Informasi

Update Jurnal Predator 2021, Wajib Hati-Hati Ya!


Update Jurnal Predator 2021. Setiap dosen dan peneliti dijamin selalu berusaha update jurnal predator 2021 maupun di tahun-tahun yang akan datang. Tujuannya tentu saja untuk bisa menghindari jurnal predator yang mengeruk keuntungan dan memberi kerugian berlipat bagi penulis jurnal ilmiah. 

Jurnal predator memberikan proses review yang dilakukan asal-asalan dan membutuhkan waktu yang relatif sangat sebentar. Padahal proses review ini idealnya dilakukan oleh ahlinya dan juga membutuhkan waktu beberapa bulan. 

Kecepatan untuk mempublikasikan jurnal yang ditawarkan jurnal predator masih menjadi magnet bagi beberapa kalangan untuk memanfaatkan layanannya. Padahal, keputusan untuk terhubung ke jurnal predator akan merugikan diri sendiri. 

Oleh sebab itu, untuk memiliki jurnal berkualitas dan diakui usahakan menghindari semua daftar situs yang masuk update jurnal predator 2021. Lalu, apa saja situs jurnal predator tersebut? 

Baca Juga: Pemutakhiran Data Profil Author dan Jurnal Ilmiah di Aplikasi SINTA

Daftar Jurnal Predator 2021

Dilansir dari situ Predatory Journals terdapat sejumlah situs yang kemungkinan besar merupakan jurnal predator. Meskipun masih ada kata “kemungkinan” namun jurnal-jurnal tersebut memiliki karakter khas predator, yang tentu lebih aman untuk dihindari. 

Selain itu, berdasarkan laman PAK Kemdikbud, Anda juga dapat mengunjungi situs Beall’s List untuk mengetahui jurnal atau penerbit predator secara up to date. Pastikan jurnal dan penerbit yang Anda pilih tidak masuk dalam daftar hitam agar angka kredit artikel Anda dapat diakui!

Baca Juga: Daftar Peringkat Akreditasi Jurnal Nasional Periode Pertama Tahun 2020

Mengenal Bahaya Jurnal Predator

Mungkin beberapa dari kamu akan mempertanyakan kenapa daftar update jurnal predator 2021 di atas perlu dihindari? Jawabannya tentu saja berkaitan dengan bahaya dari jurnal predator itu sendiri. 

Sedikit mengulang, berikut adalah beberapa bahaya yang ditimbulkan oleh jurnal-jurnal predator secara umum: 

1. Rawan Plagiarisme

Jurnal predator memiliki fokus utama menjalankan bisnis, sehingga tidak memperdulikan masalah kualitas naskah jurnal ilmiah dari klien. Hal ini yang kemudian membuat proses review dan publikasinya sangat cepat. 

Terdengar profesional memang, namun efeknya tulisan jurnal yang disusun rawan plagiarisme karena tidak diperiksa dengan detail selama proses review tadi. Jika ditegur saja oleh penulis yang dijiplak mungkin masih bisa ditoleransi, karena kamu cukup minta maaf. 

Namun, bagaimana jika kemudian diseret ke meja hijau? Resiko inilah yang wajib diwaspadai, sehingga wajib pula menghindari jurnal predator. 

2. Menyebabkan Reputasi Buruk bagi Penulis

Penulis adalah pihak yang dirugikan dari praktek tidak bertanggung jawab dari pengisi daftar update jurnal predator 2021 di atas. Sebab akan menciptakan reputasi yang buruk bagi penulis tersebut. 

Pasalnya, jurnal predator yang berfokus pada bisnis dan keuntungan semata akan mengesampingkan kualitas jurnal yang dipublikasikan. Alhasil jurnal yang disusun penulis tidak lolos database bereputasi dan tidak diakui. 

3. Menjadi Celah Blackhat bagi Penulis

Beberapa penulis jurnal ilmiah memang berusaha mencari jalan pintas untuk mengejar suatu tujuan. Misalnya ingin segera mempublikasikan jurnal ilmiah agar bisa naik jabatan. 

Sehingga mengesampingkan bahasa dari update jurnal predator 2021. Hal ini tentu saja menjadi jalan pintas yang buruk dan menjadikan reputasi penulis sebagai taruhannya. Ada kemungkinan akan tercium oleh pihak akademik, sehingga resiko tidak jadi naik jabatan cukup tinggi. 

4. Menghilangkan Kualitas Penelitian

Jurnal ilmiah dengan kualitas rendah biasanya akan diragukan isinya, salah satunya diragukan apakah penelitian dilakukan sesuai standar penelitian yang berlaku. Inilah ciri khas jurnal predator, dimana kualitas jurnal diabaikan. 

