ⓘ Artikel telah disesuaikan dengan Buku Panduan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2025
Bagi para dosen yang akan memperjuangkan hibah penelitian tahun ini, Anda perlu menyiapkan proposal usulan sebaik mungkin. Salah satu informasi dalam proposal usulan ini adalah menjelaskan tujuan penelitian yang diajukan pendanannya.
Tujuan dari penelitian yang diajukan wajib dijelaskan dengan tepat karena akan menjadi salah satu pertimbangan dari tim reviewer dalam meloloskan proposal yang diajukan. Lalu, seperti apa tata cara menentukan tujuan dari penelitian yang diajukan? Dimana tujuan penelitian harus dicantumkan?
Daftar Isi
ToggleTujuan Penelitian dalam Proposal Hibah
Dikutip dari buku berjudul Cara Praktis Penulisan Karya Ilmiah, karya dari Abd. Rahman Rahim (2020), tujuan penelitian adalah rumusan kalimat yang menunjukkan adanya hasil, sesuatu yang diperoleh setelah penelitian selesai, sesuatu yang akan dicapai atau dituju dalam penelitian.
Secara sederhana, tujuan dari penelitian adalah penjelasan mengenai kenapa penelitian yang diajukan perlu segera dilaksanakan atau dijalankan. Sebab, penelitian tanpa tujuan yang jelas bisa memperbesar resiko tidak mendapatkan hasil yang berdampak (bermanfaat).
Tujuan dalam penelitian juga menjadi kunci dalam menjalankan seluruh tahapan penelitian. Adanya tujuan yang jelas, membantu peneliti menentukan tahapan dengan baik dan terstruktur sehingga memudahkan pelaksanaan dan meningkatkan efisiensi dari berbagai aspek.
Lalu seperti apa bentuk dari tujuan penelitian? Menurut Sugiyono (2010), tujuan dari dilaksanakan penelitian terbagi menjadi tiga, yaitu:
1. Bersifat Penemuan
Jenis tujuan dari penelitian yang pertama adalah bersifat penemuan. Artinya, kegiatan penelitian yang dilakukan memiliki tujuan untuk menemukan data yang benar-benar baru.
Sehingga hasil dari penelitian tersebut bisa berupa teori baru, sistem baru, dan sebagainya yang belum ditemukan dalam penelitian lain dan belum ada di tengah masyarakat.
2. Pembuktian
Tujuan yang kedua dari penelitian adalah pembuktian. Artinya, penelitian yang dilakukan memiliki tujuan untuk membuktikan suatu data, teori, dan sebagainya. Sehingga bisa diketahui apakah data dan teori tersebut adalah fakta atau ada sebaliknya.
3. Pengembangan
Jenis tujuan yang ketiga dari kegiatan penelitian adalah pengembangan. Artinya, suatu penelitian dilakukan bertujuan untukmengembangkan suatu hal, teori, produk, sistem, dan sebagainya sehingga menjadi lebih baik dan lebih efisien.
Lalu, dimana letak penulisan tujuan penelitian dalam proposal hibah? Tujuan penelitian terdapat pada poin Ringkasan. Berikut ketentuan dan isi dari Ringkasan:
SKEMA PENELITIAN DASAR | SKEMA PENELITIAN TERAPAN | |
---|---|---|
Ringkasan | Tidak lebih dari 300 kata Berisi: Urgensi, tujuan, metode, dan luaran yang ditargetkan | Tidak lebih dari 300 kata Berisi: Urgensi, tujuan, metode, dan luaran yang ditargetkan |
Tak mau proposal Anda ditolak reviewer ‘kan? Perhatikan hal berikut:
Perbedaan Tujuan dan Manfaat Penelitian
Dalam proposal usulan di program hibah penelitian, peneliti juga diwajibkan merumuskan manfaat penelitian sehingga ada banyak peneliti yang kebingungan dalam membedakan manfaat dan tujuan penelitian yang diusulkan.
Sekilas, manfaat dan tujuan dari penelitian memang sama. Akan tetapi keduanya adalah dua hal yang berbeda. Tujuan dalam penelitian menjelaskan mengenai apa yang ingin dicapai dari kegiatan penelitian yang diajukan ke program hibah.
Sementara dalam manfaat penelitian, isinya menjelaskan kontribusi atau dampak dari penelitian yang diajukan dalam program hibah. Sehingga, tujuan menjelaskan apa yang ingin dicapai sementara manfaat penelitian menjelaskan bentuk kontribusi dari hasil penelitian.
