Paham betul bagaimana cara analisis jurnal tentu menjadi hal penting bagi seorang dosen. Sebab melakukan analisis jurnal bisa disebut sebagai rutinitas yang akan dilakukan dosen nyaris setiap hari untuk menunjang aktivitas tri dharma yang dijalankan.
Menariknya, masih banyak dosen yang kesulitan untuk melakukan analisis jurnal yang ternyata dipengaruhi oleh banyak faktor. Jadi, seperti apa cara terbaik untuk menganalisis jurnal ilmiah? Berikut penjelasan detailnya.
Analisis jurnal adalah kegiatan untuk memperhatikan esensi utama dari penelitian yang telah dipublikasikan oleh sumber daya ilmiah, kemudian memadukannya dengan gagasan dan gagasan penganalisis.
Secara sederhana, analisis jurnal ilmiah adalah kegiatan membaca dan memahami artikel ilmiah yang terbit di sebuah jurnal untuk memahami isinya dengan baik dan benar. Sehingga dengan cara analisis jurnal ini, seseorang bisa memahami isinya tanpa ada kekeliruan.
Analisis melibatkan penilaian subjektif dan juga ada kebutuhan untuk mendapatkan data pendukung atau tambahan. Sehingga pada akhirnya akan mendorong seseorang untuk membaca artikel dengan topik serupa dari jurnal lain maupun di jurnal yang sama.
Lalu, apa arti penting melakukan cara analisis jurnal ilmiah yang baik bagi dosen? Lewat analisis jurnal ilmiah, seorang dosen bisa meningkatkan pemahaman mengenai topik yang akan diteliti maupun dikembangkan menjadi karya tulis ilmiah.
Tak hanya itu, analisis jurnal ilmiah juga membantu dosen menemukan referensi yang memang tepat sekaligus menemukan research gap. Dimana kedua hal ini menjadi hal penting untuk didapatkan dosen sebelum melaksanakan kegiatan penelitian.
Dengan membaca jurnal, Anda bisa menemukan research gap. Dari situ, Anda bisa menentukan unsur kebaruan (novelty) apa di penelitian Anda ke depan. Pahami arti penting novelty dalam penelitian, kenapa Anda harus menemukannya sebelum meneliti.
Lalu, apakah analisis jurnal sama dengan review jurnal? Jawabannya adalah tidak. Secara sederhana, analisis jurnal ditujukan untuk memahami isi suatu artikel ilmiah di dalam jurnal. Sehingga bisa membantu mendapatkan maupun memahami topik, referensi, dan research gap.
Sedangkan review jurnal tidak hanya sekedar membaca dan memahami isi artikel dalam jurnal ilmiah tetapi juga memberikan penilaian atau ulasan. Review jurnal juga umum dilakukan dosen sebelum melakukan penelitian sebagai upaya mendapatkan referensi sampai research gap.
Dilihat dari tujuan akhir, memang antara analisis dan review jurnal adalah sama. Akan tetapi proses atau penerapannya yang berbeda. Sehingga penting untuk memahami perbedaan tersebut agar bisa menentukan di momen mana sebaiknya melakukan analisis, dan di momen mana lagi perlu melakukan review jurnal.
Mendukung kegiatan analisis jurnal ilmiah dengan baik dan benar, maka perlu memahami format dan isi dari hasil analisis tersebut. Berikut adalah detail format penulisan hasil analisis dari sebuah jurnal ilmiah:
Bagian pertama adalah judul analisis jurnal. Judul analisis yang Anda lakukan bisa dibuat sama atau berbeda dengan judul dari jurnal yang dibaca. Namun, pastikan sudah mencerminkan isi dari analisis tersebut.
Bagian kedua adalah rangkuman dari jurnal yang sudah dianalisis. Disini Anda bisa membuat satu atau dua paragraf yang merangkum seluruh isi jurnal. Isinya kurang lebih akan mirip dengan abstrak di artikel ilmiah tersebut.
Bagian ketiga dari analisis jurnal ilmiah adalah menuliskan kelebihan jurnal tersebut berdasarkan hasil analisis Anda secara pribadi.
Bagian selanjutnya adalah kelemahan jurnal. Dalam proses analisis, Anda tentu akan menemukan beberapa kekurangan dari jurnal tersebut. Kekurangan ini yang akan dicantumkan di bagian ini.
Bagian terakhir adalah saran dan solusi. Anda bisa menuliskan saran dan solusi untuk mengatasi kelemahan jurnal yang baru saja dianalisis.
Berikut adalah contoh hasil analisis jurnal mengikuti format yang dijelaskan di atas sehingga bisa membantu lebih memahami proses atau tahapannya:
Judul Analisis Jurnal
Penerapan Metode Audio Visual STM dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ilmiah Siswa SDN 4 Tingkat Nusa Penida
Rangkuman Isi jurnal
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar sains siswa dengan menerapkan metode STM berbantuan audio visual. The Society of Science and Technology (STM) merupakan bagian terjemahan dari Society of Science and Technology (STS).
