Semarang – Prof. Yos Johan Utama resmi dilantik oleh Majelis Wali Amanat (MWA) Universitas Diponegoro (Undip), sebagai Rektor Undip untuk masa bakti 2019-2024, pelantikan dan pengambilan sumpah Jabatan dilakukan di Gedung Prof. Soedarto Universitas Diponegoro, Semarang, (29/04).
Proses pelantikan Rektor oleh MWA merupakan yang pertama kali sejak Undip berstatus Perguruan Tinggi Negeri-Badan Hukum (PTN-BH), dimana sebelumnya pelantikan dilakukan oleh Menteri ketika Undip masih sebagai Badan Layanan Umum.
Acara dihadiri sejumlah tamu penting antara lain Menristekdikti Mohamad Nasir, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono, Kepala Perguruan Tinggi maupun Politeknik se-Jawa Tengah dan Jawa Timur, serta Kepala LLDIKTI wilayah VI.
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir, mengingatkan Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) didorong untuk terus menaikkan peringkatnya di dunia internasional.
Masuk 500 besar dunia menjadi patokan Kemenristekdikti bagi PTNBH seluruh Indonesia. “Kami targetkan semua PTNBH di Indonesia masuk peringkat 500 besar Universitas dunia,” ujar Nasir seperti dikutip dari laman ristekdikti.go.id.
Nasir yang juga merupakan dosen di Undip ungkapkan harapannya. “Undip saya harap selalu jaya, Undip selalu maju untuk menghadapi persaingan global, semoga Rektor dan jajarannya bisa melaksanakan tugas yang lebih baik, dan bisa mencapai cita-cita Undip menjadi World Class University,” tutup Nasir.
Rektor Undip Prof. Yos Johan Utama diawal sambutannya menyampaikan mulai dari empat tahun yang lalu setelah berjuang bersama, bahu membahu tiada lelah, dengan kerja keras Undip dari peringkat 10 pada tahun 2015. Hingga sampai tahun 2018 Undip berhasil berada di peringkat ke-5 dari total sekitar 4.663 Perguruan Tinggi di Indonesia.
Yos Johan juga mengatakan selama masa kepemimpinannya ia akan berusaha membawa Undip tembus 500 besar WCU. Beberapa hal akan digenjot antara lain perbaikan infrastruktur, sistem, dan kebijakan. “Namun pada prinsipnya orientasi kita bukanlah pada penghargaan menempati posisi tersebut, mahkota tertinggi adalah dunia menghormati, dan mengakui eksistensi Undip sebagai Universitas yang benar-benar berkelas dunia dalam segala hal,” tutur Johan.
Menurut Yos Johan untuk menyelenggarakan Universitas yang profesional dan bertanggung jawab sangat dibutuhkan integritas dan semangat juang, tata kelola Undip harus ditangani oleh orang-orang tidak hanya cakap, tapi juga punya motivasi diri untuk berfikir, berbuat, bertindak, dan berinovasi setiap saat.
Yos Johan pun meminta doa dan restu, dalam memimpin Undip sebagai Rektor. “Selaku kapten kapal induk bernama Undip, dengan awak hampir 4.000 orang, dan penumpang 53.000 orang, tidak hanya aman dalam berlayar tapi cepat mencapai tujuan, memenangkan setiap pertempuran, dan mampu menerbangkan pesawat-pesawatnya yang berisi patriot-patriot NKRI melesat ke udara untuk menguasai jagat keilmuan di seantero dunia, namun tetap mengakar pada Pancasila dan NKRI,” pungkas Johan.
Redaksi
Pada saat menyusun karya tulis ilmiah, apapun jenisnya, dijamin karya ini diharapkan bebas dari kesalahan.…
Pada saat melakukan penelitian, maka biasanya akan menyusun proposal penelitian terlebih dahulu. Salah satu bagian…
Dosen yang sudah berstatus sebagai dosen tetap, maka memiliki homebase. Jika hendak pindah homebase dosen,…
Pada saat memilih jurnal untuk keperluan publikasi ilmiah, Anda perlu memperhatikan scope jurnal tersebut untuk…
Memahami cara melihat DOI jurnal pada riwayat publikasi ilmiah yang dilakukan tentu penting. Terutama bagi…
Dosen di Indonesia diketahui memiliki kewajiban untuk melakukan publikasi ilmiah, termasuk publikasi di jurnal nasional…