Setiap pekerjaan atau profesi tentunya memiliki tantangan tersendiri yang harus dihadapi masing-masing pekerjanya. Kamu yang berprofesi sebagai dosen tentunya juga mengalami berbagai macam tantangan yang harus dihadapi. Tantangan itu dapat datang dari mana saja seperti mahasiswa, lingkungan universitas, atau diri kamu sendiri.
Berikut ini adalah 7 tantangan yang mungkin pernah kamu rasakan dan alami selama menjalankan profesi sebagai dosen!
1. Kendala biaya penelitian!
Tantangan yang satu ini sepertinya sudah menjadi hal yang sangat umum terjadi di universitas-universitas. Hal ini juga tidak hanya penelitian di bidang eksak seperti kimia, fisika, dan teknik, tapi juga non-eksak seperti komunikasi, sastra, dan ekonomi.
Ketika para dosen memiliki ide untuk meneliti suatu masalah atau hal baru, mereka dengan semangat menyusun proposal penelitian untuk diajukan ke pihak universitas. Namun sayang penelitian ini terancam gagal karena pihak universitas tidak mampu memberikan dukungan berupa biaya penelitian. Tanpa hal ini tentunya penelitian tidak akan dapat berjalan.
Salah satu solusinya adalah sang dosen harus mencari sumber biaya atau sponsor yang berasal dari luar universitas. Ini pun bukanlah pekerjaan yang mudah karena dosen harus memikirkan soal bahan penelitian sekaligus mencari biaya untuk menwujudkannya.
2. Ada tingkatan dalam dunia dosen!
Dunia dosen pun memiliki yang namanya tingkatan jabatan. Jika masih dosen baru tentunya kamu merasakan tingkatan yang terbawah. Untuk merangkak dan menaiki tiap tingkatan jabatan ini pasti akan menjadi suatu tantang tersendiri untuk dosen, terutama dosen baru seperti kamu.
Di kalangan dosen ada jabatan yang dinamakan jabatan fungsional akademik yang terdiri dari tenaga pengajar, asisten ahli, lektor, lektor kepala, dan yang tertinggi adalah guru besar. Agar dapat menaiki dan melewati tingkatan jabatan ini, kamu harus memiliki sejumlah poin yang ditentukan oleh pihak universitas. Untuk mengumpulkan poin ini disesuaikan dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang meliputi pengajaran, pengabdian, dan penelitian.
3. Jumlah pendapatan yang belum cukup!
Bagaimana pun juga tujuan kamu bekerja adalah agar memiliki pendapatan tetap supaya dapat menghidupi diri sendiri ataupun keluarga. Dosen memang profesi yang kamu pilih berdasarkan passion dan rasa suka, akan tetapi jumlah pendapatan yang didapat dari profesi ini dapat menjadi tantangan untukmu. Bila kamu masih menjadi dosen baru, tentu jumlah pendapatanmu tidaklah seberapa atau malah kurang.
Gaji para dosen bergantung dari standar sesuai dengan universitas masing-masing sehingga tidak ada patokan berapa gaji seorang dosen secara umum. Dengan jumlah pendapatan yang minim, para dosen diminta untuk melakukan banyak pekerjaan sehingga sebagian dari kamu mungkin merasa jumlah pendapatan tidak sebanding dengan tenaga yang terkuras.
Namun, bukan berarti tidak jumlah pendapatan kamu sebagai dosen tidak akan meningkat. Seiring perjalanan kariermu yang meningkat secara otomatis jumlah pendapatanmu pun akan meningkat.
4. Dikritik mahasiswa!
Dunia dosen pun memiliki yang namanya tingkatan jabatan. Jika masih dosen baru tentunya kamu merasakan tingkatan yang terbawah. Untuk merangkak dan menaiki tiap tingkatan jabatan ini pasti akan menjadi suatu tantang tersendiri untuk dosen, terutama dosen baru seperti kamu.
Mungkin salah satu tantangan yang cukup sulit adalah menerima kritik dari mahasiswa dengan lapang dada. Terkadang cukup sulit bagi seorang dosen untuk menerima kritikan yang pedas dan tajam dari mahasiswanya.
Hal yang paling baik jika kamu mengalami hal ini adalah terima saja kritikan itu sebagai suatu pembelajaran dengan lapang dada. Kamu tidak perlu menanggapinya dengan emosi yang berlebihan, tetaplah cool dan bersikap dewasa.
Tidak ada orang yang sempurna, begitu pula dosen. Dosen mungkin saja melakukan kesalahan atau kekeliruan, meskipun ia sudah berusaha menyiapkan materi dengan baik dan teliti.
Jadi, meskipun kamu merasa sakit hati ketika menerima kritikan dari mahasiswa, cobalah untuk tetap bersikap dewasa, tenang, dan menanggapinya secara dewasa.
