Tips untuk dosen perlu Anda, sebagai dosen muda. Sebagai dosen muda bisa dibilang dosen yang satu ini adalah dosen pemula yang belum memiliki banyak pengalaman dalam mengajar mahasiswa di kampus. Sehingga, dosen seperti ini membutuhkan banyak tips untuk dosen.
Walaupun demikian, Anda sebagai dosen muda akan memulai menjadi dosen perlu mempersiapkan beberapa hal untuk menunjang kelancaranmu dalam mengajar mahasiswa di awal-awal perkuliahan. Hal terpenting yang harus Anda persiapkan adalah mental, karena mengajar mahasiswa dan siswa di sekolah memiliki tingkat kesulitan yang berbeda. Berikut ada 7 hal yang perlu Anda perhatikan sebelum Anda benar-benar terjun mengajar mahasiswa di kampus.
Sebagai mahasiswa pasti punya pengalaman memiliki dosen dengan berbagai macam karakteristik sifat dan kebiasaan. Beda usia antara dosen satu dan dosen yang lainnya tentu juga beda karakteritik yang dimiliki. Dosen yang sudah tua pada umumnya terkesan galak, disiplin, dan killer. Hal itu tentu saja berbeda dengan dosen muda yang belum memilki banyak pengalaman dalam mengajar mahasiswa di kelas dan memerlukan beberapa tips untuk dosen. Berbagai macam sifat dan sikap para mahasiswa tentu membutuhkan trick tertentu untuk mewujudkan kegiatan belajar mengajar yang kondusif.
Tips untuk dosen yang perlu Anda perhatikan adalah bagaimana cara memikat perhatian mahasiswa di awal perkuliahan. Memikat perhatian di sini bukan berarti Anda menggunakan pakaian dan dandanan yang berlebihan. Gunakan pakaian dan dandanan yang biasa saja.
Justru jika Anda menggunakan yang berlebihan, mahasiswa tidak akan fokus ke mata kuliah yang Anda sampaikan. Anda bisa memulai perkuliahan dengan pengenalan diri Anda dan mahasiswa yang Anda ampu satu persatu. Di awal perkuliahan sebaiknya Anda tidak langsung masuk ke materi perkuliahan, karena itu akan menurunkan semangat mahasiswa.
Di awal perkuliahan cobalah untuk menjelaskan peraturan yang ada di kelasmu, seperti toleransi keterlambatan, pengumpulan tugas, dan lain-lainnya. Buatlah mahasiswa akan merasa asyik dan senang ketika mengikuti kelasmu. Anda juga bisa memberikan silabus atau rencana pembelajaran selama satu semester ke depan, jadwal mid semester, dan jadwal ujian semester.
Setelah Anda melakukan pengenalan di awal perkuliahan dan menjelaskan rencana pembelajaran selama satu semester ke depan, perhatikan tips untuk dosen selanjutnya. Untuk pertemuan selanjutnya, Anda harus memikirkan materi perkuliahan yang akan Anda sampaikan pada mahasiswa di kelasmu.
Buatlah materi yang ringan untuk dipelajari, bukan hanya memberi penjelasan terus menerus. Hal tersebuat akan membuat mahasiswa merasa bosan dan mengantuk mengikuti mata kuliahmu. Materi yang ringan seperti menggunakan games sebagai kegiatan pemanasan di menit-menit awal.
Selain itu, ada baiknya Anda mencatat hal-hal apa saja yang akan Anda lakukan di kelas. Catat di selembar kertas kecil untuk mengingatkan Anda ketika mengajar. Hal itu akan membuat materi yang Anda sampaikan terstruktur dengan baik, sehingga mahasiswa akan lebih mudah menangkap materi yang Anda sampaikan.
Banyak di antara dosen-dosen di kampus ketika mengajar mahasiswa menggunakan gaya mengajar yang monoton. Misalnya, memberikan handout kepada mahasiswa, menjelaskan, kemudian selesai dan pulang. Gaya mengajar yang seperti itu akan membuat mahasiswa cepat bosan dan mudah lupa tentang materi yang disampaikan oleh dosennya.
Jika Anda salah satu yang menghindari gaya mengajar seperti ini, ada baiknya Anda perlu tips untuk dosen ini. Cobalah memutar otak untuk mencari cara agar mahasiswa lebih gampang untuk menyerap materi yang Anda sampaikan.
Dengan menggunakan gaya mengajar yang santai tapi serius, bisa menjadi solusi untuk memudahkan mahasiswamu. Gaya santai di sini bisa diartikan memiliki sikap friendly kepada mahasiswa ketika mengajar, tentunya dengan materi yang mudah diterima oleh mahasiswa. Gaya santai seperti ini paling menjadi favorit oleh mahasiswa karena gaya tersebut jauh dari kesan dosen killer yang paling dihindari oleh mahasiswa.
