Kegiatan penelitian adalah kegiatan yang wajib dilaksanakan secara kontinyu, baik oleh dosen maupun peneliti profesional. Mendukung kegiatan penelitian tersebut, para dosen biasanya mencari program hibah.
Menariknya, hibah penelitian tidak hanya bisa didapatkan dari pemerintah Indonesia melalui kementerian terkait saja melainkan juga dari sejumlah organisasi sampai aliansi bertaraf internasional. Salah satunya adalah program ATU-Net Young Researcher Grant.
Program hibah ini menjadi salah satu hibah yang disediakan aliansi bertajuk ATU-Net dan mendorong penelitian kolaborasi lintas institusi dari berbagai negara. Tahun ini, ATU-Net kembali membuka hibah dengan pendanaan sampai USD 2.500 (setara Rp39 jutaan) per proposal.
Sebelum membahas lebih dalam, maka akan dibahas dulu mengenai apa itu program ATU-Net Young Researcher Grant, yaitu program hibah penelitian kolaborasi yang diselenggarakan oleh aliansi bertajuk ATU-Net.
Dikutip dari website resminya, ATU-Net adalah aliansi internasional strategis yang didirikan sejak tahun 2016 dan memiliki tujuan untuk menghubungkan institusi pendidikan tinggi yang berfokus pada teknologi di Asia.
Aliansi ini pertama kali digagas oleh pihak Universiti Teknologi Malaysia (UTM), Johor Bahru, Malaysia. UTM kemudian sampai sekarang masih menjadi ketua bagi aliansi ATU-Net dan sudah menjalin kerjasama dengan berbagai institusi pendidikan di berbagai negara, khususnya di Asia.
Tercatat ada sejumlah perguruan tinggi di Indonesia menjadi member resmi ATU-Net. Dengan demikian, para peneliti di Indonesia mendapat peluang untuk meraih program ATU-Net Young Researcher Grant yang tahun ini kembali diselenggarakan.
Tahun ini, tema penelitian kolaborasi lintas institusi adalah “Synergising ICT, Engineering, and Entrepreneurship: Innovating for Tomorrow”. Program hibah ini bisa dimanfaatkan siapa saja yang memenuhi kualifikasi atau persyaratan.
Namun, target utama atau target prioritas penerima program adalah mahasiswa yang menempuh studi doktoral atau S3, sekaligus menjalin kolaborasi penelitian dengan institusi yang sudah menjadi member ATU-Net.
Tahun ini setiap proposal penelitian yang dinyatakan lolos berhak mendapat dana hibah sampai Rp39 juta. Dana ini bisa digunakan untuk mendukung penelitian dengan durasi maksimal satu tahun dan menghasilkan luaran berupa publikasi ke jurnal internasional bereputasi yang terindeks Scopus.
Tak hanya program ini, Anda bisa mendapatkan pendanaan lain melalui program hibah Dikti. Pelajari selengkapnya:
Program ATU-Net Young Researcher Grant dibuka secara kompetitif, sehingga siapa saja yang merasa sudah memenuhi persyaratan bisa mendaftar. Adapun persyaratan dalam program ini tidak rumit, hanya ada 4 poin saja, yaitu:
Jadi, bagi Anda yang memenuhi syarat di atas dan mampu membentuk tim penelitian yang terdiri dari 3 anggota dan merupakan anggota aliansi ATU-Net. Anda bisa segera menyiapkan proposal usulan dan diajukan sesuai prosedur yang sudah ditetapkan pihak penyelenggara hibah.
Sebagai dosen, telah menempuh studi S3/doktoral memiliki banyak keuntungan, misalnya berkesempatan mengikuti pendanaan ini salah satunya. Pahami Seberapa Penting Mendapatkan Gelar Doktor Bagi Dosen.
Apabila Anda belum menempuh studi S3, daftar beasiswa berikut patut Anda pertimbangkan:
Penerimaan proposal usulan dalam program ATU-Net Young Researcher Grant sudah dibuka sejak 30 Mei 2024 dan akan ditutup pada 17 Juni 2024 mendatang.
Selain itu, pengumuman proposal akan dilakukan pada 8 Agustus 2024. Berikut adalah timeline atau daftar seluruh tanggal penting berkaitan dengan penyelenggaraan program hibah ini:
Kegiatan | Jadwal |
---|---|
Panggilan untuk Proposal (pembukaan pengajuan proposal usulan) | 30 April 2024 – 17 Juni 2024 |
Evaluasi Tahap Tiga | 18 Juni – 31 Juli 2024 |
Pengumuman Penerima hibah ATU-Net 2024 | 8 Agustus 2024 |
Penyusunan dan Pelaksanaan Pendanaan | Oktober 2024 |
Lalu, bagaimana cara mendaftar dalam program ATU-Net Young Researcher Grant 2024 ini? Pendaftaran dilakukan secara online dengan tahapan sebagai berikut:
Tahap pertama untuk proses pendaftaran dalam program hibah penelitian kolaborasi internasional ini adalah mengunduh dan mengisi formulir pendaftaran. Formulir pendaftaran ini juga mencakup format proposal usulan.