Supaya lebih mudah membedakan antara tujuan dengan manfaat penelitian pada proposal hibah penelitian. Maka berikut penjelasannya dalam bentuk contoh:
Judul Penelitian: Pengaruh Penggunaan Gadget terhadap Prestasi Akademik Siswa SMP
Tujuan Penelitian | Manfaat Penelitian |
---|---|
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada pengaruh signifikan antara durasi penggunaan gadget dan prestasi akademik siswa SMP. | Manfaat dari penelitian ini adalah manfaat secara teoritis dan manfaat secara praktis. Berikut penjelasannya: – Manfaat Teoritis: Memberikan kontribusi bagi ilmu pendidikan dalam memahami hubungan antara penggunaan gadget dan prestasi akademik – Manfaat Praktis: Memberikan wawasan bagi orang tua dan guru dalam mengatur penggunaan gadget agar tidak berdampak negatif pada prestasi siswa. |
Contoh Tujuan Penelitian Dalam Proposal Hibah Penelitian yang Didanai
Berikut beberapa contoh tujuan dalam penelitian dalam poin Ringkasan sejumlah proposal yang berhasil memenangkan hibah dari sejumlah dosen di Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA):
Contoh Tujuan Penelitian 1
Judul penelitian:
Smart Thermal Management System pada Bus Jarak Jauh (Intercity Bus) melalui Integrasi Sistem Pemanas Air dengan Sistem AC untuk Meningkatkan Kenyamanan dan Kesehatan Berkendara
Ringkasan:
Bus memiliki konsumsi energi per kilometer penumpang yang lebih rendah daripada moda transportasi lainnya. Di Indonesia, bus digunakan sebagai alat transportasi reguler dan moda angkutan pariwisata, yang keduanya mendukung penguatan ekonomi dan lingkungan yang lebih bersih.
Hasil penelusuran referensi dan observasi, teridentifikasi empat masalah dalam layanan intercity bus. Pertama, temperatur dalam bus yang terlalu dingin dengan kelembaban rendah. Kedua, temperatur rendah menyebabkan penumpang sering ke toilet untuk buang air, ini meningkatkan dehidrasi. Ketiga, temperatur air dalam toilet bus sangat dingin karena dikumpulkan dari kondensasi air dalam evaporator AC, sehingga mengurangi kenyamanan fisik. Keempat, toilet bus yang sangat dingin mempercepat pertumbuhan kuman dan bakteri.
Oleh karena itu, riset fundamental ini diusulkan untuk menyediakan desain sistem termal yang inovatif, dimana sistem pembuangan kalor pada condenser AC dimanfaatkan untuk memanaskan air dalam reservoir toilet bus. Pada tahun pertama (2023), kegiatan riset difokuskan untuk menginvestigasi karakteristik pertukaran kalor pada condenser AC.
Contoh Tujuan Penelitian 2
Judul penelitian:
Analisis Brand Image dan Kepuasan Layanan terhadap Keputusan Orang Tua dalam Memilih Sekolah
Ringkasan:
Perkembangan dalam dunia pendidikan berimplikasi pada semakin banyaknya alternatif lembaga pendidikan yang menawarkan keunggulannya masing-masing untuk menarik calon peserta didik jenjang pendidikan dasar SD/MI. Pilihan yang dimiliki masyarakat sebagai konsumen jasa pendidikan dapat dikatakan semakin meningkat pula terutama didukung adanya akses informasi cepat melalui internet yang semakin luas, hal ini menunjukkan bahwa kondisi dunia pendidikan di Indonesia semakin berkembang.
Upaya yang dilakukan oleh lembaga pendidikan untuk membangun trust kepada masyarakat dalam bidang pendidikan yaitu dengan meningkatkan mutu lembaga pendidikan yang meliputi keterwujudan, kecepat tanggapan, keandalan, empati, dan jaminan. Namun belum semua lembaga penyelenggara pendidikan memanfaatkan kesempatan akses cepat ini.
Urgensi penelitian ini dilakukan dikarenakan faktor penyebab masalah sebagai berikut, Pertama, sekolah belum mempunyai program keunggulan yang memberikan rasa trust kepada masyarakat pengguna jasa pendidikan. Kedua, sekolah belum melakukan uji SWOT pada dimensi kepemimpinan kepala sekolah atau madrasah untuk mengorganisasikan lembaga pendidikan SD/MI. Ketiga, kurangnya kepercayaan diri pengelola lembaga pendidikan SD/MI untuk bekerjasama dengan komite sekolah/madrasah demi mengawal mutu lembaga pendidikan SD/MI. Keempat, sekolah belum memanfaatkan media sosial atau teknologi sebagai media untuk mempromosikan SD/MI.
Oleh karena itu, melalui riset dasar dengan Penelitian Tesis Magister bertujuan menghasilkan konsep brand image dan kepuasan layanan terhadap keputusan orang tua dalam memilih sekolah di Kabupaten Magelang.
