Informasi

Tujuh Metode Pembelajaran Untuk Meningkat Kualitas Pembelajaran

Metode pembelajaran di Indonesia dianggap kurang ideal. Maju tidaknya pendidikan selain dipengaruhi oleh pendidik/guru/dosen juga dipengaruhi metode yang digunakan. Dengan kata lain, ada sinergi antara pendidik dan metode yang digunakan.

Metode pembelajaran di Indonesia dan di negara maju jelas jauh berbeda. Kurikulum yang digunakan pun berbeda-beda. Setiap negara memiliki cara pembelajaran sendiri. Dari sekian puluhan tahun, metode pembelajaran di Indonesia terus dievaluasi dan berbenah diri. Sampai detik ini, pembelajaran di Indonesia masih perlu ditingkatkan.

Siap ataupun tidak siap, dunia pendidikan di Indonesia berhadapan dengan persaingan global. Oleh sebab itu, dunia pendidikan terus dibenahi lewat banyak cara, salah satunya membenahi sistem pembelajarannya. Membutuhkan waktu dan upaya lebih saat menjalankan metode pembelajaran, hal ini terkait dengan proses mempersiapkan anak didik menjadi lulusan berkarakter dan berkualitas. Berikut beberapa metode/model pembelajaran.

Pembelajaran Sistem STEM

Pakar Pendidikan, Indra Charismiadji mengungkapkan bahwa mempersiapkan peserta didik dilakukan jauh-jauh hari. Hal ini penting, untuk menghadapi persaingan global. Salah satu dengan metode pembelajaran sistem STEM (Science, Technology, Engineering, dan Math). Sistem pembelajaran ini paling banyak digunakan di banyak negara.

Sistem STEM merupakan metode pembelajaran yang mengajak peserta didik langsung berintegrasi dengan mata pelajaran. Mata pelajaran tersebut nantinya akan dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari. Keahlian sistem STEM meliputi kolaborasi, kreasi, komputerisasi, berfikir kritis, mandiri dalam belajar dan pemahaman budaya. Metode pembelajaran ini berbasis teknologi. Anak diajarkan tentang computational thinking.

Pembelajaran Koperatif

Pembelajaran koperatif merupakan metode belajar yang dilakukan secara berkelompok. Metode ini menekankan kerjasama. Siswa dilatih menjadi pribadi yang mampu mengutarakan pendapat, bertanggungjawab, melatih untuk kooperatif. Metode  pembelajaran kooperasi secara tidak langsung membentuk dan menyiapkan peserta didik dilatih membentuk kelompok secara heterogen, terbiasa melakukan presentasi hasil kelompok, terbiasa kerja kelompok dan pelaporan.

Pembelajaran Kontekstual  

Sistem pembelajaran kontekstual pendidik mengawali pembelajaran dengan mengajukan tanya jawab. Tanya jawab dapat diawali secara terbuka, ramah tamah dan negosiasi. Peserta didik diajak berdialog terkait dengan daily life modeling. Efek positif dari metode pembelajaran ini, peserta didik merasa dilibatkan dan akan membentuk motivasi belajar.

Peserta didik tidak melulu di cekoki dengan teori, melainkan langsung terjun secara konkret. Peserta didik benar-benar terlibat, mengalami. Indikator pembelajaran kontekstual terdiri beberapa model. Diantarannya, modeling, questioning, learning community, inquiry, constructivisme, dan reflection authentic assessment.

Pembelajaran RME

Pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME) dikembangkan dengan pola guided reinvention. Pola ini digunakan untuk mengkontruksi konsep-aturan melalui proses matematika horizontal dan vertikal. Matematika horizontal menyelesaikan persoalan lewat persoalan dan proses dunia empirik. Misalnya menggunakan algoritma, prinsip, fakta. Sedangkan matematika vertikal bagian dari pengembangan matematika, reorganisasi matematika lewat proses rasio.

Pembelajaran Direct Learning

Metode pembelajaran direct learning disebut juga pembelajaran langsung. Sifat metode ini prosedural dan informatif. Pembelajarannya memiliki fokus pada tema tertentu. Penyampaiannya disampaikan secara langsung. Tujuan pembelajaran ini diharapkan mampu mengevaluasi, dapat melatih kemandirian siswa, dan menyiapkan peserta didik yang lebih berkualitas.