Anda wajib mengunduh dan mengisi sesuai dengan ketentuan karena proposal usulan akan termuat di formulir ini. Adapun tautan untuk mengunduh formulir pendaftaran ini di https://docs.google.com/document/d/13WMjYH83fgnXQl7BKA0Vquf3YO0NqvoS/edit.
Silakan diunduh dulu baru diisi, jangan mengisi di Google Docs karena semua orang bisa mengakses dan mengunduh sepanjang masa pendaftaran program. Anda tentu tidak ingin proposal usulan dijiplak pengusul lain, bukan?
Tahap kedua adalah mengirimkan melakukan proses pendaftaran sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan pihak penyelenggara. Proses pendaftaran dilakukan secara online dengan mengisi beberapa informasi data diri.
Kemudian disusul dengan melampirkan beberapa dokumen sesuai ketentuan pihak penyelenggara. Adapun tautan untuk melakukan pendaftaran adalah di https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLScMW1iwTw4rgpDqxxbKAXXHOWuCIwEg4r7artPDAOoIOlsinw/viewform.
Tahap akhir proses pendaftaran ke dalam program ATU-Net Young Researcher Grant 2024 adalah melampirkan beberapa berkas. Ada dua jenis dokumen yang diminta penyelenggara untuk dikirimkan.
Pertama, formulir pendaftaran yang sekaligus berisi proposal usulan penelitian. Kedua, CV yang berisi informasi atau data pribadi seluruh tim penelitian baik ketua peneliti maupun para anggota.
Semua berkas wajib ini diminta untuk disiapkan dalam format PDF. Sementara untuk ukuran file dan detail lainnya tidak dijelaskan sehingga bisa fokus ke format dokumen saja dan segera klik tombol “Kirim” untuk menyelesaikan proses pendaftaran.
Proposal yang dinyatakan lolos seleksi nantinya akan menerima dana hibah sebesar Rp39 jutaan per proposal. Penelitian berdurasi selama 1 tahun dengan timeline dari bulan Oktober 2024 sampai September 2024.
Adapun untuk luaran wajib dalam program hibah ini adalah publikasi artikel ilmiah ke jurnal internasional bereputasi, yakni yang terindeks di Scopus sehingga bisa dijadikan fokus utama setelah didapatkan hasil penelitian.
Informasi lebih rinci mengenai apa itu program ATU-Net Young Researcher Grant, persyaratan, fasilitas, dan lain sebagainya. Bisa mengunjungi laman resminya di https://atunet.org/yrg2024/. Anda juga bisa konsultasi dan bertanya-tanya melalui kontak narahubung di email atunet@utm.my.
Memahami bahwa salah satu syarat untuk bisa mengikuti program ATU-Net Young Researcher Grant 2024 adalah sudah membangun tim kolaborasi lintas member ATU-Net. Maka penting untuk segera mencari institusi untuk berkolaborasi.
Kolaborasi ini diharapkan hanya untuk institusi yang menjadi member resmi ATU-Net. Berikut adalah daftar institusi yang sudah menjadi member dan kontak penanggung jawab yang bisa dihubungi untuk menawarkan kesempatan berkolaborasi:
Nama Institusi Member ATU-Net | Kontak Penanggung Jawab |
---|---|
Universiti Teknologi Malaysia, Malaysia | Assoc. Prof. Dr. Mohd Ariffin Abu HassanATU-Net Executive Director (mariffin@utm.my) Dr Ain Naadia Mazlan,ATU-Net Coordinator (ainnaadia@utm.my) |
Universiti Tun Hussein Onn Malaysia, Malaysia | Assoc. Prof. Dr. Muhammad Ramlee KamarudinDirector of International Office (director.io@uthm.edu.my) Dr. Ezak Fadzrin Ahmad ShauberiHead of Department (International Engagement)(ezak@uthm.edu.my) |
Universiti Malaysia Perlis, Malaysia | Assoc Prof. Dr. Umi Fazara Md AliDirector of Centre for International Engagement (director_cie@unimap.edu.my) |
Universiti Teknologi Brunei, Brunei | Ir. Dr. Wendy Pei Qin NgDeputy Director, Corporate Communications Office (peiqin.ng@utb.edu.bn) |
Mindanao State University – Iligan Institute of Technology, Philippines | Prof. Dr. Joey Genevieve T. MartinezDirector, Office of International Affairs (joeygenevieve.martinez@g.msuiit.edu.ph) |
Institut Teknologi Bandung, Indonesia | Andika Putra Pratama, Ph.DHead of Division (International Relations) (andika.putra@sbm-itb.ac.id) |
