fbpx

Terbitkan buku lebih cepat HANYA 1 BULAN? Dapatkan fasilitas VIP ini secara GRATIS! Klik di sini

Merasa Lelah Menyusun Jurnal Ilmiah? Kenali 5 Manfaatnya Disini agar Lebih Semangat Menyelesaikannya

Merasa Lelah Menyusun Jurnal Ilmiah? Kenali 5 Manfaatnya Disini agar Lebih Semangat Menyelesaikannya

Kalangan dosen, mahasiswa, maupun peneliti dijamin familiar dengan istilah jurnal ilmiah. Sebab akan rutin menyusunnya sendiri maupun mencari referensi jurnal tersebut di internet untuk membantu penyusunan karya ilmiah tertentu. 

Jurnal pada dasarnya adalah kumpulan dari karya ilmiah yang memaparkan suatu pembahasan maupun hasil penelitian secara sistematis. Jurnal sendiri secara umum akan dipublikasikan, baik secara online maupun secara konvensional 

Publikasi jurnal secara konvensional umumnya hanya dicetak menjadi dokumen fisik dijilid, dan kemudian dikirimkan ke sejumlah perpustakaan. Namun kebanyakan perpustakaan dari tempat dosen maupun mahasiswa berada (kuliah maupun mengajar). 

Jenis jurnal ilmiah ternyata tidak hanya satu melainkan ada beberapa, penulisannya bagi beberapa kalangan juga merupakan keharusan. Mengapa demikian? Simak uraiannya di bawah ini. 

Baca juga : Pemutakhiran Data Profil Author Dan Jurnal Ilmiah Di Aplikasi SINTA

Jurnal Ilmiah dan Jenis-Jenisnya 

Secara definisi, pengertian dari jurnal ilmiah sendiri bermacam-macam karena ada banyak pihak yang merumuskan definisinya. Namun secara umum tetap menyajikan definisi sebagai kumpulan artikel ilmiah yang masih satu tema dan kemudian dijilid menjadi satu. 

Susunannya pun dibuat sistematis sesuai dengan aturan atau kaidah yang ada, sehingga pembaca bisa membedakan mana jurnal dan mana tulisan non-ilmiah. Sehingga penulis jurnal akan selalu mengikuti pakem dasar penulisan atau sistematika tersebut. 

Jurnal kemudian dibagi menjadi beberapa jenis sesuai klasifikasinya secara umum, beberapa jenisnya sendiri di Indonesia adalah: 

1. Jurnal Nasional 

Jenis yang pertama dari jurnal ilmiah adalah jurnal nasional, yakni jurnal yang diterbitkan secara nasional dan berkala. Jurnal jenis ini kemudian wajib memenuhi sejumlah syarat atau ketentuan. Seperti: 

  • Memenuhi kaidah ilmiah. 
  • Memiliki ISSN. 
  • Memiliki terbitan dalam versi online. 
  • Dikelola secara profesional. 
  • Digunakan untuk memberitahu masyarakat mengenai hasil sebuah penelitian. 
  • Ditujukan untuk masyarakat ilmiah. 
  • Diterbitkan lembaga yang terpercaya. 
  • Menggunakan Bahasa Indonesia yang baku. 
  • Penulis jurnal berasal dari dua institusi yang kredibel. 
  • Memiliki editor atau dewan editor.

2. Jurnal Nasional Terakreditasi 

Jenis kedua dari jurnal ilmiah adalah jurnal nasional terakreditasi, metode penulisan atau struktur penulisannya tidak berbeda jauh dengan jurnal nasional. Hanya saja dalam segi syarat ditambahkan dua poin selain dari poin-poin yang dimiliki jurnal nasional seperti pembahasan sebelumnya. Dua syarat tambahan tersebut adalah: 

  • Mendapatkan status akreditasi dari Kepala LIPI dan bisa juga akreditasi ini diberikan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. 
  • Memiliki masa berlaku, dan tentunya sudah sesuai. 

3. Jurnal Internasional 

Jenis berikutnya adalah jurnal internasional, sehingga jurnal internasional ini masuk ke dalam jenis jurnal ilmiah dilihat dari segi klasifikasi. Jurnal internasional adalah kumpulan artikel ilmiah yang memaparkan hasil penelitian dan kemudian dipublikasikan secara internasional. 

Umumnya secara online dan dilakukan oleh lembaga penerbitan jurnal yang sudah punya reputasi atau sudah diakui. Sebuah jurnal dikatakan sebagai jurnal internasional ketika memenuhi sejumlah kriteria berikut ini: 

  • Penulisan atau penyusunannya disesuaikan dengan kaidah yang berlaku. 
  • Memiliki ISSN. 
  • Memiliki terbitan dalam versi online. 
  • Menggunakan bahasa resmi PBB, yakni meliputi Bahasa Inggris, Bahasa Perancis, Bahasa Arab, Bahasa Rusia, dan juga Bahasa Tiongkok). 
  • Jurnal dikelola secara profesional. 
  • Memiliki dewan editor yang merupakan pakar ahli di suatu bidang dan juga berasal dari minimal 4 negara. 
  • Isi jurnal internasional mengandung karya ilmiah yang ditulis dari berbagai negara. 

