Profesi

6 Tips Personal Branding Bagi Dosen Muda agar Karir Cemerlang


Tips personal branding bagi dosen muda. Jika saat ini memutuskan untuk berkarir sebagai dosen, maka bisa mencoba mengulik mengenai tips personal branding bagi dosen muda. Personal branding merupakan proses membangun citra positif dengan harapan bisa lebih dikenal secara luas, paling tidak di lingkungan tempat diri sendiri berada. 

Personal branding sangat familiar dilakukan oleh kalangan milenial, apalagi dengan adanya media sosial dan profesi influencer seperti selebgram di Instagram. Tak hanya para selebgram, proses branding diri ternyata juga penting untuk dilakukan oleh para dosen khususnya dosen muda. 

Lalu, seberapa penting branding diri ini bagi para dosen? Kemudian, bagaimana memulai proses branding diri yang tepat agar bisa memiliki karir akademik yang cemerlang? Simak informasinya di bawah ini. 

Seberapa Penting Personal Branding bagi Seorang Dosen?

Jika membahas mengenai karir sebagai dosen maka akan ada masa dimana masuk ke pembahasan tentang branding diri. Ada banyak tips personal branding bagi dosen muda yang tepat untuk diterapkan sejak awal meniti karir. Prosesnya tentu memakan waktu, dan kadang kala bisa berlangsung cukup panjang. 

Beberapa orang mungkin merasa janggal, kenapa dosen perlu melakukan personal branding? Jadi, dosen adalah profesi yang tidak berbeda jauh dengan profesi lainnya sebut saja seperti akuntan, bankir, pramuniaga, pilot, dan lain-lain. Selain fokus menjalankan tugas, profesi dosen juga diwarnai dengan jenjang karir. 

Jenjang karir dosen akan berhubungan dengan jabatan akademik dimulai dari Asisten Ahli dan paling tinggi adalah Guru Besar atau Profesor. Proses untuk mencapai puncak karir tertinggi bagi dosen membutuhkan personal branding yang kuat. Selain itu, personal branding juga membantu dosen untuk menjalankan Tri Dharma dengan lebih mudah. 

Misalnya, dosen yang sukses dikenal sebagai dosen yang cerdas dan kreatif maka akan meningkatkan semangat mahasiswa mengenal sosoknya. Mahasiswa akan lebih disiplin mengikuti kelas dosen tersebut. Dosen pun bisa menikmati proses Tri Dharma yakni kegiatan mengajar. 

Kemudian, apa hubungannya dengan jenjang karir? Dosen yang berprestasi dan mampu melaksanakan seluruh tugas dan tanggung jawab memiliki peluang besar meraih jabatan akademik tertinggi. Supaya proses menjalankan tugas dan tanggung jawab ini tidak memberi tekanan berlebihan (kesulitan). Maka tips personal branding bagi dosen muda menjadi solusinya. 

Melalui penjelasan di atas, tentu bisa dipahami bahwa melakukan personal branding menjadi hal penting bagi dosen. Khususnya bagi dosen muda yang memang ingin sukses menekuni profesi satu ini. Tidak sekedar ingin diberi label “bukan pengangguran” oleh masyarakat. Melainkan ingin sukses menjadi dosen dari awal karir sampai memasuki masa pensiun. 

Baca Juga:

Pentingnya Academic Branding Bagi Dosen 

Academic Branding Dosen Melalui Jurnal SINTA

4 Tips Menjadi Dosen Muda yang Disukai Mahasiswa

Strategi Dosen Muda Menghadapi Mahasiswa Milenial

6 Tips Personal Branding bagi Dosen Muda

Memahami bahwa melakukan personal branding adalah hal penting, maka dosen muda tentu perlu tahu apa saja yang perlu dilakukan agar proses tersebut berjalan dengan baik. Sehingga punya relasi yang luas, bisa lebih mudah menjalankan tugas dan tanggung jawab, sekaligus bisa meraih jenjang karir tertinggi dari profesi dosen. 

Supaya semua poin tersebut bisa diraih, maka bisa menyimak dan menerapkan beberapa tips personal branding bagi dosen muda di bawah ini: 

1. Menjadi Pribadi yang Terbuka

Personal branding bisa dimulai dengan menentukan citra seperti apa yang ingin dibangun? Apakah ingin dikenal sebagai dosen yang berprestasi? Dosen yang galak atau killer? Atau yang lainnya. Tentunya, semua dosen muda berharap akan dikenal sebagai sosok yang baik atau positif. 

Bisa dimulai dengan menjadi pribadi yang terbuka. Artinya, perlu menjadi pribadi yang bisa dengan mudah menerima perubahan. Setelah lulus kuliah tentu dunia dosen masih asing, maka perlu muncul semangat untuk mempelajari profesi dosen. Sekaligus belajar untuk mencintai semua tugas dan tanggung jawab dosen. 

Jika sebelumnya menjadi praktisi, maka harus bisa beradaptasi dengan perubahan lingkungan kerja. Sebab lingkungan kerja dosen dengan lingkungan kerja di perusahaan maupun industri tentu berbeda. Jika selama ini cuek dengan penampilan, maka perlu merubah penampilan agar lebih mudah diterima sebagai dosen. 

2. Membangun Relasi Seluas-Luasnya

Personal branding bagi dosen muda juga perlu membangun relasi seluas mungkin. Mulai dengan menjadi pribadi yang ramah atau supel sehingga lebih mudah membangun kedekatan dengan sesama dosen, tenaga kependidikan di kampus, dan juga dengan mahasiswa. 

Relasi yang luas membantu dosen menikmati rutinitas di lingkungan kampus tempatnya bekerja. Selain itu membantu update lebih banyak informasi terkini, baik tentang dunia pendidikan nasional dan internasional maupun info terkini di kampus. Hal ini membantu dosen untuk mendapatkan lebih banyak informasi yang bermanfaat bagi karirnya. 

