Yogyakarta – Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora (FISHUM) Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (UIN Suka) Yogyakarta menjadi tuan rumah Annual International Conference on Social Science and Humanities (Aicosh) 2019. Konferensi internasional ini berlangsung 25-27 Juni 2019 mendatang.
Yogyakarta khususnya dan Indonesia pada umumnya merupakan daerah dengan entitas masyarakat muslim yang paling besar. Dengan adanya konferensi internasional ini, FISHUM ingin ada makna baru, ada semacam lokal Knowledge yang akan disampaikan ke peserta.
Menurut Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora (FISHUM) UIN Suka, Mochamad Sodik, tiap komunitas baik kecil maupun besar, pasti mengalami proses perubahan atau transformasi. Ia melihat, di Indonesia permasalahan agama masih dianggap faktor penting.
Dinamika sosial sekitar agama dan identitas kolektif berbasis agama selalu menjadi topik hangat. Untuk itu, UIN mencoba menelaah transformasi sosial dan identitas sertai kaitannya dengan religiusitas global.
Uniknya, semua mengambil latar pembahasan era revolusi industri 4.0. ”Bertujuan membantu komunitas akademik dan masyarakat, utamanya generasi muda, menentukan sikap bijak, berpikir lebih kritis tentang keragaman sebagai anugerah yang dimiliki negeri,” kata Sodik, dikutip isoshum.uin-suka.ac.id
Sodik melanjutkan, melalui konferensi internasional ini, akan coba dipetakan peluang dan tantangan keagamaan masa mendatang. Sehingga, mampu berperan aktif dalam proses transformasi sosial dengan sebaik-baiknya.
Selain itu, melalui konferensi internasional ini akan memacu karya-karya kreatif generasi muda dalam koridor keberagamaan yang rahmatan lil alamin. Semuanya, dalam rangka membangun peradaban kekinian yang lebih baik.
Konferensi internasional yang diselenggarakan Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora UIN Suka kali ini mengusung tema ‘Revolusi 4.0: Religiusitas, Identitas, dan Perubahan Sosial.’ Melibatkan Prodi Sosiologi, Komunikasi, dan Psikologi.
Agenda ini rencananya berlangsung pada 25-27 Juni 2019 di Ballroom Hotel Saphir Yogyakarta. Setiap prodi akan berperan memaparkan tema besar menjadi sub-sub tema.
Forum menghadirkan narasumber dari dalam dan luar negeri. Mulai Prof Macrina A. Morados (University of The Philippines Diliman), Prof Ronald A Lukens-Bull (University of North Florida), dan Dr Azhar Ibrahim (National University of Singapore).
Ada pula Prof Koentjoro (UGM), Prof Noor Aisha (National University of Singapure), dan Prof Ibnu Hamad (UI). Rektor UIN, Prof Yudian Wahyudi, akan membuka konferensi internasional.
”Konferensi internasional kali ini melibatkan kepanitiaan lintas perguruan tinggi mulai IPB, UGM, UNS, Eastern Mennonite University,” jelas Sodik.
Redaksi
Pada saat menyusun karya tulis ilmiah, apapun jenisnya, dijamin karya ini diharapkan bebas dari kesalahan.…
Pada saat melakukan penelitian, maka biasanya akan menyusun proposal penelitian terlebih dahulu. Salah satu bagian…
Dosen yang sudah berstatus sebagai dosen tetap, maka memiliki homebase. Jika hendak pindah homebase dosen,…
Pada saat memilih jurnal untuk keperluan publikasi ilmiah, Anda perlu memperhatikan scope jurnal tersebut untuk…
Memahami cara melihat DOI jurnal pada riwayat publikasi ilmiah yang dilakukan tentu penting. Terutama bagi…
Dosen di Indonesia diketahui memiliki kewajiban untuk melakukan publikasi ilmiah, termasuk publikasi di jurnal nasional…