Sebagai dosen, tentunya tidak bisa dilepaskan dari kegiatan belajar-mengajar di kelas. Hal tersebut seperti makanan sehari-hari. Dalam perkuliahan, aktivitas dosen memang lebih banyak dihabiskan di ruang kelas. Dosen memberikan materi dan membuka diskusi dengan mahasiswa. Bagaimana memaparkan materi di kelas juga tidak mudah karena setiap dosen memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing dalam berkomunikasi dan berinteraksi.
Yang perlu diperhatikan adalah membangun suasana kelas agar tampak hidup. Jika tidak disiasati, poses belajar di kelas bisa membosankan. Bila terjadi pasti tidak menyenangkan baik untuk dosen maupun mahasiswa. Nah bagaimana caranya membangun suasana kelas agar tidak membosankan? Simak tips berikut ini.
Usahakan untuk Aktif Bergerak di Dalam Kelas
Dilansir kesekolah.com, hal sederhana yang perlu diperhatikan adalah saat mengajar diusahakan untuk diam satu tempat. Jadi sangat tidak disarankan, dosen atau tenaga pendidik lain seperti guru hanya berdiri di depan kelas atau duduk di belakang meja. Hal ini dikhawatirkan akan membuat mahasiswa bosan.
Berbeda dengan gaya mengajar yang aktif bergerak. Dosen bisa sesekali bergerak, mendekat ke mahasiswa, dan sebagainya. Tidak hanya berdiam di satu tempat. Selain mahasiswa tidak mudah bosan, cara ini cukup ampuh membangun kedekatan emosional dosen dengan mahasiswa. Sesekali bisa terapkan cara ini. Saat menyampaikan materi, dalam beberapa menit dosen menjelaskan dengan berdiri, kemudian menulis di papan tulis, atau mendekat tempat duduk mahasiswa.
Bangun Diskusi dengan Mahasiswa
Jika komunikasi di kelas hanya satu arah, pastinya akan sangat jenuh ya. Interaksi di kelas sebatas ceramah saja. Padahal interaksi antara dosen dan mahasiswa bisa menjadi diskusi yang menarik. Sehingga proses mengajar terjadi dua arah. Dosen juga perlu nih memancing diskusi di kelas agar ide-ide dari mahasiswa juga tersampaikan dengan baik. Dosen bisa melontarkan pertanyaan-pertanyaan untuk memantik diskusi atau membuat focus group discussion.
Cara ini mempunyai banyak manfaat. Pertama, dosen bisa mengukur sejauh mana mahasiswa berkonsentrasi dan fokus dengan materi yang telah dijelaskan. Kedua, mahasiswa dilatih untuk berani mengungkapkan pendapatnya. Ketiga, suasana kelas menjadi lebih hidup karena adanya keaktifan dosen dan mahasiswa. Sehingga proses belajar di kelas lebih menyenangkan dan berdinamika.
Sajikan Materi yang Variatif
Selanjutnya, pemilihan materi pun perlu diperhatikan. Tidak melulu materi yang serius, dosen juga bisa menyelipkan cerita lucu, motivasi, dan semacamnya. Hal ini membantu mahasiswa untuk istirahat sebentar. Durasi waktu mengajar yang biasanya memakan waktu dua jam tentunya akan membosankan dan melelahkan jika hanya diisi materi berat secara beruntun.
Untuk mengakalinya, dosen bisa mengajak rehat sejenak dengan memberikan materi selingan yang ringan dan segar. Membuat permainan kecil juga bisa dilakukan. Sehingga materi yang disajikan di kelas bervariatif.
Usahakan Beri Perhatian Secara Menyeluruh
Nah, satu ini termasuk hal krusial. Tak jarang mahasiswa merasa terabaikan ketika perhatian dosen hanya berfokus satu atau beberapa mahasiswa saja. Dosen sebaiknya memberikan ruang yang sama kepada semua mahasiswa misalnya dalam penyampaian pendapat atau ide, mahasiswa tidak dibatasi dan diberikan ruang yang seadil-adilnya. Mahasiswa pun bersemangat mengikuti pembelajaran karena merasa suara atau ide-idenya didengarkan dengan baik.
Gunakan Teknologi
Terakhir, penggunaan teknologi. Di era perkembangan teknologi dan informasi ini, muncul beragam media yang bisa dimanfaatkan untuk proses belajar dan mengajar. Dosen bisa memaksimalkan perkembangan ini untuk menunjang kegiatan di kelas. Mulai dari penggunakan power point yang menarik, sumber-sumber dari internet yang kredibel, hingga penelitian-penelitian paling mutakhir di zaman sekarang.
*Artikel ini ditulis dengan penyesuaian isi berdasarkan beberapa bahan dari berbagai sumber seperti ruangguru.com dan kesekolah.com tentang tips mengajar.