Mengikuti tes TKDA Serdos adalah hal wajib bagi semua dosen yang ingin mengikuti dan lulus sertifikasi dosen. Hasil tes TKDA yang memenuhi ambang batas atau passing grade kemudian membantu dosen untuk berlanjut ke tahap selanjutnya. Sehingga tanpa ada hasil tes TKDA, dosen tentu belum bisa mengikuti sertifikasi dosen atau serdos.
TKDA kemudian tidak bisa dilakukan di sembarang lembaga, sebab oleh Kemenristekdikti sudah ditentukan pihak mana saja yang dianggap layak untuk melaksanakan TKDA. Maka para dosen harus mengikuti TKDA di lembaga, institusi, dan organisasi yang sudah lolos seleksi tersebut. Lalu, apakah untuk lulus TKDA adalah hal yang sulit?
TKDA memiliki kepanjangan Tes Kemampuan Dasar Akademik dan berisi beberapa jenis soal. Jadi secara umum TKDA terdiri atas 3 (tiga) sub tes. Pertama, tes kemampuan verbal. Kedua, tes numerik, dan yang terakhir adalah tes figural. TKDA umum digunakan untuk menentukan kelayakan peserta mengikuti sertifikasi dosen.
Namun, seiring berjalannya waktu TKDA tidak hanya dihadapi oleh para dosen yang sedang memperjuangkan sertifikasi saja. Akan tetapi juga diberlakukan untuk seleksi penerimaan mahasiswa baru (misalnya pada tes SBMPTN), kemudian untuk seleksi rekrutmen karyawan baru di BUMN dan perusahaan swasta, dan juga untuk seleksi penerimaan CPNS.
Tidak sedikit pula perusahaan yang dalam rangka mencari kandidat terbaik sebagai manajer dilakukan tes TKDA. Sebab TKDA mencakup sejumlah kemampuan dasar yang tentu menjadi pondasi penting bagi siapa saja untuk mampu menerima tanggung jawab atas profesi dan jabatan apapun yang akan diberikan.
Khusus untuk Serdos, TKDA tidak bisa dilakukan di sembarang tempat sebab Kemenristekdikti sudah melakukan seleksi lembaga dan instansi mana saja yang layak mengadakan TKDA. Sehingga hasil tes lebih kredibel, diakui, dan mampu membantu dosen memenuhi syarat awal untuk ikut sertifikasi dosen.
Calon peserta Serdos kemudian memiliki kebutuhan untuk memenuhi nilai ambang batas. TKDA memiliki ambang batas minimal 530, sehingga para dosen bisa berjuang untuk meraih nilai atau skor di atas 530 tersebut. Paling tidak skor 530 sudah didapatkan sehingga sudah dianggap memenuhi syarat untuk mengikuti sertifikasi dosen.
Berhubung di dalam tes TKDA Serdos ada ambang batas atau passing grade, maka dianjurkan untuk diikuti jauh-jauh hari. Dalam setahun, serdos digelar dua kali atau ada dua gelombang. TKDA bisa diikuti paling tidak 2 tahun sebelumnya, karena bisa jadi TKDA perlu dilakukan lebih dari sekali karena belum memenuhi nilai abang batas tersebut.
Baca Juga:
7 Tips Lolos Serdos bagi Dosen Pemula, Mudah Diterapkan!
Perubahan Jadwal Serdos Gelombang 3 2021
Panduan Serdos untuk Dosen DIKTIS
Serdos 2021 Siap Dilaksanakan, Simak Tahapannya!
Lolos tes TKDA Serdos adalah persoalan gampang-gampang susah. Menjadi gampang ketika semua soal bisa dikerjakan dengan baik dan sebagian besar jawaban yang dipilih adalah benar. Namun, menjadi susah jika merasa menemukan soal yang sulit sehingga tidak mengetahui jawabannya.
Mengatasi dan mencegah resiko tidak lulus TKDA dan menggagalkan para dosen ikut serdos tahun ini. Maka bisa melakukan beberapa tips berikut:
Tips pertama untuk bisa lulus tes TKDA Serdos tentu saja dengan rajin berlatih. Yakni berlatih mengerjakan soal-soal TKDA, bisa memutuskan berinvestasi membeli buku soal TKDA.
Sebab semakin sering latihan maka semakin akrab dengan semua tipe soal dalam TKDA, hal ini membantu menyiapkan mental menghadapi TKDA dengan baik. Bisa lebih tenang selama tes sehingga bisa lebih berkonsentrasi dan kemudian bisa mendapatkan skor sesuai ambang batas atau bahkan melebihinya.
Dosen yang berencana mengikuti serdos tahun ini maka perlu mempersiapkan diri dengan baik menghadapi tes TKDA dan TKBI. Keduanya perlu dipelajari dengan sungguh-sungguh dan banyak berlatih agar lolos passing grade.
Memperbesar peluang mendapatkan skor yang tinggi maka perlu belajar dengan teratur atau disiplin. Dosen bisa meluangkan waktu antara 30 menit sampai 1 jam setiap harinya untuk belajar soal-soal TKDA. Kuasai tipe soal yang dianggap paling momok, entah itu numerik atau tipe lainnya.
Pada dasarnya tidak perlu menghafal melainkan sekedar dibaca maka sudah cukup. Sebab soal numerik misalnya, tidak selalu menggunakan rumus rumit. Sehingga tidak perlu menghafal rumus untuk bisa mengerjakan soal numerik dengan baik.
