Memahami betul bagaimana cara menyampaikan materi agar mudah dipahami akan memaksimalkan kegiatan pembelajaran. Pemahaman ini menjadi kebutuhan dan kewajiban setiap pendidik, baik itu guru maupun dosen.
Dalam kegiatan perkuliahan, dosen dituntut tidak hanya menjelaskan suatu materi sesuai dengan sumber atau referensi yang digunakan. Akan tetapi menerapkan teknik penyampaian materi dengan baik agar mahasiswa bisa memahaminya.
Meskipun terdengar sederhana, nyatanya tidak sedikit mahasiswa yang mengaku bisa memahami penjelasan dosen tertentu saja. Hal ini tentu perlu menjadi perhatian para dosen untuk memahami lebih mendalam lagi mengenai tata cara mengajar.
Proses mengajar sebenarnya tidak hanya terjadi di dunia pendidikan saja. Sebab ketika seseorang baru lahir, maka proses belajar dan mengajar sudah terjadi. Pertama kali kegiatan mengajar diterima seseorang adalah dari ajaran orang tuanya.
Meskipun begitu, setiap orang atau mahasiswa memiliki karakter sendiri-sendiri. Sehingga membutuhkan pendekatan tersendiri untuk bisa memahami suatu materi. Kondisi ini yang membuat kegiatan mengajar berhadapan dengan berbagai tantangan.
Sehingga muncul kebutuhan untuk memahami bagaimana cara menyampaikan materi agar mudah dipahami oleh mahasiswa. Salah satunya dengan menerapkan teknik mengajar yang tepat.
Berikut sejumlah teknik yang umum diterapkan dosen maupun guru dalam mengajar:
Teknik penyampaian materi yang pertama adalah teknik ceramah, yaitu penyampaian materi yang dilakukan secara lisan dan secara langsung di hadapan mahasiswa.
Teknik ini sering disebut teknik perkuliahan konvensional, sebab sudah ada sejak lama dna diterapkan sejak zaman dulu sampai sekarang. Sayangnya teknik ini berfokus pada dosen dan kerap hanya menyampaikan ulang materi dari buku, jurnal, dan referensi lain.
Mahasiswa akan mudah bosan, sehingga teknik ini sangat dianjurkan untuk dibatasi. Kecuali jika memang diperlukan. Namun, jika merasa suatu materi lebih ideal diterapkan dengan ceramah maka bisa dijadikan prioritas untuk digunakan.
Teknik kedua dalam mengajar adalah teknik diskusi, yaitu penyampaian materi perkuliahan dengan cara dilakukan aktivitas pertukaran pikiran, gagasan dan pendapat antara dua orang atau lebih.
Teknik diskusi juga bisa dilakukan dengan membentuk kelompok, dimana satu kelompok terdiri dari beberapa mahasiswa. Sehingga kelompok tersebut menyampaikan materi dan disusul dengan pertanyaan dari kelompok lainnya.
Teknik eksperimen adalah teknik penyampaian materi dengan mendukung mahasiswa untuk melakukan kegiatan riset secara ilmiah. Sehingga ada kegiatan penelitian yang dilakukan mahasiswa, biasanya dibentuk kelompok.
Riset ini akan menghasilkan suatu teori atau bahkan produk jika berbasis proyek. Penerapannya bisa untuk mata kuliah apapun, sebab kegiatan riset bisa dilakukan di semua bidang keilmuan. Lewat teknik ini, dosen bisa mendukung pengembangan keterampilan riset mahasiswanya.
Menurut Syah (2000), teknik pembelajaran demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan dan urutan melakukan kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan.
Beberapa jenis materi perkuliahan sangat mungkin diterapkan dengan teknik ini. Terutama yang memang tersedia tools untuk menunjukan bukti nyata dari materi yang sudah diterapkan di lapangan atau tersedia alat peraga yang mendukung.
Teknik mengajar berikutnya adalah teknik karya wisata, yaitu teknik penyampaian materi di luar kelas atau bahkan di luar lingkungan kampus. Sehingga dilakukan kunjungan ke suatu tempat yang relevan dengan materi perkuliahan.
