Indonesia masih butuh jutaan wirausahawan. Seperti yang diberitakan Kabar24.bisnis.com, saat ini jumlah pengusaha kita jauh lebih sedikit dibandingkan dengan negara sesama anggota ASEAN. Di negara ASEAN yang lain, rata-rata jumlah pengusahanya mencapai 4% dari populasi.
Agus Cholik, Wakil Rektor III Institut Ilmu Sosial dan Manajemen STIAMI mengatakan bahwa Indonesia dengan jumlah penduduk mencapai 250 juta, jumlah pengusaha di Indonesia masih di bawah 2%. Dia menambahkan, kita masih butuh 1,7 juta sampai 1,8 juta lagi, bahkan lebih banyak lagi kalau ingin sama dengan negara ASEAN.
Berdasarkan data dari Global Entrepreneurship Monitor (GEM), pelaku wirausaha di Indonesia tahun 2014 baru sekitar 4,125 juta orang. Sementara, populasi Indonesia yang mencapai 250 juta jiwa. Dengan kata lain, persentasenya baru sekitar 1,65%. Di negara ASEAN lain seperti Thailand yang sudah mencapai 3% wirausahawan, Malaysia 5%, dan Singapura 7%.
Agus menambahkan, “Perguruan tinggi berperan melatih dan memotivasi generasi muda untuk memiliki semangat serta daya juang tinggi karena kewirausahaan menjadi isu penting dan strategis di tengah meningkatnya persaingan global.”
Kebutuhan jutaan wirausahawan ini sebetulnya bisa dimulai dari perguruan tinggi. Menristekdikti, Mohamad Nasir mendorong semua perguruan tinggi di Indonesia untuk menciptakan wirausaha dari kampus dengan mengembangkan Inkubasi Bisnis Teknologi (IBT).
Apa Itu IBT?
Inkubasi Bisnis Teknologi (IBT) merupakan program yang dikelola oleh Direktorat Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi pada Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti). Program ini ditujukan untuk menumbuhkembangkan kewirausahaan yang berbasis teknologi.
Program IBT ini diwujudkan dalam bentuk instrumen kegiatan berupa pendanaan, pelatihan, dan asistensi bagi inkubator dan tenant (perusahaan pemupa) yang dilaksanakan mealui sistem kompetisi/seleksi. Selama program ini dilaksanakan telah dihasilkan sejumlah inkubator, dan tenant yang memenuhi persyaratan untuk menerima pendanaan, pelatihan, dan asistensi dari program IBT.
Baca juga: Hasil Riset yang Mencapai Tahap 9 Technology Readiness Level
“Saya mendorong semua perguruan tinggi, baik negeri dan swasta untuk menciptakan wirausaha muda dengan mengembangkan inkubasi bisnis teknologi (IBT),” kata Muhamad Nasir di STMIK Primakara, Denpasar tanggal 11 kemarin.
Adanya program IBT ini dipercaya dapat menumbuhkan dan mengembangkan atau wirausaha dari kampus. Bagi perguruan tinggi yang telah memiliki IBT, ada kompetisi setiap tahunnya. Pemenangnya akan diberikan dana untuk pengembangan selanjutnya agar menjadi industri.
Bagi wirausaha dari kampus pemula juga akan dikirim ke Inggris untuk mematangkannya agar menjadi industri. Melalui IBT ini, pemerintah mengharapkan kepada perguruan tinggi agar mampu menamatkan mahasiswa yang memiliki keahlian siap pakai sehingga bisa menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
Selama di STMIK Primakara Denpasar, Menristekdikti juga memuji sekolah tinggi yang baru berdiri selama tiga tahun tersebut atas keberhasilannya dalam kompetisi pengembangan berbasis IBT yang menduduki urutan kedua.
Referensi:
- http://kabar24.bisnis.com/read/20161027/15/596443/indonesia-butuh-jutaan-wirausahawan-muda
- http://ibt.ristekdikti.go.id/
- http://news.okezone.com/read/2016/11/13/65/1540199/menristekdikti-dorong-perguruan-tinggi-ciptakan-wirausaha-muda
- http://www.antaranews.com/berita/595704/menristekdikti-dorong-perguruan-tinggi-kembangkan-ibt