Upaya ini bertujuan untuk mengenalkan iptek dalam pengalaman dan kehidupan sehari-hari manusia, dengan tetap lebih memperhatikan permasalahan yang dihadapi masyarakat saat ini. Intinya, yang memiliki komponen iptek itu lokal, regional, nasional atau global. Dalam metode STM, media dapat membantu proses pembelajaran sains melalui metode STM di kelas yaitu melalui penggunaan media audiovisual.
Kelebihan Jurnal
Siswa dapat menemukan dan menyusun apa yang telah dipelajari dari kegiatan pembelajaran. Melatih siswa untuk peka terhadap dampak lingkungan akibat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Susunan kelompok lebih beragam, memberikan kesempatan kepada siswa yang masih kurang kemampuan bertanya atau mengutarakan pendapat, serta merefleksikan semua hasil karya siswa.
Kelemahan Jurnal
Penerapan metode STM tentunya akan sangat bermanfaat untuk pembelajaran, karena selalu menghubungkan materi dengan kehidupan nyata dan lingkungan dunia siswa. Namun dalam kegiatan pembelajaran tidak mungkin secara langsung mengajak siswa untuk berpartisipasi pada objek pembelajaran utama yang terdapat di lingkungan setiap hari.
Saran dan Solusi
Guru dapat memberikan materi pembelajaran yang berkaitan dengan kehidupan nyata, karena dalam proses pembelajaran tidak dapat secara langsung mengajak siswa untuk berpartisipasi dalam objek pembelajaran utama di lingkungan setiap hari.
Oleh karena itu, penggunaan media pembelajaran akan sangat membantu untuk mewujudkan metode STM, karena media merupakan wadah dari pesan tersebut, dan sumber atau saluran yang diharapkan dapat meneruskannya kepada sasaran atau penerima pesan tersebut.
Sebelum menganalisis jurnal, pastikan jurnal yang Anda gunakan berkualitas. Temukan jurnal-jurnal kredibel yang bisa Anda jadikan bahan analisis melalui cara mencari jurnal Scopus Indonesia yang open access atau cara mencari jurnal internasional berkualitas. Jangan sampai Anda mendapatkan jurnal predator. Untuk itu, ketahui juga ciri-ciri jurnal predator agar terhindar.
Lalu, seperti apa cara analisis jurnal ilmiah yang baik agar hasil atau manfaatnya optimal? Berikut tahapan cara analisis jurnal:
Langkah pertama adalah memilih jurnal yang tepat. Pastikan jurnal tersebut kredibel dan penulisannya sudah sesuai dengan kaidah yang berlaku. Hal ini menjadi bukti jika jurnal tersebut layak dibaca, dijadikan referensi, dan sebagainya.
Tahap kedua, Anda bisa membaca abstrak jurnal tersebut. Abstrak sering juga dikenal sebagai ringkasan karena memang isinya meringkas isi keseluruhan jurnal. Jika isi abstrak ini sesuai dengan pencarian Anda, maka teruskan ke tahap berikutnya.
Tahap ketiga adalah membaca latar belakang yang merupakan salah satu sub bab dari bab pendahuluan. Latar belakang akan menjelaskan alasan kenapa topik dipilih dan juga ada penjelasan mengenai kelemahan dari penelitian sebelumnya (research gap).
Tahap berikutnya adalah menarik kesimpulan, sebab sudah bisa diketahui apa isi dari artikel di dalam jurnal ilmiah tersebut. Jika masih kesulitan menarik kesimpulan maka bisa membaca sekilas di bab pembahasan dan bab kesimpulan pada penutup.
Tahap terakhir adalah mencoba menemukan argumen utama dari penulis dalam jurnal tersebut. Argumen ini kemudian dilakukan peninjauan untuk memastikan argumen tersebut punya dasar dan bisa dipertanggung jawabkan.
Tahap akhir dari cara analisis jurnal ilmiah tentu saja menuliskan seluruh hasil analisis tersebut. Penulisannya akan mengikuti format analisis jurnal yang sudah dijelaskan sebelumnya.
Itulah tata cara analisis jurnal ilmiah yang benar. Jika memiliki pertanyaan terkait topik ini jangan ragu menuliskannya di kolom komentar. Klik tombol Share agar informasi artikel ini juga diakses orang terdekat Anda.
Sejalan dengan diterbitkannya Permendikbudristek Nomor 44 Tahun 2024, maka diterbitkan pula pedoman pelaksanaan berisi standar…
Mau upload publikasi tapi Google Scholar tidak bisa dibuka? Kondisi ini bisa dialami oleh pemilik…
Beberapa dosen memiliki kendala artikel tidak terdeteksi Google Scholar. Artinya, publikasi ilmiah dalam bentuk artikel…
Mau lanjut studi pascasarjana dengan beasiswa tetapi berat karena harus meninggalkan keluarga? Tak perlu khawatir,…
Anda sudah menjadi dosen harus melanjutkan S3? Jika Anda menargetkan beasiswa fully funded dan masih…
Melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi di luar negeri, semakin mudah dengan berbagai program beasiswa.…