Shibaura Institute of Technology, Japan | Mr. Yutaka FuruyaManager of the SGU Initiatives Section (furuya.yutaka@ow.shibaura-it.ac.jp) Prof. Hiroyuki IshizakiVisiting Professor (ishizaki.hiroyuki.n3@sic.shibaura-it.ac.jp) |
King Mongkut’s University of Technology Thonburi, Thailand | Ms. Sasima JuwasophiDirector, International Affairs Office (sasima.juw@kmutt.ac.th) Ms. Parichart KreaktarvuthInternational Affairs Office (parichart.kre@kmutt.ac.th) |
King Mongkut’s Institute of Technology Ladkrabang, Thailand | Asst. Prof. Dr. Pitcha PrasitmeeboonVice President for International Affairs(pitcha.pr@kmitl.ac.th) |
Suranaree University of Technology, Thailand | Asst. Prof. Dr. Wipawee UsahaDirector, Centre for International Affairs(wipawee@g.sut.ac.th/ cia@g.sut.ac.th) |
Universiti Malaysia Pahang, Malaysia | Assoc. Prof. Dr. -Ing. Mohd Azmir bin Mohd AzhariDirector, Centre for International Relations(azmir@ump.edu.my/ director_io@ump.edu.my) |
Universiti Teknikal Malaysia Melaka, Malaysia | Assoc. Prof. Dr. Siti Hajar Sheikh Md. FadzullahDirector of UTeM International Centre(hajar@utem.edu.my) |
Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Indonesia | Assoc. Prof. Dr. Maria AnityasariDirector of Global Engagement (int_off@its.ac.id, international@its.ac.id) |
Cebu Technological University, Philippines | N/A (internationalization@ctu.edu.ph) |
Universiti Teknologi Mara, Malaysia | Dr. Idaya Husna MohdDirector of International Affairs (idayahusna@uitm.edu.my) |
Universiti Malaysia Terengganu, Malaysia | Prof. Ts. Dr. Lam Su ShiungDirector of International Centre (lam@umt.edu.my) |
Telkom University, Indonesia | Dr. Lia YuldinawatiDirector of Strategic Partnerships and International Office (liayuldi@telkomuniversity.ac.id) Ms. Indah FajarwatiManager of International Office (indahf@telkomuniversity.ac.id) |
Universitas Airlangga (UNAIR), Indonesia | Dr. Iman HarymawanDirector, Airlangga Global Engagement(harymawan.iman@feb.unair.ac.id) |
Phenikaa University, Vietnam | Dr. Nguyen Quoc Dinh Acting Director, External Engagement Office) dinh.nguyenquoc@phenikaa-uni.edu.vn |
Informasi lebih rinci mengenai seluruh daftar member ATU-Net dan detail lainnya. Anda bisa mengunjungi tautan https://atunet.org/membership/institutions/ sehingga bisa mengecek semua daftar member dan update data terkini setiap membernya.
Itulah penjelasan secara rinci mengenai apa itu ATU-Net Young Researcher Grant 2024, apa saja persyaratannya, dan detail lainnya. Pastikan untuk membaca seluruh informasi yang disediakan pihak penyelenggara di website resminya.
Sehingga bisa menimbang apakah sudah memenuhi kualifikasi atau belum, apakah fasilitas hibah sesuai dengan kebutuhan atau tidak, dan sebagainya. Hal ini penting untuk mempersiapkan proposal usulan sebaik mungkin dan membuka peluang lolos seleksi.
Jika memiliki pertanyaan atau ingin sharing pengalaman berkaitan dengan topik ATU-Net Young Researcher Grant 2024 dalam artikel ini. Jangan ragu menuliskannya di kolom komentar. Klik juga tombol Share untuk membagikan artikel ini ke orang terdekat Anda. Semoga bermanfaat.
Dosen di Indonesia diketahui memiliki kewajiban untuk melakukan publikasi ilmiah, termasuk publikasi di jurnal nasional…
Pada saat memulai kegiatan perkuliahan, mahasiswa biasanya menerima dokumen bertajuk kontrak perkuliahan. Dokumen ini disusun…
Secara garis besar, kegiatan akademik dosen yang bersifat wajib ada tiga dan mengacu pada tri…
Mempertimbangkan penggunaan AI untuk membuat pertanyaan tentu menarik untuk dilakukan. Sebab, pada saat membuat pertanyaan…
Memahami apa saja isian data publikasi untuk kenaikan jabatan fungsional di SISTER tentu penting karena…
Sesuai dengan Kepmendikbud Nomor 500 Tahun 2024, salah satu indikator kinerja dosen adalah dosen menjadi…