Kalimantan Selatan – Dua dosen Politeknik Negeri Tanah Laut (Politala) Kalimantan Selatan, Yuliana Ningsih, S.S., M.Hum dan Kurnia Dwi Artika, S.T., M.T., berhasil membuat media pembelajaran berbahan dasar limbah sparepart mesin.
Yuliana dosen jurusan Bahasa Inggris di Politala mengatakan, dalam proses pembelajaran, media pembelajaran merupakan salah satu faktor pendukung utama dalam menciptakan suasana belajar yang nyaman dan menyenangkan. Bermodal ide kreatif, membuat media pembelajaran tak perlu lagi menggunakan media yang modern dengan harga yang mahal.
Perlu sekali adanya perubahan cara pandang dalam kegiatan pembelajaran. Tentunya dengan menekankan kepekaan terhadap hal-hal kreatif dengan tanpa harus mengeluarkan banyak biaya. Seperti yang dilakukan dosen Politala ini, memanfaatkan limbah sparepart mesin.
Yuliana menjelaskan, ide pembuatan media pembelajaran ini muncul dari perolehan Hibah Penelitian Dosen Pemula (PDP) dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) pada 2018 dan pelaksanaanya pada 2019.
Penelitian tersebut berjudul “Pemanfaatan Limbah Mesin Sebagai Media Keterampilan Berbicara Bahasa Inggris Pada Mahasiswa Jurusan Mesin Otomotif Politeknik Tanah Laut”.
Dua dosen tersebut melakukan penelitian limbah sparepart mesin yang terdiri dari limbah rantai, baut, gear, ban mobil, dan lainnya yang disulap menjadi beberapa karya yang bernilai tinggi.
Motivasi Mahasiswa Presentasi dengan Bahasa Inggris
Adapun alasan dibuatnya proyek penelitian tersebut adalah untuk meningkatkan motivasi dan kemampuan berbicara bahasa Inggris dalam mata kuliah bahasa Inggris pada mahasiswa Jurusan Mesin Otomotif. Namun, yang tak kalah penting menurut Yuliana adanya proyek ini dapat mengurangi pencemaran limbah khususnya limbah mesin.
“Melalui produk dari limbah mesin, mahasiswa mulai mencari ide dan membuat produk sendiri yang kemudian disampaikan melalui presentasi dalam bahasa Inggris. Mulai menyampaikan alat, bahan, hingga cara pembuatannya mereka sampaikan dalam bahasa Inggris,” ungkap Yuliana.
Dosen bahasa Inggris ini melanjutkan, ketika mahasiswa diminta berbicara bahasa Inggris pada bidang yang mereka sukai mereka akan termotivasi. Setelah diamati, ternyata kemampuan speaking mahasiswa jurusan mesin otomotif ini jauh lebih baik dibanding ketika diminta berbicara pada bidang yang lain.
Limbah mesin juga dipilih sebagai media pembelajaran karena mesin adalah bidang keahlian mahasiswa, jadi hal tersebut yang mampu memotivasi mahasiswa untuk berbicara.
Membuat Media Pembelajaran Simulasi Pegas
Sementara itu Kurnia Dwi Artika, S.T., M.T., selaku dosen teknik mesin, memiliki ide membuat media pembelajaran simulasi pegas untuk memudahkan pembelajaran dasar bidang mesin dari limbah shock motor, plat, dan lain sebagainya.
“Satu produk lagi yang canggih yakni simulasi pegas. Di proyek ini mahasiswa diminta untuk mempresentasikan simulasi cara kerjanya. Dengan begitu mahasiswa akan mudah memahami. Proyek ini pun dimasukkan dalam mata kuliah dasar mesin,” terangnya.
Selain itu proyek yang dibuat sebagai media pembelajaran juga bertujuan untuk melestarikan budaya khas Banjar dan membudidayakan Tanaman Obat Keluarga (Toga). Karena proyek tersebut dibuat untuk mewujudkan pembuatan miniatur khas Banjar, salah satunya dengan membuat Pot Toga.
Kolaborasi antara dosen bahasa Inggris dengan dosen bidang Mesin ini, mengantarkan hasil penelitiannya pada 5th UTIC TEFL International Conference yang dilaksanakan pada 3-4 September di Eastparc Hotel Yogyakarta.
Acara tersebut diselenggarakan oleh Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta. Yuliana Ningsih adalah salah satu pemakalah artikel di konferensi tersebut dengan judul: “Waste Machine as an Alternative Way to Enhance Students’ Speaking Interest”.
“Planning berikutnya adalah publikasi artikel di Jurnal Internasional, serta buku ajar,” pungkas Yuliana. (duniadosen.com)