fbpx

Terbitkan buku lebih cepat HANYA 1 BULAN? Dapatkan fasilitas VIP ini secara GRATIS! Klik di sini

Wakil Rektor Unnes Manfaatkan Media Sosial sebagai Wadah Motivasi dan Edukasi Mahasiswa

wakil rektor unnes
Ilustrasi: freepik.com

Baru-baru ini kaum millennial dunia pendidikan dihebohkan dengan video viral dari Wakil Rektor Unnes di media sosial TikTok. Video viral yang diunggah pada Jum’at (02/07) lalu ternyata berasal dari Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan dan Kerjasama Universitas Negeri Semarang, Dr. Hendi Pratama, M.A.

Cara kreatif Wakil Rektor Unnes ini dalam memanfaatkan TikTok sebagai media dalam membagikan motivasi dan edukasi kepada mahasiswa, tentunya dapat menjadi inspirasi bagi para dosen di luar sana. Mengingat saat ini media sosial semakin dekat dengan masyarakat, terutama oleh kaum millennial.

Mengenai kisah di balik viralnya video TikTok tersebut, Hendi pun sempat berbagi cerita melalui TalkShow yang diadakan oleh Komunitas Sevima pada Selasa (06/07) kemarin. Pada kesempatan yang sama, Wakil Rektor Unnes ini juga membagikan tips bagaimana semestinya skripsi harus dijalani oleh dosen maupun mahasiswa.

Di Balik Viralnya Video TikTok

Video viral dari pemilik akun TikTok @hendi.motivasi sudah memiliki penonton hingga 1,6 juta dengan 170 ribu lebih orang yang menyukainya, dan angka ini pun terus berjalan. Pasalnya, Wakil Rektor Unnes ini dikenal juga sebagai ‘Kepala Dinas Millennial’. Tidak heran bagaimana beliau menciptakan ide-ide kreatif yang mencuri perhatian kaum millennial.

Hendi yang juga merupakan Komika Stand Up di kota Semarang ini mengunggah video mengenai bagaimana beliau, sebagai dosen pembimbing skripsi memberi kemudahan dalam proses bimbingan mahasiswanya.

Dalam video singkat tersebut ia menampilkan screen recorder email dari salah satu mahasiswa bimbingannya, yang mana sebenarnya skripsi dari mahasiswa tersebut masih perlu direvisi sedikit lagi. Namun Hendi memberi kemudahan dengan mendorong mahasiswa tersebut untuk segera lulus.

Tindakan Wakil Rektor Unnes dalam video tersebut tentunya berhasil membuat para mahasiswa terkagum-kagum sekaligus iri, ingin mendapatkan dosen pembimbing skripsi seperti Bapak Hendi pula.

Dr. Hendi mengaku lahirnya video ini merupakan inspirasi dari kisah nyata dalam persoalan bimbingan skripsi. Yang mana kerap kali terdapat keluhan-keluhan yang menyatakan bahwa dosen mempersulit mahasiswanya dalam bimbingan skripsi.

Merasa berlawanan dengan opini tersebut, Hendi memutuskan untuk menyalurkan idenya melalui video TikTok. Lewat videonya ia membuktikan bahwa sebenarnya dosen bisa mempermudah bimbingan skripsi mahasiswanya, dengan tetap menjaga kualitas.

Baca Juga: Rekomendasi Akun TikTok untuk Pengembangan Diri di Dunia Perkuliahan

Kendala Dosen dalam Membimbing Skripsi Mahasiswa

Untuk mencapai kesuksesan dalam pengerjaan skripsi tentunya melibatkan dua belah pihak, yaitu mahasiswa yang mengerjakan skripsi dan dosen yang membimbing. Namun dalam proses menuju kesuksesan tersebut tentu saja tidak lepas dari berbagai macam kendala.

Seperti yang diungkapkan oleh Pak Hendi, kendala atau hambatan yang biasanya terjadi selama proses bimbingan dosen terhadap mahasiswanya ialah di antara berikut ini.

1. Jarak Usia

Perbedaan usia antara dosen dengan mahasiswa biasanya dapat dibilang cukup jauh. Maka gap usia inilah yang terkadang menjadi persoalan karena menimbang harus ada nilai-nilai etika dan sopan santun yang harus diterapkan mahasiswa kepada dosennya.

2. Etika Berkomunikasi

Masih berhubungan dengan gap usia, salah satunya yang berpengaruh ialah terhadap etika berkomunikasi. Terkadang mahasiswa masih lupa dengan cara berkomunikasi yang baik kepada dosennya, terutama jika sudah merasa dekat dengan dosen tersebut. Meskipun jika gap usianya tidak jauh, namun sudah semestinya mahasiswa menghormati dosen dengan cara menerapkan etika berkomunikasi yang baik. Baik itu dari segi bahasa, cara penyampaian, maupun memperhatikan waktu ketika menghubungi dosen.

3. Kesibukan Dosen

Dosen pembimbing skripsi tidak hanya membimbing satu mahasiswa saja. Selain itu dosen juga memiliki tugas dan pekerjaan-pekerjaan lainnya. Namun mahasiswa sering kali merasa dosennya tidak merespon dengan cepat dan mendesak dosen tersebut, tanpa mempertimbangkan kesibukan lain yang dimiliki seorang dosen. Hal ini juga semestinya dapat dipahami oleh mahasiswa.

