Informasi

Pengertian Akreditasi Perguruan Tinggi dan Elemen Penilaiannya


Akreditasi perguruan tinggi yang dilakukan oleh BAN-PT tentunya bukan hal yang asing. Baik oleh masyarakat luas maupun oleh semua pihak yang berada di dunia pendidikan tinggi. Mulai dari mahasiswa, tenaga pendidik, sampai tenaga kependidikan. 

Akreditasi untuk perguruan tinggi di Indonesia sudah berjalan sejak 1994 bertepatan dengan pendirian BAN-PT oleh pemerintah. Sampai saat ini proses akreditasi untuk perguruan tinggi masih terus berjalan dan bahkan berkembang. 

Hal ini menunjukan bahwa akreditasi menjadi aspek penting yang tentunya akan dilalui oleh semua perguruan tinggi di Indonesia, baik PTN maupun PTS. Lalu, apa sebenarnya yang dimaksud dengan akreditasi dan apa saja kegunaannya? 

Sekilas Tentang Akreditasi Perguruan Tinggi

Dalam KBBI, akreditasi perguruan tinggi memiliki arti sebagai pengakuan terhadap lembaga pendidikan yang diberikan oleh badan yang berwenang setelah dinilai bahwa lembaga itu memenuhi syarat kebakuan atau kriteria tertentu.

Melalui pengertian tersebut, maka secara sederhana akreditasi di lingkungan perguruan tinggi bisa diartikan sebagai sebuah penilaian terhadap berbagai kriteria dari perguruan tinggi.

Kriteria dalam penilaian ini disesuaikan dengan aturan yang berlaku, dimana disusun oleh pemerintah melalui Kemendikbud. Proses akreditasi kemudian tidak bisa dilakukan Kemendikbud secara langsung. Maka didirikan lembaga independen untuk tugas ini. 

Yakni BAN-PT (Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi) yang pertama kali didirikan di tahun 1994. Akreditasi awalnya hanya untuk perguruan tinggi dan program studi tertentu, kemudian bisa dilakukan secara menyeluruh. 

Dulunya, akreditasi berbentuk nilai A, B, dan juga C. Namun mengikuti mandat dari Peraturan BAN-PT Nomor 1 Tahun 2020. Bentuk penilaian akreditasi perguruan tinggi berubah. Yakni menjadi Unggul, Baik Sekali, dan Tidak Terakreditasi. 

Proses akreditasi kemudian dilakukan berkala per 5 tahun sekali. Akreditasi dilakukan untuk menilai kualitas institusi (perguruan tinggi) dan juga program studi. Sehingga satu perguruan tinggi memiliki 2 jenis akreditasi. 

Tidak tertutup kemungkinan, perguruan tinggi A mendapatkan akreditasi Unggul dan program studi ilmu ekonomi di dalamnya mendapat akreditasi Baik Sekali. Hal ini lumrah, karena kriteria penilaian beragam untuk dua aspek tersebut. 

Masyarakat atau calon mahasiswa dalam memilih perguruan tinggi kemudian dianjurkan tidak hanya melihat akreditasi kampusnya saja. Melainkan juga akreditasi jurusan atau program studi. Sebab akan mempengaruhi pilihan karir setelah lulus di masa mendatang. 

Baca Juga:

Mengenal Apa Itu SAPTO dan Alur Akreditasi Online Didalamnya

Begini Cara Mengetahui Akreditasi Jurnal Nasional di SINTA 

Begini Cara Mengecek Akreditasi Perguruan Tinggi agar Tidak Salah Pilih 

Apa Saja Pengaruh Akreditasi Jurusan Terhadap Dunia Kerja? 

Elemen Penilaian dalam Akreditasi

BAN-PT dalam melakukan proses akreditasi perguruan tinggi, baik untuk institusi maupun program studi. Memiliki sejumlah kriteria atau elemen penilaian. Semakin banyak elemen penilaian yang terpenuhi, maka nilai akreditasi semakin bagus. 

