Yogyakarta – Universitas Islam Indonesia (UII) patut berbangga atas anugerah emas SNI Award 2018 yang diberikan Badan Standarisasi Nasionla (BSN). Perhelatan yang digelar di Hotel Intercontinental, Jakarta pada Rabu (21/11) ini diikuti oleh 56 oraganisasi dan perusahaan. Sebelum seleksi, ada 208 perusahaan yang mendaftar, kemudian disaring menjadi 71 organisasi/perusahaan.
Rektor UII Fathul Wahid, M.Sc., Ph.D menerima penyerahan penghargaan dari kepala BSN, Bambang Prasetya. Ini merupakan kali kedua UII mendapat anugerah emas di acara penghargaan tersebut. 2017 lalu, UII kali pertama mengikuti SNI Awards dan langsung memboyong anugerah emas.
Diketahui, SNI Award merupakan penghargaan tertinggi dari pemerintah Republik Indonesia kepada organisasi yang dinilai telah menjalankan sistem manajemen operasional dengan baik. Serta menerapkan Standar Nasional Indonesia (SNI) secara konsisten. Pemberian penghargaan SNI Award pada tahun ini adalah yang ke-14 kalinya, sejak pertama diselenggarakan pada 2005.
Fathul Wahid menyampaikan bahwa penghargaan ini merupakan apresiasi BSN untuk warga UII. ”Kita patut bersyukur, yang diikuti kerja keras lanjutan untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas proses bisnis,” ungkapnya seperti dilansir www.uii.ac.id.
Dari 56 peserta penerima penghargaan, hanya 7 organisasi pendidikan tinggi yang mendapatkan anugerah. Empat perguruan tinggi tersebut, yaitu Akademi ATK Yogyakarta, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), dan Universitas Negeri Makassar mendapat anugerah perak. Sedang, UII bersama Universitas Surabaya dan Unika Atma Jaya Jakarta mendapat anugerah emas.
Kepala Badan Penjamin Mutu UII Kariyam, M.Si yang turut hadir dalam perhelatan tersebut menambahkan, ”Anugerah ini hasil kerja kolektif, selamat untuk UII,” imbuhnya.
Organisasi yang mendaftar SNI Awards, dari tahun ke tahun mengalami perubahan. Pada 2015, sebanyak 151 organisasi yang mendaftar. 2016 sebanyak 108 organisasi dan perusahaan, dan tahun 2017 ada 126 organisasi dan perusahaan.
Kepala BSN Bambang Prasetya mengungkapkan, proses penilaian SNI Awards dilakukan secara ketat oleh tim juri. Yaitu diketuai pakar ekonomi Rhenald Khasali dengan beranggotakan 19 orang yang ahli di bidang standarisasi dan penilaian kesesuaian. Para juri berasal dari indutri, pemerintah, perguruan tinggi, asosiasi maupun pakar management, good government, sosial ekonomi, dan financial.
Ia berharap, SNI Award dapat menjadi acuan organisasi untuk meningkatkan kinerja organisasi. Hal ini karena SNI Award menilai berbagai aspek yang dapat mendorong kemajuan organisasi dalam mewujudkan kinerja yang lebih baik. Termasuk manajemen dan kepemimpinan, fokus pada pelanggan, pengembangan sumberdaya, pengelolaan/realisasi produk, dan hasil bisnis.
SNI Award memiliki empat peringkat penghargaan yakni perunggu, perak, emas, dan platinum. Tahun ini, BSN memberikan anugerah 8 perunggu, 27 perak, 18 emas, 3 platinum, dan 1 grand platinum. Penghargaan grand platinum diberikan kepada organisasi yang tiga kali berturut-turut mampu mempertahankan peringkat platinum di SNI Award dari tahun ke tahun.
Redaksi
Pada saat menyusun karya tulis ilmiah, apapun jenisnya, dijamin karya ini diharapkan bebas dari kesalahan.…
Pada saat melakukan penelitian, maka biasanya akan menyusun proposal penelitian terlebih dahulu. Salah satu bagian…
Dosen yang sudah berstatus sebagai dosen tetap, maka memiliki homebase. Jika hendak pindah homebase dosen,…
Pada saat memilih jurnal untuk keperluan publikasi ilmiah, Anda perlu memperhatikan scope jurnal tersebut untuk…
Memahami cara melihat DOI jurnal pada riwayat publikasi ilmiah yang dilakukan tentu penting. Terutama bagi…
Dosen di Indonesia diketahui memiliki kewajiban untuk melakukan publikasi ilmiah, termasuk publikasi di jurnal nasional…