Baca Juga: Tips dan Cara Menjadi Dosen Pembimbing yang Baik

Tips Sukses Membimbing Skripsi Bagi Dosen  

sumber: YouTube Sevima

Selain adanya kendala atau hambatan dosen dalam membimbing skripsi mahasiswa, Hendi juga berpendapat bahwa letak permasalahan pada skripsi yang tidak kunjung selesai ini adalah karena tidak adanya deal maupun target penyelesaian yang jelas. Seperti mata kuliah lain pada umumnya yang harus selesai dalam satu atau dua semester.

Bisa dibilang bahwa ketika mahasiswa tidak menerapkan deal untuk menyelesaikan skripsi, atau tidak memiliki target yang jelas maka akan muncul godaan untuk menunda pengerjaannya. Penundaan ini dilakukan terus menerus dan secara tidak sadar waktu sudah berlalu begitu lama. Hal inilah yang menjadi celah penyebab terjadinya keterlambatan kelulusan pada skripsi.

Namun sering kali terjadi, ketika mahasiswa sudah menunda skripsi sekian lama, pada akhirnya mahasiswa mendesak-desak dosen pembimbing. Hal seperti ini berujung menyalahkan dosen yang mempersulit atau menunda-nunda kelulusan mahasiswa. Maka terjadilah lempar melempar kesalahan.

Atas permasalahan molornya skripsi mahasiswa ini, Wakil Rektor Unnes membocorkan tips baik itu untuk dosen pembimbing skripsi maupun mahasiswa yang hendak atau sedang menjalani skripsi.

Hendi mengatakan bahwa dosen sebenarnya bisa turut proaktif dalam penyelesaian skripsi mahasiswa. Tidak hanya mahasiswa, tapi dosen juga dapat lebih aktif untuk mempercepat skripsi mahasiswanya. Sehingga dalam hal ini diperlukan kerja sama antara kedua belah pihak.

Baca Juga: Tips Selesaikan Skripsi dari Dua Dosen Manajemen UMBY

Tips Sukses Bimbingan Skripsi Bagi Mahasiswa

Kesuksesan pada skripsi tentunya juga bergantung pada mahasiswa yang mengerjakannya itu sendiri. Sebaik apapun dosen dalam membimbing, tidak akan berhasil jika mahasiswa tidak bisa diajak bekerja sama.

Proses bimbingan skripsi yang melibatkan dua pihak ini memang sering terjadi kesalahpahaman atau ketersinggungan di antara keduanya. Hal inilah yang perlu diatasi, yang mana mahasiswa juga diminta untuk memahami kondisi dosen dan tidak tersinggung dengan respon dosen. Karena bisa jadi dosen tersebut juga tersinggung atas perilaku mahasiswanya dalam berhadapan selama bimbingan.

Maka dari itu untuk mahasiswa yang hendak atau dalam proses menjalani skripsi, Pak Hendi berpesan agar tidak terlalu baper dengan dosen pembimbing skripsinya. Kalaupun dosen pembimbing sulit dihubungi, tetaplah terus berusaha menghubunginya, tentunya dengan cara yang sopan. Agar tidak terjadi putus kontak tanpa kejelasan.

Kuncinya terletak pada saling memahami dan mengatasi bersama gap umur dan gap kultural antara mahasiswa dan dosen pembimbing skripsi.

Baca Juga: 10 Tipe Dosen Pembimbing Skripsi yang Perlu Kamu Ketahui

Pesan untuk Mahasiswa yang sedang Menjalani Skripsi

Skripsi merupakan proses dalam perkuliahan yang diperjuangkan oleh mahasiswa sebagai syarat kelulusan. Wajar saja, dalam pengerjaannya tidak jarang mahasiswa merasa stres, frustasi, bahkan sampai depresi.

Bagi Hendi, ia melihat skripsi sebagai suatu perwakilan atau representasi kehidupan secara utuh. “Mahasiswa harus tahu, bahwa skripsi itu tidak selamanya indah. Dan hidup juga tidak selamanya indah,” ujarnya dalam bincang-bincang bersama Komunitas Sevima.

Dalam proses skripsi, mahasiswa dihadapkan dengan berbagai problematika, baik internal maupun eksternal. Seperti berhadapan dengan dosen pembimbing skripsi, yang mana keberadaan dosen tersebut diistilahkan menjadi kunci kelulusan mahasiswa sehingga mau tidak mau harus terjalin hubungan yang baik di antara keduanya.

Demikian pula yang terjadi pada kehidupan di luar sana, yang barangkali tidak jauh berbeda dari permasalahan tersebut. Maka dari sini mahasiswa dapat belajar menghadapi berbagai situasi dan kondisi serta mengatasinya. Sehingga ketika berhadapan dengan permasalahan serupa atau lebih besar dari yang terjadi selama proses bimbingan skripsi, mahasiswa sudah kebal dan lebih siap mentalnya.

Hendi berpesan, “anggap saja skripsi ini adalah miniatur kehidupan”. Artinya, ketika berhasil melewati proses skripsi maka akan berhasil pula dalam kehidupan. Apapun yang terjadi selama proses skripsi tersebut, itu juga merupakan bagian dari pembelajaran dalam kehidupan yang memang harus mampu untuk dilewati, dan tidak boleh stres.

Penulis: duniadosen.com/NurfadhelaFaizti