Tips menulis buku ajar atau buku referensi hanya 8 pekan? Mengapa tidak. Pada dasarnya dosen mampu menyelesaikan menulis buku ajar atau referensi hanya dalam kurun waktu 8 pekan bahkan bisa hanya 4 pekan atau 1 bulan saja. Tentunya bukan hanya niat tetapi tekad yang kuat harus ada dalam diri setiap dosen untuk bisa menyelesaikan penulisan bukunya.
Selain itu, untuk dapat menyelesaikan naskah dalam kurun waktu yang terbilang singkat ada kunci yang harus Anda miliki terlebih dahulu. Di antaranya yaitu:
Dari empat kunci di atas, Anda harus yakin bahwa Anda mampu menyelesaikan tulisan hanya 8 atau bahkan 4 pekan saja. Dan berikut duniadosen.com memberikan tahap demi tahap apa saja yang harus Anda lakukan dan tidak boleh lakukan selama proses menulis buku ajar maupun buku referensi. Tahapan ini harus dilaksanakan dengan teratur, agar proses penulisan buku ajar maupun buku referensi dapat selesai tepat waktu, yakni 4 pekan dan paling lambat 8 pekan. Berikut tips menulis buku ajar dan buku referensi dalam 8 pekan:
Jika Anda memiliki tujuan, fokuslah pada tujuan di dalam hati, ucapan, dan tindakan maka Tuhan dan seluruh alam akan mendukung. Hal itu akan memberi motivasi yang kuat. Oleh karena itu, segera rumuskan tujuan menulis buku Anda, agar semakin terpacu untuk mewujudkannya.
Selanjutnya, memahami bahwa dengan adanya buku ajar yang dibuat langsung oleh dosen jurusan, proses penurunan ilmu dan modifikasinya jauh lebih sempurna jika dibandingkan dengan mahasiswa membeli buku mata kuliah tersebut yang ada di toko buku.
Sang dosen dapat menurunkan ilmunya lebih mendalam dan mahasiswa dapat menyerap ilmu dosen tersebut jauh lebih sempurna dibandingkan jika mereka hanya mendengar dosen mengajar dan membaca slide power point.
Selain itu, hubungan antara dosen dan mahasiswa pun menjadi lebih akrab dan terbuka dibanding sebelumnya. Mahasiswa merasa lebih nyaman untuk bertanya kepada dosen apabila ada materi yang belum ia pahami, dan dosen pun merasa lebih dibutuhkan, dihormati, dan dihargai oleh mahasiswanya. Itu merupakan suasana yang ideal di lingkungan kampus.
Dalam penulisan buku ajar atau buku referensi, ide dasar dan bahan baku buku sudah ada di depan mata. Yakni handout dan materi presentasi perkuliahan yang Anda ampu. Untuk memperkaya ide dan informasi terkait, dapat mengakses pada media internet, dan perpustakaan.
Patokan dalam menyeleksi ide yang akan dimasukkan ke dalam tulisan Anda, diantaranya:
Setelah melewati berbagai tahap menyangkut ide, tibalah saatnya membuat kerangka tulisan/outline. Outline adalah sebuah uraian berisi pokok-pokok pikiran yang akan ditulis dalam buku. Setiap penulis pasti harus membuat kerangka tulisan, agar penulisannya lebih mudah, rapi, dan sistematis. Jarang sekali ada penulis yang mampu membuat buku tanpa outline. Adapun manfaat outline adalah sebagai berikut:
Langkah pertama membuat outline adalah membuat pohon ide/mindmapping. Bagi yang biasa membuat outline membutuhkan waktu 30 menit sampai 1 jam. Waktu bisa lebih cepat lagi kalau penulis sudah menguasai semua hal tentang tema tulisan.
Biasanya terlihat betapa kerangka tulisan/outline tersebut sangat panjang dan banyak poinntnya. Kalau setiap point berisi satu sampai dua halaman uraian saja, biasanya buku ini akan menembus 150 halaman. Pada saat outline selesai dibuat, Anda sudah bisa memperkirakan ketebalan buku Anda.
