Informasi

Pertemuan AUN SAN, UGM Jadi Tuan Rumah

Yogyakarta – Universitas Gadjah Mada (UGM) menjadi tuan rumah dari penyelenggaraan The 3rd AUN Student Affairs Network Meeting (AUN SAN) yang diselenggarakan bersamaan dengan The 7th ASEAN Student Leaders Forum (ASLF) pada 11-15 Februari 2019.

Mengangkat tema “ASEAN Way in the Era of Disruption: The Role of University and Student Leaders in Preparing to Excel the Fourth Industrial Revolution”, pertemuan ini menjadi wadah bagi para mahasiswa serta pengajar untuk berbagi ide terkait upaya menghadapi potensi dan tantangan di era digital.

”Kegiatan ini adalah sebuah platform bagi mahasiswa di ASEAN untuk mendiskusikan pemikiran serta aksi nyata terkait isu-isu di tingkat regional,” tutur Dr. Choltis Dhirathiti selaku Executive Director of AUN Secretariat dalam acara pembukaan ASLF, Selasa (12/2) di Balai Senat UGM.

ASLF sendiri merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan di negara-negara anggota ASEAN secara bergantian. Selain diikuti para mahasiswa, kegiatan ini juga melibatkan pimpinan dari organisasi kemahasiswaan serta wakil rektor bidang kemahasiswaan dari perguruan tinggi anggota AUN untuk berdiskusi terkait isu-isu yang relevan bagi mereka serta berbagai rencana kerja sama.

Sementara itu, pertemuan tahunan AUN SAN yang diselenggarakan secara paralel dengan ASLF menjadi platform kebijakan bagi para wakil rektor, direktur, serta dekan untuk memformulasikan agenda dalam pengelolaan kemahasiswaan, memfasilitasi kegiatan kolaboratif, serta saling membagikan pengetahuan dan pengalaman terkait kemahasiswaan.

”Ada 66 mahasiswa serta 25 dosen yang hadir ke UGM, termasuk 2 orang perwakilan dari AUN. Forum ini memungkinkan kita untuk saling mendengar dan belajar dari satu sama lain,” terang Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng.

Panut menuturkan, tema yang diangkat dalam kegiatan ini sangat relevan dengan tantangan yang dihadapi negara-negara ASEAN dan bahkan dunia di era reolusi industri 4.0. Di era ini, negara-negara ASEAN diharapkan bisa turut tampil di pentas dunia dengan inovasi yang bermanfaat bagi kepentingan orang banyak.

”Kita bisa terintegrasi, ini dimungkinkan karena ada perkembangan teknologi. Dalam kesempatan ini kita harus memikirkan, bagaimana ASEAN bisa menghadapi gelombang revolusi industri dan bukan justru menjadi korban dari kemajuan itu,” kata Panut dilansir dari ugm.ac.id.

Dalam kesempatan yang sama, Chairperson AUN SAN Secretariat, Prof. Dr. Abdul Malek Abdul Karim, mengutarakan harapannya agar pemuda-pemudi ASEAN memiliki karakter kepemimpinan yang mampu berpikir kritis dan inovatif. Bukan hanya melek teknologi tetapi mampu melihat bagaimana pengaruhnya terhadap kehidupan masyarakat.

”Bisa menggunakan teknologi saja tidak cukup, harus bisa menyelesaikan persoalan yang ada, harus bisa berpikir ke depan,” ucapnya.

Redaksi

Redaksi

Recent Posts

Jenis Jurnal dalam Kewajiban Publikasi Dosen dan Angka Kreditnya

Dalam dunia akademik, dosen juga memiliki kewajiban melakukan publikasi ilmiah secara berkala. Salah satunya publikasi…

5 days ago

Daftar Jurnal Terindeks Copernicus April 2024 [Update]

Mengecek apa saja daftar jurnal terindeks Copernicus tentu sangatlah penting, khususnya bagi dosen yang ingin…

5 days ago

10 Tantangan Kuliah di Luar Negeri dan Tips Menghadapi

Sebagai dosen, banyak yang memiliki impian bisa studi lanjut sampai ke luar negeri karena bisa…

5 days ago

Definisi dan Prosedur Pengajuan Insentif Publikasi Artikel Jurnal

Ada banyak upaya dilakukan berbagai pihak untuk mendorong peningkatan kuantitas dan kualitas publikasi ilmiah, terutama…

5 days ago

7 Program Beasiswa S3 Australia dan Cakupan Beasiswanya

Mencari informasi beasiswa S3 Australia tentu akan menjadi agenda bagi siapa saja yang tertarik studi…

5 days ago

Beasiswa Pendidikan Indonesia Kapan Dibuka? Ini Timelinenya

Program Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) menjadi salah satu program beasiswa bergengsi dari pemerintah Indonesia melalui…

6 days ago