Opini

Mari Kenali Faktor Pendorong Produktivitas Ilmiah

Kualitas dan kuantitas penelitian yang dihasilkan dari suatu perguruan tinggi menjadi salah satu kunci dalam pencapaian akademik. Penilaian mengenai hal ini juga telah tertuang dalam standar dan prosedur akreditasi universitas atau perguruan tinggi lainnya.

Perguruan tinggi yang memiliki reputasi sebagai universitas berbasis riset seringkali digolongkan sebagai perguruan tinggi berkualitas baik. Hal ini mendorong setiap perguruan tinggi untuk mengarahkan dosen-dosen semakin produktif dalam penelitian.

Produktivitas penelitian oleh dosen di sebuah perguruan tinggi ditentukan oleh banyak  faktor. Karakteristik individu dan lingkungan menjadi faktor utama. Karakteristik individu yang memengaruhi produktivitas penelitian adalah usia, jabatan akademik, jenis kelamin, masa kerja, dan pengalaman pendidikan.

Sementara itu, faktor lingkungan yang dimaksud adalah dukungan institusi, ukuran institusi, dan akreditasi universitas, fakultas, atau program studi.

 

Produktivitas Tertinggal

Di Indonesia, produktivitas penelitian cenderung tertinggal. Hal ini terjadi karena aktivitas transfer pengetahuan di universitas-universitas di Indonesia lebih ditekankan pada pengajaran dibandingkan penelitian. Selain itu, beban mengajar yang tinggi membuat dosen kurang waktu dalam melakukan penelitian.

Sehingga, dosen cenderung mengalokasikan waktu yang lama hanya untuk mempersiapkan materi mengajar dalam kelas. Kemampuan dosen dalam meneliti juga menjadi tantangan dalam membangun budaya meneliti di Indonesia.

Oleh karena itu, pemahaman mengenai faktor-faktor pendorong produktivitas dosen dalam meneliti penting untuk diketahui. Hal ini terjadi karena perguruan tinggi sebagai salah satu elemen dalam Sistem Pendidikan Nasional mempunyai tanggung jawab besar.

Salah satunya dalam mencerdaskan kehidupan bangsa melalui hasil-hasil penelitian yang bermutu. Targetnya ialah untuk memecahkan masalah kemanusiaan dan kebangsaan.

Selain itu, perguruan tinggi adalah institusi yang didedikasikan tidak hanya untuk menyebarkan ilmu pengetahuan, tapi juga untuk menciptakan pengetahuan baru melalui penelitian.

Supaya mendapat gambaran terkait faktor pendorong produktivitas dosen, kita perlu menengok data yang telah tersedia. Data itu bisa kita ambil dari sebuah penelitian.

 

Produktivitas Ilmiah Dosen

Kita dapat merujuk pada salah satu dari sekian banyak penelitian terkait produktivitas dosen. Salah satunya penelitian Meily Margaretha dan Susanti Saragih dari Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

Penelitian tersebut bertujuan untuk menguji pengaruh atribut individu, seperti usia, jenis kelamin, jabatan akademik dan masa kerja terhadap produktivitas penelitian dosen di Indonesia.

Menguji pengaruh dorongan personal terhadap produktivitas penelitian dosen di Indonesia. Serta menguji pengaruh atribut perguruan tinggi atau dukungan organisasi terhadap produktivitas penelitian dosen di Indonesia.

Berdasarkan berbagai data dari aneka universitas dan tujuh hipotesis, didapat hasil penelitian yang diperoleh sangat bervariasi.

