fbpx

Terbitkan buku lebih cepat HANYA 1 BULAN? Dapatkan fasilitas VIP ini secara GRATIS! Klik di sini

UII Jadi PTS Pioner Pendirian Magister Kimia

magister kimia
Peresmian Program Magister Kimia UII Yogyakarta secara simbolis ditandai dengan pemukulan gong oleh Ketua Umum Pengurus Yayasan Badan Wakaf (PYBW) UII, Drs. Suwarsono Muhammad, M.A., pada Rabu (23/1), di Gedung Prof. Dr. H. Zanzawi Soejoeti, M.Sc., Kampus Terpadu UII.

Yogyakarta – Universitas Islam Indonesia (UII) kembali membuka program studi baru pada jenjang strata dua (S2). Program Magister Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UII, resmi dibuka setelah memperoleh izin pendirian dari Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi berdasarkan Surat Keputusan No: 1142/KPT/I/2018.

Peresmian secara simbolis ditandai dengan pemukulan gong oleh Ketua Umum Pengurus Yayasan Badan Wakaf (PYBW) UII, Drs. Suwarsono Muhammad, M.A., pada Rabu (23/1), di Gedung Prof. Dr. H. Zanzawi Soejoeti, M.Sc., Kampus Terpadu UII.

Ketua Umum Pengurus Yayasan Badan Wakaf (PYBW) UII, Drs. Suwarsono Muhammad, MA. menuturkan perkembangan masa depan akan sangat kompleks, sehingga diperlukan perkembangan yang baru. Menurutnya, terdapat tiga komponen utama dalam pembaharuan tersebut yakni science, technology, dan ethic.

Sementara disampaikan Rektor UII, Fathul Wahid, ST., M.Sc., Ph.D., UII menjadi pioner sekaligus satu-satunya yang memiliki Program magister kimia, di lingkungan Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Data FORLAP DIKTI per Januari 2019 menyebutkan di Indonesia terdapat 54 program studi Magister di bidang kimia yang meliputi Teknik Kimia, Kimia, Pendidikan Kimia, dan Biokimia.

”Sampai saat ini ada 18 Program Magister Kimia di Indonesia, termasuk Program Magister Kimia UII yang baru di-launching hari ini. Dari 18 Program Magister Kimia tersebut, UII merupakan satu-satunya PTS atau merupakan PTS pertama di Indonesia yang memiliki Program Magister Kimia,” tuturnya dilansir uii.ac.id.

Dekan FMIPA UII, Prof. Riyanto, S.Pd., M.Si., Ph.D. menambahkan, tidak banyak PTS yang membuka Prodi Kimia karena dalam hal biaya sangat mahal. Ia mencontohkan, satu peralatan laboratorium harganya berkisar Rp 1 miliar, misalnya Gas Chromatography Mass Spectra (GCMS) dan Semi Electron Microscope (SEM). Padahal peralatan laboratorium yang dibutuhkan sangat banyak.

Prof. Riyanto menjelaskan, pembelian peralatan yang mahal untuk memenuhi syarat akreditasi S1 yang sudah Akreditasi A dan mendapat akreditasi internasional dari the Royal Society of Chemistry (RSC). Salah satu keunggulan Prodi Kimia UII adalah pada pengembangan penelitian minyak atsiri. ”Pada jenjang S1 mempelajari isolasi dan ekstrak dari bahan mentah, sedangkan S2 menekankan pada riset dan analisis produk-produk minyak atsiri,” paparnya.

Disampaikan Ketua Jurusan Kimia FMIPA UII, Dr. Is Fatimah, S.Si., M.Si., dalam dunia industri dan lembaga-lembaga penelitian, magister kimia diperlukan dalam pengembangan produk, riset industri, konsultan, dan pengambilan keputusan penting berbasis data riset laboratorium. Sementara di dunia pendidikan, magister kimia diperlukan sebagai guru dan dosen.

Bersamaan dengan acara launching pendirian Program Magister Kimia, FMIPA UII juga menggelar seminar nasional dengan tema Penguatan Kimia Menghadapi Era Industrialisasi 4.0. Seminar menghadirkan pembicara Ketua Himpunan Kimia Indonesia (HKI) Pusat, Prof. Dr.rer.nat. Harno Dwi Pranowo, M.Si. dan Prof. Dr. Didik Prasetyoko, M.Sc. dari Jurusan Kimia FMIPA, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).

Redaksi