4. Jurnal Internasional Bereputasi 

Jenis jurnal berikutnya masih dari jurnal internasional namun kali ini sudah bereputasi. Jurnal internasional yang dipublikasikan belum tentu bereputasi, dan syarat paling tinggi tentu saja ketika jurnal internasional tersebut sudah bereputasi. 

Terdapat beberapa syarat atau kriteria tambahan yang membuat jurnal internasional bisa masuk ke dalam kategori jurnal internasional bereputasi. Yaitu: 

  • Memenuhi kriteria jurnal internasional yang menjelaskan tentang penggunaan bahasa resmi PBB. 
  • Terindeks di dalam pangkalan data atau database yang sudah memiliki reputasi baik. (misalnya adalah Scopus, Web of Science, dan lain-lain). 
  • Memiliki faktor dampak dari ISI Web of Science. 
  • Memiliki faktor dalam dari SC Imago dengan minimal kuartil 3 atau Q3 di dalam Country Rank

Baca juga : Cara Mengetahui Format Jurnal Ilmiah Yang Baik Dan Benar
Baca juga : Cara Melakukan Publikasi Karya Ilmiah Ke Jurnal Ilmiah Nasional

Manfaat dari Jurnal Ilmiah 

Menyusun jurnal ilmiah tentu tidak mudah, apalagi jika menargetkan jurnal internasional bereputasi. Maka proses penyusunannya bisa sampai sekian bulan, bahkan nyaris menyentuh angka satu tahun.

Menyusun jurnal dengan segala kesulitannya memang membutuhkan perjuangan, namun dibalik kesulitan tersebut banyak manfaat bisa didapatkan. Jurnal yang disusun bisa bermanfaat bagi penyusunnya sendiri dan bisa juga kepada khalayak luas ketika dipublikasikan. 

Penyusunan jurnal ilmiah memberi beberapa manfaat berikut bagi penyusun atau penulisnya: 

1. Memperluas Pemahaman Materi Kuliah

Manfaat pertama untuk menyusun jurnal ilmiah yang berasal dari kalangan mahasiswa, adalah untuk memperluas pemahaman materi kuliah. Bis ajuga sebagai media untuk lebih memahami materi perkuliahan yang disampaikan dosen. 

Sebab ada kalanya materi yang disampaikan sulit untuk dipahami, mengandalkan penjelasan dosen pun masih terasa kurang. Inilah alasan dosen memberi tugas kepada mahasiswa untuk membuat jurnal. 

Supaya muncul kemandirian untuk mempelajari materi sulit tersebut, dan umumnya hasilnya lebih baik dibanding hanya mengandalkan penjelasan dosen. 

2. Menjadi Portofolio 

Menulis jurnal ilmiah dan kemudian dipublikasikan adalah langkah tepat untuk membangun portofolio. Sebab menulis jurnal merupakan sebuah prestasi, dan bisa menjadi modal untuk membuka peluang karir yang menarik di kemudian hari. 

Mulai dari menjadi dosen, peneliti, mendapat beasiswa untuk melanjutkan studi, dan lain sebagainya. Sehingga tidak akan rugi sudah berjuang ekstra keras untuk menulis jurnal-jurnal tersebut. 

Sebab pada akhirnya, manfaat yang didapatkan akan sangat besar dan bertahan dalam jangka panjang. Jadi, ketika ingin menulis ada baiknya mengutamakan jurnal yang diakui oleh berbagai pihak termasuk pemerintah. 

3. Latihan Menyusun Tugas Akhir 

Bagi mahasiswa, dengan adanya tugas menyusun jurnal ilmiah dari dosen sama artinya sebagai latihan atau pemanasan. Sebagaimana pemanasan sebelum melakukan kegiatan olahraga inti. 

Dikatakan demikian karena struktur penulisan jurnal tidak berbeda jauh dengan yang namanya skripsi, tesis, maupun disertasi. Sehingga ketika sudah akrab menyusunnya sejak awal semester kuliah. 

Maka bisa memudahkan proses penyusunan tugas akhir di masa akhir perkuliahan, sehingga bisa cepat lulus dan mengejar mimpi yang dimiliki. 

4. Syarat Wajib untuk Menjadi Dosen 

Ingin menjadi dosen setelah lulus kuliah? Maka kamu wajib menulis jurnal ilmiah antara satu atau lebih. Semakin banyak semakin baik, karena jurnal inilah yang menjadi salah satu kunci untuk bisa menekuni profesi dosen. 

5. Pembuka Jalan Menjadi Profesor 

Setelah menjalani profesi dosen tentu muncul keinginan untuk meraih jabatan akademik tertinggi. Yakni Guru Besar atau Profesor, meraih jabatan ini membutuhkan publikasi banyak jurnal internasional bereputasi. 

Jika belum terbiasa menulis jurnal maka kesempatan menjadi Profesor sangat kecil. Kemudian akan sebaliknya, jika selama ini sudah sering menulis jurnal tersebut. 

Menulis jurnal memang dikenal susah, namun bisa jadi karena belum terbiasa saja. Sebab ketika sudah terbiasa maka proses penulisannya menjadi lebih cepat. Sehingga tidak akan rugi belajar dari sekarang untuk disiplin menulis jurnal ilmiah, sebab bisa membantumu meraih mimpi lebih besar di kemudian hari. 

Baca juga : Tips Mendapatkan Situs Jurnal Ilmiah Kredibel

Penulis : duniadosen.com/Pujiati
Editor : Wahyudha Wibisono

Di tag :