Saat ini, terdapat sembilan poin elemen penilaian akreditasi untuk perguruan tinggi. Yaitu: 

  • Visi, Misi, Tujuan, dan Strategi
  • Tata Pamong, Tata Kelola, dan Kerja Sama
  • Mahasiswa
  • Sumber Daya Manusia
  • Keuangan, Sarana, dan Prasarana
  • Pendidikan
  • Penelitian
  • Pengabdian kepada Masyarakat
  • Luaran dan Capaian Tri Dharma

Semua elemen penilaian tersebut wajib dipenuhi oleh perguruan tinggi, baik statusnya sebagai PTN maupun PTS. Semakin banyak elemen penilaian yang terpenuhi maka nilai akreditasi semakin tinggi. Sehingga bisa memperoleh akreditasi Unggul atau Baik Sekali. 

Berdasarkan 9 elemen penilaian tersebut, oleh BAN-PT kemudian mengelompokan semua perguruan tinggi menjadi tiga kategori. Tiga kategori ini adalah hasil akhir dari proses penilaian. Berikut detailnya: 

Banyaknya elemen penilaian, membuat setiap perguruan tinggi perlu mempersiapkan diri dengan baik. Tidak sedikit yang harus keluar dana lumayan untuk menyediakan berbagai fasilitas kegiatan pendidikan. Sehingga bisa memenuhi semua elemen tersebut. 

Baca Juga:

Mengenal Tingkatan Akreditasi Baru BAN-PT 

Asesmen Lapangan Akreditasi Prodi DKV UNIKU Secara Daring 

6 Persiapan Akreditasi yang Perlu Dilakukan Perguruan Tinggi 

Memahami Pengertian Akreditasi Perguruan Tinggi dan Fungsinya

Kegunaan Akreditasi bagi Perguruan Tinggi

Bagi beberapa orang, khususnya masyarakat awam. Mungkin masih merasa bingung mengenai arti penting atau kegunaan dari proses akreditasi perguruan tinggi. Hal ini lumrah, karena proses akreditasi memang lebih akrab di dunia akademik. 

Namun, adanya akreditasi bisa membantu masyarakat untuk memilih perguruan tinggi berkualitas. Sehingga bisa mengakses layanan pendidikan berkualitas yang membantu meningkatkan daya saing di dunia kerja. 

Selain itu, proses akreditasi juga sangat berguna atau sangat bermanfaat bagi perguruan tinggi itu sendiri. Kegunaannya antara lain: 

1. Menjadi Jaminan Kualitas Pendidikan

Kegunaan yang pertama dari akreditasi perguruan tinggi adalah menjadi jaminan kualitas pendidikan. Sebab nilai akreditasi yang didapatkan sebuah kampus menunjukan kualitas pendidikan yang diselenggarakan. 

Apakah terbilang baik, kurang baik, atau sangat baik. Sesuai dengan nilai akreditasi terbaru yang dirilis dan diterapkan oleh BAN-PT. Kenapa jaminan ini penting? Tentunya penting, karena sebagai penyelenggara pendidikan tentu perlu menjamin kualitas layanannya. 

Hal ini mencegah terdapat perguruan tinggi yang hanya mengantongi izin menyelenggarakan layanan pendidikan. Namun menutup mata terhadap kualitas pendidikan. 

Jika sampai terjadi, bagaimana generasi penerus bangsa bisa cerdas dan memiliki ilmu mumpuni? Akreditasi kemudian bisa memastikan semua perguruan tinggi menjadi penyelenggara pendidikan terbaik. Sehingga masyarakat bisa mendapat layanan pendidikan terbaik juga. 

2. Sarana untuk Mengendalikan Mutu Pendidikan

Akreditasi perguruan tinggi juga berguna untuk menjadi sarana dalam mengendalikan mutu pendidikan. Sebuah perguruan tinggi yang mendapatkan nilai Unggul dijamin mendapatkan banyak mahasiswa baru yang berkualitas. 

Sebab perguruan tinggi unggulan tentu menjadi tujuan masyarakat untuk mengakses pendidikan agar punya ilmu dan pengalaman mumpuni. Pihak perguruan tinggi kemudian bisa menjaring calon mahasiswa berkualitas. 

Misalnya mengutamakan mahasiswa baru dengan prestasi akademik mumpuni, sehingga bisa membantu menjaga mutu pendidikan di perguruan tinggi tersebut. Meskipun begitu, bukan berarti hanya calon mahasiswa berprestasi yang bisa masuk. 