Kebanyakan dari dosen masih menggunakan metode lecturer-centered learning sebagai metode yang diterapkan ketika belajar mengajar di kelas. Metode tersebut memusatkan pembelajaran hanya kepada dosen seorang tanpa melibatkan mahasisiswa sebagai target pembelajaran. Perkuliahan seperti itu hanya terpusat di satu titik, yaitu dosen.
Hal ini tentu akan mengurangi keterlibatan mahasiswa dalam perkuliahan. Anda sebagai dosen pemula, ada baiknya mencari metode yang mampu melibatkan mahasiswa dalam belajara mengajar. Anda bisa meminta mahasiswa untuk membuat grup presentasi yang akan mempresentasikan materi tertentu.
Dengan cara ini, mahasiswa akan belajar dan mencari informasi sendiri terkait materi yang mereka peroleh. Sehingga dosen bukan lagi satu-satunya pemberi informasi, tetapi mahasiswalah yang akan aktif memberi dan menyerap informasi yang didapatkan.
Gambaran suasana perkuliahan yang terpusat pada dosen saja tentu akan menimbulkan kesan monoton dan membosankan bagi mahasiswa yang mengikuti mata kuliah tersebut. Hal ini tentu akan berbeda jika Anda menerapkan sistem student-centered learning sebagai pusat pembelajaran di kelasmu.
Anda tidak harus menjelaskan materi dari awal sampai akhir perkuliahan, namun mahasiswa yang akan giliran untuk memberikan informasi terkait materi yang akan mereka presentasikan. Sehingga akan timbul interaksi yang bagus antara dosen dan mahasiswa di kelas tersebut.
Jika suasana perkuliahan sudah terjalin dua arah dan interaktif, ada baiknya Anda memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk menyampaikan ide atau gagasan terkait materi yang disampaikan. Berikan juga hak kepada mahasiswa untuk bertanya jika terdapat hal-hal yang kurang jelas.
Baca juga: 6 Daya Tarik Profesi Dosen Yang Tidak Dimiliki Profesi Lain
Hal ini akan menciptakan perkuliahan yang efektif, sehingga Anda bisa mengetahui seberapa jauh mahasiswamu menguasai materi yang Anda sampaikan. Jika memang mereka belum memahami materi tersebut, Anda bisa mencari metode lain sebagai alternatif yang sekiranya akan membuat mahasiswamu bisa memahami dengan mudah. Jangan sampai Anda bersikap masa bodoh dengan pemahaman mahasiswa dan membiarkan begitu saja.
Saat ini kecanggihan teknologi sudah menyebar hampir seluruh belahan dunia manapun, tak terkecuali untuk pemanfaatannya di dunia pendidikan. Hampir seluruh kampus menggunakan teknologi untuk mendukung proses perkulihaan, seperti penggunaan komputer, laboratorium yang dilengkapi dengan sistem audio video yang canggih, dan masih banyak lagi.
Tips untuk dosen selanjutnya, ikutilah perkembangan teknologi. Teknologi semacam itu perlu Anda gunakan untuk menunjang kegiatan belajar mengajar di kelasmu. Hal ini karena jika melihat dari usia para mahasiswa tersebut, kebanyakan dari mereka sudah terbiasa untuk menggunakan kecanggihan teknologi ini.
Sehingga jika Anda memanfaatkan teknologi tersebut, Anda bisa dengan mudah menyampaikan materi perkuliahan. Memanfaatkan apa yang sedang disenangi oleh mahasiswa akan menjadi nilai plus buat Anda dalam kegiatan belajar mengajar.
Menjadi dosen muda tentu bukan perkara yang mudah untuk mengajar mahasiswa di kampus. Jika dibandingkan dengan dosen senior tentu pengalaman yang dimiliki akan jelas berbeda. Namun, menjadi dosen muda tidak selamanya sulit dan menakutkan. Ada 7 tips yang perlu Anda coba untuk diterapkan ketika Anda mengajar.
Semua tips untuk dosen ini untuk mewujudkan suasana perkuliahan yang kondusif, interaktif, dan terarah. Sudah siap untuk memulai mengajar mahasiswa Anda? Selamat mencoba ya!
Demikian artikel berjudul 7 Tips untuk Dosen Muda Saat Mengajar Mahasiswa di Kelas! Semoga bermanfaat.
Mengecek dan menyiapkan sumber pendanaan untuk kebutuhan biaya kuliah S3 tentu perlu dilakukan jauh-jauh hari…
Dosen yang mau melanjutkan studi pascasarjana tetapi sudah berkeluarga pasti akan diselimuti kebimbangan antara apakah…
Mengacu pada aturan terbaru, proses sampai persyaratan kenaikan jabatan Asisten Ahli ke Lektor mengalami beberapa…
Dosen di Indonesia tentunya perlu memahami prosedur dan ketentuan dalam perubahan status aktif dosen di…
Kejahatan phishing data tentunya perlu diwaspadai oleh siapa saja, termasuk juga kalangan akademisi. Terutama kalangan…
Sudahkah para dosen mengetahui bagaimana cara menambahkan buku ke Google Scholar? Hal ini tentu penting…