Cara Menulis Kerangka Proposal yang Berpeluang Lolos Hibah dalam 5 Langkah 

cara-menulis-kerangka-proposal-berpeluang-lolos-hibah

Mencari informasi dan mempelajari tata cara menulis kerangka proposal yang berpeluang lolos hibah, tentu menjadi agenda para dosen. Terutama sejak diumumkan pembukaan program hibah penelitian dan pengabdian Kemdiktisaintek tahun anggaran 2026. 

Salah satu kunci untuk meraih hibah penelitian Kemdiktisaintek adalah menyusun proposal penelitian yang tepat. Memperbesar peluang proposal tersebut lolos seleksi, maka perlu menyusun kerangkanya terlebih dahulu. Lalu, bagaimana tata caranya? Berikut informasinya. 

Apa Itu Kerangka Proposal Penelitian? 

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kerangka adalah rancangan. Sementara proposal adalah rencana yang dituangkan dalam bentuk rancangan kerja. Sehingga kerangka proposal penelitian adalah rancangan rencana penelitian yang dituangkan dalam bentuk rancangan kerja (kegiatan). 

Kerangka proposal disusun di tahap awal penyusunan proposal penelitian. Dalam kerangka ini akan terdapat bagian-bagian dari proposal penelitian. Namun, hanya berupa daftar bab sampai subbab beserta judul setiap bab dan subbab tersebut. 

Menyusun kerangka proposal akan lebih mudah jika memahami cara menulis kerangka proposal yang berpeluang lolos hibah. Sehingga penyusunannya bisa lebih tepat dan membantu memperbesar peluang lolos seleksi hibah penelitian. 

Manfaat Kerangka Proposal Penelitian 

Proposal penelitian termasuk dalam jenis karya tulis ilmiah. Sehingga penyusunannya terikat oleh sejumlah aturan. Isi dari proposal penelitian juga terdiri dari beberapa bagian yang memiliki struktur umum dari karya tulis ilmiah. Misalnya dari judul, pendahuluan, metode penelitian, dan sebagainya. 

Penyusunan proposal penelitian untuk tujuan meraih hibah akan lebih mudah disusun jika memiliki kerangkanya. Berikut adalah beberapa manfaat menyusun kerangka proposal penelitian di awal: 

1. Memudahkan dalam Menyusun Proposal Penelitian 

Manfaat yang pertama dari menyusun kerangka proposal penelitian adalah memudahkan dalam menyusun seluruh isi proposal tersebut. Sebab di dalam kerangka ini akan mencantumkan bab dan subbab apa saja di dalam proposal. 

Sehingga memberi kemudahan dalam mengembangkan proposal dari bab awal sampai bab terakhir. Bandingkan jika tanpa kerangka, maka akan menyusun proposal dari nol dan tidak memiliki panduan yang jelas. 

2. Memastikan Proposal Penelitian Tersusun Sistematis 

Manfaat kedua dari kerangka proposal penelitian adalah memastikan proposal tersusun sistematis. Sesuai penjelasan sebelumnya, proposal penelitian termasuk karya tulis ilmiah dan terikat sejumlah aturan. 

Mulai dari aturan gaya bahasa yang digunakan, struktur isi, format penyusunannya, dan lain sebagainya. Menyusun kerangka di awal membantu proposal tersusun sistematis mengikuti kaidah atau aturan-aturan tersebut. 

Selain itu, memastikan alurnya jelas dan sesuai logika keilmuan. Sehingga proposal mudah dipahami. Dalam hibah penelitian, isi proposal yang mudah dipahami tentu memperbesar peluang lolos seleksi. 

3. Menjamin Sesuai Format yang Ditetapkan Penyelenggara Hibah 

Dalam program hibah penelitian, pihak penyelenggara akan menetapkan format proposal usulan. Menyusun kerangka proposal membantu memenuhi ketentuan format tersebut. 