Pihak perguruan tinggi biasanya menerapkan berbagai kebijakan, sehingga ada lebih banyak calon mahasiswa bisa mengenyam pendidikan berkualitas di dalamnya. 

3. Membantu Meningkatkan Daya Saing Lulusan

Akreditasi perguruan tinggi membuktikan sebuah perguruan tinggi menjadi penyelenggara layanan pendidikan yang bagus. Sehingga masyarakat bisa mendapatkan layanan pendidikan terbaik. 

Kemudian juga diakui oleh masyarakat luas, sehingga setelah lulus maka dijamin memiliki daya saing yang tinggi. Ilmu dan pengalaman berharga selama kuliah akan membantu para lulusan menjawab tantangan di dunia kerja. 

Misalnya, mampu memenuhi kriteria karena menguasai sejumlah soft skill dan juga berbagai hard skill yang dicari perusahaan. Sehingga semakin banyak lulusan yang mudah mendapatkan pekerjaan dan kemudian sukses dalam hidupnya. 

4. Memenuhi Salah Satu Syarat saat Melamar Pekerjaan

Sebagian perusahaan atau instansi menyaring SDM baru dengan memperhatikan akreditasi perguruan tinggi calon SDM tersebut. Misalnya di CPNS atau mungkin rekrutmen di sebuah BUMN, dijamin ada ketentuan minimal lulusan dari kampus dengan akreditasi B. 

Hal ini membuat akreditasi berguna untuk memenuhi salah satu syarat melamar pekerjaan bagi semua lulusannya. Maka pihak perguruan tinggi tidak bisa mengabaikan pentingnya akreditasi, agar bisa mendapat akreditasi yang bagus. Sehingga lulusannya bisa dengan mudah mendapatkan pekerjaan yang layak. 

Melalui penjelasan di atas, maka bisa dipahami bahwa akreditasi perguruan tinggi adalah hal penting. Perguruan tinggi dengan akreditasi yang bagus bisa menggaet lebih banyak mahasiswa berprestasi. 

Sementara bagi mahasiswa, akreditasi yang bagus bisa membantu meningkatkan daya saing mereka di dunia kerja. Sehingga akreditasi perlu dipersiapkan dengan baik, agar perguruan tinggi bisa memenuhi semua elemen penilaiannya. 

Artikel Terkait:

5 Cara untuk Meningkatkan Penilaian Akreditasi Kampus

Seberapa Penting Peran Dosen dalam Akreditasi Kampus?

Jabatan Akademik Dosen Berpengaruh Pada Nilai Akreditasi 

Instrumen Akreditasi Progam Studi , Apa Saja Elemennya?

Salmaa

Long life learner.

Recent Posts

Biaya Kuliah S3 di Dalam dan Luar Negeri

Mengecek dan menyiapkan sumber pendanaan untuk kebutuhan biaya kuliah S3 tentu perlu dilakukan jauh-jauh hari…

2 days ago

5 Tips S3 ke Luar Negeri dengan Membawa Keluarga

Dosen yang mau melanjutkan studi pascasarjana tetapi sudah berkeluarga pasti akan diselimuti kebimbangan antara apakah…

2 days ago

Syarat dan Prosedur Kenaikan Jabatan Asisten Ahli ke Lektor

Mengacu pada aturan terbaru, proses sampai persyaratan kenaikan jabatan Asisten Ahli ke Lektor mengalami beberapa…

2 days ago

Perubahan Status Aktif Dosen Perlu Segera Dilakukan

Dosen di Indonesia tentunya perlu memahami prosedur dan ketentuan dalam perubahan status aktif dosen di…

2 days ago

7 Jenis Kejahatan Phishing Data yang Bisa Menimpa Dosen

Kejahatan phishing data tentunya perlu diwaspadai oleh siapa saja, termasuk juga kalangan akademisi. Terutama kalangan…

2 days ago

Cara Menambahkan Buku ke Google Scholar Secara Manual

Sudahkah para dosen mengetahui bagaimana cara menambahkan buku ke Google Scholar? Hal ini tentu penting…

2 days ago