Pendaftaran Workshop Pengelola Jurnal Dirjen Dikti Ristek (Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi) resmi dibuka dalam rangkaian Workshop Jurnal Ilmiah Tahun Anggaran 2022. Setiap tahunnya, Dirjen Dikti Ristek memang menggelar workshop serupa.
Penyelenggaraannya bertujuan untuk meningkatkan mutu dan tata kelola jurnal ilmiah agar bisa menjadi jurnal nasional terakreditasi dan jurnal internasional bereputasi. Harapannya tentu saja semakin banyak publikasi jurnal berkualitas yang dikelola dengan baik.
Menulis dan melakukan publikasi karya ilmiah tentu bisa dikatakan sebagai rutinitas bagi kalangan akademisi, baik oleh mahasiswa maupun dosen. Meskipun banyak yang menulis dan berusaha mempublikasikannya dalam bentuk jurnal ilmiah.
Harus diakui, jumlah publikasi jurnal ilmiah di Indonesia masih minim. Apalagi jika sudah menyebutkan jurnal yang terindeks ke database bereputasi maupun jurnal terakreditasi di ARJUNA untuk jurnal nasional.
Bagi kalangan akademik, terutama dosen kegiatan menulis dan publikasi menjadi kewajiban sekaligus kebutuhan. Membantu semua dosen untuk bisa mempublikasikan karya ilmiahnya dengan baik dan bisa terakreditasi ARJUNA maupun masuk database bereputasi.
Maka Dirjen Dikti Ristek kemudian menggelar workshop Jurnal Ilmiah untuk tahun anggaran 2022. Sesuai dengan tajuk workshopnya, maka bisa dipastikan workshop ini sifatnya gratis dan bisa diikuti oleh dosen yang sudah memenuhi persyaratan yang ditentukan.
Baca Juga:
7 Tips Lolos Serdos bagi Dosen Pemula, Mudah Diterapkan!
Perubahan Jadwal Serdos Gelombang 3 2021
Panduan Serdos untuk Dosen DIKTIS
Serdos 2021 Siap Dilaksanakan, Simak Tahapannya!
Melalui surat edaran dengan nomor 0111/E5.3/KI.06/2022 yang diterbitkan pada tanggal 15 Maret 2022, dijelaskan di tahun 2022 tidak hanya ada satu workshop Jurnal Ilmiah. Tahun ini, pihak Ditjen Dikti Ristek mengumumkan akan menyelenggarakan 3 workshop sekaligus.
Workshop tersebut terbagi menjadi 3 yang mencakup pembahasan persiapan publikasi jurnal, kemudian pembahasan tentang jurnal terakreditasi, dan terakhir tentang jurnal bereputasi yang masuk database terkemuka seperti Scopus. Berikut detail 3 workshopnya:
Workshop pertama yang digelar Dirjen Dikti Ristek adalah Workshop Persiapan Akreditasi Jurnal. Sesuai dengan namanya, workshop ini akan membahas mengenai persiapan untuk mengurus akreditasi jurnal.
Jadi, dalam proses publikasi jurnal nasional tentu ada kebutuhan untuk masuk jurnal terakreditasi. Dosen perlu memastikan sudah memilih jurnal yang terakreditasi di ARJUNA.
Sebelum mendaftar di workship ini, pastikan sudah memenuhi persyaratannya terlebih dahulu. Diantaranya adalah:
Sampai saat ini, semua jurnal ilmiah yang ingin mendaftarkan akreditasi di ARJUNA wajib sudah online. Sehingga jurnal tersebut sudah harus memiliki e-ISSN yang menunjukan jurnal sudah masuk database perpustakaan nasional RI.
Apabila semua persyaratan tersebut sudah dipenuhi, maka bisa mendaftar. Proses pendaftaran daring dengan mengisi form pendaftaran di link yang disebutkan. Sekaligus ada kewajiban mengisi borang pendaftaran.
Workshop pengelola jurnal Dirjen Dikti Ristek yang kedua adalah workshop Peningkatan Peringkat Jurnal Terakreditasi. Dalam proses akreditasi jurnal di ARJUNA, masing-masing jurnal kemudian mendapatkan peringkat akreditasi.
Peringkat Akreditasi di ARJUNA dibagi menjadi 6. Yaitu dimulai dari Peringkat 1 nilai minimal 85-100, Peringkat 2 nilai minimal 70, Peringkat 3 nilai minimal 60, Peringkat 4 nilai minimal 50, Peringkat 5 nilai minimal 40, dan Peringkat 6 nilai minimal 30.
Semakin tinggi nilai kualitas jurnal maka semakin tinggi pula nilai akreditasi yang dikeluarkan ARJUNA. Supaya bisa masuk ke peringkat lebih tinggi tersebut, Dirjen Dikti Ristek menggelar workshop Peningkatan Peringkat Jurnal Terakreditasi.
Sama seperti workshop yang pertama, di workshop ini juga terdapat syarat yang harus dipenuhi calon peserta. Syarat tersebut adalah:
Jadi untuk bisa mengikuti workshop kedua ini, calon peserta diwajibkan sudah mengurus akreditasi di ARJUNA. Minimal hasil akreditasi adalah peringkat 3 dan lebih baik jika peringkat di atasnya.