Sebab kerangka disusun berdasarkan format yang sudah ditetapkan pihak penyelenggara. Semakin sesuai dengan format yang sudah ditetapkan, maka memperbesar peluang lolos seleksi administrasi dalam hibah penelitian. 

4. Mencegah Bagian dalam Proposal Penelitian Terlewatkan 

Pernahkah Anda menyusun proposal penelitian dan ada bagian yang terlewat? Jika pernah, maka artinya perlu mempelajari cara menulis kerangka proposal yang berpeluang lolos hibah. 

Sebab, kerangka proposal penelitian membantu memastikan isi proposal sudah benar dan lengkap. Sehingga urutannya tepat dan tidak ada bagian yang terlewat. Kerangka akan memastikan isi proposal lengkap sesuai ketentuan. 

5. Memberi Kemudahan Mencari Bahan Penelitian 

Sebagai salah satu jenis karya tulis ilmiah, maka isi di dalam proposal penelitian harus valid. Sehingga penulis harus memastikan mencantumkan data yang bisa dipertanggung jawabkan. Maka ada kebutuhan mencari referensi kredibel. 

Kerangka proposal penelitian akan membantu penulis atau peneliti untuk menemukan referensi yang relevan. Sebab kerangka ini akan menginformasikan apa saja data yang dibutuhkan. Kemudian bisa dengan mudah mencari publikasi ilmiah yang sesuai. 

Urutan Kerangka Proposal Penelitian 

Selain memahami tata cara menulis kerangka proposal yang berpeluang lolos hibah. Tentunya perlu memahami juga seperti apa urutan atau struktur dari kerangka proposal penelitian. 

Dalam menyusun kerangka proposal penelitian untuk meraih hibah penelitian maka cenderung lebih mudah. Pasalnya pihak penyelenggara sudah menetapkan format proposal usulan. Format ini adalah kerangka dasar proposal penelitian. 

Mengacu pada Buku Panduan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Tahun 2026 dari Kemdiktisaintek, berikut adalah format proposal penelitian:

  1. Judul 
  2. Ringkasan 
  3. Kata Kunci 
  4. Pendahuluan:
  1. Latar Belakang dan Rumusan Masalah 
  2. Pendekatan Pemecahan masalah 
  3. State of Art dan Kebaruan 
  4. Peta Jalan Penelitian 
  1. Metode 
  2. Hasil yang Diharapkan 
  3. Jadwal Penelitian 
  4. Daftar Pustaka 

Pada saat menyusun kerangka proposal penelitian, tentunya diberi keterangan tambahan selain poin-poin inti di atas. Tujuannya untuk menentukan dari awal isi atau poin utama di setiap bagian. Sehingga memudahkan dalam mencari data dari berbagai referensi ilmiah kredibel. 

Cara Menulis Kerangka Proposal 

Proposal penelitian yang diajukan di dalam program hibah akan menentukan hasil seleksi. Semakin tepat isi dan susunan proposal tersebut. Maka semakin besar peluang lolos seleksi dan menjadi penerima hibah. 

Lalu, seperti apa tata cara menulis kerangka proposal yang berpeluang lolos hibah? Berikut langkah-langkahnya: 

1. Membaca Buku Panduan Program Hibah 

Langkah yang pertama di dalam menyusun kerangka proposal penelitian untuk hibah adalah membaca buku panduan. Kenapa? Sebab hibah penelitian yang diikuti memiliki ketentuan tersendiri sesuai kebijakan penyelenggara. 

Proposal yang diajukan dalam hibah tersebut juga harus mengikuti kebijakan penyelenggara. Maka menjadi kunci penting untuk membaca, memahami, dan mengikuti instruksi di dalam buku panduan. 

Pada buku panduan program hibah juga mencantumkan informasi mengenai topik penelitian yang didanai, skema hibah penelitian, sampai format proposal usulan yang sudah ditetapkan pihak penyelenggara. 

