Categories: Tips

8 Tips Mendapatkan Beasiswa Doktoral


Mencari informasi mengenai trik dan tips mendapatkan beasiswa Doktoral tentu menjadi makanan sehari-hari, apalagi untuk dosen. Dosen adalah salah satu profesi di Indonesia yang memiliki kebutuhan tinggi untuk lulus S3. Kenapa? 

Sebab, dengan memiliki ijazah S3 tersebut dosen bisa menjadi ahli di bidang yang ditekuni sejak merintis karirnya. Selain itu berkesempatan untuk menduduki jabatan fungsional tertinggi, yakni Guru Besar atau Profesor. 

Sebelum pensiun, setiap orang tentu ingin berada di puncak karirnya. Dosen pun tentu menginginkan hal serupa. Salah satu upaya mewujudkannya adalah dengan lulus S3. Bagaimana jika tidak ada biaya? Tenang, ada banyak beasiswa Doktoral bisa diperjuangkan oleh para dosen. 

Tips Mendapatkan Beasiswa Doktoral

Siapa yang tidak ingin kuliah gratis? Setiap orang tentu menginginkannya agar bisa mengurangi beban finansial keluarga atau diri sendiri. Beasiswa menjadi angin segar bagi siapa saja, khususnya yang datang dari keluarga dengan perekonomian kurang bagus. 

Program beasiswa semakin kesini semakin banyak, baik untuk kuliah gratis di dalam negeri maupun di luar negeri. Beberapa beasiswa luar negeri disediakan oleh pemerintah Indonesia dan beberapa lagi berasal dari pemerintah negara lain. 

Berhubung peminat beasiswa ini dijamin banyak, maka sistem seleksinya bisa sangat ketat. Calon pelamar beasiswa butuh tips mendapatkan beasiswa Doktoral yang bisa diandalkan. Jika sedang mencari tips-tips tersebut, beberapa dijelaskan di bawah ini: 

1. Menemukan Alasan

Tips yang pertama berhubungan dengan persiapan internal, yakni persiapan dari dalam diri sendiri. Salah satunya adalah menemukan atau mencari alasan kenapa harus mencari beasiswa Doktoral. Sebab kuliah S3 tidak mudah. 

Jika sebelumnya sudah menyelesaikan jenjang S2 dijamin sudah punya gambaran akan sesusah apa meraih ijazah S3 tersebut. Sehingga sudah memiliki persiapan mental untuk bisa menghadapi segala kesulitan yang menghadang selama kuliah. 

Berhubung menyelesaikan sekolah S3 tidak mudah apalagi dengan dukungan beasiswa yang mana penyedianya juga punya harapan besar bagi penerimanya. Maka kamu perlu memiliki alasan kuat kenapa harus menerima beasiswa tersebut. 

Usahakan alasan ini tidak alasan pribadi, misalnya punya gelar yang bisa dibanggakan sampai akhir hayat. Melainkan punya alasan yang membuat kamu setelah lulus S3 bisa memberi manfaat luas dan dirasakan banyak orang. 

Baca Juga:

Program Pendanaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Program Retooling Kompetensi Vokasi Dosen

Program Bilateral Exchange Program DGHE-KSPS Joint Research Projects for Fiscal Year 2022

2. Membangun Motivasi yang Kuat

Tips mendapatkan beasiswa doktoral selanjutnya adalah memiliki motivasi yang kuat. Kenapa? Sebab mendapatkan beasiswa S3 bukan persoalan mudah, meskipun begitu bukan berarti tidak mungkin didapatkan. Selama bisa  berjuang. 

Jadi, dari rata-rata penerima beasiswa S3 baik di dalam maupun luar negeri lumayan sering mendapat penolakan. Misalnya punya 20 universitas incaran dan berjuang dari total 5 beasiswa untuk kuliah di salah satunya. 

Tidak sedikit yang mengalami penolakan di 19 universitas dari 20 universitas tersebut, persentasenya kecil bukan? Meskipun begitu, mereka tetap berjuang dan di satu universitas inilah beasiswa didapatkan. 

Tanpa motivasi yang kuat dan didukung dengan kegigihan, dijamin akan mudah menyerah. Bahkan Maudy Ayunda sebelum lulus dari kampus ternama di Inggris pernah berjuang meraih beasiswa LPDP. Jadi, kamu wajib punya motivasi kuat sebelum mulai berjuang. 

3. Mencari Penyedia Program Beasiswa Doktoral

Tips mendapatkan beasiswa Doktoral yang ketiga tentu saja mencari penyedia atau penyelenggara program beasiswa. Bisa disediakan oleh pemerintah baik dalam negeri maupun luar negeri. Bisa juga disediakan corporate atau perusahaan, baik BUMN maupun swasta. 

Jadi, penyelenggaranya banyak dan jenis beasiswanya juga banyak sehingga tidak selalu butuh prestasi akademik yang cemerlang. Cari sebanyak mungkin kemudian susun daftar prioritas, dimana penyelenggara tersebut punya persyaratan yang fleksibel, mudah, tidak memandang umur, dan sebagainya. 

4. Meningkatkan Kemampuan Bahasa Inggris

Khusus untuk yang memperjuangkan beasiswa Doktoral di luar negeri, otomatis kamu perlu mempersiapkan kemampuan bahasa Inggris yang baik. Namun bisa disesuaikan dengan negara tujuan jika pendidikan di negara tersebut memakai bahasa ibu. 

Misalnya, kamu tertarik kuliah di Turki dan di universitas tujuan dalam pembelajarannya memakai bahasa ibu. Maka kamu wajib belajar bahasa Turki, paling tidak saat melamar beasiswa kamu punya kemampuan dasar untuk memakai bahasa ibu di negara tersebut. 