Tips selanjutnya adalah memilih tempat tes yang sesuai. Sesuai dengan apa? Tentunya disesuaikan dengan ketentuan dari Kemenristekdikti, sehingga hasil tes diakui. Kemudian bisa dinyatakan memenuhi syarat dan bisa ikut sertifikasi dosen tahun ini. Sebab tidak semua lembaga diakui sebagai penyelenggara resmi TKDA.
Baca Juga:
Jadwal Serdos 2021 Sudah Rilis, Catat Tanggal Pentingnya!
Apa Saja Portofolio untuk Ajukan Serdos? Dosen Harus Tahu!
Ini Perbedaan Serdos NIDN dan NIDK
Dosen Muda, Yuk Kenali Kendala Serdos Sejak Dini!
Tips selanjutnya adalah menyiapkan semua persyaratan untuk mengikuti tes TKDA Serdos. Usahakan sudah dipersiapkan jauh-jauh hari sehingga bisa fokus belajar dan menyiapkan hal lainnya.
Saat pandemi, TKDA kebanyakan dilakukan secara online dan perlu menyiapkan peralatan di rumah. Seperti laptop, perangkat WiFi, dan lain-lain. Jadi, siapkan semuanya dengan baik agar sesuai ketentuan penyelenggara TKDA sehingga semua berjalan lancar.
Tidak boleh terlewatkan adalah menjaga kesehatan supaya bisa punya kesiapan fisik untuk mengikuti tes TKDA. Kesiapan fisik sama pentingnya dengan kesiapan mental. Jadi, mulailah dengan mengatur makan yang teratur dan benar kemudian rajin olahraga meskipun hanya jalan santai selama 30 menit sehari.
Hal ini penting agar bisa fokus belajar karena badan mendukung. Apalagi dosen memang berhadapan dengan segudang kesibukan. Punya waktu khusus untuk belajar harus rela super disiplin dalam mengatur waktu agar tugas dan kewajiban lainnya tidak terabaikan.
Kekuatan terbesar dalam mencapai apa yang diimpikan adalah berdoa. Berdoa kepada Tuhan sesuai keyakinan yang dimiliki, sehingga merasa kalau Tuhan selalu dekat. Segala hal dimudahkan, selalu mudah ikhlas dengan segala hal yang tidak sesuai harapan, dan selalu punya motivasi untuk terus berusaha.
Sebab Tuhan selalu mengawasi, dimana antara doa dan usaha harus seimbang. Berdoa saja tanpa usaha adalah sebuah kebodohan, dan berusaha tanpa berdoa adalah sebuah kesombongan. Maka keduanya harus seimbang, karena apa-apa yang kita raih dan kita punya semua atas kehendak Tuhan.
Tips terakhir adalah berusaha untuk selalu berpikir positif, yakin akan selalu mendapat kemudahan untuk lulus TKDA dan kemudian lulus sertifikasi dosen. Tanpa keyakinan akan lulus maka mental mudah sekali melempem dan mudah putus asa, sehingga usaha yang dilakukan tidak maksimal.
Jika tahun ini gagal, maka ikhlaskan dan terus berusaha agar sertifikasi dosen tahun depan bisa lulus. Kemudian, tidak perlu berkecil hati jika harus ikut TKDA sampai beberapa kali. Sebab tidak semua dosen bisa langsung lulus dengan sekali ikut TKDA, yang artinya hal ini normal.
Setelahnya bisa melakukan evaluasi dan meningkatkan usaha untuk belajar, sehingga di TKDA selanjutnya bisa lulus dan kemudian bisa segera ikut sertifikasi dosen.
Tes TKDA Serdos adalah hal wajib dan ada sejumlah syarat dan ketentuan yang menyertainya. Maka tidak semua dosen bisa dengan mudah lulus passing grade dengan sekali ikut TKDA. Oleh sebab itu, tips-tips yang dijelaskan di atas bisa dilakukan agar memperbesar peluang lulus TKDA.
Artikel Terkait:
Ketua Panitia Serdos di Politala Berikan Tips Agar Lulus Serdos
Tips Lolos Serdos Menggunakan SISTER Ala Ditjen Sumber Daya Iptek dan Dikti
Pengalaman Dosen Mengikuti Serdos Berkali-Kali Akhirnya Lulus Juga
Ketahui Penyebab Tidak Lulus Sertifikasi Dosen(Serdos) Sejak Dini
Mengecek dan menyiapkan sumber pendanaan untuk kebutuhan biaya kuliah S3 tentu perlu dilakukan jauh-jauh hari…
Dosen yang mau melanjutkan studi pascasarjana tetapi sudah berkeluarga pasti akan diselimuti kebimbangan antara apakah…
Mengacu pada aturan terbaru, proses sampai persyaratan kenaikan jabatan Asisten Ahli ke Lektor mengalami beberapa…
Dosen di Indonesia tentunya perlu memahami prosedur dan ketentuan dalam perubahan status aktif dosen di…
Kejahatan phishing data tentunya perlu diwaspadai oleh siapa saja, termasuk juga kalangan akademisi. Terutama kalangan…
Sudahkah para dosen mengetahui bagaimana cara menambahkan buku ke Google Scholar? Hal ini tentu penting…