Jadi, proposal disusun menyesuaikan ketentuan di dalam buku panduan. Bukan asal dibuat dan asal diajukan. Buku panduan biasanya disediakan pihak penyelenggara hibah. Contohnya untuk hibah penelitian Kemdiktisaintek, buku panduan bisa diunduh di laman BIMA. 

2. Menentukan Topik Penelitian 

Langkah kedua di dalam tata cara menulis kerangka proposal yang berpeluang lolos hibah adalah menentukan topik penelitian. Topik penelitian akan mempengaruhi judul dan bagian-bagian lain di dalam proposal penelitian. Kemudian, penentuan topik penelitian mempertimbangkan beberapa hal. 

Pertama, sesuai dengan topik utama di dalam hibah penelitian yang akan diperjuangkan. Kedua, menentukan topik yang relevan dengan kepakaran. Sebab riwayat publikasi ilmiah pengusul, khususnya ketua pengusul akan di cek asesor dan dipilih yang relevan dengan topik yang diajukan dalam hibah. 

Selain itu, masih ada beberapa pertimbangan lainnya. Misalnya memilih topik yang tersedia referensinya cukup banyak, sehingga tidak kesulitan mendapat data dari berbagai publikasi ilmiah. Pada dasarnya penentuan topik penelitian disesuaikan dengan kepakaran pengusul dan relevan dengan hibah yang dituju. 

3. Menyesuaikan Ketentuan Format Proposal Penelitian 

Setelah menentukan topik penelitian yang akan diajukan dalam hibah penelitian. Maka tahap ketiga dalam tata cara menulis kerangka proposal yang berpeluang lolos hibah adalah menyesuaikan dengan ketentuan format. 

Sesuai penjelasan sebelumnya, format proposal usulan dalam program hibah sudah ditentukan. Yakni oleh penyelenggara hibah tersebut. Misalnya, hibah penelitian dari Kemdiktisaintek. Maka format ditetapkan Kemdiktisaintek atau lembaga di bawah naungannya yang dipercaya mengelola hibah. Misalnya DPPM. 

Sebagai program hibah yang sifat penyelenggaraannya kompetitif, maka mengikuti ketentuan format adalah kunci utama. Jika tidak sesuai maka bisa gugur di tahap seleksi administrasi. Format ini kemudian menjadi kerangka dasar yang tinggal dikembangkan di tahap keempat. 

Baca Juga: Memahami Apa dan Kenapa Penentuan Luaran Riset Berdasarkan TKT 

4. Mulai Menyusun Kerangka Proposal Penelitian 

Tahap yang keempat dalam menyusun proposal penelitian yang berpeluang lolos hibah adalah mulai disusun. Setelah menentukan topik dan mengubah format dari penyelenggara hibah seperti apa. Maka tinggal disusun menyesuaikan format tersebut. 

Pada tahap ini, pengusul program hibah bisa menggunakan format proposal sebagai dasar kerangka. Selanjutnya tinggal menambah keterangan untuk kemudahan dalam penyusunan proposal tersebut. 

Sebagai contoh, dalam hibah penelitian menetapkan bagian pertama dari proposal usulan adalah judul. Maka di dalam kerangka proposal yang disusun judul ini ditambahkan judul sementara. Sebab judul di dalam kerangka proposal masih berpotensi diubah sesuai kondisi dan kebutuhan. 

5. Membaca Ulang dan Mengoreksi Kerangka Proposal Penelitian 

Langkah terakhir dalam bagaimana cara menulis kerangka proposal yang berpeluang lolos hibah adalah dibaca ulang. Tujuannya untuk melakukan pengecekan ada tidaknya kesalahan. 

Baik kesalahan teknis seperti kesalahan ketik atau typo, pemilihan kosakata atau diksi, struktur, dan aspek lainnya. Jika dijumpai kesalahan, maka bisa diperbaiki. Kerangka proposal penelitian perlu dipastikan baik dan benar agar penyusunan proposal lebih mudah. 