Baca Juga:

Program Beasiswa Dosen S3 yang Bisa Diikuti

Program Stipendum Hungaricum Scholarshop 2022/2023

Program Terobosan Kemendikbud Ristek Tahun 2022

5. Menyiapkan Motivation Letter

Dalam tips mendapatkan beasiswa Doktoral, kamu tentu akan mendengar penjelasan tentang motivation letter. Adapun yang dimaksud dengan motivation letter adalah surat pengantar atau dokumen pendamping diantara dokumen persyaratan lain untuk mengajukan beasiswa. 

Biasanya dokumen ini wajib untuk beasiswa luar negeri, dan beberapa penyelenggara beasiswa Doktoral di dalam negeri juga mewajibkannya. Jadi, baca baik-baik syarat administrasinya apa saja kemudian berusaha segera melengkapinya. 

Motivation letter pada dasarnya berisi informasi yang menjelaskan siapa kamu, dan menjelaskan alasan kenapa kamu bisa dipilih sebagai penerima beasiswa. Jadi, perlu disusun sebaik mungkin dan mampu menyampaikan keunggulan diri sendiri dengan baik. 

Penting juga untuk disusun dengan menyesuaikan visi maupun misi dari penyelenggara program beasiswa. Sehingga kamu punya kesempatan emas untuk diterima atau lolos seleksi. 

6. Mendaftar ke Banyak Beasiswa

Tips berikutnya adalah jangan hanya mengandalkan satu program beasiswa saja. Ibarat menggali sumur, tentu lebih baik menggali dua sumur di lokasi berbeda. Jika satu sumur tidak memiliki air, maka bisa mengandalkan sumur satunya lagi. 

Mencari beasiswa Doktoral pun bisa menganut prinsip serupa. Silahkan mencoba beberapa beasiswa Doktoral sekaligus, karena sampai saat ini belum ada larangan untuk melakukannya. 

Jika beruntung kamu lolos ke semua program tersebut sehingga bisa memilih salah satu yang dirasa paling baik. Namun, jika satu program gagal setidaknya punya harapan di program beasiswa lainnya. 

7. Belajar dari Alumni

Meminimalkan kemungkinan gagal meraih beasiswa Doktoral, maka tips mendapatkan beasiswa Doktoral yang wajib dicoba adalah belajar dari alumni. Artinya, kamu perlu banyak bertanya dan belajar dari alumni yang sukses meraih beasiswa Doktoral lebih dulu. 

Cari alumni yang memang enak diajak bicara dan mau berbagi, sehingga bukan yang pelit ilmu dan pilih-pilih untuk berbagi informasi tentang beasiswa. Kemudian kamu bisa belajar tips dan trik mereka bisa sukses meraih beasiswa Doktoral. Sehingga bisa dicoba diterapkan agar bisa ketularan sukses juga. 

8. Selalu Proaktif

Terakhir adalah selalu menjadi proaktif, maksudnya adalah selalu aktif mencari informasi. Mulai dari mencari informasi program beasiswa yang sesuai dan yang paling menarik. Kemudian aktif mencari informasi tambahan. 

Misalnya terkait semua persyaratan yang dibutuhkan, jadi kamu wajib mencari sendiri. Jangan mengandalkan informasi dari teman atau dosen, karena bisa jadi mereka sibuk dengan urusan sendiri. Jadi, kamu bisa secepatnya mendapat informasi, melengkapinya, dan memperbesar peluang lolos seleksi. 

Ada delapan tips yang dipaparkan di atas, jika diterapkan semua dengan baik maka kesempatan meraih beasiswa Doktoral terbuka lebih lebar. Jadi, silahkan diterapkan dan bisa dimulai dulu dari tips mendapatkan beasiswa Doktoral yang dianggap paling mudah dan bisa disiapkan jauh-jauh hari. 

Artikel Terkait:

Beasiswa Studi Doktoral AAS Australia: Persyaratan dan Prosedur Pendaftaran

Perbedaan PhD dan Doktor

Seberapa Penting Mendapatkan Gelar Doktor

Dosen UNDIP Raih Gekar Dokror Usai Meneliti Kepatuhan Wajib Pajak

Peraih Beasiswa Kemenag Menamatkan Pendidikan Doktoral

Inspiratif! Para Peraih Gelar Doktor di Usia Muda

Salmaa

Long life learner.

Recent Posts

Cara Menyusun Artikel Jurnal dengan Prinsip Piramida Terbalik

Pada saat menyusun karya tulis ilmiah, apapun jenisnya, dijamin karya ini diharapkan bebas dari kesalahan.…

3 days ago

Time Table dan Manfaatnya dalam Melancarkan Penelitian

Pada saat melakukan penelitian, maka biasanya akan menyusun proposal penelitian terlebih dahulu. Salah satu bagian…

3 days ago

Syarat dan Prosedur Pengajuan Pindah Homebase Dosen

Dosen yang sudah berstatus sebagai dosen tetap, maka memiliki homebase. Jika hendak pindah homebase dosen,…

3 days ago

Scope Jurnal & Cek Dulu Agar Naskah Sesuai Jurnal Tujuan

Pada saat memilih jurnal untuk keperluan publikasi ilmiah, Anda perlu memperhatikan scope jurnal tersebut untuk…

3 days ago

6 Cara Mengecek DOI Jurnal, Pahami untuk Isian Publikasi

Memahami cara melihat DOI jurnal pada riwayat publikasi ilmiah yang dilakukan tentu penting. Terutama bagi…

3 days ago

Cara Mengecek Jurnal Nasional Tidak Terakreditasi, Pahami Sebelum Publikasi

Dosen di Indonesia diketahui memiliki kewajiban untuk melakukan publikasi ilmiah, termasuk publikasi di jurnal nasional…

4 days ago