Dosen tersertifikasi tentu membutuhkan rangkaian tips mempersiapkan pelaporan BKD yang menjadi agenda rutin di awal dan akhir semester. Istilah laporan BKD pada dasarnya menyebut dua jenis laporan, yakni RKD dan LKD.
Hanya saja, mayoritas dosen menggunakan istilah tersebut untuk menyebutkan LKD, yakni laporan kinerja dosen yang disusun dan dilaporkan di akhir semester. Meskipun kewajiban ini rutin dilakukan, ternyata banyak dosen masih keteteran.
BKD atau Beban Kerja Dosen adalah daftar tugas yang wajib dilaksanakan dosen dalam kurun waktu satu semester atau enam bulan. Kewajiban dosen per satu semester adalah melaksanakan tugas dengan bobot antara 12 sampai 16 SKS.
Kecuali untuk dosen dengan tugas tambahan, maka ada dispensasi di bawah 12 SKS per semester. Hanya saja untuk dosen dengan tugas tambahan dan memangku jabatan Lektor Kepala dan Guru Besar. Ada tambahan menyusun laporan Kewajiban Khusus.
Laporan ini sesuai namanya berisi seluruh tugas yang berhasil dilaksanakan dosen dengan baik. Hanya saja, meski terdengar sederhana ternyata tidak sesederhana membalikan telapak tangan sampai muncul kebutuhan tips mempersiapkan pelaporan BKD.
Hal ini menunjukan jika pelaporan BKD tidak bisa disepelekan dan mengatasinya, dosen butuh persiapan yang tepat. Berikut beberapa persiapan yang sebaiknya dilakukan:
Tahap persiapan sangat penting dilakukan para dosen sebelum menyusun laporan BKD. Kenapa? Alasannya banyak, dimulai dari berkas dokumen yang cukup banyak untuk dilampirkan dalam laporan.
Sampai adanya tantangan untuk mendapatkan informasi terkini terkait BKD, sehingga dosen banyak yang melakukan kesalahan. Mencegahnya, dosen harus paham apa itu laporan BKD dan rubriknya bagaimana.
Secara berkala, dosen harus memperbaiki administrasi dengan mengecek dan memastikan sudah memenuhi BKD. Yakni antara 12-16 SKS per satu semester. Tanpa di cek berkala, dosen bisa melakukan kesalahan dan dianggap belum memenuhi.
Baca Juga:
Masih Bingung untuk LKD-BKD? Berikut Penjelasan Asesor
Peluncuran SISTER BKD oleh Ditjen Dikti Ristek
Melakukan BKD-LKD Bagi Dosen Tugas Belajar
Poin kedua di dalam tips mempersiapkan pelaporan BKD adalah mengupdate akun di SISTER. Jadi, laporan BKD para dosen di seluruh Indonesia dilakukan secara online melalui akun SISTER masing-masing.
Tak hanya perlu disusun berkala sesuai dengan ketentuan, yakni di awal dan di akhir semester. Tim asesor penilai laporan BKD juga akan mengecek profil dosen terutama terkait pelaksanaan Tri Dharma.
Jadi, profil dosen di SISTER juga harus terus diperbaharui sejalan dengan seluruh tugas baru yang berhasil dilaksanakan dan diselesaikan. Oleh sebab itu, manfaatkan waktu luang untuk mengupdate akun SISTER agar tidak kewalahan menjelang akhir semester.
Persiapan berikutnya yang sangat wajib dilakukan oleh para dosen dalam tips mempersiapkan pelaporan BKD adalah menyiapkan semua berkas lampiran. Harus diakui, salah satu tantangan terberat adalah pada hal ini.
Jumlah dokumen yang harus disiapkan dan dilampirkan dalam laporan BKD memang sangat banyak. Jika dikumpulkan dalam satu waktu maka waktu satu hari dijamin tidak cukup. Maka perlu disiapkan jauh-jauh hari.
Berhubung laporan BKD ini online, maka semua dokumen bukti kinerja harus disiapkan dalam format digital. Entah itu di foto, di scan, atau yang lainnya. Cek format dokumen yang sudah ditentukan untuk menghindari kesalahan.
Berkas yang sudah disiapkan sesuai penjelasan di point tips mempersiapkan pelaporan BKD sebelumnya. Ada baiknya untuk disimpan secara online, dan akan lebih baik jika menjadi backup.
Artinya, file dokumen ini disimpan di perangkat seperti komputer di dalam folder khusus agar aman dan mudah dicari. Selain itu juga disimpan di media penyimpanan online, misalnya Google Drive atau mungkin yang lainnya.
