Jika ingin menjadi dosen maka wajib mempelajari cara menjadi dosen di usia muda. Sebab idealnya, profesi dosen sudah disiapkan sejak usia dini. Mengingat syarat menjadi dosen cukup tinggi, yakni minimal sudah memegang ijazah S2.
Bayangkan jika kamu tidak ada persiapan kuliah pascasarjana, dijamin impian menjadi dosen perlu diundur sampai lulus S2. Jadi, penting untuk mempersiapkan diri sejak dini. Apalagi peminat profesi dosen ini sangat tinggi, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
Supaya bisa lolos seleksi penerimaan dosen, maka persiapan yang disampaikan sebelumnya menjadi hal yang sangat krusial. Lalu, apa saja yang perlu dilakukan agar di usia muda sudah mulai menapaki karir sebagai dosen?
Sebelum membahas lebih dalam mengenai tata cara menjadi dosen di usia muda. Kenali dulu profesi dosen itu sendiri. Dosen merupakan tenaga pendidik di perguruan tinggi yang tugasnya mencakup mengajar, mendidik, meneliti, dan mengabdi kepada masyarakat.
Tanggung jawab mengenai daftar tugas dosen tercantum di dalam Tri Dharma. Kemudian masih ada tugas tambahan yang didapatkan dosen ketika mendapatkan amanah dari pihak kampus. Misalnya diberi amanah menjadi rektor, menjadi dekan, dan lain sebagainya.
Jadi, beban kerja dosen tidak hanya datang ke kampus setiap hari untuk mengajar sesuai jadwal yang ditentukan. Diluar itu masih banyak tugas atau beban kerja yang ditanggung oleh dosen.
Sehingga, penting untuk memastikan impian menjadi dosen ini memang datang dari diri sendiri atau memang punya passion di bidang ini. Tujuannya agar tidak mudah menyerah karena tugas dosen ibarat sebuah gunung dengan puncak yang tinggi di sebuah negara.
Baca Juga:
Syarat Dosen Pembimbing Skripsi
Hal penting berikutnya yang perlu dipahami agar bisa paham berbagai cara menjadi dosen di usia muda yang kemudian bisa sukses, adalah mengenai persoalan jenjang karir. Dosen adalah profesi yang diakui sebagai profesi profesional.
Dibuktikan dengan adanya sertifikasi, sehingga dosen yang memenuhi syarat tertentu bisa mengikuti sertifikasi dosen agar diakui sebagai dosen profesional. Sebagaimaan profesi yang profesional pada umumnya, dosen memiliki jenjang karir.
Dilihat dari ikatan atau hubungan kerjanya dengan perguruan tinggi, dosen diklasifikasikan menjadi 3 (tiga). Yaitu:
Dosen tetap adalah dosen yang sudah diangkat menjadi dosen tetap sehingga mengajar penuh waktu di sebuah perguruan tinggi. Setiap dosen tetap kemudian mendapatkan NIDN sehingga datanya masuk ke PDDikti.
Kedua, adalah dosen tidak tetap yang bisa disebut sebagai dosen kontrak. Sehingga masa kerjanya disesuaikan dengan isi surat perjanjian kerja yang telah disepakati bersama. Dosen tidak tetap kemudian mendapatkan NIDK dan terdata di PDDikti.
Terakhir, adalah dosen honorer yang bekerja paruh waktu sesuai dengan kebijakan dan kesepakatan dengan pihak kampus. Biasanya dosen honorer tidak berstatus sebagai dosen di satu perguruan tinggi saja dan tidak mendapatkan NIDN maupun NIDK.
Dulunya, seseorang yang berniat menjadi dosen bisa meniti karir dengan menjadi dosen honorer. Jika ada lowongan maka bisa melamar di perguruan tinggi dan menjadi dosen honorer di dalamnya.
Namun, aturan baru menyebutkan di PTN (Perguruan Tinggi Negeri) sudah ada larangan untuk merekrut dosen honorer baru. Sehingga di PTN dipastikan tidak ada dosen honorer. Sedangkan di PTS masih tetap ada, karena untuk rekrutmen dosen sepenuhnya di tangan kampus swasta tersebut.
Selain berdasarkan ikatan kerja, dosen juga bisa meraih jabatan fungsional yang merupakan jenjang karir dosen sepanjang masa pengabdiannya. Dimulai dari Asisten Ahli, kemudian Lektor, Lektor Kepala, dan tertinggi adalah Guru Besar atau Profesor.
