Purwokerto – Rektor Universitas Jendral Soedirman (Unsoed) Prof. Dr. Ir. Suwarto MS., mengatakan era revolusi industry 4.0 menuntut untuk melek teknologi informasi dan komunikasi. Unsoed pun selayaknya mengikuti perkembangan tersebut dengan membuat metode pembelajaran dalam jaringan (daring). Diharapkan sistem itu berdampak pada kemampuan dosen mengajar dan memberikan pelayanan terbaik bagi mahasiswa sebagai stakeholder utama Unsoed.
Rektor melanjutkan, salah satu yang bertransformasi begitu luar biasa adalah metode pembelajaran di perguruan tinggi. Teknologi pembelajaran pada awalnya adalah supporting sistem dalam perkuliahan. Namun seiring perubahan, dengan pesatnya perkembangan internet, membuat paradigma pembelajaran di kampus saat ini tidak lagi sama dengan masa-masa sebelumnya.
Kelas tidak lagi menjadi ruang yang bersifat fisik, melainkan dapat berubah menjadi ruang maya. Dosen tidak lagi selalu bertatap muka dalam berinteraksi dengan mahasiswa, melainkan termediasi dengan komputer. Sumber dan media pembelajaran tidak lagi tunggal, melainkan terdiversifikasi dalam ragam format dan bentuk.
“Tidak hanya itu, melalui metode pembelajaran daring ini, diharapkan juga berdampak pada peningkatan kemampuan dosen untuk mengikuti perkembangan teknologi, utamanya dalam mempersiapkan konten pembelajaran melalui model terbaru ini,” ungkapnya pada saat peresmian metode pembelajaran dalam jaringan di Ruang Rapat Lantai 1 Gedung Rektorat Unsoed, Selasa (01/10/2019) dikutip dari unsoed.ac.id.
Ketua Lembaga Pengembangan Pembelajaran, dan Penjaminan Mutu (LP3M) Ir. Suprayogi M.Sc., Ph.D., dalam laporannya mengatakan, bahwa sebagai tindak lanjut penugasan dan arahan rektor tentang metode pembelajaran daring yang merupakan point penting di era 4.0. Selain itu pembelajaran daring juga menjadi point penting dari perangkingan Universitas, dan instrument akreditasi institusi dan akreditasi prodi.
“Terkait itu LP3M telah melakukan beberapa kegiatan yaitu kerjasama dan koordinasi dengan LPTSI dan Biro Akademik dan Kemahasiswaan. Membentuk tim e-Learning Unsoed untuk mereview dan menginisiasi pengembangan e-Learning. Membentuk tim pusat pengembangan e-Learning di LP3M, melakukan pelatihan e-Learning yang diikuti 80 dosen yang mewakili 80 mata kuliah dari semua prodi yang ada di Unsoed,” terangnya.
Lebih lanjut dilaporkan LP3M juga bekerjasama dengan Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti untuk menyelenggarakan bintek e-Learning yang diikuti 200 dosen dari 50 perguruan tinggi di wilayah Jawa Tengah. Juga kegiatan pendampingan dalam pelaksanaan e-Learning, serta membentuk tim untuk menyusun draft SK Rektor yang terkait dengan peraturan/sistem pembelajaran daring yang ada di Unsoed.
Acara yang diprakarsai oleh LP3M ini, juga dilakukan demo singkat pembelajaran dalam jaringan dari 3 mata kuliah dari 3 fakultas. Yaitu Mata Kuliah Ilmu Produksi Tanaman (S2 Agronomi Fakultas Pertanian), Biokimia (S1 Kimia FMIPA), dan Industri Persusuan (S1 Ilmu Peternakan).
Redaksi
Mengecek dan menyiapkan sumber pendanaan untuk kebutuhan biaya kuliah S3 tentu perlu dilakukan jauh-jauh hari…
Dosen yang mau melanjutkan studi pascasarjana tetapi sudah berkeluarga pasti akan diselimuti kebimbangan antara apakah…
Mengacu pada aturan terbaru, proses sampai persyaratan kenaikan jabatan Asisten Ahli ke Lektor mengalami beberapa…
Dosen di Indonesia tentunya perlu memahami prosedur dan ketentuan dalam perubahan status aktif dosen di…
Kejahatan phishing data tentunya perlu diwaspadai oleh siapa saja, termasuk juga kalangan akademisi. Terutama kalangan…
Sudahkah para dosen mengetahui bagaimana cara menambahkan buku ke Google Scholar? Hal ini tentu penting…