I Putu Ade Andre Payadnya atau yang biasa disapa Andre merupakan dosen di Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Mahasaraswati Denpasar. Dosen kelahiran Bali yang pada tahun 2021 berumur 29 tahun ini menekuni bidang statistika penelitian dan pendidikan matematika.
Ade Andre Payadnya menjadi dosen sejak tahun 2017 dan selalu aktif dalam melaksanakan riset. Terhitung sudah ada beberapa hibah riset yang dimenangkan oleh Andre, termasuk dua kali hibah internal di tingkat universitas, hibah penelitian di tingkat nasional, dan yang paling membanggakan adalah beasiswa riset internasional Fulbright US-ASEAN Visiting Scholar Initiative Program yang dilaksanakan di tahun 2021.
Program hibah penelitian internasional dari Fulbright ini merupakan program prestisius yang memberikan kesempatan bagi peneliti di seluruh Asia Tenggara untuk berkolaborasi dengan universitas-universitas top Amerika dalam melaksanakan penelitian selama 4 bulan untuk memajukan ASEAN.
Melalui beasiswa ini, 10-12 orang perwakilan dari masing-masing negara di Asia Tenggara akan dipilih untuk diberangkatkan ke Amerika. Ade Andre Payadnya merupakan salah satu dari dua perwakilan Indonesia yang beruntung bisa memenangkan program ini. Saat pertama kali diumumkan menjadi salah satu penerima beasiswa di tahun 2020, Andre saat itu masih belum genap 3 tahun menjadi dosen. Andre juga sekaligus menjadi perwakilan ASEAN termuda dan satu-satunya yang masih bergelar master.
“Saya sempat minder karena setelah saya cek saya merupakan perwakilan termuda sementara perwakilan lainnya merupakan dosen ataupun peneliti senior yang sudah bergelar doktor ataupun professor, namun saya berusaha untuk melakukan tugas saya sebaik mungkin” ujar Andre.
Baca Juga:
Bapak Sattar: Menjadi Dosen Harus Mengikuti Perkembangan dan Perubahan
Perjalanan Karir Dr. Muhammad Natsir dalam Menekuni Profesi Dosen
Prof Retno: Memahami Pentingnya Mencapai Gelar Profesor bagi Dosen
Titik Taufikurrohmah, Dosen Kimia Unesa yang Kembangkan Nanogold
Melaui program ini, Andre berkesempatan untuk melakukan riset di Western Michigan University pada Department of Mathematics. Di kampus ini Andre berkolaborasi dengan supervisor yang sangat professional di bidang pendidikan matematika. Andre juga memperoleh kesempatan untuk ikut berkuliah selama satu semester dan memperoleh berbagai ilmu yang sangat bermanfaat.
Selain memberikan dana untuk melaksanakan penelitian, program ini juga menyediakan uang bulanan bagi penerima beasiswa sebanyak U.S. $2,710 and $3,145. Menurut Andre, untuk dapat melamar program ini, pelamar harus memiliki kemampuan bahasa Inggris yang baik yang dibuktikan dengan skor IELTS atupun TOEFL dan tentunya memilki ide penelitian dengan signifikansi dan novelty yang baik.
Penelitian yang dilakukan Andre berjudul “Designing Learning Trajectory Based on “What-If” Question to Improve Students’ Mathematical Thinking Ability”. Penelitian ini berfokus dalam mengembangkan desain pembelajaran berdasarkan pertanyaan “What-If” untuk meningkatkan kemampuan berpikir matematis siswa.
Andre mengungkapkan, kemampuan berpikir matematis merupakan hal utama dalam keberhasilan pembelajaran matematika siswa. Sedangkan, pertanyaan “What-If” yang menjadi inti pembentuk penelitian ini merupakan desain interaktif yang telah Andre kembangkan selama 5 tahun. Dasar dari pertanyaan ini adalah fakta bahwa perkembangan manusia sampai saat ini bukan hanya akibat usaha manusia dalam mengatasi masalah, namun juga “menantang” permasalahan tersebut.
“Ibarat zaman dahulu manusia mengalami masalah komunikasi jarak jauh, manusia menciptakan telepon, namun kenapa di zaman skrg kita punya smartphone? Itu karena manusia terus menerus melakukan pengembangan bahkan setelah masalah teratasi” ungkap Andre. Desain pembelajaran ini berhasil Andre sempurnakan selama 4 bulan di Amerika. Kemudian, dengan terus melanjutkan kolaborasi bersama supervisor dari Western Michigan University, Andre berencana melanjutkan pengembangan dan penerapan desain ini di Indonesia.
Luaran yang diharapkan dari penelitian ini tentunya berupa publikasi. Andre mengungkapkan, bersama supervisornya yang juga merupakan editor di salah satu jurnal Pendidikan Patematika dengan peringkat tertinggi, dia akan berusaha untuk menerbitkan hasil penelitiannya di jurnal internasional bereputasi.