Contoh Tujuan Penelitian 3
Judul penelitian:
Inovasi Pembelajaran Berdiferensiasi di Sekolah Dasar: Studi Alternatif Pendekatan Nalar Suprarasional
Ringkasan:
Fenomena adanya diversifikasi potensi murid di sekolah dasar yang selama ini diseragamkan dalam strategi pembelajarannya memunculkan masalah tersendiri dari sistem pendidikan yang diberlakukan. Urgensi dalam penanganan masalah tersebut dengan sistem pembelajaran berdiferensiasi menjadi faktor utama dalam mengembangkan potensi murid sesuai dengan kemampuannya, meskipun hal tersebut menimbulkan kesulitan dalam manajemen pembelajaran bagi guru. Oleh sebab itu, perlunya riset dalam memecahkan problematika pembelajaran berdiferensiasi dengan menemukan inovasi pendekatan baru. Inovasi tersebut sebagai alternatif strategi pembelajaran yang tetap mengedepankan nilai-nilai karakter dengan penguatan nalar suprarasional.
Dengan demikian tujuan dari penelitian ini adalah untuk (1) memetakan problematika diversifikasi potensi nalar murid di sekolah dasar, (2) menganalisis strategi yang digunakan guru selama ini dalam pembelajaran berdiferensiasi, (3) mengembangkan alternatif pendekatan nalar suprarasional pada pembelajaran berdiferensiasi, (4) menganalisis dinamika hasil pembelajaran dan nilai karakter yang berkembang pada murid dengan strategi pembelajaran diferensiasi berbasis suprarasional.
Contoh Tujuan Penelitian 4
Judul Penelitian:
Inovasi Model Wakaf Kontemporer dalam Pengembangan Pendidikan Tinggi Islam dengan Pendekatan Analytic Network Process (ANP)
Ringkasan:
Sebagai katalis perubahan dan pembangunan sosial berkelanjutan, Pendidikan tinggi Islam belum mampu merealisasikan pilar ke-4 pada Sustainable Development Goals (SDGs) – kualitas Pendidikan – ini disebabkan oleh minimnya sumber pembiayaan guna pemenuhan operasionalnya. Untuk itu, dibutuhkan sumber pembiayaan lain seperti wakaf.
Berdasarkan riset sebelumnya, peran penting wakaf tersebut belum maksimal dikarenakan tidak meratanya kapasitas dan kapabilitas pengelola wakaf sehingga mengakibatkan rendahnya tingkat inovasi wakaf, khususnya bagi pengembangan Pendidikan tinggi Islam di Indonesia. Artinya, tersedia potensi besar inovasi wakaf di Indonesia dan mengindikasikan bahwa gagasan penelitian ini layak secara empirik dianalisa melalui sebuah riset dasar.
Riset ini memiliki urgensi dalam melengkapi literatur terkait topik inovasi dan secara makro, hasil penelitian ini bermanfaat bagi pengembangan teori wakaf dan pemecahan masalah pengelolaan wakaf yang sebelumnya telah dikritik karena tidak memiliki fleksibilitas untuk bersaing dengan perubahan waktu.
Cara Membuat Tujuan Penelitian
Melalui penjelasan di atas, tentunya sudah memahami apa itu tujuan penelitian dan perbedaannya dengan manfaat penelitian. Namun, bagaimana cara menentukan tujuan penelitian tersebut?
Peneliti seringkali kesulitan dalam menentukan tujuan dari penelitian yang diajukan dalam sebuah program hibah. Hal ini ternyata dialami cukup banyak peneliti, karena dalam menyusun rumusan masalah ada beberapa pertanyaan.
Umumnya, tujuan penelitian akan sejalan dengan rumusan masalah tersebut. Namun, tujuan dari penelitian dianjurkan fokus pada satu hal. Jika memang lebih, maka harus saling berkaitan atau ada relevansi. Berikut tata cara membuat tujuan dari penelitian:
1. Memahami Rumusan Masalah
Tahap pertama dalam cara membuat tujuan dari penelitian adalah memahami dulu rumusan masalah. Umumnya, peneliti akan merumuskan dulu poin-poin yang menjadi rumusan masalah.
Penelitian yang akan dilakukan nantinya wajib menjawab semua pertanyaan dalam rumusan masalah tersebut. Maka tujuan dari penelitian tersebut adalah sesuai isi rumusan masalah.
Maka, peneliti perlu memahami rumusan masalah yang sudah dibuat. Kemudian merumuskan tujuan spesifik dari penelitian yang akan dilakukan. Contohnya:
Rumusan masalah: “Apakah terdapat pengaruh penggunaan media sosial terhadap prestasi akademik siswa?”
Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media sosial terhadap prestasi akademik siswa di SMA X.
2. Memilih Kata Kerja
Dalam merumuskan tujuan penelitian, kalimat yang disusun wajib menggunakan kata kerja yang tepat. Seperti penjelasan sebelumnya, jenis tujuan dalam penelitian bisa menemukan, mengembangkan, maupun membuktikan.
Berikut adalah kata kerja yang bisa dipilih dalam merumuskan kalimat berisi tujuan dari penelitian:
- Mengetahui: Penelitian ini memiliki tujuan mengetahui dampak penggunaan media sosial pada prestasi akademik siswa SMA.
- Menganalisis: Penelitian ini bertujuan menganalisis dampak penggunaan media sosial pada prestasi akademik siswa SMA.
- Mendeskripsikan: Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan penggunaan media sosial pada prestasi akademik siswa SMA.
- Mengidentifikasi: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi penggunaan media sosial pada prestasi akademik siswa SMA.
- Menguji: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji apakah media sosial berdampak negatif pada prestasi akademik siswa SMA.
Dalam memilih kata kerja di dalam kalimat tujuan penelitian, peneliti juga bisa menyesuaikan dengan jenis penelitian yang dilakukan. Misalnya, jika penelitian yang diajukan adalah penelitian kuantitatif maka bisa memakai kata kerja menganalisis, menguji, membandingkan, dan sejenisnya.
3. Membuat Tujuan Penelitian yang Spesifik dan Bisa Diukur
Tahap berikutnya adalah membuat tujuan dari penelitian lebih spesifik dan bisa diukur. Artinya, tujuan yang dirumuskan harus dibuat spesifik dan kemudian bisa diukur untuk menjelaskan hasil penelitian dengan mudah.
MIsalnya, jika penelitian bertujuan mengetahui dampak dari penggunaan media sosial terhadap prestasi akademik siswa SMA. Maka tujuan ini masih bersifat umum, sebab dampak disini bisa dampak negatif dan juga positif.
Maka bisa atau disarankan untuk dibuat lebih spesifik. Misalnya seperti beberapa contoh berikut:
- Menganalisis dampak penggunaan media sosial terhadap konsentrasi belajar siswa kelas XI SMA. (dampak spesifik pada konsentrasi belajar).
- Mengetahui dampak penggunaan media sosial terhadap nilai ujian siswa kelas XI SMA. (dampak spesifik pada nilai ujian).
- Mengetahui dampak penggunaan media sosial terhadap cara belajar siswa kelas IX SMA. (dampak spesifik pada cara belajar).
4. Mengecek Ulang dan Revisi Jika Diperlukan
Tahap akhir, adalah mengecek ulang kalimat dari tujuan penelitian yang sudah dirumuskan. Kemudian melakukan koreksi atau revisi jika memang diperlukan. Jika merasa tidak ada kesalahan, maka revisi tidak perlu dilakukan.
Sebagai pertimbangan, para peneliti juga bisa meminta saran atau masukan dari dosen lain. Terutama dosen senior yang juga sering menerima hibah. Sehingga bisa membantu mengoreksi apakah tujuan yang dirumuskan sudah tepat atau perlu direvisi.
Secara teknis, penyusunan tujuan penelitian dalam proposal harus jelas dan ringkas. Apalagi, tujuan disini biasanya masuk ke dalam bagian Ringkasan dari proposal. Dimana ada batasan jumlah kata.
Oleh sebab itu, dalam merumuskannya perlu diberi penanda seperti penggunaan frasa “tujuan penelitian ini..”, “tujuan dari penelitian ini..”, “Oleh sebab itu, penelitian ini penting dilakukan untuk..”, dan sejenisnya.
Kemudian, dianjurkan untuk disusun menjadi kalimat ringkas dan efektif. Jadi, perhatikan juga panjang pendek kalimat. Sehingga tetap efektif dan mudah dipahami oleh tim reviewer. Perhatikan tanda baca, untuk meminimalkan kalimat susah dipahami.
Tak mau proposal Anda gagal di tahap seleksi awal ‘kan? Baca pembahasan yang sudah Kami rangkum untuk Anda berikut ini:
- Mengenal Format Vancouver yang Jadi Standar Penilaian Proposal Hibah
- State of The Art dalam Penelitian dan 3 Cara Menentukannya
- Roadmap Penelitian Dosen dan Prinsip Dasar, Sudah Sesuai?
- Contoh dan Cara Membuat Judul Proposal Penelitian yang Menarik Reviewer
- Kerangka Proposal Penelitian dan Cara Menyusunnya
- Struktur dan Contoh Ringkasan Proposal Hibah yang Lolos Seleksi
- Format dan Contoh Proposal Hibah Dosen Pemula