Berbicara karya ilmiah yang terbayang di benak kita adalah kumpulan kata dengan istilah-iistilah yang hanya dipahami oleh kalangan terbatas. Tidak sedikit karya ilmiha yang akhirnya tertumpuk rapi di rak perpustakaan atau laboratorium.
Namun, seiring dengan kesadaraan akan pentingnya publikasi sebagai upaya untuk diseminasi, para peneliti mulai terdorong untuk menerbitkan karyanya sehingga dapat dipahami oleh kalangan luas.
Pilihan wahana publikasi pun mulai beragam, tidak hanya berbasis fisik (cetak) namun juga berbasis elektronik yang dapat dinikmati secara daring (online). Selain itu, cara penerbitan juga lebih beragam, sehingga bukan hall yang sulit untuk menerbitkan karya ilmiah. Adapun jenis dan wahana publikasi dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:
Pada prinsipnya publikasi KTI dapat dipublikasikan secara mandiri atau berkelompok melalui berbagai wahana seperti presentasi atau melalui penerbit. Selain itu, dengan perkembangan teknologi, pengelolaan dan penerbitan berkala karya ilmiah juga mulai bergeser dari publikasi cetak menjadi elektronik.
Dengan sistem aplikasi elektronik itu, memungkinan proses pengiriman, penyuntingan, penelaahan, dan penerbitan lebih cepat. Salah satu sistem aplikasi tersebut adalah Open Journal System (OJS).
Sebagaimana dijelaskan dalam Pedoman Akreditasi Terbitan Berkala Ilmiah (Ditlitabmas Dikti, 2014) OJS adalah Content Management System (CMS) yang dikhususkan untuk pengelolaan jurnal dan penerbitan yang dapat dioperasikan secara fleksibel. Software ini dapat diunduh secara gratis dan diinstal pada server web atau komputer lokal.
Baca juga: Dosen Peneliti Perlu Kuasai Strategi Marketing
Lebih lanjut, pemanfaatan OJS dapat meningkatkan kualitas karya ilmiah dan penerbitan jurnal melalui sejumlah inovasi dan kebijakan yang transparan sehingga dapat meningkatkan pengindeksan.
Pengelolaan jurnal tidak mensyaratkan keterampilan teknis tinggi, tetapi cukup dilakukan dengan mengisi template dan mengunggah file. Secara umum, Manajer Jurnal akan melakukan pengaturan (setup) jurnal, mendaftarkan Editors, Section Editors, Copyeditors, Layout Editors, Proofreaders, dan Reviewers.
Tahapan pemanfaatan OJS dapat dibagi menjadi tiga yaitu:
Untuk dapat memanfaatkan OJS, sebelumnya harus mengajukan permohonan akreditasi terbitan berkala ilmiah online dengan disertai ISSN cetak dan elektronik. Selain itu, juga harus dipersiapkan SDM pengelola jurnal yang meliputi administrasi, dewan penyunting, Mitra Bebesari, termasuk staf IT.
Selain itu, harus dipastikan koneksi internet dan server yang tersedia memadai. Setelah semua syarat terpenuhi dan pengajuan akreditasi terbitan berkala ilmiah online diterima, pengelola jurnal akan mendapatkan username dan password untuk login ke OJS. User dan password tersbut digunakan untuk mendaftarkan editor dan reviewer pada OJS.
Perlu diingat bahwa sebelum login dalam aplikasi OJS, harus melakukan instalasi pendukung OJS. Setelah instalasi berhasil, pengelola dapat memanfaatkan aplikasi tersebut.
Dimana untuk mendukung instalasi OJS, diperlukan sistem pendukung antara lain: PHP, web server, dan database server. Salah satu cara yang mudah untuk melakukan instalasi pendukung OJS adalah menggunakan sistem paket yang berisi php, web server dan database server seperti XAMP, WAMP, dan LAMP.
Langkah pertama adalah mengunduh file XAMPP di alamat : http://www.apachefriends.org/en/index.html. Setelah sistem pendukung terpasang selanjutanya dapat mengunduh file master OJS. File ini bisa diperoleh di alamat http://pkp.sfu.ca/ojs_download.
Setelah proses instalasi berhasil, administrator dapat login ke OJS dengan memasukkan Username dan Password. Dalam proses pengelolaan OJS, administrator dapat melakukan pengaturan seperti tampilan jurnal, fokus dan lingkup kajian jurnal, serta Mitra Bebesari (Peer Review).
Apabila administrator telah selesai melakukan pengaturan, maka selanjutnya dapat dilakukan proses penerbitan sebagaimana alur berikut:
Penulis dapat mendaftar dan mengirim artikel pada jurnal secara langsung melalui website jurnal tersebut. Setelah berhasil, penulis bisa melakukan login, dan meng-upload file yang diajukan. Pada saat upload artikel penulis akan diminta untuk memberikan informasi terkait dengan artikel untuk mepermudah proses pencarian.
Apabila setelah proses pengiriman file masih terdapat data atau gambar yang kurang, penulis dapat mengunggah file tambahan. Setelah file diterima, selanjutnya editor akan memeriksa pengajuan jurnal, menentukan reviewer, melakukan submit ulang, melakukan proses editing dan publikasi.
Di mana dalam proses penyuntingan dan koreksi akhir artikel penulis juga dapat berpartisipasi dengan cara login menggunakan username dan password yang dimiliki.
Apabila proses editing selesai, reviewer akan melakukan proses review dan melakukan penilaian yang akhirnya melakukan penerimaan terhadap pengajuan jurnal hingga jurnal terbit dan dapat diakses oleh pembaca. Selamat Mencoba.
Referensi:
Mengecek dan menyiapkan sumber pendanaan untuk kebutuhan biaya kuliah S3 tentu perlu dilakukan jauh-jauh hari…
Dosen yang mau melanjutkan studi pascasarjana tetapi sudah berkeluarga pasti akan diselimuti kebimbangan antara apakah…
Mengacu pada aturan terbaru, proses sampai persyaratan kenaikan jabatan Asisten Ahli ke Lektor mengalami beberapa…
Dosen di Indonesia tentunya perlu memahami prosedur dan ketentuan dalam perubahan status aktif dosen di…
Kejahatan phishing data tentunya perlu diwaspadai oleh siapa saja, termasuk juga kalangan akademisi. Terutama kalangan…
Sudahkah para dosen mengetahui bagaimana cara menambahkan buku ke Google Scholar? Hal ini tentu penting…