Sedang menulis Buku Ajar buat naik jenjang karir tapi tidak yakin format dan aturan isinya? Ebook ini bisa jadi panduan
MASIH GRATIS! Panduan Menulis Buku Ajar (Versi Cepat Paham)
Menulis jadi mudah, angka kredit bertambah
Setelah Outline selesai dibuat, kemudian dikembangkan. Hal ini dapat dilakukan melalui penambahan bahan bacaan, atau berdiskusi dengan pihak lain. Kembangkan terus kerangka tulisan kita. Jangan pernah merasa bahwa outline kita sudah baik dan bagus. Telaah dan cek lagi, ada yang kurang atau ada poin yang tidak relevan.
Setelah itu, fokuskan diri Anda pada kegiatan mengumpulkan bahan terkait ide buku selengkap mungkin. Dan berikut caranya:
PERINGATAN!
Tidak merekomendasikan mencari dan melengkapi bahan ketika proses menulis sedang berlangsung. Hal ini menjadi salah satu penghambat!. Kuasai dulu bahan, baru menuliskannya.
Adapun Urutan bentuk tulisan Bisa Seperti Contoh berikut:
Berikut manfaat profil menulis:
Buatlah file tersendiri, misalnya file bab 1, bab 2, dan seterusnya. Tidak disarankan jika satu buku ditulis dalam satu file sendiri, karena akan menyulitkan proses penulisan. Lebih baik pisahkan file menjadi beberapa buah sesuai dengan jumlah babnya.
Ketika sudah menguasai semua bahannya, lanjutkan untuk menyelesaikan semua tulisan satu per satu, bab per bab. Tandai bagian-bagian yang belum lengkap, dengan catatan khusus. File yang sudah tuntas, tandai dengan nama belakang berbeda.
Misal, bab 1 beres, bab 2 beres, dan seterusnya. Perlu ditekankan, jangan mengedit tulisan sebelum tulisan tersebut tuntas. Karena ini akan menghambat. Proses editing dilakukan di akhir setelah tulisan bab per bab selesai semua.
Ketika mengalami stuck dalam menulis, sebaiknya jangan diteruskan. Mulai bagian atau bab berikutnya saja. Bab yang stuck tersebut diberi tanda ‘Belum Selesai’, sebagai pengingat Anda ada bagian yang belum terselesaikan.
Ketika semangat mulai menurun, coba pikirkan, renungkan, dan pertanyakan kembali apa tujuan Anda menulis. Selanjutnya, ingat kembali komitmen Anda dalam menulis, apa tujuannya, targetnya, an dampak positif ketika buku itu nantinya terbit. Mulai dari urusan materi, popularitas, sampai ibadah dan membantu/menolong orang lain.
Pembaca akan senang bila sebuah buku dilengkapi dengan gambar, tabel, dan bagan data. Pembaca menjadi tidak bosan, begitupun dengan penulisnya.
Langkah di Pekan ke-4 akan kami lanjutkan pada artikel selanjutnya. Silahkan bagi Anda yang ingin berpendapat terkait artikel ini sampaikan pada kolom komentar dunia dosen atau email: duniadosenindonesia@gmail.com.
Memenuhi BKD dengan menulis buku ajar? BISA! Pahami dulu seluk beluk buku ajar agar proses menulis jadi lancar.
Pada saat menyusun karya tulis ilmiah, apapun jenisnya, dijamin karya ini diharapkan bebas dari kesalahan.…
Pada saat melakukan penelitian, maka biasanya akan menyusun proposal penelitian terlebih dahulu. Salah satu bagian…
Dosen yang sudah berstatus sebagai dosen tetap, maka memiliki homebase. Jika hendak pindah homebase dosen,…
Pada saat memilih jurnal untuk keperluan publikasi ilmiah, Anda perlu memperhatikan scope jurnal tersebut untuk…
Memahami cara melihat DOI jurnal pada riwayat publikasi ilmiah yang dilakukan tentu penting. Terutama bagi…
Dosen di Indonesia diketahui memiliki kewajiban untuk melakukan publikasi ilmiah, termasuk publikasi di jurnal nasional…