Menyusun karya tulis jenis apapun, memang sebaiknya melakukan cek plagiarisme. Dewasa ini, cek plagiarisme bisa mengandalkan platform AI untuk cek plagiarisme. Dimana pengecekan lebih mendalam dan prosesnya pun lebih cepat.
Kabar baiknya, ada banyak sekali pilihan platform AI yang menyediakan layanan cek plagiarisme. Beberapa sifatnya berbayar, akan tetapi banyak diantaranya yang bisa diakses secara gratis.
Melakukan pengecekan pada karya tulis yang dibuat tentu penting, terutama bagi dosen dan mahasiswa. Sebab bisa memberi manfaat yang sangat kompleks ketika hal ini dibiasakan. Lalu, apa saja platform yang bisa diandalkan untuk cek plagiarisme? Berikut informasinya.
Membantu memetik semua manfaat dari kebiasaan cek plagiarisme yang sudah dijelaskan. Maka tidak perlu ragu untuk memanfaat platform AI untuk cek plagiarisme.
Sebelum mendapatkan daftar AI-nya, sebaiknya Anda memahami etika penggunaan AI agar tidak mendapatkan masalah di kemudian hari. Jangan sampai apa yang Anda lakukan termasuk dalam perbuatan penyalahgunaan AI.
Berikut daftar AI untuk melihat plagiarisme di tulisan Anda:
Kalangan akademisi tentunya sangat familiar dengan Turnitin. Saat ini, Turnitin menggunakan fitur AI untuk menyempurnakan layanannya dalam cek plagiarisme. Melalui fitur AI ini proses pengecekan diklaim lebih efektif dan efisien.
Turnitin sendiri diketahui menyediakan layanan berbayar. Namun tersedia paket premium khusus untuk akademisi. Biasanya biaya langganan disediakan atau ditanggung pihak perguruan tinggi.
Silakan lakukan registrasi akun dan memilih paket langganan yang sesuai untuk memulai cek plagiarisme di website resminya.
Grammarly diketahui juga menyediakan fitur cek plagiarisme dengan teknologi AI di dalamnya. Lewat fitur ini, pengguna tidak hanya bisa mengecek grammar dari karya tulis yang dibuat dalam bahasa Inggris. Tetapi juga sekaligus cek plagiarisme di fitur Plagiarism Checker Grammarly.
Pengguna cukup masuk ke website resminya dan menyalin teks yang akan di cek. Bisa juga dengan mengunggah dokumen yang akan di cek plagiarisme. Dalam hitungan detik, hasil pengecekan akan ditampilkan oleh Grammarly.
Khusus untuk cek plagiarisme, Grammarly memberi akses secara gratis. Berbeda dengan layanan cek grammar yang disediakan versi gratis dan berbayar.
Dikutip melalui IDN Times, salah satu platform AI untuk cek plagiarisme yang bisa dipilih adalah Winston AI. Platform berbasis AI ini pada dasarnya menyediakan layanan AI detector. Baik dalam karya tulis, gambar, maupun konten bentuk lain.
Melalui fitur Plagiarism Checker, pengguna bisa melakukan cek plagiarisme dengan AI di dalam sistemnya. Pengguna cukup menyalin teks atau mengunggah dokumen yang akan di cek. Maka hasil pengecekan akan keluar dalam hitungan detik.
Akses layanan cek plagiarisme disediakan versi gratis dan berbayar. Paket berbayar dimulai dari $19 per bulan.
AI untuk cek plagiarisme berikutnya adalah GPT Zero. Sama seperti WInston AI, platform ini menyediakan layanan utama AI Detector. Sehingga membantu mendeteksi penggunaan AI pada karya tulis maupun gambar.
Layanan cek plagiarisme melalui fitur plagiarism checker yang disediakan. Pengguna bisa menyalin teks dengan batas maksimal 5.000 kata per cek. Bisa juga mengunggah dokumen yang akan di cek plagiarismenya.
Layanan cek plagiarisme dari GPT Zero bisa diakses gratis. Pengguna tinggal masuk ke website resminya dan melakukan pengecekan.