Misalnya, pada saat dosen menjelaskan mengenai perangkat keras komputer. Maka bisa melakukan kunjungan ke pabrik perakitan komputer maupun tempat usaha yang melayani service komputer. Sehingga bisa melihat hardware komputer secara langsung.
Teknik penyampaian materi perkuliahan yang terakhir adalah teknik resitasi, yaitu proses penyampaian materi dengan metode ceramah dan ditutup dengan mewajibkan mahasiswa menyusun ringkasan.
Selain ceramah, teknik penyampaian materi secara diskusi juga bisa ditutup dengan teknik resitasi. Sehingga teknik ini cocok dikombinasikan dengan teknik mengajar lain. Sebab proses membuat ringkasan bisa diterapkan di teknik manapun sekaligus menunjang pemahaman mahasiswa pada materi perkuliahan.
Dalam menentukan teknik mengajar, setiap dosen mendapat kebebasan. Baik memilih salah satu, mengkombinasikan beberapa teknik, sampai melakukan variasi sehingga diterapkan bergantian. Biasanya disesuaikan dengan karakter materi dan mahasiswa.
Salah satu indikasi keberhasilan dalam mengajar seorang dosen, adalah ketika mahasiswa yang diampu paham betul materi yang baru saja disampaikan. Pemahaman ini membuat materi bisa dimengerti dengan baik dan diingat dalam jangka panjang.
Pemahaman materi juga membantu mahasiswa tersebut mempraktekan ilmu dari materi yang didapatkan. Jadi, efek dari keberhasilan mengajar memang sangat luas dan dalam jangka waktu yang sangat panjang.
Membantu mencapai hal tersebut, berikut sejumlah cara menyampaikan materi agar mudah dipahami oleh para mahasiswa:
Cara pertama sekaligus yang utama agar kegiatan penyampaian materi bisa dipahami mahasiswa adalah sudah paham materi itu sendiri. Secara umum, seseorang bisa menyampaikan ulang pengetahuan yang dimiliki jika sudah paham.
Sehingga tidak bingung bagaimana memulai penjelasan, memberikan contoh konkrit di lapangan, sampai mengakhiri penyampaian pengetahuan tersebut. Maka sebelum mengajar dilakukan, dosen perlu memastikan sudah memahami materi tersebut.
Inilah alasan kenapa dosen memiliki kebutuhan untuk terus belajar. Bahkan malam sebelum mengajar keesokan harinya sudah mempelajari materi yang akan disampaikan. Baru menyusun slide presentasi dan tools lain yang mendukung perkuliahan.
Mau mengajar dengan baik dan disukai mahasiswa?
Cara kedua untuk mengoptimalkan proses mengajar adalah mengenal karakter dari mahasiswa. Seperti yang disampaikan di awal, setiap orang atau individu memiliki karakter khas dalam menerima suatu pembelajaran.
Ada yang cukup dijelaskan sekali sudah paham, ada yang butuh dua sampai tiga kali penyampaian. Ada juga yang kesulitan memahami jika hanya dijelaskan, akan tetapi lebih mudah paham ketika diberi visual suatu materi.
Jadi, cara menyampaikan materi agar mudah dipahami mahasiswa adalah dengan menyesuaikan karakter mahasiswa itu sendiri. Sehingga dosen bisa tahu harus memakai teknik mengajar seperti apa dan bagaimana mempraktikkannya.
Materi perkuliahan akan lebih mudah dipahami jika kondisi lingkungan juga mendukung. Jadi, selain paham betul materi tersebut dan paham karakter mahasiswa, dosen wajib membangun lingkungan dan suasana yang mendukung.
Harus diakui, kegiatan perkuliahan lebih optimal dengan dukungan fasilitas yang memadai. Mulai dari lingkungan yang tenang, ruang kelas atau laboratorium yang bersih, sirkulasi udaranya baik atau bisa juga ber-AC, dan sebagainya.
Selain itu, dosen juga perlu mengontrol mahasiswa agar fokus mengikuti perkuliahan bukan sibuk sendiri. Misalnya dengan selalu memperhatikan wajah para mahasiswa bergantian sehingga menunjukan jika Anda memperhatikan mereka tidak hanya fokus pada diri sendiri.
