Masuk ke perguruan tinggi tentu akan mendapati suasana baru di lingkungan baru, termasuk tipe-tipe dosen di kampus yang berbeda dengan guru di sekolah lama. Guru dan dosen meski sama-sama pendidik tentu memiliki perbedaan.
Dosen biasanya memiliki karakter lebih ilmiah dan mengajar dengan gaya yang fleksibel. Kondisi ini yang membuat tipe dosen di sebuah kampus sangat beragam, beberapa bisa kamu sukai dan beberapa harus terpaksa disukai. Berikut rangkuman informasinya.
Dosen merupakan tenaga pendidik di lingkungan perguruan tinggi yang berkewajiban untuk melaksanakan Tri Dharma. Tugas dosen mencakup mengajar mahasiswa, melaksanakan pendidikan, melaksanakan penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Daftar panjang tugas dosen ternyata tidak membuat dosen selalu kaku dan selalu kental dengan dunia ilmiah. Dosen justru sering terlihat fleksibel dengan karakter asli mereka. Sehingga saat masuk ke perguruan tinggi dijamin akan bertemu banyak tipe dosen.
Secara umum, berikut adalah tipe-tipe dosen di kampus yang dijamin akan kamu temui sepanjang kuliah:
Beberapa dosen di kampus cenderung kaku dalam mengajar, maksudnya adalah cenderung lebih suka membacakan isi buku dibanding memperhatikan mahasiswa. Sehingga apa yang diucapkan seperti hasil membaca buku di depannya.
Dosen seperti ini memang bisa membuat suasana di kelas menjadi kaku dan tidak bersahabat. Sehingga banyak mahasiswa mengantuk dan ketika ditanya hanya bisa diam seribu bahasa. Maka kamu harus jeli mempelajari buku materi yang dibawakan.
Baca Juga:
Cara Menghitung Beban Kerja Dosen
Dosen Pengampu dan Kategori Dosen Lainnya
Dosen meskipun pendidik dan ilmuwan sejatinya adalah manusia, maka akan sangat mungkin bertemu tipe dosen killer. Killer merupakan istilah untuk menyebutkan dosen yang karakternya galak, muka kaku, garang, dan sebagainya.
Dosen tipe ini cenderung keras dan tidak suka mahasiswa yang terlihat santai apalagi nyentrik. Semua harus sempurna seperti keinginan beliau, jika tidak maka besar kemungkinan suara lantangnya akan keluar. Jika berhadapan dengan dosen ini, pastikan banyak bersabar.
Tipe-tipe dosen di kampus juga mencakup dosen humoris, yakni dosen yang cenderung lucu dan suka bercanda. Ciri khasnya adalah bisa membuat kelas yang diampu kaya akan gelak tawa, sehingga tipe ini banyak disukai mahasiswa.
Hanya saja kelemahannya adalah materi perkuliahan hanya sedikit yang disampaikan, karena lebih banyak waktu dipakai untuk bercanda. Meskipun begitu ada juga dosen humor yang bisa tetap bercanda tanpa melupakan materi perkuliahan.
Selanjutnya, bisa juga menemui dosen motivasi yaitu dosen yang selalu mampu memberi motivasi positif. Kehadirannya sangat cocok dijadikan motivator sehingga bisa menjadi sumber semangat, tips, dan juga kiat maupun strategi.
Dosen motivator bisa membuat kelas selalu hidup sebab apa yang diucapkan seperti apa yang dikehendaki oleh Tuhan. Semua terasa benar, semua terasa sangat penting untuk didengarkan dan dipahami. Tipe ini juga banyak disukai mahasiswa.
Kebanyakan dosen di perguruan tinggi sudah berumah tangga dan memiliki anak. Sehingga banyak diantara mereka yang memperlakukan mahasiswa seperti anaknya sendiri, sehingga muncul tipe-tipe dosen di kampus yang penyayang.
Yaitu dosen yang mampu menyayangi mahasiswa di bawah bimbingannya seperti anaknya sendiri. Rasa aman yang diberikan tentu disukai oleh mahasiswa, dan ketika diajar materi kuliah pun terasa seperti diajari orangtua sendiri. Kelas pun biasanya selalu nyaman untuk diikuti.
Berikutnya adalah dosen gaul, yaitu dosen yang cenderung tampil modis dan apa yang diucapkan selalu mewakili apa yang menjadi isu terkini. Biasanya akan terlihat seperti anak muda dan dosen tersebut memancarkan aura berjiwa muda.
Ciri khas dosen dengan tipe ini adalah selalu bisa membahas banyak hal bersama mahasiswa. Sebab tema atau topik yang dibahas terasa masih satu level, sehingga selalu “nyambung” dan mudah diikuti mahasiswa. Dosen tipe ini banyak disukai dan digandrungi.