Selanjutnya ada Originality AI yang juga termasuk AI untuk cek plagiarisme. Platform ini menyediakan layanan utama AI Detector disusul dengan layanan membuat karya tulis dengan bantuan AI.
Sehingga dilengkapi dengan fitur plagiarism checker untuk mengecek plagiarisme terhadap karya tulis yang sudah disusun. Layanan satu ini sifatnya berbayar dan tersedia beberapa pilihan paket.
CopyLeaks juga sudah menggunakan teknologi AI untuk membantu penulis melakukan cek plagiarisme. Platform ini menyediakan 3 jenis layanan utama. AI Detector, Plagiarism Checker, dan Writing Assistant yang sudah bertenaga AI.
Pengguna yang ingin fokus cek plagiarisme bisa masuk ke fitur Plagiarism Checker yang disediakan. Kemudian wajib registrasi dengan alamat email dan mengisi sejumlah data. Baru kemudian memilih paket langganan. Selanjutnya tinggal memakai fitur cek plagiarism tersebut dengan menyalin teks atau mengunggah dokumen berisi naskah.
Saat ini, mengoreksi tugas mahasiswa perlu lebih teliti karena banyak mahasiswa menggunakan AI untuk membantu menyelesaikan tugas mereka. Sebaiknya, Anda membaca pembahasan tugas mahasiswa di era AI berikut:
Pilihan selanjutnya adalah CorssPlag yang juga termasuk AI untuk cek plagiarisme yang populer. CrossPlag menyediakan layanan AI Detector dan disusul dengan cek plagiarisme yang sifatnya berbayar.
Pengguna bisa menyalin teks maupun mengunggah dokumen berisi teks yang akan di cek plagiarisme. Selanjutnya teknologi Ai akan menampilkan hasil pengecekan dalam tempo yang cepat, sehingga praktis dan efisien.
Meskipun layanan cek plagiarisme dari platform ini berbayar. Namun pengguna baru diberi fasilitas trial gratis selama beberapa hari untuk uji coba.
Rekomendasi AI berikutnya untuk cek plagiarisme pada karya tulis adalah EditPad. Platform ini memiliki tampilan yang sederhana dan mampu mengecek dengan durasi sangat pendek.
Pengguna cukup masuk ke website resminya, kemudian menyalin atau mengunggah dokumen berisi teks yang akan di cek, kemudian menunggu dalam beberapa detik saja untuk melihat hasilnya.
Akses ke layanan cek plagiarisme di EditPad gratis dengan batas jumlah kata maksimal 1.000. Jika ingin akses tanpa batasan maka upgrade ke versi premium dianjurkan.
Dikutip melalui Advan, salah satu tools AI untuk cek plagiarisme adalah PlagScan. Sesuai namanya, layanan utama dari platform ini adalah cek plagiarisme daring dengan teknologi AI.
Pengguna diwajibkan untuk registrasi akun dan login setiap kali ingin cek plagiarisme. Pengguna bisa menyalin teks atau mengunggah dokumen yang akan di cek. Hasil pengecekan bisa diunduh maupun dibagikan daring lewat beberapa media komunikasi, misalnya email.
Layanan cek plagiarisme dari PlagScan sepenuhnya gratis. Hanya saja memang wajib registrasi akun dengan email aktif.
Duplichecker juga menjadi salah satu tools berbasis AI untuk membantu cek plagiarisme. Pengguna bisa menyalin teks ke kotak yang disediakan. Bisa juga mengunggah dokumen berisi teks yang ingin di cek.
Tersedia dua versi, gratis dan berbayar. Pada Duplichecker gratis, pengguna bisa mengecek dengan maksimal jumlah kata 1.000 kata saja. Jika butuh akses tanpa batasan maka bisa upgrade ke akun versi Pro yag berbayar. Detail paket dan informasi lain mengenai Duplichecker bisa ke website resminya.
Quetext juga salah satu platform AI untuk cek plagiarisme yang banyak digunakan. Platform ini sangat populer di kalangan penulis copywriter atau penulis konten promosi untuk website sampai blog pribadi.