Jika membahas mengenai profesi dosen maka tak lengkap rasanya jika hanya mengulik mengenai cara menjadi dosen di usia muda. Tentunya banyak yang penasaran mengenai persoalan gaji yang menjadi sumber kesejahteraan dosen. Berikut rinciannya:
Baca Juga:
Cara Menghitung Beban Kerja Dosen
Dosen Pengampu dan Kategori Dosen Lainnya
Melalui penjelasan di atas, apakah masih memiliki impian yang kuat menjadi dosen? Jika iya, maka berikut beberapa cara menjadi dosen di usia muda yang perlu diterapkan:
Cara pertama agar di usia muda sudah bisa menjadi dosen adalah mengenal dulu bakat menjadi dosen itu sendiri sejak dini. Mengapa? Sebab, tidak semua orang memiliki bakat untuk mengajar?
Dikatakan demikian karena dalam mengajar tidak cukup hanya menguasai materi. Akan tetapi juga menguasai sejumlah keterampilan. Misalnya keterampilan komunikasi, membangun suasana, memahami karakter mahasiswa, dan menyampaikan materi dengan metode yang tepat.
Oleh sebab itu, agar tidak kena mental saat menghadapi mahasiswa yang usianya tidak terpaut jauh dan cenderung lebih kritis. Pastikan memang punya bakat dan passion untuk mengajar. Jika sudah disadari maka menjalani profesi dosen bisa lebih mudah.
Cara menjadi dosen di usia muda berikutnya adalah mengawali pengalaman mengajar dengan menjadi asisten dosen. Bisa juga menjadi asisten laboratorium yang nantinya memberi gambaran apa saja tugas seorang dosen.
Asisten dosen bahkan bisa menggantikan dosen utama mengajar di kelas, kemudian mengerjakan pekerjaan administrasi, mengoreksi kertas ujian, menyusun soal ujian, dan lain-lain. Jika bisa dinikmati maka kamu cocok menjadi dosen.
Selanjutnya adalah mengambil studi S2 yang sifatnya wajib linier. Artinya jurusan di S1 harus linier dengan jurusan di S2. Jika mengambil ilmu komputer di jenjang S1, maka jurusan yang sama juga wajib diambil di jenjang S2.
Sebab syarat menjadi dosen selain memiliki gelar dan ijazah S2 adalah memiliki program studi yang linier. Supaya bisa memahami suatu bidang keilmuan dengan mendalam. Kemudian bisa menjadi ahli di bidang tersebut, hal ini tentu penting agar bisa menyampaikan materi perkuliahan dengan mendalam kepada mahasiswa.
Cara menjadi dosen di usia muda yang terakhir adalah memperluas relasi dan dilakukan sejak dini. Mulailah memperluas jaringan pertemanan baik dengan sesama mahasiswa, dengan dosen, dengan pegawai di kampus, dan orang di luar lingkungan kampus.
Supaya bisa mendapatkan banyak informasi mengenai lowongan dosen, segala hal yang berhubungan dengan profesi dosen. Seperti sertifikasi, program beasiswa S2 maupun S3, dan lain-lain.
Di kampus tertentu, pelamar dosen yang memiliki surat rekomendasi bisa memiliki kesempatan untuk diterima menjadi dosen. Jadi, mulailah aktif berorganisasi, ikut seminar atau webinar, dan lain sebagainya.
Semakin luas relasi yang dimiliki semakin mudah mewujudkan mimpi menjadi dosen. Bahkan setelah lulus kuliah dan sudah bisa melamar menjadi dosen, khususnya di kalangan alumni.
Dengan 4 cara menjadi dosen di usia muda di atas, kamu bisa berkesempatan segera menjadi dosen. Sehingga menjadi dosen tidak selalu harus pintar dan punya segudang prestasi akademik. Poin utamanya adalah suka mengajar dan suka belajar.
Artikel Terkait:
11 Cara Mengajar Dosen yang Baik
Pada saat menyusun karya tulis ilmiah, apapun jenisnya, dijamin karya ini diharapkan bebas dari kesalahan.…
Pada saat melakukan penelitian, maka biasanya akan menyusun proposal penelitian terlebih dahulu. Salah satu bagian…
Dosen yang sudah berstatus sebagai dosen tetap, maka memiliki homebase. Jika hendak pindah homebase dosen,…
Pada saat memilih jurnal untuk keperluan publikasi ilmiah, Anda perlu memperhatikan scope jurnal tersebut untuk…
Memahami cara melihat DOI jurnal pada riwayat publikasi ilmiah yang dilakukan tentu penting. Terutama bagi…
Dosen di Indonesia diketahui memiliki kewajiban untuk melakukan publikasi ilmiah, termasuk publikasi di jurnal nasional…