Surabaya – Enam perguruan tinggi di Indonesia mempunyai prodi terakreditasi internasional terbanyak. Data tersebut dirilis oleh Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti). Universitas Gadjah Mada menempati posisi pertama dengan 65 prodi, disusul Universitas Airlangga dengan 40 prodi, Institut Teknologi Bandung dengan 39 Prodi, Universitas Indonesia dengan 38 prodi, Institut Pertanian Bogor dengan 28 prodi, dan terakhir adalah Institut Teknoloho Nopember dengan 20 prodi.
Dilansir jawapos.com, Univeritas Airlangga (Unair) menduduki posisi kedua. Terdapat 17 prodi di Unair yang terakreditasi ASEAN University Network-Quality Assurance (AUN-QA). 14 Prodi dengan status Accreditation Service for International Schools Colleges and Universities (ASIC). Delapan prodi dengan Accreditation Agency for Degree Programs in Engineering, Informatics/Computer Science, the Natural Sciences and Mathematics (ASIIN). Ada satu prodi dari The Alliance on Business Education and Scholarship for Tomorrow (ABEST). Hal ini membuat Unair optimis masuk 500 perguruan tinggi kelas dunia segera tercapai. Saat ini Unair menempati posisi 650-700 rangking dunia.
Ketua Badan Penjaminan Mutu Unair Prof. Sukardiman mengungkapkan capaian prodi terakreditasi internasional tersebut tentu tidak terlepas dari kerja keras seluruh pihak. Baik pimpinan di jajaran rektorat Unair maupun pimpinan di lingkungan kampus.
“Tahun ini Unair peroleh kenaikan ranking, dari posisi 751-800. Tahun 2019 masuk dalam jajaran 651-700 ranking dunia,” ujar Sukardiman kepada gatra.com di Surabaya, Rabu (3/7).
Ia juga menuturkan, prodi terakreditasi internasional tersebut adalah salah satu program kerja utama di seluruh fakultas. Upaya pemerataan pun akan dilakukan untuk mencapai World Class University (WCU). “Kami juga menyiapkan kandidat-kandidat prodi yang direkognisi internasional oleh lembaga yang kredibel di luar negeri sesuai bidang keilmuannya,”ungkapnya.
Dalam waktu dekat, Unair mengajukan beberapa prodi agar terakreditas internasional. Sejauh ini dari total 168 prodi di Unair, sebanyak 23 persen terakreditasi internasional. Yakni, prodi di bawah fakultas hukum, fakultas psikologi, dan fakultas ilmu budaya. Unair akan melakukan submit prodi-prodi yang sudah siap.
Menurutnya, meningkatnya jumlah prodi yang terakreditasi tersebut memiliki dampak besar bagi lingkungan pendidikan Unair. Salah satunya peningkatan jumlah mahasiswa asing yang masuk Unair setiap tahun. Fasilitas-fasilitas pun terus meningkat diantaranya fasilitas untuk mendukung kurikulum dan pembelajaran yang ramah difabel di lingkungan kampus.
“Ke depan Unair berfokus pada capaian akreditasi untuk prodi S-2, S-3, dan spesialis. Tujuannya, menyiapkan lulusan mahasiswa berkualitas dan kompeten,” imbuh Sukardiman.
Redaksi
Pada saat menyusun karya tulis ilmiah, apapun jenisnya, dijamin karya ini diharapkan bebas dari kesalahan.…
Pada saat melakukan penelitian, maka biasanya akan menyusun proposal penelitian terlebih dahulu. Salah satu bagian…
Dosen yang sudah berstatus sebagai dosen tetap, maka memiliki homebase. Jika hendak pindah homebase dosen,…
Pada saat memilih jurnal untuk keperluan publikasi ilmiah, Anda perlu memperhatikan scope jurnal tersebut untuk…
Memahami cara melihat DOI jurnal pada riwayat publikasi ilmiah yang dilakukan tentu penting. Terutama bagi…
Dosen di Indonesia diketahui memiliki kewajiban untuk melakukan publikasi ilmiah, termasuk publikasi di jurnal nasional…