Cara menyampaikan materi agar mudah dipahami mahasiswa juga tidak terlepas dari pemberian konteks pada pembelajaran atau perkuliahan yang diisi. Konteks disini adalah mengacu pada tujuan dari penyampaian materi yang jelas.
Materi kerap dianggap susah dipahami mahasiswa ketika tidak dijumpai relevansi di dunia nyata. Misalnya pada mata kuliah Matematika, banyak yang merasa susah minta ampun tapi tidak menemukan relevansinya di dunia nyata.
Kondisi ini bisa diminimalisir ketika dosen mampu memberikan konteks dari materi yang disampaikan. Misalnya dengan beberapa contoh berikut ini:
Cara berikutnya untuk menyampaikan materi agar mudah dipahami mahasiswa adalah memberikan umpan balik. Umpan balik disini secara sederhana adalah proses melibatkan mahasiswa dalam kegiatan perkuliahan.
Umpan balik disini membuat dosen bisa berkomunikasi dengan mahasiswa untuk memahami tingkat pemahaman dan kesulitan yang mungkin dihadapi. Sekaligus membantu dosen meminta mahasiswa melakukan evaluasi mandiri terhadap hasil perkuliahan mereka jika berbasis proyek.
Umpan balik juga bisa dalam bentuk memberikan saran kepada mahasiswa mengenai bagaimana penerapan materi untuk membuat suatu produk atau proyek. Sehingga hasilnya lebih optimal dan materi perkuliahan juga lebih dipahami.
Berikutnya dalam cara menyampaikan materi agar mudah dipahami tentu saja dengan penggunaan teknik mengajar yang tepat. Seperti yang disampaikan sebelumnya, teknik mengajar sangat banyak dan ditentukan sesuai karakter materi maupun mahasiswa.
Tidak semua materi cocok disampaikan dengan metode ceramah, begitu juga dengan metode atau teknik lain. Misalnya, saat membahas bahasa pemrograman maka akan lebih mudah dipahami jika praktek langsung.
Lain halnya jika membahas mengenai ilmu sosiologi seperti materi tentang interaksi antar individu. Maka sangat mudah dipahami dengan metode ceramah saja. Sehingga dosen perlu kritis terhadap karakter materi yang akan disampaikan.
Sebab keliru dalam memilih teknik mengajar akan membuat materi yang ingin disampaikan susah atau bahkan gagal dipahami mahasiswa. Sehingga penting untuk memahami apa saja teknik mengajar dan bagaimana penerapannya.
Ikuti tips berikut saat Anda mengajar agar kelas makin menyenangkan:
Latihan soal sering disiapkan dosen maupun guru untuk menguji seberapa paham peserta didik pada materi yang sudah disampaikan. Selain itu, dengan adanya latihan soal ternyata juga efektif meningkatkan pemahaman mereka pada materi.
Dosen bisa menyiapkan latihan soal untuk menutup perkuliahan, baik diselesaikan di jam kuliah tersebut atau dibahas di pertemuan berikutnya. Sebab dengan mengerjakan soal yang berkaitan dengan materi yang disampaikan.
Maka membuat mahasiswa bisa mengingat kembali materi yang sudah didengarkan dan dipahami. Sekaligus membuat mereka belajar ulang agar lebih paham. Jadi, latihan soal memiliki manfaat cukup kompleks, dimana salah satunya mendukung peningkatan pemahaman mahasiswa pada materi perkuliahan.
Cara berikutnya dalam menyampaikan materi agar mudah dipahami mahasiswa adalah menggunakan teknologi yang menunjang. Tentunya para dosen paham betul arti penting melibatkan teknologi saat mengisi perkuliahan.
Mahasiswa zaman sekarang lebih dekat dengan teknologi terkini, khususnya yang populer. Dosen mau tidak mau juga perlu berkenalan dengan teknologi semacam ini, karena sangat mungkin diterapkan dalam perkuliahan dan sangat menunjang.
Jenis teknologi sangat beragam dengan kehadiran berbagai aplikasi atau platform. Beberapa diantaranya akan mendukung penyampaian materi perkuliahan. Jadi, silahkan dilibatkan, apalagi jika efektif meningkatkan pemahaman mahasiswa.