Selain itu, hasil dari penelitian ini juga akan diterbitkan dalam bentuk buku dan perolehan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) berupa Hak Cipta. Sebagai tambahan, berkat kinerjanya, Andre juga berhasil memperoleh rekomendasi untuk melanjutkan PhD di host university tempat dia melaksanakan penelitiannya. Melalui luaran-luaran ini,
Andre berharap bisa berbagi pengetahuan dengan orang banyak dan berkontribusi dalam memajukan dunia Pendidikan Matematika. Luaran-luaran ini juga akan mampu menunjang poin akreditasi dari kampus asalnya. Andre mengungkapkan bahwa support yang sangat besar telah diberikan oleh kampus tempatnya mengabdi sehingga dia harus memberikan sesuatu sebagai bentuk balas budi.
Baca Juga:
Dr. Ira Maisarah: Dosen di Era Milenial Harus Optimalkan Kegiatan Menulis
Ulasan Lengkap 5 Dosen Generasi Pertama di Prodi Statistika UII
Dr. Ir. Sri Nuryani: Dosen Harus Komit dan Punya Integritas dalam Melaksanakan Tri Dharma
Prof. Andi Iqbal: Dosen Itu Harus Siap Berkontribusi dan Bertanggungjawab untuk Kemajuan Bangsa
Dalam melaksanakan penelitian di Amerika, ada beberapa tantangan yang Andre hadapi. Tantangan terbesar adalah manajemen waktu. Hal ini dikarenakan selama melakukan penelitian di Amerika, Andre juga tetap melaksanakan tugasnya secara penuh sebagai dosen di Universitas Mahasaraswati Denpasar.
Andre masih memiliki tugas untuk mengajar dan mengikuti kegiatan-kegiatan lainnya yang didakan di kampus asal. Perbedaan waktu yang terpaut jauh yaitu 12 jam antara Kalamazoo, Michigan dengan Bali terkadang menjadi pemicu berbagai kendala. Selain itu, di tahun 2021 yang merupakan tahun pelaksanaan program riset internasional.
Andre juga harus melaksanakan penelitian-penelitian lain dari hasil hibah internal universitas dan nasional secara bersamaan. Pengaturan jadwal dan tidak menunda-nunda pekerjaan merupakan kunci keberhasilan Andre dalam manajemen waktu. Bahkan, selama melaksanakan riset di Amerika, Andre masih bisa menerbitkan beberapa artikel dan sebuah buku ajar. Sampai sekarang, sudah lebih dari 30 publikasi yang Andre hasilkan selama 4 tahun menjadi dosen.
Pencapaian yang diperoleh Andre tidak lepas dari dukungan keluarga tercinta. Bahkan, dirinya tidak menyangka mampu memperoleh hibah penelitian internasional dan mewujudkan cita-citanya pergi ke luar negeri. “Dulu saya hanyalah anak kurang percaya diri yang bahkan belanjapun harus diantar oleh orang tua, saya tidak berani bertemu orang banyak dan selalu merasa insecure” ujar Andre.
Tempaan dari orang tua dan dukungan dari istri, saudara-saudara, serta keluarga-keluarga terdekat merupakan hal terbesar yang membentuk Andre sampai seperti sekarang ini. Andre mengungkapkan, jika ada kemauan yang kuat siapapun dapat berubah menjadi lebih baik.
Motto hidup yang selalu dipegang Andre adalah “you are your only limit” yang selalu mengingatkannya untuk berusaha semaksimal mungkin dan melampaui batasan dirinya. Andre berpesan agar generasi muda tidak pernah ragu untuk bermimpi dan berjuang untuk mewujudkan mimpi tersebut.
Artikel Terkait:
Pandemi, Kedua Dosen UIGM ini Gagas iFarmplg Bantu Penjual di Pasar Tradisional
I Wayan Sudirana, Dosen ISI Denpasar yang Mendedikasikan Hidupnya untuk Musik
D3 Keperawatan UNEJ Gandeng Penerbit Deepublish Gelar Workshop Penulisan Buku Ajar
Mengecek dan menyiapkan sumber pendanaan untuk kebutuhan biaya kuliah S3 tentu perlu dilakukan jauh-jauh hari…
Dosen yang mau melanjutkan studi pascasarjana tetapi sudah berkeluarga pasti akan diselimuti kebimbangan antara apakah…
Mengacu pada aturan terbaru, proses sampai persyaratan kenaikan jabatan Asisten Ahli ke Lektor mengalami beberapa…
Dosen di Indonesia tentunya perlu memahami prosedur dan ketentuan dalam perubahan status aktif dosen di…
Kejahatan phishing data tentunya perlu diwaspadai oleh siapa saja, termasuk juga kalangan akademisi. Terutama kalangan…
Sudahkah para dosen mengetahui bagaimana cara menambahkan buku ke Google Scholar? Hal ini tentu penting…