingga lebih tepat jika masuk ke website jurnalnya langsung dan kemudian membaca kisaran biaya publikasinya. Jika memang gratis, maka biasanya akan disebutkan tidak ada biaya.
Opsional lain adalah dengan menghubungi pihak pengelola jurnal melalui kontak yang dicantumkan ke website. Selama rajin mencari, maka dijamin akan menemukan jurnal gratis sehingga tidak perlu keluar biaya untuk mengurus publikasi.
Selengkapnya:
Dari penjelasan di atas, Anda dijamin sudah memahami bagaimana cara publikasi jurnal gratis. Namun, hal penting lain yang perlu dipahami adalah mengenai standar publikasi ke jurnal ilmiah.
Khusus untuk jurnal internasional, tercantum dengan jelas standarnya di PO PAK 2024. Jurnal internasional dikatakan berkualitas dan kredibel jika memenuhi beberapa kriteria berikut:
Sementara untuk jurnal internasional bereputasi, ada beberapa tambahan kriteria lainnya, yaitu:
Lalu, bagaimana dengan standar atau kriteria untuk publikasi ke jurnal nasional? Dikutip melalui website DSDM Universitas Indonesia (UI). Berikut adalah kriteria untuk publikasi di jurnal nasional yang berkualitas dan kredibel:
Publikasi ke jurnal nasional wajib dilakukan di jurnal terakreditasi. Oleh sebab itu, jangan sembarangan dalam memilih jurnal. Perlu memastikan jurnal tersebut sudah terakreditasi dan bisa di cek melalui website resmi Arjuna.
Pada halaman utama silahkan masuk ke menu “Jurnal”. Pada menu ini, Anda bisa mencari dengan memasukan ISSN jurnal maupun mengetik nama jurnal tersebut. Sehingga sistem akan menampilkan data yang sesuai. Jika data tidak ada, artinya jurnal tersebut belum terakreditasi.
Jadi, jurnal gratis yang dipilih wajib memenuhi standar tersebut sehingga diakui oleh Ditjen Dikti dan bisa masuk pelaporan BKD sekaligus memberi tambahan poin angka kredit. Detailnya bisa membaca isi dari PO PAK 2024.
Sementara untuk publikasi di jurnal internasional, penting untuk memastikan menghindari jurnal predator. Sekaligus rutin mengecek jurnal mana saja yang terindikasi berubah menjadi predator. Misalnya dengan mengecek daftar jurnal discontinued dari Scopus.
Itulah penjelasan secara rinci mengenai tata cara publikasi jurnal gratis dan bagaimana menemukannya. Tidak semua dosen dan peneliti paham bagaimana mencari dan menemukan jurnal gratis. Oleh sebab itu, bisa mempraktekan penjelasan yang disampaikan di artikel ini.
Jika memiliki pertanyaan atau ingin sharing pengalaman berkaitan dengan topik dalam artikel ini. Jangan ragu menuliskannya di kolom komentar. Klik juga tombol Share agar informasi penting dalam artikel ini tidak berhenti di Anda saja. Semoga bermanfaat.
Sejalan dengan diterbitkannya Permendikbudristek Nomor 44 Tahun 2024, maka diterbitkan pula pedoman pelaksanaan berisi standar…
Mau upload publikasi tapi Google Scholar tidak bisa dibuka? Kondisi ini bisa dialami oleh pemilik…
Beberapa dosen memiliki kendala artikel tidak terdeteksi Google Scholar. Artinya, publikasi ilmiah dalam bentuk artikel…
Mau lanjut studi pascasarjana dengan beasiswa tetapi berat karena harus meninggalkan keluarga? Tak perlu khawatir,…
Anda sudah menjadi dosen harus melanjutkan S3? Jika Anda menargetkan beasiswa fully funded dan masih…
Melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi di luar negeri, semakin mudah dengan berbagai program beasiswa.…