3. Menjadi Dosen yang Disiplin

Disiplin adalah salah satu karakter khas yang dimiliki tenaga pendidik, baik guru maupun dosen. Dosen muda yang cuek dengan jadwal mengisi kelas, mengisi seminar, dan sebagainya. Maka akan dengan mudah dikenal sebagai dosen dengan disiplin yang rendah. Lalu, akan kesulitan mendapatkan kepercayaan di lingkungan akademik. 

Misalnya, tidak bisa mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan tugas tambahan. Sebut saja seperti rektor, pembantu rektor, dekan, dan lain-lain. Oleh sebab itu, jadilah dosen yang disiplin. Semakin disiplin semakin mudah untuk melakukan personal branding di dunia akademik. 

4. Rajin Melakukan Publikasi

Tips personal branding bagi dosen muda selanjutnya adalah rajin melakukan publikasi. Kenapa? Sebab nama dosen muda tersebut akan lebih mudah dikenal luas, baik oleh kalangan akademik (sesama dosen dan mahasiswa) maupun masyarakat luas. 

Publikasi ini bisa dalam bentuk artikel ilmiah di jurnal (nasional dan internasional), buku pendidikan, buku fiksi (novel, antologi cerpen, dll), dan termasuk juga publikasi di media massa misalnya artikel opini di koran, majalah, dan lain-lain baik yang sifatnya offline (cetak) maupun online (website seperti detik.com, kompas.com, dll). 

Semakin sering nama dosen terpampang di media massa maka semakin baik. Sebab menunjukan dosen muda tersebut produktif menulis yang merupakan salah satu tugas wajib dosen. 

Baca Juga:

Kenali Kendala Serdos Sejak Dini

Menjadi Dosen Muda dan Tantangan Menyampaikan Materi 

Mengapa Dosen Muda Perlu Menulis Jurnal Internasional?

9 Alasan Mengapa Dosen Muda Harus Sampai ke Negeri Seberang

5. Aktif di Media Sosial

Dosen masa kini sebaiknya tidak mengabaikan pentingnya punya akun di media sosial. Beberapa dosen yang aktif di media sosial populer seperti Instagram dan Facebook mampu membangun hubungan baik dengan sesama dosen, mahasiswa, dan masyarakat luas. 

Nama dosen akan lebih mudah dikenal, tentunya dengan catatan selalu menggunakan nama asli untuk akun media sosial manapun yang digunakan. Sehingga mahasiswa yang pernah masuk ke kelas dosen tersebut bisa dengan mudah menemukan akun dosen yang bersangkutan. 

6. Rajin Melakukan Kolaborasi

Tips personal branding bagi dosen muda berikutnya adalah rajin melakukan kolaborasi. Baik ketika diajak oleh pencetus suatu acara maupun pencetus ide dalam bentuk apapun. Selain itu juga ketika dosen memiliki ide dan kemudian mencoba menjaring tim untuk merealisasikan ide tersebut. 

Kolaborasi ini bisa menghasilkan sebuah proyek, produk, dan sebagainya. Sehingga bisa membantu dosen agar namanya dikenal luas. Misalnya ada salah satu dosen yang berkolaborasi dengan mahasiswa untuk membuat film pendek. Kolaborasi ini menghasilkan film yang bisa diakses masyarakat luas. Sehingga bagus untuk personal branding dosen tersebut. 

Berbagai tips personal branding bagi dosen muda yang disebutkan dan dijelaskan di atas bisa dicoba untuk diterapkan. Sehingga dosen memiliki banyak media untuk memperkenalkan diri kepada publik sebagai sosok dengan kepribadian yang positif. Mulai dari dikenal sebagai dosen yang kreatif, produktif, dan sebagainya. 

Artikel Terkait:

5 Hal yang Sering Dirasakan Para Dosen Muda di Kampusnya

8 Cara Menjadi Dosen yang Sukses Sejak Usia Muda

Mengapa Tidak Semua Dosen Mempunyai NIDN?

7 Tips Persiapan Kenaikan Jabatan Fungsional bagi Dosen Pemula

Admin Dunia Dosen

Admin Website Dunia Dosen Indonesia.

Recent Posts

Cara Menyusun Artikel Jurnal dengan Prinsip Piramida Terbalik

Pada saat menyusun karya tulis ilmiah, apapun jenisnya, dijamin karya ini diharapkan bebas dari kesalahan.…

3 days ago

Time Table dan Manfaatnya dalam Melancarkan Penelitian

Pada saat melakukan penelitian, maka biasanya akan menyusun proposal penelitian terlebih dahulu. Salah satu bagian…

3 days ago

Syarat dan Prosedur Pengajuan Pindah Homebase Dosen

Dosen yang sudah berstatus sebagai dosen tetap, maka memiliki homebase. Jika hendak pindah homebase dosen,…

3 days ago

Scope Jurnal & Cek Dulu Agar Naskah Sesuai Jurnal Tujuan

Pada saat memilih jurnal untuk keperluan publikasi ilmiah, Anda perlu memperhatikan scope jurnal tersebut untuk…

3 days ago

6 Cara Mengecek DOI Jurnal, Pahami untuk Isian Publikasi

Memahami cara melihat DOI jurnal pada riwayat publikasi ilmiah yang dilakukan tentu penting. Terutama bagi…

3 days ago

Cara Mengecek Jurnal Nasional Tidak Terakreditasi, Pahami Sebelum Publikasi

Dosen di Indonesia diketahui memiliki kewajiban untuk melakukan publikasi ilmiah, termasuk publikasi di jurnal nasional…

4 days ago