Surakarta – Pada 22 November 2019 lalu, Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta resmi menjadi anggota China-ASEAN Agricultural Science and Technology Innovation Alliance (CAASTIA) di Guangxi, Tiongkok. Dengan keikutsertaan UNS sebagai anggota ini, maka UNS menjadi satu-satunya lembaga di Indonesia yang tergabung dalam organisasi tersebut.
“CAASTIA adalah suatu organisasi yang menghimpun lembaga-lembaga penelitian, termasuk universitas, yang fokus pada penelitian dan pengembangan bidang pertanian,” ungkap Dr. Dimas Rahadian Aji Muhammad selaku Dosen Fakultas Pertanian UNS. Ia menambahkan, saat ini anggota resmi CAASTIA adalah 49 lembaga di ASEAN dan Tiongkok.
Sebelum bergabung sebagai anggota CAASTIA, UNS telah menjalin kerjasama dengan berbagai perguruan tinggi di Tiongkok seperti Guangxi University. Kerjasama tersebut ditandatangani oleh Rektor UNS, Prof. Dr. Jamal Wiwoho dan Rektor Guangxi University, Yueyu Zhao pada Bulan September 2019 lalu.
Kerjasama UNS dengan institusi-institusi di Tiongkok berkaitan dengan pada kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat, hingga pertukaran mahasiswa dan dosen serta kerjasama publikasi internasional.
Dikutip dari republika.co.id, saat penandatanganan MoU tersebut disaksikan oleh Prof Baoshan Chen PhD Direktur Laboratorium antar universitas, Prof Li Jiajun Direktur International Exchange dan Gua Yulu PhD dari International Exchange.
Sedangkan dari UNS turut hadir Prof. Dr. Ahmad Yunus sebagai Wakil Rektor bidang Akademik UNS, Prof. Dr. Samanhudi Dekan Fakultas Pertanian (FP), Dr. Agung Wibowo sebagai Wakil Dekan bidang Kemahasiswaan dan Alumni FP UNS dan Prof. Dr. Edi Purwanto sebagai Ketua Program Studi S3 Ilmu Pertanian.
Dilansir uns.ac.id, Peresmian keanggotaan UNS di CAASTIA bertepatan dengan diselenggarakannya Seminar the 3rd China (Guangxi)-ASEAN Conference on Agricultural Science and Technology Cooperation di Beihai, Tiongkok.
“Konferensi yang pada tahun ini mengambil topik khusus `agro-food processing`, dihadiri oleh 416 peserta yang terdiri dari para akademisi dan peneliti dari berbagai negara termasuk Tiongkok, Singapura, Thailand, Malaysia, Myanmar, Vietnam, Kamboja, Filipina, Laos, India, Australia dan Indonesia,” ujar Dimas yang menjadi perwakilan UNS diajang tersebut.
Dalam seminar tersebut, ia mempresentasikan hasil penelitian terbaru di bidang proses pengolahan pangan yang berbasis komoditas nasional dengan judul `Degradation and improvement of health-promoting properties of cocoa-derived products during the manufacturing process`.
“Bergabungnya UNS di CAASTIA diharapkan dapat memperluas kiprah UNS di tingkat internasional dan meningkatkan reputasi UNS menuju World Class University (WCU),” pungkas Dimas.
Pada saat menyusun karya tulis ilmiah, apapun jenisnya, dijamin karya ini diharapkan bebas dari kesalahan.…
Pada saat melakukan penelitian, maka biasanya akan menyusun proposal penelitian terlebih dahulu. Salah satu bagian…
Dosen yang sudah berstatus sebagai dosen tetap, maka memiliki homebase. Jika hendak pindah homebase dosen,…
Pada saat memilih jurnal untuk keperluan publikasi ilmiah, Anda perlu memperhatikan scope jurnal tersebut untuk…
Memahami cara melihat DOI jurnal pada riwayat publikasi ilmiah yang dilakukan tentu penting. Terutama bagi…
Dosen di Indonesia diketahui memiliki kewajiban untuk melakukan publikasi ilmiah, termasuk publikasi di jurnal nasional…