Tipe-tipe dosen di kampus juga mencakup dosen pemberi tugas, yaitu dosen yang tipikalnya tidak pernah absen memberikan tugas kepada mahasiswa. Setiap akhir perkuliahan dosen dengan tipe ini selalu menyiapkan tugas kepada mahasiswa.
Selain itu, meskipun absen karena suatu hal biasanya dosen pemberi tugas tetap menitipkan tugas ke bagian akademik. Bagi mahasiswa kadang tipe dosen ini menyebalkan, akan tetapi tugas yang diberikan tentu bermanfaat untuk mendalami materi kuliah yang sudah disampaikan.
Tipe dosen berikutnya yang sangat mungkin kamu temui selama kuliah adalah dosen overtime. Dosen overtime adalah dosen yang ketika mengajar melebihi durasi jam kuliah yang menjadi jatahnya.
Misalnya, dosen seharusnya mengajar selama 1 jam dan dosen tersebut sering masih asyik menjelaskan materi sampai 1,5 jam bahkan lebih. Dosen yang pembahasannya seru tentu terasa menyenangkan.
Namun, jika dosen overtime ini cenderung killer dijamin suasana kelas akan terasa sangat mencekam. Meskipun begitu, kamu sebagai mahasiswa perlu pandai beradaptasi supaya bisa tetap nyaman dengan karakter dosen tersebut.
Selanjutnya adalah dosen undertime yang merupakan kebalikan dari dosen overtime. Dosen tipe ini cenderung mengajar kurang dari jatah jamnya dalam mengajar. Sehingga cenderung kurang jam.
Bagi mahasiswa, tipe-tipe dosen di kampus yang undertime sangat menyenangkan. Sisa waktu yang dimiliki bisa dipakai bersantai atau melakukan sesuatu. Hanya saja, jika terlalu sering kadangkala akan muncul perasaan sudah rugi datang ke kampus karena hanya diajarkan sedikit materi lalu ditinggal sebelum jam kuliah selesai.
Berikutnya adalah dosen sedikit bicara sehingga dosen dengan tipe ini cenderung hemat kata dan menyampaikan sesuatu seperlunya saja. Praktis, dosen dengan tipe ini jarang bercanda dan cenderung sedikit kaku.
Meskipun begitu, dosen dengan tipe ini juga banyak disukai mahasiswa sebab bisa menyampaikan materi perkuliahan dengan jelas. Tidak terlalu bertele-tele dan cenderung efisien, bahkan dosen ini terbilang jarang memberi tugas.
Berikutnya adalah dosen underasdos alias dosen yang berada di bawah asisten dosennya. Artinya, tipe-tipe dosen di kampus satu ini cenderung melimpahkan tugas mengajar mahasiswa kepada asisten dosen.
Asisten dosen yang kemudian lebih dekat dengan mahasiswa, dan bahkan mahasiswa sampai tidak kenal dengan dosennya. Hal ini terjadi karena dosen jarang mengisi kelas sebab digantikan selalu oleh asisten dosen.
Dosen di kampus juga mencakup tipe yang murah nilai dan sebaliknya, yaitu dosen pelit nilai. Dosen murah nilai adalah dosen yang cenderung memberi nilai bagus kepada seluruh mahasiswanya.
Biasanya syaratnya sederhana, misalnya rajin masuk kelas dan jarang absen sehingga otomatis mendapat nilai A. Sayangnya ada juga dosen pelit nilai, akibatnya banyak mahasiswa yang banjir nilai D ke bawah bahkan sampai E.
Dari semua tipe-tipe dosen di kampus tersebut, tipe mana saja yang sudah kamu temui? Pastikan terus belajar beradaptasi dengan karakter mereka, sebab apapun karakternya dosen sejatinya ingin mahasiswanya bisa menguasai materi yang disampaikan.
Artikel Terkait:
Tunjangan PNS di Luar Gaji Pokok, Ini Besarannya
Berapa Gaji dan Tunjangan Profesor? Berikut Detailnya
Pada saat menyusun karya tulis ilmiah, apapun jenisnya, dijamin karya ini diharapkan bebas dari kesalahan.…
Pada saat melakukan penelitian, maka biasanya akan menyusun proposal penelitian terlebih dahulu. Salah satu bagian…
Dosen yang sudah berstatus sebagai dosen tetap, maka memiliki homebase. Jika hendak pindah homebase dosen,…
Pada saat memilih jurnal untuk keperluan publikasi ilmiah, Anda perlu memperhatikan scope jurnal tersebut untuk…
Memahami cara melihat DOI jurnal pada riwayat publikasi ilmiah yang dilakukan tentu penting. Terutama bagi…
Dosen di Indonesia diketahui memiliki kewajiban untuk melakukan publikasi ilmiah, termasuk publikasi di jurnal nasional…