Teknologi Ai di dalam platform ini meningkatkan kualitas dan kuantitas jenis layanan. Termasuk ada layanan AI Detector. Pengecekan yang menyeluruh dan hasil cek plagiarisme yang bisa langsung diunduh menjadi nilai tambah.
Layanan cek plagiarisme Quetext berbayar dan tersedia beberapa pilihan paket. Selain itu, pengguna juga diwajibkan registrasi akun sebelum mengakses seluruh layanannya.
Small SEO Tools juga menjadi salah satu platform cek plagiarisme yang populer di kalangan copywriter. Terutama penulis artikel SEO yang ingin cek plagiarisme dari artikel yang akan dimuat di website sampai blog pribadi.
Dewasa ini, Small SEO Tools sudah mengadopsi teknologi AI. Sehingga meningkatkan jenis layanan. Selain cek plagiarisme, tersedia layanan AI Detector sampai Rewriting atau parafrase dengan bantuan AI.
Layanan cek plagiarisme di platform ini bisa diakses gratis dengan batasan maksimal 1.000 kata per cek. Jika ingin bebas batasan silahkan upgrade ke akun premium.
Plag menjadi salah satu AI untuk cek plagiarisme selanjutnya. Platform AI ini sudah tersedia di 120 negara dan akan terus meluas. Tersedia beberapa layanan dengan bantuan AI. Mulai dari AI Detector, cek plagiarisme, sampai proofreading.
Fitur di dalamnya tentu dibutuhkan oleh kalangan penulis, termasuk akademisi yang aktif menyusun karya tulis ilmiah. Layanan yang disediakan berbayar dan wajib registrasi akun.
Rekomendasi AI berikutnya untuk membantu cek plagiarisme adalah Mulfu. AI didalamnya membantu mengecek keaslian naskah dalam tempo cepat. Pengguna juga diberi fasilitas mengecualikan beberapa bagian. Misalnya daftar pustaka dan kutipan langsung.
Menariknya, layanan cek plagiarisme di Mulfu berbayar. Hanya saja pembayaran dilakukan per cek dan masih di nominal Rp2 ribuan. Jadi, jika berlangganan bulanan terasa berat di kantong bisa mempertimbangkan Mulfu. Akses ke website resminya di https://mulfu.co/plagiarism.
Jika membutuhkan bantuan dalam menggunakan platform AI untuk cek plagiarisme. Maka berikut tutorial cek plagiarisme dengan Grammarly:
Cek plagiarisme penting untuk menjadi kebiasaan bagi akademisi, baik dosen sampai mahasiswa. Sehingga setiap kali menyusun karya tulis ilmiah untuk koleksi perpustakaan internal maupun dipublikasikan ke jurnal sampai diterbitkan menjadi buku. Kredibilitas institusi dan akademis terjaga.
Jadi, tidak perlu ragu untuk memanfaatkan sejumlah AI untuk cek plagiarisme yang sudah dijelaskan. Selain beberapa daftar tersebut, tentunya masih banyak pilihan lain karena platform AI baru akan terus hadir menyapa masyarakat Indonesia dan dunia.
Berikut daftar AI yang bisa Anda manfaatkan sesuai kebutuhan:
Sudah menggunakan AI tapi hasil masih kurang pas? Gunakan teknik prompting! Begini Cara Membuat Prompt AI agar Hasil Optimal.
Mencari informasi terkait regulasi AI untuk penelitian ilmiah tentu penting. Sebab dalam kegiatan penelitian tentu…
Sudahkah mulai mengecek atau mencari tahu tren publikasi akademik atau publikasi ilmiah? Termasuk juga prediksi…
Salah satu strategi meraih hibah penelitian Kemdiktisaintek adalah menghindari kesalahan dalam menulis proposal usulan. Tahap…
Mencari informasi dan mempelajari tata cara menulis kerangka proposal yang berpeluang lolos hibah, tentu menjadi…
Meraih hibah penelitian bisa dimulai dengan mencari dan mempelajari contoh proposal hibah penelitian. Yakni proposal…
Sejalan dengan pengumuman hasil klasterisasi perguruan tinggi pada Oktober 2025 lalu, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains,…