Workshop yang ketiga adalah workshop Jurnal Menuju Terindeks Internasional Bereputasi. Sedikit ribet tajuknya? Jadi, intinya workshop ini membantu para peserta untuk menuju jurnal internasional bereputasi.
Jurnal internasional dikatakan bereputasi jika jurnal ini sudah masuk atau terindeks ke database bereputasi juga. Ada banyak database bereputasi untuk jurnal internasional, paling populer di Indonesia adalah Scopus.
Bisa masuk ke jurnal yang terindeks ke dalam Scopus bahkan menjadi syarat tertentu untuk pengembangan karir dosen. Misalnya untuk mengajukan kenaikan jabatan fungsional lewat jalur loncat jabatan. Seperti dari Asisten Ahli menuju Lektor.
Maka dosen perlu memenuhi syarat khusus publikasi, sebanyak 3 jurnal internasional terindeks di Scopus. Jadi, di workshop ini akan dibekali kiat-kiat untuk bisa terindeks di database bereputasi. Adapun syarat workshopnya adalah:
Baca Juga:
Jadwal Serdos 2021 Sudah Rilis, Catat Tanggal Pentingnya!
Apa Saja Portofolio untuk Ajukan Serdos? Dosen Harus Tahu!
Ini Perbedaan Serdos NIDN dan NIDK
Dosen Muda, Yuk Kenali Kendala Serdos Sejak Dini!
Jika semua persyaratan di masing-masing workshop yang ingin diikuti sudah dipenuhi, maka bisa segera melakukan pendaftaran. Mungkin akan muncul pertanyaan, kenapa saya harus ikut workshop ini? Alasannya tentu banyak, seperti:
Workshop ini sangat penting untuk membantu dosen maupun pemilik jurnal yang melayani penerbitan artikel ilmiah dari kalangan akademisi. Sehingga bisa tahu proses dan tahap demi tahap untuk bisa menjadi jurnal terakreditasi dan bereputasi.
Semakin banyak jurnal di Indonesia yang sudah terakreditasi dan bereputasi, maka semakin memudahkan dosen untuk melakukan publikasi. Sehingga tidak perlu repot untuk mencari jurnal dari negara lain, karena di negara sendiri sudah ada.
Komunikasi lebih mudah karena sama-sama lancar berbahasa Indonesia. Ditambah lagi, tahapannya dijamin sesuai apalagi untuk jurnal nasional. Dimana prosesnya harus terakreditasi di ARJUNA.
Alasan kedua, workshop ini gratis yang didanai pemerintah melalui tahun anggaran 2022 seperti tajuk programnya. Jadi, kapan lagi bisa mengikuti workshop yang membahas jurnal ilmiah tanpa perlu keluar biaya?
Rencananya, ketiga workshop yang dijelaskan di atas digelar secara offline. Jika berkunjung ke link pendaftaran, maka akan ada bagian yang menunjukan pilihan kota dimana workshop dilakukan.
Meskipun begitu, kembali ke alasan kedua dimana workshop ini gratis. Jadi, meskipun harus keluar kota karena di kota sendiri bukan lokasi workshop. Semua biaya tidak ditanggung peserta, misalnya untuk biaya transportasi bahkan ditanggung oleh institusi.
Berhubung pendaftarannya masih dibuka, yakni sampai 31 Maret 2022 untuk mengisi borang pendaftaran. Maka bisa dimanfaatkan, siapa tahu bisa lolos sebagai peserta dan mendapatkan ilmu bermanfaat terkait jurnal ilmiah.
Artikel Terkait:
Ditjen Dikti Ristek Integrasikan PD-Dikti dengan E-Bansos
Ditjen Dikti Berikan Akses WPS Office VIP Gratis ke 500 PT di Indonesia
Akselerasi Program Penggabungan atau Penyatuan PTS oleh Ditjen Diktiristek
Ditjen Dikti Beri Bantuan Dana Inovasi Teknologi Asistif
Ditjen Dikti Luncurkan Laman PAK dan Selancar PAK Mobile
Ditjen Dikti Ristek Luncurkan SISTER BKD
Sesditjen Dikti: Program Kampus Merdeka merupakan Peluang Emas
Mengecek dan menyiapkan sumber pendanaan untuk kebutuhan biaya kuliah S3 tentu perlu dilakukan jauh-jauh hari…
Dosen yang mau melanjutkan studi pascasarjana tetapi sudah berkeluarga pasti akan diselimuti kebimbangan antara apakah…
Mengacu pada aturan terbaru, proses sampai persyaratan kenaikan jabatan Asisten Ahli ke Lektor mengalami beberapa…
Dosen di Indonesia tentunya perlu memahami prosedur dan ketentuan dalam perubahan status aktif dosen di…
Kejahatan phishing data tentunya perlu diwaspadai oleh siapa saja, termasuk juga kalangan akademisi. Terutama kalangan…
Sudahkah para dosen mengetahui bagaimana cara menambahkan buku ke Google Scholar? Hal ini tentu penting…