Strategi Sukses Menyusun Proposal Penelitian untuk Hibah Kemdiktisaintek 

Tak hanya dengan memahami dan menerapkan tata cara menulis kerangka proposal yang berpeluang lolos hibah. Terdapat beberapa strategi tambahan untuk sukses meraih hibah penelitian Kemdiktisaintek dari proposal yang disusun. Berikut beberapa diantaranya: 

1. Memastikan Pengusul Memenuhi Persyaratan Hibah Penelitian 

Dalam hibah penelitian Kemdiktisaintek tahun anggaran 2026, terdapat 2 tahapan seleksi. Yakni seleksi administrasi dan seleksi substansi. Pastikan untuk memenuhi kriteria penilaian seleksi administrasi dan substansi. 

Salah satunya berkaitan dengan persyaratan pengusul. Jadi, wajib membaca buku panduan hibah. Kemudian memahami serta memenuhi persyaratan pengusul (ketua dan tim pengusul) apa saja. Jika memenuhi syarat maka peluang lolos seleksi administrasi lebih besar. 

2. Tertib Panduan Hibah Penelitian 

Salah satu kunci untuk sukses meraih hibah penelitian dari Kemdiktisaintek adalah tertib panduan. Artinya, proposal penelitian yang diusulkan sudah sesuai dengan ketentuan di dalam buku panduan program. 

Baik itu strukturnya, panjang atau jumlah kata setiap bagian di dalam proposal, gaya sitasi untuk daftar pustaka, dan juga kelengkapan administrasi. Misalnya surat pernyataan tertentu yang wajib dilampirkan menyertai proposal usulan. Semakin tertib buku panduan, semakin tinggi peluang lolos seleksi. 

3. Menyusun RAB Sesuai dengan Ketentuan Program Hibah 

Strategi ketiga untuk menyusun proposal penelitian yang lolos program hibah Kemdiktisaintek adalah RAB sudah sesuai. Sebagai program hibah yang menyediakan pendanaan dalam merealisasikan rencana penelitian. 

Maka tentu akan ada ketentuan terkait pendanaan tersebut. Mulai dari jumlah pendanaan yang diajukan, penggunaan pendanaan untuk biaya apa saja, dan lain sebagainya. Dimana harus sesuai dengan ketentuan. 

Misalnya, jika di dalam skema hibah penelitian yang dipilih menetapkan pendanaan maksimal Rp100 juta. Maka RAB di dalam proposal usulan usahakan maksimal Rp100 juta atau di bawahnya. Sebab jika melebihi ketentuan, resiko gagal di seleksi administrasi lebih tinggi. Begitu juga jika sebaliknya. 

4. Judul Proposal Usulan Dibuat Jelas dan Menarik 

Secara umum, asesor hibah penelitian akan fokus dulu memperhatikan judul proposal usulan. Judul kemudian diketahui menjadi bagian paling pertama yang dilihat asesor. Sehingga sangat penting untuk dibuat semenarik mungkin. 

Judul proposal usulan sebaiknya memberi gambaran mengenai rencana penelitian. Berisi topik penelitian, teknologi atau metode inovatif yang digunakan, dan tentunya lokasi dimana penelitian akan dilakukan. Penelitian yang inovatif dan kreatif akan terlihat jelas pada judul. 

Maka cantumkan aspek inovasi dan kreativitas dalam rencana penelitian yang diusulkan pada judul. Silahkan mengecek judul proposal penelitian apa saja yang mendapat hibah pada penyelenggaraan tahun-tahun sebelumnya. 

5. Merumuskan Masalah Penelitian dengan Tajam 

Strategi menyusun proposal hibah penelitian berikutnya adalah menyusun rumusan masalah dengan tajam. Artinya, rumusan masalah tidak hanya menjelaskan masalah yang menjadi topik penelitian. Akan tetapi menjadi masalah dengan urgensi tinggi dan dampak yang harus diperhatikan karena bukan masalah sederhana. 