Pembelajaran Problem Solving

Pembelajaran problem solving merupakan pembelajaran yang melatih peserta didik mengembangkan kemampuan untuk menyesuaikan dan menyelesaikan masalah. Peserta didik secara tidak langsung diajarkan bagaimana berorientasi pada masalah, mencari jalan keluar tanpa menganggu dan mengeluarkan dampak pada lain-lain.

Pembelajaran problem solving melatih peserta didik menemukan pola, algoritma dan aturan sederhana menyederhana masalah. Metode pembelajaran ini dapat dilakukan dengan membuat kelompok dan diberi tugas untuk mengidentifikasi masalah. Masalah yang ada dan yang timbul, di eksplorasi, diinvestigasi dan kemudian ditemukan jalan keluarnya.

Pemecahan masalah yang dilakukan secara elaborasi disebut dengan metede pembelajaran problem posing. Pembelajaran ini menuntut peserta didik melakukan rumusan masalah yang sederhana agar dapat dipahami. Ada juga istilah problem terbuka (open ended), pembelajaran yang mengarahkan pada solusi yang fleksibel dan beragam. Pemikiran terbuka akan mendorong ide orisinalis, kritis, komunikasi-interaksi, kognitif tinggi dan keterbukaan. Peserta didik pun dituntut untuk berimprovisasi saat memperoleh jalan keluar.

Pembelajaran Bersiklus dan Probing-prompting

Pembelajaran bersiklus disebut dengan cycle learning. Pembelajaran ini mengajarkan peserta didik mengekplorasi pengalaman secara eksplorasi. Sedangkan probing-prompting teknik pembelajaran yang diawali dengan mengajukan pertanyaan. Bentuk pertanyaannya bersifat mengiring pada ilmu pengetahuan baru. Metode probing-promting pendidikan tidak mudah menyalahkan peserta didik. Kesalahan yang ditimbulkan siswa tetap harus dihargai. Kesalahan bagian dari proses dan tanda peserta didik itu sedang belajar.

Metode pembelajaran yang baik membutuhkan sinergisitas seorang pengajar/pendidikan/dosen. Karena mereka adalah motor penentu. Ibarat kendaraan, motor dapat mengantarkan si pengendara ke tempat tujuan dengan selamat, jika dikendalikan dengan tepat. Sebaliknya, kendaraan tidak akan berjalan bahkan bisa rusak akibat terjatuh karena tidak dapat dikendalikan dengan tepat. Dari ketujuh metode pembelajaran tersebut semoga bermanfaat. (Elisa)

 

Referensi:

 

Admin Dunia Dosen

Admin Website Dunia Dosen Indonesia.

Recent Posts

Penerapan Metode Pembelajaran Case Study di Perguruan Tinggi

Sejalan dengan diterbitkannya Permendikbudristek Nomor 44 Tahun 2024, maka diterbitkan pula pedoman pelaksanaan berisi standar…

5 days ago

6 Solusi saat Google Scholar Tidak Bisa Dibuka

Mau upload publikasi tapi Google Scholar tidak bisa dibuka? Kondisi ini bisa dialami oleh pemilik…

5 days ago

Artikel Tidak Terdeteksi Google Scholar? Ini 2 Solusinya

Beberapa dosen memiliki kendala artikel tidak terdeteksi Google Scholar. Artinya, publikasi ilmiah dalam bentuk artikel…

5 days ago

S2-S3 Gratis di Thailand dengan Vistec Scholarship 2025

Mau lanjut studi pascasarjana dengan beasiswa tetapi berat karena harus meninggalkan keluarga? Tak perlu khawatir,…

5 days ago

Chinese Government Scholarship Dibuka untuk S1 Hingga S3, Daftar Segera!

Anda sudah menjadi dosen harus melanjutkan S3? Jika Anda menargetkan beasiswa fully funded dan masih…

1 week ago

Stipendium Hungaricum Scholarship Programme 2025 Dibuka, Cek Sekarang!

Melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi di luar negeri, semakin mudah dengan berbagai program beasiswa.…

2 weeks ago