Tips

Tips Praktis Menulis Buku Ajar dan Buku Referensi dalam 8 Pekan (Lanjutan)


Duniadosen.com kemarin telah mengulas tentang tips praktis menulis buku ajar dan buku referensi dalam 8 pekan, yang baru mengulas pekan 1 hingga pekan 3. Pada artikel ini duniadosen.com melanjutkan tips praktis menulis buku ajar dan buku referensi pada pekan 4 hingga pekan 8.

Pekan ke- 4

Selesaikan per Bab

Perhatian!

“Jangan pernah mengedit tulisan sebelum tulisan itu tuntas. Biarkan saja, edit belakangan. Menulis saja terus sampai bahan di kepala habis.”

Write The Way You Talk

Tips praktis menulis buku ajar atau buku referensi di pekan ke-4 ini adalah tulislah materi buku Anda seperti Anda berbicara/mengajar di kelas. Anggaplah Anda sedang berbicara di ruang kuliah kepada mahasiswa, tetapi tangan Anda bergerak menuliskannya. Cara ini cukup ampuh, karena memang telah terbukti dengan cara itu tulisan akan terasa lebih hidup dan enak dibaca.

Cara lainnya adalah, Anda bicara menggunakan recorder untuk merekam suara Anda. Kemudian, putar ulang dan ketikan suara Anda tadi menjadi tulisan. Intinya menulislah seperti cara Anda berbicara.

Menulis dengan Pendekatan Artikel

Dengan tips praktis menulis buku ajar ini, Anda merasa lebih ringan dalam menulis. Karena pendekatan ini memecah tulisan menjadi beberapa bagian. Caranya adalah:

  • Selalu lihat outline
  • Manfaatkan slide presentasi mata kuliah Anda yang tersusun rapi tiap pertemuannya
  • Kerjakan point-point dari outline sebagai satu file sendiri dalam bentuk artikel
  • Tandai outline yang sudah selesai dan kerjakan yang belum

Pekan ke-5

Tetap Semangat selesaikan Bab per Bab

“Jangan lupa jika sudah selesai, file pada komputer dibubuhi dengan kata “beres””.

Tanamkan semangat buku ini harus selesai. Ingat kembali tujuan dan benefit yang Anda peroleh ketika buku ini terbit. Dan ingat, tidak ada tulisan yang sempurna. Masih ada ediri revisi ke depannya.

Jangan Menulis sambil Mengedit

Alasannya adalah;

  1. Proses penulisan akan terhenti begitu Anda mengedit. Bahan yang siap dikeluarkan akan terhambat bahkan bisa hilang oleh pikiran lain yang menilai tulisan tulisan Anda sendiri.
  2. Ketika mengedit, otak kiri Anda bekerja dan mengeluarkan berbagai pendapat; kurang bagus, kurang pas, dan banyak kekurangan lainnya dari tulisan tersebut.
  3. Apa yang sudah Anda tuliskan bisa hilang lagi karena mengedit biasanya sama dengan menghapus
  4. Proses mengeluarkan pikiran menjadi lambat. Proses menulis akan menjadi lebih panjang dan lama, bahkan mungkin tidak akan pernah tuntas.
  5. Semua yang ditulis harus dianggap sebagai bahan baku. Bukan tulisan akhir. Dengan anggapan itu maka hasil tulisan pertama tidak perlu diperdebatkan lagi. Tulisan harus dirombak atau diedit dilakukan diakhir.

Awali Tulisan dengan Contoh

Biasanya pada bab baru Anda terjebak dengan kalimat atau kata sama, yang mugkin membosankan. Dengan menggunakan contoh yang berbentuk naratif/cerita, mempermudah dalam proses penulisan dan membuka pintu ide selanjutnya.

ilustrasi. (Sumber Foto: publishingschool.com)

Pekan ke-6

“Buku Ini Harus Selesai Pekan Ini”

Mengecek Ulang

Cek ulang semua dari awal, mulai dari Daftar Isi, Kata Pengantar, Pendahuluan, Bab per Bab, Daftar Pustaka, Glosarium, Index, termasuk profil penulis. Untuk mempermudah proses pengecekan, sebaiknya untuk mencetak/print seluruh naskah Anda.

Kemudian baca satu persatu, lembar demi lembar secara teliti. Coret dan tandai bagian yang salah/kurang tepat. Selanjutnya, ketik ulang/koreksi pada file yang di revisi tersebut di komputer/laptop Anda.

Lakukan Proses Editing Sendiri Sesuai Selera

Editlah mulai dari penggunaan huruf sampai dengan kalimat terakhir. Di sini Anda bukan hanya memeriksa yang salah tetapi juga memperbaiki gaya bahasa, logika bahasa, dan rasa bahasa. Ingat kembali teori menulis . jika diperlukan sediakan kamus bahasa Indonesia, agar dapt menemukan kosakata yang variatif.

  1. Gaya bahasa
  2. Ejaan
  3. Logika bahasa
  4. Rasa bahasa

Perhatian!