5. Kemampuan mahasiswa tidak sesuai harapan!
Sebagai seorang dosen, kamu tentu berharap memiliki mahasiwa yang mempunyai kemampuan yang sesuai dan dapat memenuhi harapanmu. Akan tetapi, kenyataan dapat berkata lain karena tidak semua mahasiswa memiliki kemampuan yang sama. Hal ini tentu menjadi tantangan ketika kamu harus mengajar dan memberikan materi serta memberikan nilai saat mengerjakan tugas.
Ada kalanya kamu mungkin merasa harus menurunkan standar agar para mahasiswa ini dapat memenuhi harapanmu. Kamu mungkin juga merasa kesal dan kecewa dengan hasil atau tugas yang diberikan mahasiswa karena tidak sesuai dengan apa yang kamu harapkan dari seseorang yang pendidikannya sudah berada di jenjang S1.
6. Menghadapi segala jenis kepribadian dan sikap mahasiswa!
Dunia dosen pun memiliki yang namanya tingkatan jabatan. Jika masih dosen baru tentunya kamu merasakan tingkatan yang terbawah. Untuk merangkak dan menaiki tiap tingkatan jabatan ini pasti akan menjadi suatu tantang tersendiri untuk dosen, terutama dosen baru seperti kamu.
Ini mungkin tantangan yang juga sama sulitnya dengan tantangan lainnya yaitu harus mampu menghadapi mahasiswa yang mempunyai berbagai jenis karakter, sikap, dan sifat. Masing-masing dari mereka pun terkadang tidak dapat diperlakukan dengan cara yang sama, tapi bukan berarti kamu menjadi dosen yang pilih kasih.
Untuk yang satu ini kamu sepertinya harus memiliki rasa sabar yang cukup banyak karena mungkin saja ada sikap mahasiswa yang mampu membuatmu kesal. Tapi, kamu tidak dapat begitu saja marah apalagi memukul mahasiswa tersebut karena rasa jengkel.
Oleh karena itu, sebagai dosen kamu harus membuka hati, bersabar, dan berlapang dada.
7. Tuntutan penelitian tiap semester!
Jika masih dosen baru tentunya kamu merasakan tingkatan yang terbawah. Untuk merangkak dan menaiki tiap tingkatan jabatan ini pasti akan menjadi suatu tantang tersendiri untuk dosen, terutama dosen baru seperti kamu.
Salah satu tugas menjadi dosen adalah melakukan dan menghasilkan penelitian. Oleh karena itu, biasanya pihak universitas menuntut kamu para dosen untuk menghasilkan setidaknya satu penelitian setiap semester.
Hal ini tentu menjadi suatu hal yang sangat menantang apabila kamu juga sudah memiliki pekerjaan lainnya yang menumpuk dan entah kapan akan terselesaikan. Tidak menutup kemungkinan kalau ini dapat meningkatkan stres dan beban kamu sebagai dosen. Tapi, apa boleh buat kamu tetap harus mengerjakannya karena itu adalah kewajibanmu sebagai dosen.
Ketujuh tantangan ini mungkin pernah terjadi dan kamu alami selama kamu menjadi dosen. Yang terpenting adalah kamu dapat melewati dan menyelesaikan tantangan ini dengan baik. Saat mendapatkan tantangan atau hambatan sebaiknya kamu tidak menghindar, tapi cobalah untuk dihadapi dan temukanlah jalan keluarnya.
Semoga saja ketujuh tantangan ini tidak akan menciutkan atau membatalkan niatmu yang ingin menjadi dosen. Pandanglah ini sebagai gambaran bagaimana kehidupan dosen sehingga kamu dapat menyiapkan diri dan mental untuk menghadapinya nanti. Lagi pula hidup akan terasa lebih berwarna dengan tantangan, bukan?
Dalam Kepmendikbudristek Nomor 500 Tahun 2024 dijelaskan mengenai karakter dosen untuk pengembangan indikator kinerja dosen.…
Bagi mahasiswa dan dosen di Indonesia yang ingin studi lanjut pascasarjana gratis di Qatar, Anda…
Bagi siapa saja yang ingin studi S2 maupun S3 di luar negeri, silakan mempertimbangkan program…
Kabar gembira bagi para dosen di Indonesia yang ingin studi lanjut jenjang S3 di luar…
Kepmendikbudristek Nomor 500 Tahun 2024 Tentang Standar Minimum Indikator Kinerja Dosen dan Kriteria Publikasi Ilmiah…
Kepmendikbudristek Nomor 500 Tahun 2024 menjelaskan dan mengatur perihal standar minimum pelaksanaan hibah penelitian dalam…