Gunakan publikasi di berbagai jurnal yang membahas masalah tersebut. Sebanyak mungkin dan memberi kesan masalah tersebut menimbulkan “kegaduhan ilmiah”. Kemudian jelaskan masalah tersebut merupakan masalah masa sekarang dan masa depan. Bukan masalah yang terjadi di masa lalu. 

6. Memiliki Pemecahan Masalah yang Inovatif 

Proposal yang diusulkan dalam hibah penelitian juga berisi informasi pemecahan masalah yang digunakan. Jelaskan metode pemecahan masalah tersebut. Pastikan metode pemecahan masalah inovatif, bukan yang biasa atau malah imitatif (meniru). 

Jadi, jika memang memungkinkan hindari meniru metode pemecahan masalah yang sudah umum digunakan. Semakin unik dan baru metode pemecahan masalah yang digunakan. Maka akan semakin inovatif dan menjadi nilai tambah di mata asesor.  

7. Menjelaskan State of Art dan Kebaruan dengan Jelas 

Proposal hibah penelitian juga berisi penjelasan mengenai state of art dan kebaruan. Secara sederhana, berarti mengandung research gap dan novelty. Jadi, jelaskan di bagian state of art perkembangan penelitian pada topik yang dipilih. 

Gunakan publikasi ilmiah terbaru. Kemudian jelaskan research gap dari penelitian terdahulu. Research gap ini sekaligus menjadi novelty dalam rencana penelitian yang diusulkan di program hibah. 

8. Menentukan Metode Penelitian yang Tepat 

Proposal penelitian yang akan diajukan di program hibah juga terdapat bagian metode penelitian. Pada bagian ini, perlu menjelaskan secara rinci metode penelitian yang digunakan. 

Disusul dengan analisis data, proses validasi data penelitian, sampai visualisasi  data tersebut. Jelaskan secara rinci dan tetap ringkas agar tidak terlalu panjang, karena tentu ada batas jumlah kata yang harus dipenuhi. 

Gunakan visualisasi dalam bentuk flowchart atau teknik visualisasi lain yang menarik. Biasanya visualisasi ini untuk menjelaskan seluruh tahapan penelitian, luaran, dan indikator capaian. 

9. Memperhatikan Referensi yang Digunakan 

Strategi berikutnya dalam menyusun proposal hibah penelitian adalah memperhatikan referensi yang digunakan. Selalu utamakan referensi terbaru dan dari publikasi ilmiah kredibel. Misalnya didominasi oleh publikasi di jurnal nasional terakreditasi dan jurnal internasional bereputasi. 

10. Pengajuan Proposal Hibah Sesuai Ketentuan 

Strategi yang terakhir adalah memastikan proposal hibah penelitian diajukan sesuai ketentuan. Misalnya saat mengajukan ke program hibah penelitian Kemdiktisaintek. Maka proposal usulan diajukan melalui portal BIMA. Bukan dengan cara lainnya. Jadi, pahami prosedur pengajuan proposal yang benar bagaimana. 

Itulah beberapa strategi dalam menyusun proposal hibah penelitian Kemdiktisaintek. Sehingga ketika diterapkan bisa membantu memperbesar peluang lolos seleksi. Kemudian, pastikan juga sudah menerapkan tata cara menulis kerangka proposal yang berpeluang lolos hibah.

Artikel ini ditulis oleh Pujiati dan disunting oleh Ahmad Aziz
Referensi:
  1. Qotrun, A. (n.d). Urutan Kerangka Proposal Penelitian & Cara Membuatnya dengan Baik! [BUKA]
  2. Aribowo, E. K. (2024). Strategi Sukses Menyusun Proposal Penelitian untuk Hibah Kemdikbudristek ala Prof. Muji [BUKA]
  3. Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi. (2026). Buku Panduan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat 2026 [BUKA]