Yogyakarta – Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng, D.Eng., menerima kunjungan dari Saga University yang dipimpin oleh Prof. Kohji Miyazaki selaku presiden perguruan tinggi tersebut.
Dalam kesempatan ini, perwakilan UGM dan Saga University mendiskusikan peluang kolaborasi dalam waktu ke depan yang meliputi kegiatan akademik dan pertukaran mahasiswa serta bidang-bidang lainnya.
”Kami sudah mengunjungi beberapa perguruan tinggi di Indonesia, dan kami merasa perlu untuk datang ke tempat ini. Karena UGM adalah universitas nomor satu di Indonesia,” tutur Miyazaki.
Kunjungan ini bukan yang pertama kalinya bagi delegasi dari Saga University. Karena sebelumnya kedua belah pihak juga pernah menandatangani nota kesepahaman kerja sama dengan UGM.
Saga University merupakan salah satu universitas nasional yang berbasis di wilayah Saga. Memiliki enam fakultas dan lima sekolah pasca sarjana, perguruan tinggi ini memberikan kontribusi yang cukup signifikan bagi upaya-upaya pembangunan di Jepang.
Miyazaki menuturkan, sebelumnya Saga University pernah memberikan beasiswa kepada mahasiswa UGM untuk melanjutkan pendidikan jenjang S2 di Saga. Selain itu, mahasiswanya juga beberapa kali mengikuti DREAM, kegiatan summer school yang diadakan oleh UGM. Yaitu para mahasiswa bisa saling belajar mengenal berbagai budaya serta mendiskusikan isu-isu sosial di negara mereka masing-masing.
”UGM dan Saga University memang memiliki sejarah kolaborasi yang cukup panjang. Banyak juga dosen-dosen di UGM yang merupakan alumni dari Saga,” tutur Rektor UGM.
Karena itu, ia menyambut baik kunjungan serta berbagai peluang yang ditawarkan oleh Saga untuk kerja sama di waktu yang akan datang. Dalam pertemuan ini, kedua pihak membahas berbagai isu yang relevan dengan konteks perkembangan zaman saat ini, mulai dari energi terbarukan hingga inovasi di bidang pangan.
Rektor berharap, selepas kunjungan ini UGM dan Saga University bisa memperluas area kerja sama tidak hanya meliputi bidang pertanian tetapi juga berbagai bidang lain yang menjadi keahlian dari kedua perguruan tinggi ini.
”Di UGM program studi yang ditawarkan cukup lengkap, jadi saya yakin ada bidang-bidang lain yang bisa kita garap, baik melalui fakultas maupun pusat studi,” terangnya.
Selain area kerja sama yang semakin diperluas, dalam pertemuan ini juga dibahas peluang untuk kerja sama yang lebih intensif di bidang akademik dan kemahasiswaan, untuk memberikan peluang yang lebih besar bagi mahasiswa kedua perguruan tinggi untuk saling bertukar ilmu dan pengalaman.
”Kami berharap akan ada lebih banyak mahasiswa dari Saga yang datang ke sini, begitu juga sebaliknya,” pungkas Panut.
Redaksi
Mengecek dan menyiapkan sumber pendanaan untuk kebutuhan biaya kuliah S3 tentu perlu dilakukan jauh-jauh hari…
Dosen yang mau melanjutkan studi pascasarjana tetapi sudah berkeluarga pasti akan diselimuti kebimbangan antara apakah…
Mengacu pada aturan terbaru, proses sampai persyaratan kenaikan jabatan Asisten Ahli ke Lektor mengalami beberapa…
Dosen di Indonesia tentunya perlu memahami prosedur dan ketentuan dalam perubahan status aktif dosen di…
Kejahatan phishing data tentunya perlu diwaspadai oleh siapa saja, termasuk juga kalangan akademisi. Terutama kalangan…
Sudahkah para dosen mengetahui bagaimana cara menambahkan buku ke Google Scholar? Hal ini tentu penting…