Pada pekan ini, Anda dipersilahkan untuk melakukan editing sesempurna mungkin. Namun, Anda harus tetap ingat bahwa tidak ada tulisan yang sempurna. Terimalah hasil tulisan Anda sebagai hasil terbaik saat itu. Jangan khawatir, masih ada edisi revisi besok.

Mempercantik Naskah

  • Gunakan maksimal 3 jenis font yang berbeda (contoh: paragraph pakai font A; poin, pertanyaan, dan pernyataan pakai font B; contoh kasus dan informasi kutipan pakai font C)
  • Untuk materi yang sulit diterangkan menggunakan kalimat, dapat disertakan ilustrasi gambar sederhana.

Pekan ke-7

Di pekan ini, proses editing harus selesai. Cukup 1 pekan saja dalam melakukan proses editing.

Meminta orang lain untuk membaca naskah

Manfaatnya adalah sebagai berikut:

  1. Mendapat masukan dari pakarnya, dan belum pernah terpikirkan sebelumnya.
  2. Memastikan isi buku layak terbit
  3. Mengoreksi berbagai kesalahan dalam naskah
  4. Menguatkan dan memperluas jaringan Anda

Cari dan mintalah endorsement dari tokoh penting yang mendukung buku Anda. Manfaatnya yaitu:

  1. Memperkuat tema yang diangkat dalam buku
  2. Mendapat dukungan dari berbagai pihak dengan bidang beragam
  3. Mendapatkan jaringan baru yang mungkin akan bermanfaat di masa depan
  4. Memancing orang lain agar mau membeli buku tersebut
  5. Jika berhasil mendapatkan endorsement dari tokoh terkenal, bisa menjadi sebuah promosi buku yang sangat menguntungkan.

Pekan ke-8

Hubungi Penerbit yang Berkualitas

Di pekan ini saatnya Anda menghubungi pihak penerbit, karena memang naskah Anda sudah siap untuk masuk ke dalam dapur penerbitan. Pada proses ini Anda akan menandatangani SPPB (Surat Perjanjian Penerbitan Buku) dengan pihak penerbit. Pastikan bahwa Anda benar mengetahui isi (hak dan kewajiban) dari masing-masing pihak.

Krosecek Ulang untuk yang Terakhir Kalinya

Sebelum proses ini berjalan, sebaiknya jika dilakukan satu kali lagi koreksi ulang seluruh tulisan Anda agar lebih akurat penyampaiannya. Endorsement yang Anda minta kepada kolega/atasan/rekan wajib dimasukkan ke dalam naskah.

Jangan biarkan proses penerbitan buku ini terhambat karena menunggu endorsement dan testimonial yang lama. Beri tenggat waktu yang jelas dan tegas.

Buku Bukan Karya Pribadi Penulis

Perlu dipahami, bahwa menulis buku bukanlah semata-mata karya pribadi seorang penulis tetapi merupakan kerjasama dan kolaborasi antara penulis itu sendiri dengan editor naskah, illustrator, desainer sampul depan, lini produksi, dan penerbit.

Artinya, menulis buku adalah sebuah karya kolektif untuk kepentingan bersama dan masa depan database keilmuan Indonesia yang semakin beragam.

Demikian tips praktis menulis buku ajar dan buku referensi dalam 8 pekan. Semoga bermanfaat. Kami pun sangat menerima kritik, saran dan masukan membangun dari Anda para dosen untuk isi konten website duniadosen.com.

Sedang menulis Buku Ajar buat naik jenjang karir tapi tidak yakin format dan aturan isinya? Ebook ini bisa jadi panduan
MASIH GRATIS! Panduan Menulis Buku Ajar (Versi Cepat Paham)
Menulis jadi mudah, angka kredit bertambah

Redaksi

Recent Posts

Biaya Kuliah S3 di Dalam dan Luar Negeri

Mengecek dan menyiapkan sumber pendanaan untuk kebutuhan biaya kuliah S3 tentu perlu dilakukan jauh-jauh hari…

1 day ago

5 Tips S3 ke Luar Negeri dengan Membawa Keluarga

Dosen yang mau melanjutkan studi pascasarjana tetapi sudah berkeluarga pasti akan diselimuti kebimbangan antara apakah…

1 day ago

Syarat dan Prosedur Kenaikan Jabatan Asisten Ahli ke Lektor

Mengacu pada aturan terbaru, proses sampai persyaratan kenaikan jabatan Asisten Ahli ke Lektor mengalami beberapa…

2 days ago

Perubahan Status Aktif Dosen Perlu Segera Dilakukan

Dosen di Indonesia tentunya perlu memahami prosedur dan ketentuan dalam perubahan status aktif dosen di…

2 days ago

7 Jenis Kejahatan Phishing Data yang Bisa Menimpa Dosen

Kejahatan phishing data tentunya perlu diwaspadai oleh siapa saja, termasuk juga kalangan akademisi. Terutama kalangan…

2 days ago

Cara Menambahkan Buku ke Google Scholar Secara Manual

Sudahkah para dosen mengetahui bagaimana cara menambahkan buku ke Google Scholar? Hal ini tentu penting…

2 days ago