Tahukah Anda, bahwa salah satu cara menyampaikan materi agar mudah dipahami mahasiswa juga berupa perhatian kepada mereka selama perkuliahan berjalan. Salah satunya dengan memperhatikan bahasa tubuh dan mimik muka mahasiswa.
Bahasa tubuh dan mimik muka memang bisa menunjukan seberapa paham mereka terhadap materi yang disampaikan. Jika ada indikasi mereka kurang paham, dosen bisa menerangkan ulang.
Penerangan ulang ini bisa memakai teknik mengajari lain, memberi contoh nyata di lapangan, dan sebagainya. Sehingga tidak sekedar meniru ulang penyampaian yang sudah disampaikan.
Jika pertama kali disampaikan tidak memberi efek, maka bisa langsung merubah teknik penyampaian yang digunakan. Selain itu, dengan perhatian ini maka mahasiswa akan merasa lebih diperhatikan dan lebih fokus mendengarkan bukan sibuk sendiri.
Sambil mengajar, dosen juga harus aktif mengembangkan karirnya. Mengingat banyaknya beban yang ditanggung dosen, strategi perlu ditentukan agar jabatan fungsional terus meningkat. Ikuti strategi berikut:
Berikutnya dalam cara menyampaikan materi agar mudah dipahami mahasiswa adalah melakukan evaluasi. Evaluasi ini pada dasarnya baru bisa dilakukan dosen ketika perkuliahan sudah selesai dan ada bahan untuk proses evaluasi.
Misalnya dengan memperhatikan hasil tugas kuliah yang dikerjakan mahasiswa, latihan soal, dan sebagainya. Sehingga bisa mengecek seberapa baik pemahaman mahasiswa terhadap materi yang sudah disampaikan.
Evaluasi ini lantas membantu dosen menentukan apakah perkuliahan sudah efektif dan sudah menerapkan teknik yang tepat atau belum. Jika belum maka bisa menyusun rencana perkuliahan dengan teknik lain yang dirasa bisa memperbaiki kekurangan dari teknik sebelumnya.
Cara selanjutnya adalah melakukan tanya jawab. Pada dasarnya proses ini juga termasuk proses evaluasi dan pemberian soal latihan. Namun, tanya jawab dilakukan secara langsung dan membentuk interaksi antara mahasiswa dengan dosen.
Proses tanya jawab sangat mungkin dilakukan di tengah penyampaian materi. Jika dirasa materi terlalu panjang dan sulit. Maka di sela-selanya bisa diselingi dengan memberi pertanyaan kepada mahasiswa. Baru kemudian dilanjutkan lagi penjelasannya.
Tanya jawab juga membantu menjelaskan kepada mahasiswa bahwa mereka diperhatikan. Sehingga akan berusaha menjaga fokus, mencatat poin penting dari materi yang dijelaskan, dll yang tentu menunjang pemahaman mereka atas materi yang disampaikan dosen.
Melalui penjelasan tersebut, maka dosen bisa lebih memahami bagaimana cara menyampaikan materi agar mudah dipahami mahasiswa. Sehingga tujuan pembelajaran bisa tercapai dan mendukung pojokmahasiswa.com mengaplikasikan ilmu yang sudah disampaikan.
Jika memiliki pertanyaan atau sharing pengalaman berkaitan dengan isi artikel ini, jangan ragu menuliskannya di kolom komentar. Klik juga tombol Share untuk membagikan artikel ini ke kolega Anda. Semoga bermanfaat.
Pada saat menyusun karya tulis ilmiah, apapun jenisnya, dijamin karya ini diharapkan bebas dari kesalahan.…
Pada saat melakukan penelitian, maka biasanya akan menyusun proposal penelitian terlebih dahulu. Salah satu bagian…
Dosen yang sudah berstatus sebagai dosen tetap, maka memiliki homebase. Jika hendak pindah homebase dosen,…
Pada saat memilih jurnal untuk keperluan publikasi ilmiah, Anda perlu memperhatikan scope jurnal tersebut untuk…
Memahami cara melihat DOI jurnal pada riwayat publikasi ilmiah yang dilakukan tentu penting. Terutama bagi…
Dosen di Indonesia diketahui memiliki kewajiban untuk melakukan publikasi ilmiah, termasuk publikasi di jurnal nasional…