Supaya dokumen ini aman jika ada media penyimpanan yang mengalami error dan masih bisa menyusun laporan BKD dengan nyaman. Sebab waktu untuk mengumpulkan seluruh berkas memang tidak sebenar. Pasti akan sangat lelah jika mendadak hilang karena perangkat rusak.
Sambil melaksanakan Tri Dharma dan sambil juga menyiapkan seluruh berkas pelaporan BKD. Ada baiknya dosen memanfaatkan waktu luang atau sengaja meluangkan waktu untuk mempelajari laporan BKD tersebut.
Bisa dengan membaca PO BKD, kemudian mencermati rubrik BKD yang memang banyak dan memusingkan, atau bertukar pikiran dengan dosen lain. Sehingga bisa mendapatkan tips tips mempersiapkan pelaporan BKD dari senior yang berpengalaman.
Semakin paham apa itu BKD dan bagaimana susunan laporannya, maka semakin mudah untuk memenuhi kewajiban menyusunnya. Jadi, jangan anggap laporan BKD ini sebagai kewajiban yang bisa disepelekan. Sebab aktualnya banyak dosen yang gagal melapor sesuai tenggat waktu.
Pelaporan BKD memang membutuhkan waktu, apalagi dengan jumlah lampiran yang banyak sekaligus dihadapkan dengan tantangan lainnya. Misalnya kesibukan dosen yang padat dan tidak bisa dihapus dulu.
Dosen pun wajib tetap melaksanakan seluruh tugas yang diberikan kepadanya, karena akan mempengaruhi laporan BKD di semester berikutnya. Jadi, disarankan sekali untuk menyusun laporan pelan-pelan.
Mulai dari rutin update akun di SISTER agar tidak ada yang terlewat dan dijamin sudah up to date. Sampai menyiapkan seluruh berkas lampiran di dalam laporan BKD yang dijelaskan sebelumnya. Jika pelan-pelan dijamin lebih ringan.
Tips mempersiapkan pelaporan BKD berikutnya adalah selalu update informasi terkait BKD. Dimana? Pertama, di akun SISTER masing-masing. Kedua, di berbagai portal dan aplikasi mobile yang disediakan oleh DItjen Dikti.
Informasi mengenai laporan BKD bisa jadi akan mengalami beberapa pengumuman penting. Misalnya mengenai jadwal pengiriman laporan, penilaian oleh asesor, dan sebagainya. Maka dosen harus rajin mencari informasi.
Opsional lain adalah rajin bertanya dan berkonsultasi dengan operator kampus yang biasanya membantu dosen dalam mengurus laporan BKD. Misalnya menanyakan soal cara update data di Akun SISTER atau yang lainnya.
Laporan BKD tentu wajib disusun dan diselesaikan tepat waktu, sebab akan mempengaruhi jadwal pencarian hak dosen. Misalnya tunjangan tertentu yang bisa saja tidak cair karena BKD tidak diselesaikan. Maka untuk memastikan bisa selesai tepat waktu, lakukan kiat ini:
Sistem di SISTER untuk kebutuhan laporan BKD memang belum menyediakan fitur early warning system. Sehingga dosen di Indonesia harus aktif bergerak sendiri dan punya kesadaran menyiapkan semua kebutuhan laporan BKD tersebut.
Jadi, untuk memastikan proses pelaporan berjalan lancar dan bisa selesai tepat waktu agar gaji dan tunjangan turun. Maka penting untuk menerapkan sejumlah tips mempersiapkan pelaporan BKD yang dijelaskan di atas.
Artikel Terkait:
Mengecek dan menyiapkan sumber pendanaan untuk kebutuhan biaya kuliah S3 tentu perlu dilakukan jauh-jauh hari…
Dosen yang mau melanjutkan studi pascasarjana tetapi sudah berkeluarga pasti akan diselimuti kebimbangan antara apakah…
Mengacu pada aturan terbaru, proses sampai persyaratan kenaikan jabatan Asisten Ahli ke Lektor mengalami beberapa…
Dosen di Indonesia tentunya perlu memahami prosedur dan ketentuan dalam perubahan status aktif dosen di…
Kejahatan phishing data tentunya perlu diwaspadai oleh siapa saja, termasuk juga kalangan akademisi. Terutama kalangan…
Sudahkah para dosen mengetahui bagaimana cara menambahkan buku ke Google Scholar? Hal ini tentu penting…