  1. Pada hipotesis pertama bertujuan untuk menguji pengaruh usia terhadap produktivitas penelitian dosen. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis ditemukan bahwa usia tidak memengaruhi produktivitas penelitian dosen secara signifikan.
  2. Pada hipotesis kedua bertujuan untuk menguji pengaruh jabatan akademik terhadap produktivitas penelitian dosen. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis ditemukan bahwa jabatan akademik secara signifikan tidak memengaruhi produktivitas penelitian dosen. Hal ini terlihat dari tidak terdapatnya perbedaan jumlah penelitian yang dihasilkan dosen dari berbagai variasi jabatan akademik.
  3. Pada hipotesis ketiga bertujuan untuk menguji pengaruh jenis kelamin terhadap produktivitaspenelitian dosen. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis ditemukan bahwa jenis kelamin secara signifikan tidak mempengaruhi produktivitas penelitian dosen. Hal ini terlihat dari tidak terdapatnya perbedaan jumlah penelitian yang dihasilkan dosen dilihat dari aspek gender.
  4. Pada hipotesis keempat bertujuan untuk menguji pengaruh masa kerja terhadap produktivitas penelitian dosen. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis ditemukan bahwa masa kerja mempengaruhi produktivitas penelitian dosen secara signifikan.
  5. Pada hipotesis kelima bertujuan untuk menguji faktor-faktor terkait dorongan personal yang memengaruhi produktivitas penelitian dosen. Dorongan personal tersebut dilihat dari faktor investasi dan faktor konsumsi. Pada hipotesis 5 diduga bahwa faktor investasi memengaruhi produktivitas penelitian dosen. Berdasarkan hasil yang dipaparkan ditemukan bahwa faktor investasi tidak mempengaruhi produktivitas penelitian dosen.
  6. Pada hipotesis keenam bertujuan untuk menguji faktor dorongan konsumsi (intrinsik) terhadap produktivitas penelitian dosen. Hasil yang ditemukan menunjukkan bahwa faktor konsumsi tidak memengaruhi produktivitas penelitian dosen.
  7. Pada hipotesis ketujuh bertujuan untuk menguji dukungan organisasi terhadap produktivitas penelitian dosen. Berdasarkan hasil yang ditemukan menunjukkan bahwa dukungan organisasi tidak memengaruhi produktivitas penelitian

Baca juga: Strategi Jitu Meningkatkan Produktivitas Membuat Karya Ilmiah

 

Meski tidak lepas dari banyak kekurangan dari teknik pengambilan data dan penyajiannya, setidaknya kita mendapat berbagai gambaran manakah faktor pendorong yang signifikan. Melalui gambaran tersebut seharusnya para dosen termasuk akademisi lainnya dapat berkaca.

Melalui gambaran itu juga kita dapat mengarahkan beberapa implikasi penting bagi pemimpin organisasi, universitas, dan Fakultas. Hal ini dilakukan untuk dapat meningkatkan produktivitas penelitian dengan meningkatkan budaya serta iklim organisasi yang mendukung penelitian, khususnya di lingkungan perguruan tinggi melalui  cara memperhatikan faktor yang signifikan di atas.

Dukungan organisasi menjadi prediktor penting tingginya jumlah penelitian dosen. Dukungan itu berupa jumlah mahasiswa yang dibantu menjadi asisten dalam penelitian, jumlah dana penelitian yang dianggarkan jurusan (serta birokrasi pengurusannya), ketersediaan literatur di perpustakaan, dan kebijakan prosedural penelitian dalam bentuk jumlah beban mengajar yang disesuaikan.

Cara-cara tersebut diharapkan dapat mempengaruhi dosen untuk semakin produktif dalam menghasilkan karya ilmiah. Serta sebuah penelitian yang dapat mendukung akreditasi universitas.

 

Sumber:

Meily Margaretha dan Susanti Saragih, Faktor-Faktor Penentu Produktivitas Penelitian Dosen Sebagai Implementasi Integritas Profesi,  Zenit, Volume 1 Nomor 3 Desember 2012.

Khoirul Maqin

Recent Posts

Cara Menyusun Artikel Jurnal dengan Prinsip Piramida Terbalik

Pada saat menyusun karya tulis ilmiah, apapun jenisnya, dijamin karya ini diharapkan bebas dari kesalahan.…

3 days ago

Time Table dan Manfaatnya dalam Melancarkan Penelitian

Pada saat melakukan penelitian, maka biasanya akan menyusun proposal penelitian terlebih dahulu. Salah satu bagian…

3 days ago

Syarat dan Prosedur Pengajuan Pindah Homebase Dosen

Dosen yang sudah berstatus sebagai dosen tetap, maka memiliki homebase. Jika hendak pindah homebase dosen,…

3 days ago

Scope Jurnal & Cek Dulu Agar Naskah Sesuai Jurnal Tujuan

Pada saat memilih jurnal untuk keperluan publikasi ilmiah, Anda perlu memperhatikan scope jurnal tersebut untuk…

3 days ago

6 Cara Mengecek DOI Jurnal, Pahami untuk Isian Publikasi

Memahami cara melihat DOI jurnal pada riwayat publikasi ilmiah yang dilakukan tentu penting. Terutama bagi…

3 days ago

Cara Mengecek Jurnal Nasional Tidak Terakreditasi, Pahami Sebelum Publikasi

Dosen di Indonesia diketahui memiliki kewajiban untuk melakukan publikasi ilmiah, termasuk publikasi di jurnal nasional…

4 days ago