Jika terjebak oleh praktik jurnal predator maka besar kemungkinan akan kehilangan kualitas penelitian. Sebab dianggap jurnal yang ditulis disusun secara asal dan tidak memenuhi standar kegiatan penelitian yang berlaku. 

5. Membebani Penulis dengan Biaya Tinggi

Seperti yang sudah disinggung beberapa kali di atas, tujuan utama dari situs update jurnal predator 2021 adalah untuk berbisnis. Sehingga fokus utamanya adalah meraup keuntungan tinggi. 

Biasanya, pelaku jurnal predator akan meminta biaya yang lumayan sejak awal bahkan sejak submit jurnal ilmiah yang disusun. Oleh sebab itu, penting untuk menghindari jurnal predator agar terhindar dari praktik pemerasan. 

Baca Juga: Mudahnya Menulis Jurnal Ilmiah yang Baik dan Benar

Cara Menghindari Jurnal Predator

Penjelasan di atas memaparkan bahaya dari praktik jurnal predator, yang tentu perlu diwaspadai oleh kalangan dosen dan penulis. Namun, masih tidak sedikit yang kecolongan dan terjebak oleh jurnal predator tersebut. 

Supaya bisa menghindari resikonya secara maksimal, berikut beberapa cara yang bisa ditempuh: 

  • Selalu meluruskan niat untuk menulis dan mempublikasikan jurnal ilmiah berkualitas, sehingga jangan fokus pada kecepatan publikasi. Sebab niat yang keliru justru memperbesar resiko tersandung jurnal predator.
  • Pastikan dulu bahwa jurnal tersebut sudah terindeks di Scopus maupun di Scimago. Meskipun di tahun 2017 ada kasus Scopus menendang beberapa jurnal ilmiah, namun untuk saat ini standar Scopus lebih tinggi. Sehingga aman untuk dijadikan standar pemilihan jasa publikasi jurnal.
  • Mewaspadai semua daftar hitam update jurnal predator 2021 yang dipaparkan di atas maupun dari situs terpercaya, sebab situs-situs tersebut berpotensi menjadi situs jurnal predator.
  • Sebaiknya melakukan kesepakatan terkait biaya sejak awal, sehingga jelas kapan penulis mulai membayar dan nominalnya pun disampaikan secara jelas di awal. Sehingga bisa menghindari praktik pemerasan dari pelaku jurnal predator.
  • Hindari situs atau penerbit jurnal yang namanya mirip dengan penerbit besar, tujuannya adalah untuk mengecoh khususnya penulis jurnal baru.

Cara-cara tersebut bisa membantu kamu untuk menghindari pelaku jurnal predator, sehingga bisa mempublikasikan jurnal berkualitas dan menembus Scopus. Meskipun prosesnya lama namun jika terjamin aman maka perlu diutamakan. 

Jadi, jangan buru-buru mempublikasikan jurnal ilmiah melainkan fokus pada kualitas agar terhindar dari berbagai update jurnal predator 2021 yang disebutkan sebelumnya. 

Salmaa

Long life learner.

Recent Posts

3 Karakter Dosen untuk Pengembangan Indikator Kinerja Dosen

Dalam Kepmendikbudristek Nomor 500 Tahun 2024 dijelaskan mengenai karakter dosen untuk pengembangan indikator kinerja dosen.…

19 hours ago

Pendaftaran Doha Institute Scholarship Jenjang S3 Tahun 2025 Dibuka!

Bagi mahasiswa dan dosen di Indonesia yang ingin studi lanjut pascasarjana gratis di Qatar, Anda…

19 hours ago

Royal Thai Government Scholarship 2025 untuk Jenjang S2 dan S3

Bagi siapa saja yang ingin studi S2 maupun S3 di luar negeri, silakan mempertimbangkan program…

20 hours ago

Program IASP 2025 untuk Dosen Kuliah S3 Gratis di Austria Resmi Dibuka!

Kabar gembira bagi para dosen di Indonesia yang ingin studi lanjut jenjang S3 di luar…

6 days ago

Indikator Kinerja Dosen Sesuai Kepmendikbudristek Nomor 500 Tahun 2024

Kepmendikbudristek Nomor 500 Tahun 2024 Tentang Standar Minimum Indikator Kinerja Dosen dan Kriteria Publikasi Ilmiah…

6 days ago

Standar Minimum Pelaksanaan Hibah Penelitian dalam Indikator Kinerja Dosen

Kepmendikbudristek Nomor 500 Tahun 2024 menjelaskan dan mengatur perihal standar minimum pelaksanaan hibah penelitian dalam…

6 days ago